Anda di halaman 1dari 17

EKOLOGI LANSEKAP HUTAN PADA KAWASAN HUTAN

PENELITIAN DAN PENDIDIKAN BUKIT SOEHARTO


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

OLEH :
SILVESTER HARTONO
1404016005

DIBIMBING OLEH :

DR. IR. H. MUHAMMAD SUMARYONO, M.SC


DR. IR. PAULUS MATIUS, M.SC
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
• Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang
didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan hidup alam hayati yang satu dan
lainnya tidak dapat dipisahkan (UU 41 199).
• Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.160/Menhut-II/2004 tanggal 4 Juni 2004
menetapkan Hutan Penelitian dan Pendidikan Bukit Soeharto (HPPBS) Unmul
sebagai salah satu Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK).
• Hutan Penelitian dan Pendidikan Bukit Soeharto (HPPBS) Unmul memiliki potensi
sumber daya alam yang cukup tinggi.
• Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Matius dkk., 1998; Sugiharto, 2004;
Boer dkk., 2007 menunjukkan bahwa HPPBS Unmul memiliki keanekaragaman jenis
yang cukup tinggi baik vegetasi hutan, kumbang berantena panjang, jamur
ektomikoriza serta berbagai jenis lainnya.
• Pada tahun 1982/1983 dan tahun 1997/1998 terjadi kebakaran yang sangat besar
pada kawasan tersebut yang berdampak terhadap semua komponen hutan di
kawasan ini (Boer dkk., 2007). Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yang berada di
Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu kawasan yang difungsikan sebagai
Hutan Lindung dan hutan pendidikan.
• Akibat tingginya tingkat eksploitasi terhadap sumberdaya hutan Bukit Soeharto
dalam bentuk penebangan pohon yang tidak terkendali, pembukaan ladang illegal
oleh penduduk, pertambangan batubara dan kebakaran hutan menyebabkan
semakin berkurangnya jumlah vegetasi tinggi dari kawasan tersebut dan merubah
kawasan ini jadi padang alang-alang sehingga terjadi penurunan mutu lahan
(Purwowidodo, 1999).
 Hutan mempunyai struktur horisontal dan vertikal tertentu,
tergantung tipe ekosistem yang dikandungnya.
 Gangguan terhadap struktur hutan baik vertikal maupun horisontal
mengakibatkan degradasi hutan menjadi ekosistem yang rusak dan tidak
stabil (Purwowidodo, 1999).
 Terjadinya degradasi dan deforestasi pada kawasan hutan tropis yang
relatif cepat akan memberikan dampak ekologi baik untuk waktu
sekarang maupun waktu yang akan datang
 Kondisi demikian menyebabkan perlu adanya kegiatan reforestasi
terhadap lansekap hutan tersebut dengan tujuan untuk mengembalikan
fungsi utama hutan dan hutan menjadi lebih produktif (Friday, Drilling
dan Garrity, 2000).
 Reforestasi berguna untuk mengembalikan struktur horisontal dan
vertikal hutan agar hutan dapat melaksanakan fungsinya.
 Kondisi tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi ekologi lansekap sehingga diperlukan suatu kajian atau
studi untuk mempelajari perubahan yang terjadi terhadap ekologi
bentang lahan (landscape ecology).
 Studi bentang lahan dimaksudkan untuk mempelajari berbagai hubungan
antara proses-proses dan fenomena bentang lahan (geosphere) yang
mencakup komunitas manusia, binatang dan tumbuhan, termasuk
mempelajari struktur dari berbagai perubahan dan fungsi interaksi
ekosistem dalam kawasan lahan yang heterogen (Vink, 1983; Forman dan
Gordon, 1986; Farina, 1998).
B. TUJUAN PENELITIAN
• Mengetahui kondisi ekologi lansekap Hutan
Penelitian dan Pendidikan Bukit Soeharto
(HPPBS) Unmul melalui analisis citra satelit
sehingga dapat diperoleh gambaran
mengenai kondisi lansekap hutan terkini.
• Melakukan Interpretasi citra satelit Hutan
Penelitian dan Pendidikan Bukit Soeharto
(HPPBS) Unmul dengan menggunakan
citra SPOT 6.
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
• Hasil yang diharapkan dari penelitian ini
adalah diperolehnya data Peta mengenai
lansekap Hutan Penelitian dan Pendidikan
Bukit Soeharto (HPPBS) Unmul melalui
analisis data citra satelit yang selanjutnya
akan diolah dengan menggunakan software
ArcGIS 10.2.2 sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi
pemerintah dan pengelola dalam
menentukan kebijakan pengelolaan kawasan
tersebut.
III. METODE PENELITIAN
A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
• Penelitian ini dilaksanakan di kawasan
Hutan Penelitian dan Pendidikan Bukit
Soeharto Kabupaten Kutai Kertanegara
Provinsi Kalimantan Timur.
• Waktu penelitian dilaksanakan selama 8
bulan mulai bulan September 2015 sampai
dengan bulan April 2016 yang meliputi,
studi literatur, orientasi lapangan,
pengumpulan data, pengecekan lapangan,
analisis data serta penulisan tesis.
B. BAHAN DAN PERALATAN
 Bahan yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian ini
antara lain sebagi berikut :
 Software Arc GIS versi 10.2.2
 Software DNR Garmin atau DNR GPS
 Software Global Mapper Versi 11
 Data Shuttle Radar Topography Mission (SRTM)
 Data citra satelit SPOT 6 kawasan Hutan Penelitian dan
Pendidikan Bukit Soeharto
 Peta Tutupan Lahan Bukit Soeharto, Curah Hujan,
Kelerengan, Jenis Tanah, Geologi, Hidrologi, Sistem
Lahan.
 Tally Sheet untuk mencatat data yang diperoleh di
lapangan
 Buku panduan pengenalan jenis tumbuhan
 Label untuk menandai pohon yang sudah diambil
datanya.
 Patok untuk menandai batas plot pengamatan.
 Peralatan yang diperlukan dalam penelitian ini
antara lain sebagai berikut :
• Komputer untuk pengolahan data dan
penulisan tesis
• Global Positioning System (GPS) untuk
pengambilan Koordinat
• Kompas untuk menentukan arah lapangan
• Meteran untuk pengukur dalam pembuatan plot
penelitian
• Phi band untuk pengukuran diameter pohon
• Tali rafia untuk membatasi plot-plot penelitian
• Kliometer untuk mengukur kelerengan
C. PROSEDUR PENELITIAN
1.Studi Pustaka
2.Orientasi Lapangan
3.Survei Lapangan
4.Pengumpulan Data Vegetasi
 Dibuat Plot tertutup dalam bentuk jalur dan dibuat
petak-petak pengamatan
 dibuat petak berukuran 20x20 m untuk pengamatan
dan pengukuran tingkat pohon.
 Dibuat petak berukuran 10x10 m untuk pengamatan
dan pengukuran tingkat tiang.
 Petak tersebut diberi nomor secara berturutan.
 Kriteria tegakan yang diukur berdasarkan ketentuan
dalam Bratawinata (1990) yaitu pohon diameter
minimal 20 cm, tiang atau pohon muda yang
berdiameter 10-19 cm, pancang atau permudaan yang
berukuran tinggi mulai 1,5 m dengan diameter kurang
dari 10 cm.
D. ANALISIS DATA

