Anda di halaman 1dari 7

Filosofi Pengajaran Bahasa Asing

 Waktu yang digunakan dalam penciptaan filosofi pengajaran Bahasa asing


Butuh kesungguhan dan ketelitian, tetapi bagaimanapun juga kegiatan yang
menarik dan kurikulum yang menyenangkan membuat pengajaran Bahasa asing
tersebut sukses atau dapat tercapai dengan baik. Semua tergantung dari filosofi atau
cara mengajar seorang guru. Sebuah filosofi dasar mengajar atau cara mengajar yang
baik akan mengantarkan seseorang melakukan semuanya layaknya seorang guru,
mulai dari perencanaan pembelajaran untuk memanagement kelas sampai cara
seorang guru memberi penilaian. Sebenarnya, filosofi pengajaran seorang guru
adalah kunci yang berkontribusi penting bagi siswa-siswa dalam keberhasilan
mereka (mencapai tujuan belajar).

 Membangun filosofi pengajaran Bahasa asing siswa Kant Resist


Seorang guru membuat keputusan untuk merombak keseluruhan aktivitas
belajar di dalam kelasnya belum lama ini. Guru tersebut memutuskan untuk
membuat kelasnya lebih berfokus pada kegiatan siswa. Keputusan sederhana
tersebut menghasilkan banyak berubahan, seperti :
1. Kursi siswa disusun kembali yang awalnya berbaris menjadi kelompok
melingkar.
2. Siswa berdiri di depan kelas melakukan berbagai kegiatan belajar.
3. Selain berbicara atau berinteraksi dengan guru di depan kelas, siswa juga dapat
berinteraksi dengan siswa lainnya dan dengan penutur asli melalui alat teknologi’

Awalnya, perubahan tersebut disambut dengan beragam penilaian. Siswa-siswa


yang lebih nyaman dengan pembelajaran model lama yaitu duduk, mendengarkan
dan mencatat, terkejut. Rutinitas atau kegiatan belajar yang baru tersebut
meresahkan dan terlalu menantang bagi mereka. Untungnya, guru tersebut mampu
menjawab permasalahan dan mengatasi keluhan dari siswanya tentang model
belajar yang baru tersebut dengan tenang. Guru tersebut percaya bahwa siswa dapat
belajar dengan baik apabila mereka berperan lebih aktif ketika proses belajar
mengajar. Faktanya, ada penelitian yang mendukung hal itu. Guru tersebut
meyakinkan siswa-siswanya bahwa mereka tidak sendirian. Guru selalu bersama
mereka untuk melatih, untuk memfasilitasi dan bahkan untuk memberikan
dukungan. Ini merupakan contoh bahwasannya hal tersebut sangat bermanfaat dan
membuat pengalaman belajar yang lebih baik untuk semua.

Jadi, bagaimana caranya untuk membuat filosofi pengajaran Bahasa asing yang
terbaik adalah salah satunya dengan mempraktekannya lagi dan lagi dan
menjelaskan model dan metodologi pengajaran tersebut. Dan dimana memulainya?
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menyusun filosofi pengajaran Bahasa
asing. Mari memulainya dengan ideology cara pengajaran Bahasa asing yang baik
yang bisa membantu.

