A. TUJUAN
1. Melatih mahasiswa untuk dapat membuat rancangan teknik sampling pada unit
populasi berupa petak.
2. Mengenal tanda-tanda/legenda yang terdapat pada peta perusahaan hutan yang
berkaitan dengan inventore hutan
B. TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu inventarisasi hutan adalah salah satu cabang ilmu kehutanan yang
membahas tentang metode penaksiran potensi hutan. Metode penaksiran dalah cara
pengukuran seluruh atau sebagian elemen suatu obyek yang menjadi sasaran
pengamatan untuk mengetahui sifat-sifat dari obyek yang bersangkutan. Berdasarkan
pengertian inventarisasi tersebut maka secara singkat dapat dikatakan bahwa ilmu
inventarisasi hutan adalah suata cabang ilmu yang membahas tentang teori dan metode
pendataan kekayaan berupa hutan. Dengan demikian, peranan inventarisasi hutan adalah
sama dengan peranan dari keberadaan atau ketersediaan data kekayaan hutan itu sendiri
(Spurr, 1952).
Pengambilan data potensi hutan, khususnya data yang bersifat kuantitatif
dilakukan melalui kegiatan inventarisasi hutan. Kegiatan inventarisasi hutan meliputi
dua teknik yakni sensus dan sampling. Teknik sensus dilaksanakan dengan melakukan
pengukuran pada seluruh populasi (areal hutan), sementara teknik sampling dilakukan
dengan melakukan pengukuran pada sebagian wilayah dan dianggap me-wakili seluruh
areal hutan. Namun, kegiatan inventarisasi hutan lebih banyak dilakukan dengan teknik
sampling mengingat ke-terbatasan sumberdaya manusia, biaya, dan waktu serta luas
kawasan yang luas (Putra, 2015).
Pada umumnya kegiatan inventarisasi hutan berhadapan dengan areal hutan
yang luas. Oleh karena itu, kegiatan inventarisasi hutan tidak selalu menuntut hasil
pengukuran yang cermat sehingga pengukuran 100% hanya terbatas digunakan untuk
penyusunan Rencana Karya Tahunan saja. Untuk memenuhi bermacam-macam tujuan
inventore hutan selain yang disebutkan itu, cara sampling selalu digunakan (Fernando,
2016).
Menurut Simon (2007) dibanding dengan pengukuran 100%, penggunaan
sampling memiliki beberapa keuntungan yaitu:
1. Pekerjaan dapat lebih cermat diselesaikan karena hanya sejumlah kecil saja dari
seluruh populasi yang diukur dan dicatat.
2. Biaya yang diperlukan lebih murah
3. Lebih mempermudah dalam penarikan kesimpulan dan mempertinggi pengamatan
karena kesalahan-kesalahan perhitungan dapat lebih mudah dikontrol.
4. Dapat digunakan untuk tujuan-tujuan lain dalam waktu yang sama.
Dalam statistik, populasi merupakan kumpulan individu yang jumlahnya dapat
tebatas atau tak terbatas. Populasi hutan terdiri dari pohon-pohonan, semak-belukar, dan
satwa yang hidup di tempat tersebut. Jadi populasi hutan mempunyai anggota yang
kompleks, tidak hanya individu vegetasi. Sampel merupakan bagian populasi yang
secara statistik dianggap representatif untuk mewakili karakteristik atau
menggambarkan parameter populasi tersebut (Arland dkk, 2018).
Dilakukan perhitungan
dengan metode masing-
masing agar diperoleh jarak
antar PU, letak PU, dll