Anda di halaman 1dari 5

ESTIMASI STOK KARBON GUNA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DI KAWASAN TAMAN

NASIONAL KOMODO

Perubahan iklim menjadi salah satu fenomena global yang sedang terjadi saat ini. Perubahan
iklim memiliki dampak yang cukup besar terhadap kondisi daratan, daerah pesisir, maupun
lautan. Beberapa dampak dari perubahan iklim diantaranya yaitu terjadinya peningkatan suhu di
atmosfer dan laut, serta kenaikan permukaan air laut. Hal tersebut dikaitkan dengan gas rumah
kaca yang merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Efek rumah kaca
sendiri mengakibatkan terjadinya peningkatan emisi gas karbon dioksida (CO2) yang berada di
atmosfer (Prakoso et al., 2018).

Ekosistem mangrove memiliki kemampuan untuk mengurangi karbon dioksida dengan


melakukan fotosintesis. Mangrove memanfaatkan cahaya matahari sebagai energi untuk
melakukan fotosintesis. Ketika proses fotosintesis berlangsung, secara bersamaan mangrove
akan menyerap gas CO2 yang kemudian diubah menjadi senyawa glukosa dan oksigen.
Mangrove mimiliki potensi untuk menyimpan karbon (stok karbon) dalam bentuk biomassa. Stok
karbon yang disimpan oleh mangrove dapat digunakan untuk menganalisis kemampuan
mangrove dalam menyerap konsentrasi gas CO2. Selain hal tersebut hutan mangrove memiliki
kemampuan menyimpan lebih dari tiga kali rata-rata penyimpanan karbon per hektar daripada
hutan tropis daratan. Fungsi optimal penyerapan karbon oleh mangrove mencapai hingga
77,9% dimana karbon yang diserap tersebut disimpan dalam biomassa mangrove (Irsadi et al.,
2015).

Biomassa memiliki pengertian total jumlah materi hidup diatas permukaan sebuah pohon dan
dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas. Biomassa pada pohon dibedakan
menjadi dua, yaitu biomassa pada bagian dalam tanah meliputi akar dan biomassa pada bagian
atas meliputi batang, ranting, daun, bunga dan buah. Biomassa pada pohon memiliki hubungan
yang erat dengan penyerapan karbon dioksida (CO 2). Besar kecilnya biomassa ditentukan oleh
diameter pohon, tinggi pohon dan berat jenis pohon atau kayu (Bachmid et al., 2018). Jumlah
biomassa memiliki hubungan yang kuat dengan nilai kerapatan, cadangan karbon dan serapan
karbon dioksida. Keterkaitan tersebut dipengaruhi oleh Diameter at Breast Height (DBH) atau
diameter setinggi dada tegakan dan banyaknya tegakan. Diameter at Breast Height digunakan
untuk mengestimasi stok karbon pada pohon mangrove. karbon pada mangrove. Pengukuran
DBH dilakukan pada plot transek sesuai dengan pedoman COREMAP-LIPI tahun 2020.
Prosedur dari pengukuran DBH dilakukan pada pohon dengan diameter yang lebih dari 5
cm. Pengukuran DBH dimulai dengan melingkari batang pohon menggunakan pita
pengukur sekitar 1.3 Meter dari atas tanah. Pengukuran batang pohon dilakukan dengan
posisi pita yang sejajar dengan arah pertumbuhan pohon. Data keliling yang sudah
didapatkan dari hasil pengukuran selanjutnya perlu dikonversi menjadi nilai Diameter at
Breast Height untuk dilakukan perhitungan nilai Above Ground Biomass (Rifandi dan
Abdillah, 2020).

Pulau Papagarang dengan luasan mangrove di bagian Timur seluas 10.73 Ha. Mangrove di
Pulau Papagarang terbilang cukup rapat namun tingkat keseragamannya cukup rendah karena
hanya didominasi oleh Rhizophora sp. saja. Pengukuran estimasi stok karbon di Pulau
Papagarang ditentukan dari nilai AGB dan nilai AGC. Nilai Above Ground Biomass (AGB) di
Pulau Papagarang yang dihasilkan berdasarkan perhitungan allometrik memiliki nilai 115,96
ton/ha hingga 98.294,44 ton/ha. Sedangkan nilai Above Ground Carbon (AGC) di Pulau
Papagarang yang dihasilkan memiliki nilai 54,50 tonC/ha hingga 46.198,39 tonC/ha. Faktor –
faktor yang mempengaruhi nilai Above Ground Biomass (AGB) meliputi seberapa besar
Diameter at Breast Height dari setiap spesies mangrove, spesies mangrove juga
mempengaruhi nilai AGB maupun AGC.

Bachmid, F., Sondak, C., & Kusen, J. (2018). Estimasi penyerapan karbon hutan mangrove
Bahowo Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 6(1),
8. doi: 10.35800/jplt.6.1.2018.19463

Rifandi, R. A., & Abdillah, R. F. (2020). Estimasi stok karbon dan serapan karbon pada tegakan
pohon mangrove di Hutan Mangrove Trimulyo, Genuk, Semarang. Journal of
Environmental Sustainability, 1(2), 63–70. http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/envoist/

Irsadi, A., Kariada, N., Martuti, T., & Nugraha, S. B. (2015). Estimasi stok karbon mangrove Di
Dukuh. Jurnal Sain Dan Teknologi, 2(2014), 119–128.

Prakoso, T. B., Afiati, N., & Suprapto, D. (2018). Biomassa kandungan karbon dan serapan CO2
pada tegakan mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove Bedono, Demak.
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 6(2), 156–163.
https://doi.org/10.14710/marj.v6i2.19824
Lampiran Dokumentasi:

Gambar 1. Kawasan Mangrove di Pulau Papagarang Bagian Timur


Gambar 2. Pengambilan data DBH mangrove di kawasan mangrove Pulau Papagarang Bagian
Timur

Anda mungkin juga menyukai