 Filosofi pengajaran bisa membuat seseorang menjadi guru yang lebih baik
Seorang guru tidak akan mengajar dengan kurikulum yang sama sepanjang
karirnya sebagai guru Bahasa. Karena kurikulum perlu disesuaikan untuk memenuhi
minat dan kebutuhan siswa. Hal yang sama berlaku juga untuk filosofi pengajaran
guru. Ketika mempelajari sebuah teknik dan ide yang baru, sangat penting untuk
memodifikasinya/menyesuaikannya dengan proses belajar agar cocok dengan siswa.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa seorang guru harus terus-menerus
memikirkan cara untuk mengoptimalkan filosofi pengajarannya
1. Alasan siswa hendak belajar Bahasa
Hal itu terjadi pada kita semua. Ketika seorang siswa mendapat nilai jelek dalam
sebuah kuis, dan bertanya kepada gurunya "Kenapa kita harus belajar ini?”. Jadi,
bagian terpenting dari filosofi pengajaran Bahasa adalah guru harus
menyampaikan mengapa pembelajaran Bahasa penting bagi siswa. Mungkin
Guru bisa menyapaikan tujuan siswa belajar Bahasa Internasioanl untuk traveling
(jalan-jalan), atau apabila mereka berencana untuk belajar di luar negeri di negara
yang berbicara dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Apa pun masalahnya,
Guru perlu menyampaikan alasan mengapa siswa harus belajar bahasa tertentu
dan alasan tersebut dapat memperngaruhi proses pembelajaran.
Setelah siswa memahami mengapa penting untuk menguasai bahasa target
mereka, bantu mereka mencapainya dengan menambahkan aplikasi belajar salah
satunya dengan FluentU ke kurikulum. FluentU berbeda dari alat belajar lainnya
karena memungkinkan guru untuk mengajar siswa menggunakan sumber daya
dunia nyata, seperti klip televisi, lagu, dan artikel berita. Sebagai hasilnya,
mereka mendapat manfaat dari pengalaman belajar yang menarik yang
membantu mereka berbicara secara alami, seperti penutur asli.
2. Tujuan guru sebagai pendidik
Ada saat-saat yang lebih membingungkan ketika seorang guru tidak yakin dengan
sesuatu yang dilakukannya. Jadi dengan memikirkan filosofi pengajaran seorang
guru akan diingatkan kembali mengapa melakukan pekerjaan tersebut, apa tujuan
dan sasarannya dan mengapa guru terseebut menyukainya.. Hal itu dapat
membantu guru menyelaraskan kembali rencana pelajaran dengan tujuan
akhirnya.
Dengan selalu memikirkan filosofi pengajarannya guru akan selalu memberikan
perubahan dalam proses pembelajaran.
3. Menjabarkan alasan metode mengajar
Seorang guru dapat mejelaskan dengan baik tentang pemilihan metode yang
digunakannya.
Misalnya, mengapa guru memasukkan begitu banyak kegiatan berbicara dan
komunikasi? Mengapa menggunakan Bahasa tubuh atau TPRS sebagai lawan
dari metode lain? Dengan filosofi pengajaran guru dapat menjelaskan alasannya
dalam memilih metode tertentu.
4. Kunci keberhasilan
Pada intinya, filosofi pengajaran adalah sebuah pernyataan yang diyakini oleh
seorang guru tentang mengajar dan belajar. Tentu saja, setiap pendidik memiliki
pendapat yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa kepercayaan umum bahwa
terdapat bagian yang efektif dari filosofi pengajaran. Berikut adalah beberapa ide
yang mungkin dapat dimasukkan ke dalam filosofi pengajaran sehingga
seseorang bisa menjadi guru yang lebih efektif.
 Pendidikan adalah sebuah pelayanan bagi siswa
Pengajaran dan pembelajaran yang kuat terjadi ketika pendidik memandang
siswa mereka sebagai klien, dimana masing-masing dengan kebutuhan
pribadinya sendiri. Selain dengan pendekatan pengajaran dengan pola pikir "top-
down", guru yang hebat percaya bahwa siswa mereka mampu untuk mengambil
peran aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Guru yang memandang
pendidikan sebagai layanan dapat mencakup komitmen terhadap pembelajaran
yang berpusat pada siswa dalam filosofi mereka. Cara lain untuk menunjukkan
kepercayaan ini adalah dengan merujuk pada diskusi kelas yang mendorong
pemikiran kritis. Berikut adalah beberapa ide yang seorang guru bisa sesuaikan
dengan filosofi pengajrannya:
"Tujuan saya adalah memberdayakan siswa saya untuk berpikir dan belajar untuk
diri mereka sendiri."
“Saya mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif sehingga siswa saya dapat
membangun dasar pengetahuan mereka sendiri.”
"Saya berkomitmen untuk memberikan siswa saya sumber (memberikan fasilitas)
yang mereka butuhkan agar menjadi pembelajar mandiri."
 Pengalaman belajar secara inheren menarik — bahkan menyenangkan
