Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Silvika Medan,Februari 2023

METODE PERHITUNGAN BIOMASSA DAN KARBON HUTAN

Dosen Penanggung jawab :


Moehar Maraghiy Harahap S. Hut., M.Sc
Oleh :
Silmi Dwi
Rahma
221201210 HUT
2D

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN
2023

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Hutan berperan dalam upaya peningkatan penyerapan karbondioksida (CO2)


dimana dengan bantuan cahaya matahari, air dari tanah dan vegetasi yang berklorofil
mampu menyerap karbondioksida (CO2) dari atmosfer melalui proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis ini antara lain disimpan dalam bentuk biomassa yang menjadikan
vegetasi tumbuh menjadi makin besar atau makin tinggi. Pertumbuhan ini akan
berlangsung terus sampai vegetasi tersebut secara fisiologis berhenti tumbuh atau
dipanen. Secara umum hutan dengan “net growth” (terutama dari pohon-pohon yang
sedang berada fase pertumbuhan) mampu menyerap lebih banyak karbondioksida
(CO2) sedangkan hutan dewasa dengan pertumbuhan yang kecil hanya menyimpan
stock karbon tetapi tidak dapat menyerap karbon dioksida (CO2) berlebih/ekstra
Biomassa dapat dijadikan bahan bakar organik yang dibentuk dari bahan organik pada
tumbuhan dengan bantuan sinar matahari selama proses fotosintesis. (Parwan et all 2017).
Penutupan lahan memiliki jumlah simpanan karbon yang berbeda. Jumlah
serapan karbon di hutan mangrove, memiliki simpanan karbon yang lebih besar,
dibandingkan pada perkebunan kelapa sawit, karena jumlah simpanan tersebut
dipengaruhi oleh kerapatan pohon, jenis pohon, umur dan faktor lingkungan yang
berupa kesuburan tanah, sedangkan perkebunan kelapa sawit memiliki tingkat
kesuburan tanah yang rendah. Salah satu unsur pembentuk bahan organik makhluk
hidup adalah karbon (Sugirahayu 2013).

Tujuan

Tujuan untuk Praktikum Jasa Lingkungan yang berjudul “Metode Perhitungan


Biomassa dan Karbon Hutan” ini adalah untuk mengetahui perhitungan biomassa
pohon dan karbon pohon.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan terutama pepohonan tumbuhan


berkayu lain yang menempati daerah yang cukup luas. Sebagai fungsi ekosistem,
hutan sangat berperan, dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil
oksigen, tempat hidup berbagai flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan
serta mencegah timbulnya pemanasan global. Pohon adalah tumbuhan yang cukup
tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Pepohonan yang tinggi sebagai komponen
dasar dari hutan memegang peran penting dalam menjaga kesuburan tanah dalam
menghasilkan serasah sebagai sumber hara penting bagi vegetasi hutan. Hutan
lindung adalah suatu kawasan hutan yang keberadaannya memiliki kepentingan
utama dalam melindungi sistem penyangga kehidupan (Karina, S. P., 2021).
Komunitas hutan memiliki sistem ekologis sifat dan hidupnya dinamis,
komunitas hutan terbentuk dari beberapa tahapan dan secara berangsur-angsur yaitu
melalui tahapan invasi dari tanaman yang kemudian diikuti dengan adaptasi, agregasi,
persaingan dan penguasaan serta reaksi tempat tumbuhnya tanaman. Ada beberapa
pohon-pohon yang ada di hutan yang mengalami tumbang dan mati akan membuat
komunitas hutan yang tidak stabil dan mengalami perubahan. Pada setiap perubahan
komunitas hutan yang terjadi, maka akan ada proses alami yang dapat
mengembalikan komunitas pada keseimbangan (Elisabeth, 2019).
Biomassa merupakan suatu zat yang secara umum dapat diperoleh secara langsung
maupun tidak secara langsung dari tumbuhan yang kemudian dapat digunakan dalam jumlah
besar untuk bahan bakar dan energi. Biomassa dapat dijadikan bahan bakar organik yang
dibentuk dari bahan organik pada tumbuhan dengan bantuan sinar matahari selama proses
fotosintesis. Secara umum bahan bakar dibagi menjadi bahan bakar arang dan bahan bakar
padat yang mengandung unsur-unsur kimia yairu seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen
(O), Nitrogen (N), Belerang (S), abu dan air yang terikat dalam satu senyawa, serta biomassa
yang merupakan bahan bakar alternatif yang digunakan untuk sumber energy. Sumber zat
biomassa diperoleh dari organisme hidup yaitu seperti tumbuhan misalnya pupuk,
limbah, serbuk gergaji dan lain sebagainya, sumber energi biomassa yang terbarukan
yaitu kaya akan karbon berbeda dengan sumber daya 12 alam lain seperti minyak
tanah, batu bara dan bahan bakar nukli (Gunawan et al., 2022).
Pada proses pembetukan karbon dioksida (CO2) yaitu karena adanya suatu
ikatan karbon berlangsungnya proses fotosintesis. Dengan adanya bantuan cahaya
matahari sebagai penggerak daur C dan O sehingga CO2 dan H2O dapat diubah
menjadi karbohidrat yang ada didalam tubuh tumbuhan hijau dengan melalui proses
fotosintesis, dengan melalui proses rantai makanan karbohidrat kemudian akan
ditransfer pada tumbuhan dan hewan (Rulianti et al., 2018)
Dapat dibagi menjadi 3 proses tahapan dalam siklus karbon yaitu proses
penyerapan, penyimpanan dan pengeluaran. Proses penyerapan yaitu melalui proses
fotosintesis tumbuhan menyerap karbon dioksida (CO2) yang ada di atmosfer yang
berguna untuk membentuk akar, batang dan daun. Pada proses yang kedua yaitu
proses penyimpanan pada proses ini karbon yang sudah diserap tadi akan disimpan
pada bagian akar, batang dan daun yang telah terbentuk pada proses penyerapan.
Proses yang ketiga yaitu pengeluaran pada proses ini diakibatkan oleh beberapa hal
yaitu diantaranya pada penebangan pohon, pembakaran hutan dan pembukaan lahan
Respirasi dan metabolisme karbon yang terkait di dalamnya melepas energi yang
tersimpan di dalam senyawa karbon (Alongi, 2013).
Penyerapan karbon dioksida oleh vegetasi merupakan salah satu faktor yang
dapat menurunkan akumulasi karbon dioksida (CO2). Dengan menghitung jumlah
kandungan karbon yang ada di hutan, maka dapat diketahui bahwa ada berapa jumlah
CO2 di atmosfer yang dapat diserap oleh hutan tersebut. Berdasarkan
penelitianpenelitian yang telah dilakukan mengenai potensi biomassa karbon
tersimpan pada pohon yaitu seperti pada hutan kota UI terdapat jumlah cadangan
karbon yaitu 172,86 ton/ha. Dengan nilai cadangan karbon pohon sebesar itu dapat
dikategorikan sebagai hutan alam tropis, yang memiliki cadangan karbon berkisar
161-300 ton/ha. Karbon yang terdapat pada tumbuhan tersimpan di setiap kantong
karbon. Lubis et al., 2013).
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu Dan Tempat

Praktikum Jasa Lingkungan yang berjudul “Metode Perhitungan Biomassa dan


Karbon Hutan“ ini dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Februari 2023 pukul 10.00 WIB

– 11.50 WIB. Praktikum ini dilakukan secara luring di Kampus USU 2 dan

Aboretum. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah gunting, phiband, pita ukur,
haga alat tilis dan tali rapia.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tally sheet.

Prosedur

1. Sediakan lahan yang berisi pepohonan berukuran 20 meter × 20 meter


2. Lalu kita membuat plot dengan menggunaka tali
3. Kemudian kita cari pohon lalu hitung tinggi dan diameter pohon tersebut,
tulis data di thally sheet .
4. Kemudian hitung biomassa dan karbon yang terdapat ada pohon tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil yang diperoleh dari Praktikum Jasa Lingkungan yang berjudul “
Metode Perhitungan Biomassa dan Karbon Hutan “

Perhitungan biomasa dan karbon pohon


Biomassa pohon :
Y = 1/4π × D2× t × f× WD
Y = 1/4. 3,14× 0.472× 16 × 0,7× 0,6
Y = 1,64 kg
Karbon pohon :
Simpanan Karbon (Kg) = Total Biomassa (kg) × 0,47
Simpanan Karbon (Kg) = 1,16 × 0,47
Simpanan Karbon (Kg) = 0,5452 kg
Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan oleh kelompok 3 diperoleh thally


sheet dalam satu plot seperti terlihat di tabel bahwa ada satu pohon yang di dapat
yaitu pohon sengon ( Paraserianthes Falcataria ). Dari hasil perhitungan pohon sengon
yang memiliki biomassa dan karbon pohon yang paling banyak dengan jumlah
biomass pohon yaitu 1,16 dan karbon pohon yaitu 0,5452 Kg.
DAFTAR PUSTAKA

Agustien DHIR, PhD, Lb, D, & PdM 2018. Estimasi Stok Karbon Tanaman Peneduh
di Jalan Protokol Kota Semarang. 1–47.

Alongi DM 2012. Carbon Sequestration in Mangrove Forests. Carbon Management,


3(3), 313–322.

Elisabeth LD 2019. Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon di Hutan Lindung


Gunung Mahawu dan Hutan Lindung Gunung Masarang. Journal of Chemical
Information and Modeling 53(9), 1689–1699.

Gunawan.S Banu S, Hasan, HS 2022. Buku Ajar Bahan Bakar Biomassa (Dewi
Maharani (ed.); 1st ed.). Cipta Media Nusantara.

Karina SP., dan N 2021. Biomassa Karboon Pohon di Pegunungan Iboih Kecmatan
Suka Karya Kota Sabang. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2021, 90–95.

Rulianti, F, Devi R., Mela R., Mulyadi, & Hidayat, M 2018. Estimasi Karbon
(Estimasi Stok Karbon) pada Pohon di Kawasan Hutan Primer Pegunungan
Deudap Aceh
Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2018, 246–258.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai