MENAMPILKAN
FOTO DALAM
SEBUAH DATA
VEKTOR DI
ARCMAP
MAP VISION – “Create Your Vision
with a Map”
DESEMBER 2019 |
www.mapvisionindo.com
Menambahkan sebuah foto pada data vektor yang tampil pada lembar kerja ArcMap,
akan membuat data tersebut makin informatif dan menarik. Selain itu penggunaan
sebuah foto juga bermanfaat dalam mempermudah identifikasi sebuah objek dalam
penentuan penempatan titik kontrol lapangan atau Ground Control Point (GCP) pada
proses koreksi geometrik sebuah data penginderaan jauh seperti misalnya data citra
satelit.
Jika Anda belum mempunyainya, Anda dapat order ke pihak ESRI Indonesia. Terdapat
opsi pembelian software ArcGIS yang terjangkau, yaitu ArcGIS Personal Use, yang dapat
diperoleh dengan harga ratusan ribu saja. Lisensi berlaku selama satu tahun.
Software ArcGIS tersebut dapat Anda gunakan untuk keperluan mempelajari ArcGIS
secara pribadi atau untuk kepentingan sosial kemanusiaan, namun tidak dapat
digunakan untuk keperluan project komersial.
2). Setelah kita berada pada jendela tampilan utama ArcMap, silahkan buka data vektor
yang Anda punyai. Pada tutorial kali ini, kami menggunakan data vektor berupa titik
(point) dalam format shapefile (.shp), melalui cara sebagai berikut:
Pada bagian toolbar, klik tool Add Data (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 1).
Selanjutnya akan muncul jendela tampilan Add Data. Silahkan seleksi data vektor yang
hendak Anda masukkan ke ArcMap, dengan cara klik sekali (ditunjukkan oleh angka 2
pada Gambar 1), hingga muncul nama file pada bagian Name (ditunjukkan oleh area
berwarna biru pada Gambar 1), dan terakhir klik tombol Add (ditunjukkan oleh angka 3
pada Gambar 1), untuk mengakhiri pemilihan data.
3). Berikutnya, kita tambah field baru untuk data vektor tersebut. Field tersebut nantinya
berisi path lokasi foto yang hendak ditampilkan.
Seleksi data vektor yang sudah berada pada bagian Layers, dengan cara klik sekali
(ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 2), kemudian klik kanan dan pilih Open
Attribute Table (ditunjukkan oleh angka 5 pada Gambar 2), hingga muncul jendela
tampilan Table.
Pada jendela pengaturan Add Field, di bagian input teks Name, ketik nama field yang
akan ditambahkan. Pada contoh ini, kami memberi nama Foto (ditunjukkan oleh angka
8 pada Gambar 3).
Pada bagian dropdown list Type, pilih bagian Text (ditunjukkan oleh angka 9 pada
Gambar 3).
Pada bagian Field Properties, isi panjang karakter (Length) cukup banyak. Kami isi
dengan angka 250, yang berarti batas karakter path lokasi foto sampai dengan 250
karakter (ditunjukkan oleh angka 10 pada Gambar 3).
Jika sudah selesai melakukan pengaturan, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 11
pada Gambar 3).
Selanjutnya, kita masukkan path lokasi masing-masing titik pada bagian input teks field
Foto, namun sebelumnya aktifkan dulu bagian editing, seperti terlihat pada Gambar 12
di bawah ini:
Dengan jendela tampilan Table masih terbuka, sekarang kita bisa melakukan editing
terhadap field Foto yang telah kita buat sebelumnya, dengan cara sebagai berikut:
Pada bagian input teks field Foto, silahkan Anda masukkan path lokasi dimana foto yang
akan Anda tampilkan berada (ditunjukkan oleh angka 14 pada Gambar 5).
Format untuk path lokasi yang dibuat pada bagian field Foto yaitu <img src=”path
lokasi”>, sebagai contoh pada tutorial ini, pada titik 1, lokasi foto yang akan ditampilkan
yaitu pada path lokasi: <img src=”E:\Grup FB\2019\2. Desember
2019\12122019\28052018\Foto\1.jpg”>.
Path lokasi sendiri tidak usah kita tulis manual, kita tinggal copy paste saja pada bagian
address bar File Explorer di komputer kita, seperti terlihat pada Gambar 6 di bawah ini:
Klik sekali pada bagian address bar dimana lokasi Anda menyimpan foto (ditunjukkan
oleh angka 15 pada Gambar 6), hingga bentuk penulisannya berubah (ditunjukkan oleh
angka 16 pada Gambar 6), kemudian seleksi, dan berikutnya klik kanan dan pilih Copy
(ditunjukkan oleh angka 17 pada Gambar 6).
Selanjutnya Anda tinggal paste ke bagian input teks field Foto, dan jangan lupa
ditambahkan garis miring dan nama file fotonya, misal nama file foto yang akan
ditampilkan yaitu 1.jpg, maka penulisan path lokasinya ditambah \1.jpg. Dan, jangan
lupa juga menyertakan tag <img src=”path lokasi”>, sehingga lengkapnya menjadi <img
src=”E:\Grup FB\2019\2. Desember 2019\12122019\28052018\Foto\1.jpg”>.
Lakukan hal yang sama persis pada kolom input teks bagian field Foto yang lainnya,
kecuali bagian file nama fotonya.
Untuk mempermudah pekerjaan, jika foto yang akan ditampilkan banyak, karena
mungkin titiknya atau bentuk data vektornya banyak, maka sebaiknya foto dikumpulkan
dalam satu folder yang sama.
Selesai memasukkan path lokasi pada field Foto, maka kita hentikan proses editing
kemudian simpan hasil editing tersebut dengan cara sebagai berikut:
Pada bagian toolbar, klik tool Editor (ditunjukkan oleh angka 18 pada Gambar 7),
kemudian pilih Stop Editing (ditunjukkan oleh angka 19 pada Gambar 7), hingga
nantinya muncul kotak dialog Save. Pilih tombol Yes (ditunjukkan oleh angka 20 pada
Gambar 7) pada kota dialog Save, untuk menyimpan hasil editing pada field Foto yang
telah kita lakukan sebelumnya.
Silahkan Anda tutup juga jendela tampilan Table, karena proses editing telah selesai kita
lakukan.
Gambar 8. Properties
Seleksi layer dimana data vektor Anda berada dengan cara klik sekali (ditunjukkan oleh
angka 21 pada Gambar 8), kemudian klik kanan dan pilih Properties... (ditunjukkan oleh
angka 22 pada Gambar 8), sampai muncul jendela tampilan Layer Properties, seperti
ditunjukkan Gambar 9 di bawah ini:
Pastikan pada bagian Show content for this layer using the HTML Popup tool telah
tercentang (ditunjukkan oleh angka 24 pada Gambar 9), sehingga tool HTML Popup
dapat kita gunakan.
Pada bagian Display HTML Formatting, pilih tombol radio As a table of the visible fields
(ditunjukkan oleh angka 25 pada Gambar 9), sehingga nantinya seluruh field pada data
vektor tampil ketika di klik menggunakan tool HTML Popup.
Untuk mengecek apakah sudah berfungsi dengan baik HTML Popup tool-nya, maka kita
bisa tekan tombol Verify... (ditunjukkan oleh angka 26 pada Gambar 9), hingga muncul
jendela tampilan HTML Verification. Jika pengaturannya sudah benar, maka semua field
akan muncul beserta foto yang berada pada bagian field Foto.
Jika sudah selesai melakukan pengaturan, klik tombol Close (ditunjukkan oleh angka 27
pada Gambar 9) pada jendela tampilan HTML Verification, hingga kita kembali ke
jendela tampilan Layer Properties, dan klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 28 pada
Gambar 9), untuk menyelesaikan pengaturan.
5). Selesai memastikan bahwa tool HTML Popup bisa Anda gunakan, saatnya kita
langsung gunakan tool tersebut.
Pada bagian toolbar, klik tool HTML Popup (ditunjukkan oleh angka 29 pada Gambar
10).
6). Kita juga dapat mengatur lebar dan panjang foto yang ditampilkan, dengan cara
sebagai berikut:
Perhatikan input teks bagian field Foto pada titik 1, kami menambahkan tulisan
width=”200” height=”100” (ditunjukkan oleh area berwarn merah pada Gambar 1),
dengan tulisan lengkapnya adalah sebagai berikut:
Hal tersebut membuat ukuran foto yang ditampilkan pada titik 1, mempunyai lebar 200
px dan tinggi 100 px, seperti terlihat pada Gambar 13 di bawah ini:
Untuk memasukkan data raster seperti data citra satelit di ArcMap, caranya sama
dengan membuka data vektor yang telah dilakukan sebelumnya (jika terlupa, silahkan
Anda lihat kembali langkah nomor 2).
Sekian tutorial kali ini, semoga bermanfaat bagi Anda. Sampai jumpa kembali pada
tutorial-tutorial dari kami selanjutnya. Insya Allah.