Estimated Carbon Reserves From PT. Citra Mineral Investido, Tbk, Kec. Sandai Kab.
Ketapang, West Kalimantan
Abstract
Forests are one of the natural resources that can absorb a lot of carbon dioxide in the atmosphere
that is bound and converted into a form of energy (sugar group) that is beneficial for many lives,
biomass is a whole material derived from living things, which comes from organic matter that
lives or dies, both above and below ground level. This research was conducted in post-mining
areas aimed at finding out the potential of tree carbon reserves in reclamation blocks using
allometric equations. There are 4 post-mining reclamation blocs. each block there are 2 types of
trees namely Karet (Hevea brasiliensis) and Akasia (Acacia crassicarpa). This study uses the
allometric formula of the 2 types of trees producing a total carbon of 293.55tons, this is influenced
by the growth of tree diameter and area of mine reclamation land in PT. Citra Mineral Investindo,
the 2nd species tree, has a good adaptation to the former mine land that lacks nutrients and
nutrients although it will inhibit the growth of stem diameter.
Keywords: mine reclamation, carbon stock.
Abstrak
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat menyerap banyak karbondioksida
yang ada di atmosfer yang diikat dan diubah menjadi sebuah bentuk energi (gugus gula) yang
bermanfaat bagi banyak kehidupan, biomassa merupakan keseluruhan materi yang berasal dari
makhluk hidup, yang berasal dari bahan organik yang hidup maupun mati, baik diatas maupun
dibawah permukaan tanah. Penelitian ini dilakukan pada kawasan pasca tambangan bertujuan
untuk mengetahui potensi cadangan karbon pohon di blok reklamasi dengan menggunakan
persamaan allometrik. Penelitian terdapat 4 blok reklamasi pasca tambang setiap blok terdapat
ke-2 jenis pohon yaitu Karet (Hevea brasiliensis) dan Akasia (Acacia crassicarpa). Penelitian ini
menggunakan rumus allometrik dari ke-2 jenis pohon menghasilkan karbon total sebesar 293,55
ton, hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan diameter pohon dan luas lahan reklamasi tambang di
PT. Citra Mineral Investindo, ke-2 jenis pohon mempunyai adaptasi yang baik pada lahan bekas
tambang yang kurang unsur hara dan nutrisi walaupun akan menghambat pertumbuhan diameter
batang.
Kata kunci: reklamasi tambang, cadangan karbon .
PENDAHULUAN
Hutan merupakan salah satu sumber sebuah bentuk energi (gugus gula) yang
daya alam yang dapat menyerap banyak bermanfaat bagi banyak kehidupan.
karbondioksida yang ada di atmosfer Energi ini banyak diserap dan disimpan
merupakan hasil dari fotosintesis, oleh tumbuhan dalam bentuk biomassa
dimana karbon dioksida (CO2) di (Purwitasari, 2011). Biomassa
atmosfer yang diikat dan diubah menjadi merupakan keseluruhan materi yang
354
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
berasal dari makhluk hidup maupun Prasetyo et al. 2012 dikutip oleh
mati, baik di atas maupun di bawah Cahyaningrum et al. 2014), emisi CO2
permukaan tanah. Biomassa merupakan dapat diturunkan melalui beberapa
hasil dari fotosintesis dimana energi kegiatan antara lain dengan mengelola
yang terserap digunakan untuk hutan secara lestari, mengkonservasi
mengkonversi karbondioksida (CO2) cadangan karbon serta meningkatkan
dengan air menjadi senyawa karbon, cadangan karbon hutan.
hidrogen dan oksigen. Biomassa juga Emisi CO2 akan meningkat apabila
didefinisikan sebagai total jumlah materi hutan yang menjadi tempat bagi kegiatan
yang hidup di atas permukaan pada suatu usaha manusia tidak dilakukan
pohon dan dinyatakan dalam suatu ton penanaman kembali atau dibiarkan
berat kering dalam satu per satuan luas begitu saja, tanpa ada perhatian dari
(Browen, 1997). Pohon merupakan suatu pihak yang telah membangun
sumber karbon yang sangat penting usaha di kawasan hutan, kawasan yang
dalam ekosistem hutan, dikarenakan menjadi bekas kegiatan usaha manusia
karbon hutan berasal dari biomassa mengalami deforestasi dan degradasi
pohon. Peran hutan yang sangat hutan sehingga menghasilkan emisi CO2,
diperlukan sebagai penyerap dan mengakibatkan pemanasan global
penyimpanan karbon dalam masalah (global warming) yang semakin
efek gas rumah kaca serta menghasilkan meningkat dan gangguan keseimbangan
pemanasan global (Yuniawati et al. lingkungan hidup yang dapat
2011). membahayakan kelangsungan hidup
Pemanasan global yang berupa manusia di atas bumi (Menurut Prasetyo
perubahan iklim, yaitu curah hujan, et al. 2012 dikutip oleh Cahyaningrum et
intensitas dan frekuensi badai (Lukito al. 2014). Untuk itu diperlukan upaya
dan Rohmatilah, 2013). Perubahan iklim yang dapat dilakukan dalam mengurangi
global disebabkan oleh terakumulasinya dampak negatif lingkungan yang
Gas Rumah Kaca (GRK). Emisi gas disebabkan kegiatan usaha manusia.
rumah kaca yang paling besar adalah Langkah yang diperlukan sebagai upaya
CO2 serta dipengaruhi dua faktor utama mengurangi pemanasan global (global
yaitu terjadinya deforestasi dan warming) yang terjadi akibat usaha
degradasi hutan maupun pembakaran manusia yaitu penanaman kembali lahan
material berbahan fosil (fossil fuel yang telah menjadi tempat usaha
combustion), diperlukan upaya untuk manusia sehingga mengurangi
menanggulangi perubahan iklim global, deforestasi dan degradasi hutan yang
upaya rehabilitas dalam pembangunan merupakan faktor dalam meningkatkan
hutan dengan kemampuan menyerap pemanasan global (global warming).
karbon melalui fotosintesis, merupakan Reklamasi merupakan kegiatan
alternatif mengurangi permasalahan setelah pasca penambangan yang
terhadap pemanasan global. (Menurut bertujuan memperbaiki atau menata
355
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
kegunaan lahan yang terganggu sebagai reklamasi bekas blok tambang di PT.
akibat kegiatan usaha pertambangan CITRA MINERAL INVESTINDO TBK
(Arif, 2007), agar dapat berfungsi dan SITE SANDAI KABUPATEN
berdaya guna sesuai dengan kebutuhan KETAPANG. Manfaat penelitian ini
lahan. Mengingat kondisi suatu hutan memberikan informasi kegiatan setelah
yang setiap tahunnya berkurang penambangan dan bagaimana tingkat
diakibatkan dari kegiatan tambang yang keberhasilan reklamasi, dengan
dilakukan manusia yang begitu besar, informasi ini maka dapat memberi
sehingga mengalami deforestasi dan masukan kepada PT. CITRA MINERAL
degradasi hutan yang menyebabkan INVESTINDO TBK SITE SANDAI
peningkatan emisi CO2, maka kegiatan KABUPATEN KETAPANG agar areal
reklamasi lahan pasca tambang bekas tambang benar-benar dikelola
merupakan langkah untuk menyerap dengan baik.
CO2 di atmosfer sekaligus METODE PENELITIAN
mengembalikan cadangan karbon dalam Penelitian dilaksanakan pada lahan
ekosistem hutan yang hilang akibat bekas tambang di PT. CITRA
kegiatan penambangan (Bottazzi et a, MINERAL INVESTINDO TBK. SITE
2013). PT CITRA MINERAL SANDAI, KABUPATEN KETAPANG,
INVESTINDO TBK SITE SANDAI, pada tanggal 1 – 21 Oktober 2020.
KABUPATEN KETAPANG Peta lokasi reklamasi tahun 2014,tali
merupakan perusahaan yang bergerak tambang, parang, kompas, GPS, pita
dalam usaha penambangan bauksit dan ukur, ATK, map (anti air), dan kamera.
telah melaksanakan kegiatan reklamasi Metode yang digunakan adalah
pasca tambang. Informasi mengenai metode survei dengan cara petak
bagaimana reklamasi dilaksanakan, tunggal, menentukan petak dengan cara
seberapa luas, jenis vegetasi yang purposive berdasarkan blok reklamasi
ditanam di kawasan reklamasi, yang telah ditetapkan pada tahun 2014,
bagaimana tingkat keberhasilan dasar dalam pemilihan blok adalah
reklamasi dan cadangan karbon menyesuaikan dengan blok dimana
tersimpan dari kegiatan reklamasi kegiatan reklamasi dilakukan
tersebut sangat diperlukan untuk pengambilan sampel dengan luasan 10%
memastikan areal bekas tambang benar- dari areal yang direklamasi.
benar dikelola dengan baik sehingga
diharapkan dapat menghasilkan nilai
tambah bagi lingkungan dan
menciptakan keadaan yang jauh lebih
baik dibandingkan dengan keadaan
lingkungan sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengestimasi karbon tersimpan dari
356
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
357
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
358
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
tumbuh atau masih muda akan berfungsi keliling pohon dengan ketinggian DBH
sangat cepat dalam proses penyerapan mulai dari tingkat pancang, tiang, dan
karbon stok, karena vegetasinya sangat pohon. Blok reklamasi tahun 2014
cepat menyerap gas CO2 dari proses perhitungan potensi karbon dilakukan
fotosintesis dalam rangka tumbuhan dan pada dua jenis pohon, yaitu pohon karet
berkembangnya vegetasi. Menurut dan pohon akasia. Kegiatan reklamasi
Retnowati (1998), pohon-pohon tua pasca tambang dapat mengurangi efek
paling sedikit mengikat CO2, tetapi lebih rumah kaca dan mengembalikan
banyak menyimpan karbon dalam keseimbangan lahan, reklamasi
bentuk biomassanya. merupakan cara manipulasi lahan
Karbon merupakan salah satu unsur dengan tujuan untuk menstabilkan
yang mengalami daur dalam ekosistem keseimbangan suatu kawasan hutan yang
hutan. Di dalam atmosfer, karbon terikat telah dibuka sehingga memberikan
dan membentuk senyawa CO2 dampak yang begitu baik pada
(Indriyanto, 2010). Cadangan karbon lingkungan yaitu mengurangi degradasi
adalah jumlah karbon dalam suatu pool lahan serta tingkat erosi pada lahan pasca
(Masripatin et al., 2010). Cadangan tambang. Penanaman dilakukan sejak
karbon yang dimaksud dalam penelitian awal 2014 setiap blok terdapat dua jenis
ini adalah jumlah karbon yang tersimpan tanaman dengan perlakuan yang sama
pada pohon terdapat di areal reklamasi. pada tanaman, setap blok mempunyai
Maretnowat (2004) menyatakan luasan berbeda serta mempunyai jarak
bahwa simpanan karbon dalam pohon tanam setiap blok yang sama dengan
berhubungan erat dengan pertumbuhan jarak tanam 3x6, penelitian ini
tegakan, simpanan karbon terus mengambil 10% dari luas wilayah setiap
cenderung meningkat sampai bloknya.
pertumbuhan tegakan mencapai optimal Potensi Cadangan Karbon pada Blok
kemudian relatif stabil. Besarnya potensi Reklamasi Tambang.
