Juwita F.Rumambi
13031107008
I. PENDAHULUAN
Karbondioksida merupakan bagian dari siklus karbon, dimana ia
merupakan karbon di atmosfer. Unsur karbon menjadi penting dalam
kehidupan manusia , dalam kegiatan keseharian setiap kali proses
pernapasan, manusia menyumbang pelepasan karbon di alam dalam bentuk
CO2
karbondioksida ( ) contoh lain seperti penebangan pohon, pembakaran,
aktivitas industri dan kendaraan mobil dan motor juga dapat menyumbang
pelepasan karbon di alam. Kondisi peningkatan karbon di atmosfer akan
menyebabkan peningkatan suhu permukaan tanah dimana dapat
mengakibatkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Tumbuhan akan
mengurangi karbon di atmosfer melalui proses fotosintesis dan
menyimpannya dalam jaringan tumbuhan. Peran vegetasi sangat penting
dalam penyerapan karbondioksida untuk mengatasi pemanasan global yang
CO2
disebabkan oleh efek rumah kaca dan di atmosfer (Adinugroho, 2013).
2.2. Biomassa
Menurut Brown (1997) dalam Nugraha (2011) Biomassa adalah total
jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu pohon yang dinyatakan
dengan satuan ton berat kering per satuan luas. Biomassa juga merupakan
total berat atau volume oganisme dalam suatu area atau volume tertentu
( intergovernmental Panel on Climate Change,1995). Biomassa menjadi
suatu penyerapan energi yang yang dapat dikonversi dalam bentuk karbon,
alkohol maupun kayu.
Simpanan biomassa pada tingkat pohon dan tiang dapat dihitung dengan
persamaan (Brown 1997 dalam Fathonah 2012) :
Bks Bbt
Bo = Bbs
Dimana :
Bo = berat bahan organic (ton)
Bks = berat kering contoh (ton )
Bbt = berat basah total (ton)
Bbs = berat basah contoh (ton)
B bp = NAP B ap
Dimana :
B bp = biomassa di bawah permukaan tanah (ton)
NAP = nilai nisbah akar pucuk sebesar 0,37 untuk hutan hujan tropis
(eggleston et al., 2006)
B ap = nilai biomassa atas permukaantanah (kg)
Cb = B % C organik
Dimana :
Cb
= kandungan karbon dari biomassa (kg)
B = total biomassa (ton)
% C organik = nilai presentase kandungan karbon standar sebesar 0,47
(Egglestonet al.,2006 dalam Tasirin, 2013).
Cn = (Cx/1000) x (10000/L)
Dimana :
Cn = kandungan karbon per hektar pada masing-masing kantung karbon
pada tiap plot (ton/ha),
Cx = kandungan karbon pada masing-masing kantung karbon pada tiap plot
(kg), L adalah luas plot pada masing-masing kantung karbon (m2)
Fithria, A. dan Syamani. 2013. Estimasi Cadangan Karbon dan Emisi Karbon
di Sub-sub DAS Amandit. Hutan Tropis, 1(3): 221-230.
Gratimah, RD.G.. 2009. Analisis Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap Gas
CO Antropogenik di Pusat Kota Medan (Skripsi). Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatra Utara. Medan.
Hilwan, I. dan A.S. Nurjannah. 2014. Potensi Simpanan Karbon pada Tegakan
Revegetasi Lahan Pasca Tambang di PT Jorong Barutama
Greston,Kalimantan Selatan. Silvikultur Tropika, 5(3): 188-295.
Lubis, S.H., H.S. Arifin , I. Samsoedin. 2013. Analisis Cadangan Karbon Pohon
Pada Lanskap Hutan Kota di DKI Jakarta. Penelitian Sosial dan Ekonomi
Kehutanan, 10(1): 1-20.
Masripatin, N., K. Ginoga, dkk. 2010. Cadangan Karbon pada berbagai Tipe
Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Bogor.
Millang, S. dan E. Yuniati. 2010. Potensi Serapan Karbon Beberapa Jenis
Tanman pada Ruang Terbuka Hijau Universitas Hasanuddin Makassar.
Biocelebes, 4(2): 113-122.
Paat, F.J.. 2011. Simulasi Biomassa Akar, Batang, Daun dan Biji Jagung
Hibrida pada Beberapa Perlakuan Pemberian Nitrogen. Eugenia, 17(1).
Sanadi, J.P.. 2010. Pendugaan Nilai Biomassa dan Karbon Tersimpan pada
Tegakan Swietenia macrophylla KING, di Hutan Tanaman Wanariset
Anggresi Distrik Manokwari Selatan Kabupaten Manokwari (Skripsi).
Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua. Manokwari.
Septriana, D., A. Indrawan, E.N. Dahlan dan I.N.S. Jaya. 2004. Prediksi
Kebutuhan Hutan Kota Berbasis Oksigen di Kota Padang, Sumatra Utara.
Manajemen Hutan Tropika, 5(2): 47-57.