Anda di halaman 1dari 7

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH

KEHUTANAN MASYARAKAT

TIM PENGAMPU MATA KULIAH:

DR. NUR ARAFAH, SP., M.Si


DR. Ir. Hj. ROSMARLINASIAH, MP.
LA ODE AGUS SALIM MANDO S.Hut., M.Sc
LA DE AHMALIUN, S.Hut., M.Sc

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
DESKRIPSI SINGKAT PRAKTIKUM

Pengelolaan hutan tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah melainkan


memerlukan peran aktif dari masyarakat yang bisa berfungsi sebagai kontrol sosial.
Widyanto (2020), bahwa pengalaman menunjukkan bahwa adanya akses masyarakat
lokal terhadap pemanfaatan hutan dan dan terhadap proses proses perumusan
kebijakan akan mengurangi banyak permasalahan dalam pengelolaan hutan. Namun
dalam prakteknya, terjadi bias yang sangat besar antara pihak (stakeholders) yang
berkepentingan terhadap hutan. Pengakuan akses masyarakat jarang diterapkan di
lapangan dan persoalan bertambah oleh anggapan mengenai rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat lokal, kelembagaan lokal yang tidak berkembang, dan
diabaikannya isu-isu budaya kelembagaan lokal yang tidak berkembang.
Sahide (2011), menyatakan lemahnya kemampuan daerah dalam mengenali
permasalahan pokok pengelolaan kawasan konservasi dan adanya perbedaan
kekuasaan antara pengambil kebijakan dalam pengambilan keputusan. Masyarakat
melakukan interaksi dengan hutan disebabkan masyarakat tidak memiliki keahlian
lain yang dapat dijadikan mata pencaharian.
Dibeberapa kawasan hutan keberadaan masyarakat lokal dalam pengelolaan
sumber daya alam baik penggunan hasil hutan maupun penggunaan lahan masih
sangat dominan. Tujuan pembangunan kehutanan adalah menjamin kelestarian hutan
dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakt karena itu paradigma
pengelolaan hutan yang dilakukan selain menjamin kelestarian hutan membutuhkan
muatan pemberdayaan masyarakat lokal dalam mencapai kesejahteraan. Hal ini
penting bukan saja bagi kelestarian sumberdaya alam hayati itu sendiri, melainkan
juga untuk menjaga ketersediaan sumberdaya alam hayati bagi kesejahteraan
masyarakat yang bermukim di sekitar hutan.
A. Tujuan Praktikum

1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini, mahasiswa diharapkan


dapat melakukan analisis aktivitas masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan dan
lahan hutan.
2. Manfaat Umum ; Hasil praktikum kehutanan masyarakat akan bermanfaat
dalam proses pengambilan keputusan pengelolaan hutan dalam pemberdayaan
masyarakat sekitar dan dalam kawasan hutan.
3. Tujuan Instruksional : Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini, mahasiswa
diharapkan akan dapat:
a. Mendeskripsikan karakteristik masyarakat (responden) yang memanfatkan
kawasan hutan menjadi lokasi praktek lapangan.
b. Menguraikan persepsi lokal masyarakat dalam pengelolaan hutan yakni dalam
pemanfaatan hasil hutan dan lahan hutan.
c. Mengidentifikasi dan mengkategorikan pemanfaatan jenis hasil hutan dan lahan
hutan di sekitar kawasan hutan menjadi lokasi praktek lapangan.
4. Merekomendasikan model-model kehutanan masyarakat yang akan diterapkan di
sekitar kawasan hutan menjadi lokasi praktek lapangan.
B. Alat dan Bahan
1. Almamater Universitas Halu Oleo
2. Alat Tulis
3. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

C. Langkah-Langkah Kegiatan Praktikum

1. Kegiatan Asisten Praktikum

a. Menjelaskan secara singkat tahap-tahap proses praktek lapangan

b. Menjelaskan secara singkat jenis data yang dibutuhkan sesuai tujuan praktek

c. Menjelaskan secara singkat pengumpulan data dalam praktek lapangan


d. Menjelaskan secara singkat tahap-tahap dalam analisis

e. Menjelaskan secara singkat pembuatan dan penggunaan kuisioner (daftar


pembuatan dan penggunaan kuisioner (daftar pertanyaan)

f. Menjelaskan secara singkat tugas pada praktikan dan pembuatan laporan


akhir praktikan berdasarkan hasil praktek lapangan yang dilakukan.

2. Kegiatan Praktikan

a. Menyusun persiapan dan pembagian tugas tim (Kelompok) dalam praktek


lapangan

b.Menyusun rencana praktek lapangan mata kuliah Kehutanan masyarakat

c. Melakukan praktek lapangan ;

1) Mengambil data kondisi atau gambaran umum lokasi praktek

2) Melakukan wawancara kepada masyarakat yang beraktivitas atau memiliki


ketergantungan terhadap hutan yang menjadi lokasi praktek lapangan meliputi;

 Mengidentifikasi persepsi masyarakat yang berinteraksi dengan


masyarakat yang berinteraksi dengan kawasan hutan yang menjadi lokasi
praktek lapangan
 Mengidentifikasi pemanfaatan jenis hasil hutan dan lahan hutan di
sekitar kawasan hutan menjadi lokasi praktek lapangan.
 Mengidentifikasi frekuensi pemanfatan hasil hutan dan lahan hutan di
sekitar kawasan hutan menjadi lokasi praktek lapangan.

d. Menganalisis data hasil praktek lapangan sesuai dengan tujuan praktek.

e. Membuat laporan akhir praktek lapangan.


D. Data yang Dibutuhkan

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulasi dan diolah sehingga
mendapatkan pola pemanfaatan dari jenis hasil hutan dan pola penggunaan lahan
hutan. Adapun data yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan praktikum adalah
sebagai berikut;

Bentuk Data Sumber Data dan Cara Pengumpulan


Data
a. Karakteristik masyarakat pemungut Responden/ informan dan Wawancara
hasil hutan (umur, mata pencaharian,
mata pencaharian, jumlah anggota
keluarga, pendidikan, luas lahan dan
status lahan kepemilikan lahan)
b. Tingkat persepsi masyarakat Responden/ informan dan oberservasi
dalam pengelolaan hutan di lokasi serta Wawancara
praktikum praktikum
c. Jenis hasil hutan yang dimanfaatkan Responden/ informan dan oberservasi
(berupa informan dan dan observasi apa serta Wawancara
hasil hutan yang dimanfaatkan, bagian
mana yang dimanfaatkan, tujuan dari
pemanfaatan)
e. Intensitas/frekuensi pemungut hasil Responden/ informan dan oberservasi
hutan (berapa kali pemungutan hasil serta Wawancara
hutan per minggu, pada saat
kapan/musim), apa pemungutan tersebut)
f. Lokasi pemungutan hasil hutan Responden/ informan dan oberservasi
(dimana lokasi pemungutan hasil hutan serta Wawancara
yang terdapat di dalam kawasan, jarak
lokasi tersebut dengan tempat
tinggal pemungut)

g. Lokasi pemanfaatan lahan hutan Responden/ informan dan oberservasi


(dimana lokasi lahan hutan yang terdapat serta Wawancara
di dalam kawasan, jarak lokasi tersebut
dengan tempat tinggal pemungut, berapa
luas lahan)
E. Tahapan Analisis

Secara umum, tahapan dalam analisis eksploratif deskriptif adalah penemuan


fakta lapangan berdasarkan potensi maupun gejala faktual yang ada pada
lokasi penelitian. Selanjutnya mendeskripsikan pola pemanfaatan dari dari jenis hasil
hutan dan pola penggunaan lahan hutan.

F. Pembuatan Laporan Akhir

Setelah melakukan praktek lapangan dan menganalisis data yang telah


didapatkan praktikan di lapangan, selanjutnya praktikan segera menyusun laporan
akhir praktek lapangan. Waktu penyelesaian laporan akhir dilakukan selama
seminggu dari selesainya pelaksanaan praktek lapangan. Adapun format laporan akhir

praktek lapangan adalah:

1. Halaman Judul (Mata Kuliah, Judul praktek, Logo UHO, Nama kelompok,
Anggota Kelompok, Fakultas, Universitas, Tahun)
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel (jika ada)
5. Daftar Gambar (Jika ada)
6. Daftar Lampiran
7. BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Keguanaan
8. BAB II TINJAUAN PUSTAKA (disesuaikan dengan tujuan praktikum)
9. BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan waktu Penelitian
3.2. Bahan dan Alat
3.3. Data dan Pengambilan Data
3.4. Tahapan Praktikum yang dilakukan
3.5. Analisis Data
10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
11. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
12. DAFTAR PUSTAKA
13. LAMPIRAN (peta lokasi penelitian, dokumentasi penelitian, tabulasi data)

G. Format Penulisan Laporan

1. Ditulis pada kertas ukuran Kwarto 70 gr;

2. Ukuran margin atas 3 cm, bawah 3 cm, kiri 4 cm dan kanan 3 cm;

3. Huruf menggunakan Times New Roman dan ukuran huruf 12

4. Paragraf Isi laporan berjarak 1,5 spasi

5. Dijilid warna cover laporan hijau daun

Anda mungkin juga menyukai