karbon yang dikonversi dari biomassa Potensi cadangan karbon pada blok
sangat dipengaruhi oleh besarnya reklamasi terdapat ke-2 jenis yaitu pohon
diameter pohon itu sendiri. Serta Karet (Hevea brasiliensis) ditanam pada
kerapatan dari suatu tegakan menjadi tahun 2014 dan pohon Akasia (Acacia
faktor yang menentukan simpanan crassicarpa) ditanam pada tahun 2016
karbon pada kawasan tersebut, selain itu penelitian ini diambil ke-4 blok
kerapatan dari sebuah tegakan dapat reklamasi.
mengindikasikan kualitas dari tempat Rekapitulasi Potensi Karbon Perblok.
tumbuh tanaman (Ridwanullah, 2011). Lahan reklamasi tambang PT. Citra
Penelitian dilakukan pada lahan Mineral Investindo terdapat ke-2 jenis
pasca penambangan dengan melakukan yaitu Karet (Hevea brasiliensis) ditanam
perhitungan potensi karbon pohon pada tahun 2014 dan Akasia (Acacia
perhitungan yang didapat dari diameter crassicarpa) ditanam pada tahun 2016
359
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
penelitian ini diambil ke-4 blok blok terdapat 1092 pohon yaitu karet dan
reklamasi dengan total cadangan karbon akasia dengan cadangan karbon dari
tersimpan pada 4 blok. Penelitian ini jenis karet 3,82 ton dan akasia 9,98 ton.
dengan menggunakan persamaan Hasil perhitungan estimasi cadangan
allometrik karbon pohon dilihat pada karbon di blok reklamasi pasca tambang
Tabel 13 berikut. memberikan informasi simpanan
Tabel 13. Potensi karbon di lahan cadangan karbon total keseluruhan dari
reklamasi pasca tambang (Carbon 10% luas blok 44,11 ton, bisa di katagori
potential in post-mining reclamation). hutan sekunder. Potensi cadangan
Potensi Potensi
karbon rata-rata di seluruh blok
No Blok Karbon Karbon
(ton/ha) Total (ton) reklamasi tambang sebesar 11,03 ton/ha.
1 Blok 1 9,22 24,62 Potensi simpanan karbon yang berbeda
2 Blok 2 17,36 201,37 tersebut disebabkan antara lain 1) usia
3 Blok 4 7,67 5,37 hutan/pohon yang berpengaruh pada
4 Blok 6 10,08 62,21 diameter pohon (Bhattarai et al 2012); 2)
Jumlah 44,11 293,55 tipe hutan ; 3) iklim; dan 4) tingkat
Rerata 11,01 akurasi metode yang digunakan dalam
Sumber : Hasil Analisa Data 2021
analisis vegetasi (LaBaco et al 2011).
Cadangan karbon dipengaruhi oleh
15 ton
diameter, nilai karbon yang tersimpan
9,98
10 menyatakan banyaknya serap oleh
tumbuhan dalam bentuk biomassa (Bakri
5 3,82
2009).
0 Berdasarkan data hasil penelitian
Kare Akasia Alternatif Penyeimbangan Stok Karbon
Gambar 2. Diagram potensi cadangan untuk Penggunaan Kawasan hutan PT.
karbon karet dan akasia (ton) (Diagram Pertamina Geothermal Energy (PGE)
of Hevea brasiliensis and Acacia Kabupaten Bandung jumlah total
crassicarpa carbon stok potential ton). pelepasan karbon akibat penggunaan
kawasan hutan baik hutan primer
Penelitian ini terdapat 4 blok
reklamasi pasca tambang dengan luasan maupun sekunder seluas 78,31 ton/ha.
yang berbeda, pada blok 1 dengan luas (Subiantoro D.A dan Sudradjat A, 2016)
Sementara itu penelitian di areal bekas
2,67 ha terdapat cadangan karbon
sebesar 24,62 ton, sedangkan di blok 2 tambang PT Newmont Nusa Tenggara
dengan luas 11,16 ha terdapat cadangan (PTNNT) pada pool karbon: pohon,
tiang dan pancang, biomassa tumbuhan
karbon sebesar 201,37 ton, serta di blok
4 dengan luas 0,7 ha terdapat cadangan bawah, dan serasah di tahun tanam 2001-
karbon sebesar 5,37 ton dan di blok 6 2008 ditemukan bahwa total rata-rata
jumlah cadangan karbon di tiga lokasi
dengan luas 6,17 ha terdapat cadangan
karbon sebesar 62,21 ton, total dari 4 kegiatan reklamasi (Timbunan Timur,
360
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
361
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
produktivitas hutan. Hutan dalam lahan bekas tambang yang kurang unsur
mengurangi emisi CO2 di atmosfer hara dan nutrisi walaupun akan
melalui aktivitas fisiologisnya menghambat pertumbuhan batang.
merupakan gambaran produktivitas Cadangan karbon dalam suatu kawasan
hutan (Hardjana, 2010). Emisi karbon tergantung pada diameter tegakan,
yang meningkat pada saat ini harus semakin besar diameter tegakan di suatu
diimbangi dengan jumlah serapan dari kawasan maka karbon yang dihasilkan
tumbuhan guna menghindari pemanasan dengan nilai cadangan karbon yang besar
global banyak tumbuhan yang harus dan apabila di suatu kawasan
ditanam pada kawasan hutan untuk mempunyai diameter tegakan yang kecil
mengimbangi jumlah karbon yang maka karbon dihasilkan sangatlah
terbebas di udara (Bakri, 2009). sedikit dari kawasan yang lain
Besarnya potensi karbon yang (masripatin, et al. 2010). Menurut
dikonversi dari biomassa sangat Novizan (2007), pertumbuhan tanaman
dipengaruhi oleh besarnya diameter dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang
pohon, diameter pohon juga dapat berpengaruh pada tanaman adalah
mengindikasikan kualitas dari pekerjaan cahaya, suhu, kelembaban, serta unsur
penanaman (Ridwanullah, 2011). hara atau media tanam. Tanaman yang
Tabel 3. Rerata diameter tanaman tidak memperoleh nutrisi dan unsur hara
reklamasi (Mean diameter of yang cukup akan berpengaruh pada
reclamation). pertumbuhan yang tidak optimal dan
Blok Rerata (cm)
pada akhirnya menyebabkan rendahnya
Karet Akasia
1 6,43 10,43 efisiensi penggunaan N (Sutoro, 2007).
Salah satu unsur hara yang
2 7,96 13,74
4 7,19 9,44 mempengaruhi diameter batang adalah
6 6,56 10,91 fosfor dan nitrogen dimana kandungan
Sumber : Hasil Analisa Data 2021. unsur hara tanah berupa fosfor tidak
Pada tabel menunjukkan bahwa
mencukupi akan menghambat
rerata diameter karet dan akasia terbesar
pertumbuhan pada diameter pohon
ada di blok 2. Hal ini kemungkinan di
(Sueryoko, 2011).
blok 2 mempunyai kawasan yang datar,
Tanaman hasil reklamasi banyak
jarak antara kantor dan blok 2 tidak jauh
memberikan manfaat, tidak hanya untuk
sehingga relatif mudah untuk dilakukan
perbaikan fisik lahan tetapi juga bagi
pemantauan pekerjaan reklamasi. Pada
masyarakat. Menurut Indraty (2005),
lahan reklamasi tambang di PT. Citra
tegakan karet sangat strategis bagi
Mineral Investindo pertumbuhan
kelangsungan kehidupan karena mampu
diameter tegakan yang merata terdapat
berperan sebagai penyerapan biomassa
pada jenis akasia sedangkan karet
serta sumber energi hal ini disebabkan
mempunyai diameter lingkaran yang
tanaman karet merupakan jenis
bervariasi kecil hingga besar, kedua jenis
tumbuhan yang cepat tumbuh (fast
tanaman mempunyai adaptasi baik pada
362
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
363
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
364
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 354 – 365
365