1. Analisis Lansekap
a. Data Spasial

b. Menginput data dari GPS ke dalam Komputer

c. Pembuatan Peta dengan Menggunakan Program Arc GIS.

1) Rektifikasi

2) Koreksi Geometrik Citra SPOT

3) Membuat dan Memasukkan Data Spasial Baru

4) Digitasi dan Editing

d. Penentuan Lansekap atau Bentang lahan

Untuk penentuan bentang lahan menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh


young et al. (1993), Wostern dan Idris (2005) sebagai berikut :

1. Bentang lahan alamiah (Natural Landscape)

2. Bentang lahan sub-alamiah (Sub-Natural Landscape)

3. Bentang lahan semi-alamiah (Semi Natural Landscape)

4. Bentang lahan yang sedang menuju kearah transisi kondisi tidak alamiah
2. Analisis Vegetasi

1. Indeks Nilai Penting (INP)


Perhitungannya menggunakan persamaan
menurut Soerianegara dan Indrawan
(1976), sebagai berikut :

INP = KR (%) + DR (%) + FR (%)


. Indeks Kesamaan/ketidaksamaan komunitas
2
vegetasi
3. Indeks Keanekaragaman Jenis Vegetasi

Untuk menghitung indeks keanekaragaman


jenis (H) digunakan rumus keanekaragaman
jenis Shanon dan Wiener dalam Odum (1993)
sebagai berikut :

H'= -∑PilnPi

Keterangan :
H’ = indeks keragaman Shannon-Wiener
pi = proporsi jumlah contoh dari jenis ke
4. Indeks Kemerataan (e)
5. Indeks Dominansi (C)
Peta : Tanah,
Data Citra Data Citra Penentuan
CH, Hidrologi,
Lokasi
SPOT 6 SRTM Kelerengan,
Sistem Lahan, Pengambilan
Geologi Sampel
Interpretasi/
Klasifikasi Generate
Citra Georefrencing,
Contur Digitasi Pengambilan
Scecara Data
Terbimbing Lapangan
Data Data SHP
Contur Baru
Tutupan
Lahan Analisis

DIOVERLAY
Disandingkan

Lansekap

Anda mungkin juga menyukai