Guru yang hebat mempercayai bahwa proses belajar itu menyenangkan. Mereka
tidak memiliki pemikiran bahwa memperoleh pengetahuan pasti sulit atau
melelahkan. Guru yang hebat menghabiskan waktunya mencari tahu apa yang
bisa memotivasi siswa mereka agar terlibat dalam proses pembelajaran.
Sebagai contoh, seorang guru dapat berbicara tentang permainan kelas yang
dinikmati siswanya, atau tentang cara menghidupkan budaya melalui pengalaman
seperti makanan, musik, dan perayaan liburan otentik. Jika guru memiliki
kepribadian yang ceria dan ramah yang mana hal itu dapat menjadikan ruang
kelas sebagai tempat yang menyenangkan. Cara-cara itu dapat diterapkan guru
untuk memotivasi siswanya.
Berikut adalah beberapa cara pendidik untuk mengutarakan keyakinan itu:
“Salah satu tujuan utama saya adalah memotivasi siswa.”
“Saya menyampaikan antusiasme yang cukup untuk membuat siswa saya tetap
terlibat dan tertarik.”
"Saya menggunakan teknologi untuk meningkatkan motivasi siswa."
 Setiap siswa dapat belajar
Guru memiliki keyakinan yang kuat bahwa setiap siswa dapat mempelajari
bahasa terlepas dari latar belakang, gaya belajar, atau pengalaman mereka. Guru
akan berupaya untuk menciptakan pembelajaran yang cocok untuk siswa mereka
yang tentu memiliki keberagaman model belajar’
Seorang pendidik menyertakan berbagai kegiatan yang dapat menarik minat
siswa yang memiliki jenis belajar visual, auditori, membaca/menulis dan
kinestetik. Guru juga harus mampu mebangun hubungan yang baik dengan
siswanya untuk mengetahui minat dan latar belakang mereka. Dengan cara-cara
ini maka setiap siswa akan menikmati pembelajaran dan proses belajar mengajar
dengan baik. Berikut ini yang bisa membantu guru untuk meningkatkan filosofi
pengajarannya
"Saya belajar tentang pengetahuan siswa saya sebelumnya sehingga saya dapat
memanfaatkan apa yang sudah mereka ketahui."
"Saya menggunakan TPR dan bentuk instruksi fisik lainnya untuk melibatkan
pelajar kinestetik."
“Saya percaya bahwa setiap siswa pantas mendapat kesempatan untuk belajar
bahasa target dan saya bekerja keras untuk membuatnya dapat diakses oleh
semua.”
 Guru adalah pembelajar seumur hidup
Guru yang terbaik adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar. Mereka belajar
dengan guru yang lainnya bahkan juga dari siswa mereka. Mereka menggunakan
umpan balik dan beberapa penelitian untuk membantu meningkatkan
pengetahuan mereka. Hal tersebut membuat siswa dan guru merasa seperti
mereka bekerja bersama menuju tujuan yang sama. Sama-sama belajar untuk
meningkatkan pengetahuan masing-masing.
Pendidik dapat menceritakan sejarah pribadinya kaitannya denga Bahasa,
bagaimana pemerolehan basa ke dua atau ke tiga, apa sja tantangannya dan
bagaimana tantangan tersebut bisa dipahami oleh siswanya. Berikut ini yang bisa
membantu pendidik untuk menjadi pendidik yang lebih efektif
"Saya selalu mencari penelitian dan teknologi terbaru untuk meningkatkan
pengalaman belajar siswa saya."
"Metodologi saya terus berkembang ketika saya terus belajar dari teman-teman
dan siswa saya."
"Saya memiliki hasrat yang dalam untuk belajar."
 Menyimpulkan
Selain pengaplikasian dalam proses pembelajaran, beberapa cara untuk
menyenpurnakan filosofi pengajaran seorang guru dapat ditinjau pula dalam proses
belajar mengajar sehari-hari yaitu :
1. Perubahan dari waktu ke waktu
Perubahan dari waktu ke waktu yang dimaksud di sini adalah jika terdapaat seorang
guru yang sebelumnya sering memberikan tugas hanya sekedar untuk
menyibukkana siswanya dan perubahannya adalah guru tersebut memberikan tugas
yang lebih bermakna kepada siswa. Atau seorang guru yang sebelumnya
menganggap belajar itu adalah dengan menggunakan metode tradisional seperti
ceramah perubahannya adalah menuju pada pembelajaran student-center.
Perubahan-perubahan tersebut adalah contoh guru yang selalu menyempurnakan
filosofi pengajarannya.
2. Perubahan yang telah dicapai secara spesifik
Menjelaskan secara spesifik perubahan yang telah dicapai ; jika guru menggunakan
suatu metode pengajaran tertentu dan berhasil, perlu disajikan beberapa data yang
menunjukan keberhasilan tersebut.
3. Rencana tujuan masa depan
Setiap orang mempunyai rencana tujuan masa depan yang berbeda-beda. Guru yang
memiliki filosofi dalam pengajaran menjadi pendidik yang diinginkan dengan focus
dan arah yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai