UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS KEHUTANAN
Kampus Bumi Tadulako Tondo
JL. Soekarno Hatta Km. 9 Telp (0451) 422611 Ext 358
Email: untad@untad.ac. Palu-Sulawesi Tengah 94118
I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya.
Hampir setiap daerahnya mempunyai hasil sumber daya alam yang berbeda.
Seperti Pulau Sulawesi yang khas dengan tambang nikel dan aspalnya, Pulau
Papua khas dengan emasnya, dan Pulau Sumatera yang khas dengan sawitnya dan
kota-kota lainnya. Sumber daya lain yang tidak kalah besarnya dalam
menyumbangkan pemasukan bagi negara, yaitu sumber daya hutan. Saat ini
sebagian pendapat beranggapan bahwa hutan merupakan sumber daya yang tidak
terlalu menguntungkan dalam menghasilkan pendapatan bagi negara (Idris, dkk.
2013).
Desa Uwemanje merupakan salah satu desa yang memiliki hutan kemiri
yang cukup luas hingga sekarang pengelolaan hutan kemiri masih dilakukan oleh
masyarakat guna menambah penghasilan perekonomian mereka. Hutan kemiri di
desa Uwemanje juga mempunyai keunikan tersendiri dimana dibawah tegakannya
ditumbuhi tumbuhan bawah sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai
biomassa dan cadangan karbon tumbuhan bawah pada tegakan kemiri (Aleaurites
moluccanus (L) Willd.) di desa Uwemanje kecamatan Kinovaro kabupaten Sigi
Sulewesi Tengah.
Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Desember sampai dengan Januari
2020, yang berlokasi di desa Uwemanjae kecamatan Kinovaro kabupaten Sigi
Bahan yang digunakan adalah kantong pelastik, koran bekas, dan bagian
batang dan daun pada tumbuhan bawah, yang berdiameter < 5 cm yang berada
dibawah tegakan kemiri.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut :
1. Tongkat dan tali rapia untuk membuat plot dan batas kuadran.
2. Meteran untuk mengukur batas plot.
3. Parang untuk memangkas tumbuhan bawah.
4. Timbangan untuk menimbang sampel tumbuhan bawah.
5. Oven untuk mengeringkan sampel tumbuhan bawah.
6. GPS untuk menentukan titik kordinat.
7. Alat tulis menulis.
8. Kamera untuk dokumentasi.
Pembuatan petak ukur pada penelitian ini dilakukan dengan membuat tiga
jalur yakni megikuti kelerengan lahan. Dengan panjang 100 m dan tiap jalur
dibuat kuadran berukuran 1 m x 1 m dan jarak antara kuadran lain yaitu 20 m
(Amal, dkk. 2019) disajikan pada gambar 1.
Biomassa Kering Total = Berat segar total (kg) × Berat kering contoh (g)
Kb = BKT × % C Organik....
Keterangan:
Kb = Kandungan karbon dari biomassa, (kg)
BKT = Biomassa Kering Total,(kg)
% C Organik = Organik adalah nilai persentase kandungan karbon, sebesar 0,47
atau menggunakan nilai persen karbon yang diproleh dari hasil
penimbangan di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Amal, S, 2019. Biomassa Dan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah Pada
Tegakan Pinus (Pinus Merkusii Jungh Et De Vriese) Di Desa Uwemanje
Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.
Andriani, U, 2010. Biomassa Tumbuhan Bawah. http://pengertian-
definisi.blogspot.co.id/2012/09/definisi-dan-pengertian-tumbuhan
bawah.html(diunduh Pada Tanggal 12 September 2019).
Azizah, 2019. Efektifitas konsentrasi BAP dan 2,4D terhadap induksi daun kemiri
(Alurites moluccana (L.) Willd) secara In Vitro.
Dinas Kehutanan, 2017. Pengelolaan Hutan Maju, Lestari, dan Berkeadilan. Dinas
Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan, 2006. Pedoman Budidaya Kemiri.
Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta,Indonesia.
Elevitch, C.R. dan H.I, Manner, 2006 Traditionaltree initiative: species profiles
for Pacific Islands. agroforestry. http://www.agroforestry.net/tti/Aleurites-
kukui.pdf (diunduh Pada Tanggal 7 November 2019).
Ginoga, B., A.N Ginting., dan B Santoso, 1989. HutanTanaman Kemiri (Aleuritus
moluccana Willd.):Syarat Tempat Tumbuh dan Aspek
Ekonominya.Prosiding Seminar Sehari Improvementof Agrometeorology
Utilisation in theDevelopment of Timber Plantation Forest and the
Development of Timber Plantation Forestsand the Development of Estate
Crops. BadanPenelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian,Jakarta, Indonesia. 31 Agustus.
Hilwan, I., Mulyana, D., dan Pananjung, WG, 2013. Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium cylocarpum
Griseb) dan Trembesi (Samanea saman Merr) di Lahan Pasca Tambang
Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika 4 (I) : 6-10.
Idris, M.H., dkk, 2013. Studi Vegetasi Dan Cadangan Karbon Di Kawasan Hutan
Dengan Tujuan Khusus (Khdtk) Senaru, Bayan Lombok Utara. Jurnal
Kehutanan.7(1) :26.
Kementrian Kehutanan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutan, 2010.
Cadangan Karbon pada berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di
Indonesia.Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan
KebijakanBogor.
Krisnawati, H., M Kalio., dan M Kaninen, 2011. Aleurites moluccana (L.) Willd.:
ekologi, silvikultur dan produktivitas.CIFOR, Bogor, Indonesia.
Rochmayanto Y, dkk, 2014. Cadangan Karbon pada Berbagai Tipe Hutan dan
Jenis Tanaman di Indonesia Yogyakarta : PT Kanisius