Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM INVENTARISASI HUTAN

ACARA I
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM
INVENTARISASI HUATN

Disusun Oleh :

Nama : Afifah Nur Pramudi


NIM : 18/426063/SV/15205
Kelompok :4
Co Ass : Sekar Sari M

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
ACARA I
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM INVENTARISASI HUTAN

I. TUJUAN
1. Dapat membuat rancangan teknik sampling pada unit populasi berupa
petak
2. Mengenal tanda-tanda atau legenda yang terdapat pada peta perusahaan
hutan berkaitan dalam inventarisasi hutan
II. DASAR TEORI
Dalam kehutanan partisipatif, inventarisasi hutan merupakan
persyaratan wajib yang dapat dianggap sebagai langkah pertama dari
resentralisasi karena meningkatkan kekuatan pengambilan keputusan
pejabat pemerintah dan merusak otonomi lokal. Rencana pengelolaan hutan
kemasyarakatan terpilih ditinjau menggunakan metode analisis konten.
Data inventarisasi dianalisis menurut Pedoman Inventaris menggunakan
MS Excel (Baral et al, 2018).
Metode yang digunakan dalam pengambilan data primer adalah
metode sampling. Sistem sampling menggunakan teknik sistematik
sampling dengan plot awal secara random (systematic sampling with
random start), dengan jarak antar plot minimal 625 meter atau kelipatannya
berdasarkan tata letak plot klaster National Forest Inventory (NFI). Plot
inventarisasi hutan pada hutan lahan kering berupa klaster berbentuk persegi
dengan ukuran 100 m x 100 m yang di dalamnya terdapat plot berbentuk
lingkaran sebanyak 5 buah yang ditempatkan pada setiap sudut klaster dan
di tengah klaster dengan masing-masing luas plot 0,1 ha (jari-jari = 17,8 m)
sehingga luas satu klaster adalah 0,5 ha. Sedangkan pada hutan rawa dan
hutan mangrove ukuran klaster adalah 50 m x 50 m dengan luas dan
penempatan plot sama dengan di hutan lahan kering (Almarief, 2018).
Data-data hasil inventarisasi hutan perlu dianalisa sehingga dapat
menghasilkan informasi berupa struktur, komposisi dan potensi tegakan
yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan tata hutan dan rencana
pengelolaan KPH. Dengan tujuan penelitian adalah mengetahui potensi,
struktur dan komposisi jenis tegakan hutan pada KPHP untuk salah satu
dasar penyusunan tata hutan dan rencana pengelolaan (Putra, 2015).

III. ALAT DAN BAHAN


1. Peta kawasan hutan (minimal satu unit pengelolaan terkecil/ RPH) skala
1 : 10.000
2. Tabel random dan kalkulator
IV. CARA KERJA

Mempelajari secara cermat pata kawasan hutan : judul, legenda,


simbol-simbol, dan keterangan-keterangan lain dalam peta serta
mencatat dalam lembar kerja.

Menggambar petak sebagai unit populasi yang akan dirancang teknik


samplingnya.
A. Menggambar 6 petak yang B. Menempelkan gambar tersebut
berlainan pada kertas kalkir dan pada sistem sumbu X,Y kertas
menggunting sesuai bentuknya milimeter blok

Merencanakan teknik sampling pada pada masing-masing unit populasi


(petak) tersebut.

A. Metode Countinous B. Metode Line Strip


Strip Sampling (CSS) Sampling (LPS) dengan IS
dengan Intensitas 2,5%, jarak antar line 100
Sampling (IS) 10% dan meter, dan luas Masing-
lebar jalur 20 meter masing plot PU 0,1 hektar

C. Metode Uniform
Sistematik Sampling (USS) D. Sama dengan huruf C IS
dengan IS 0,5% dan luas PU 1% dan luas PU 0,04 hektar
0,002 hektar

F. Metode Simple Random


E. Sama dengan huruf C IS
Sampling (SRS) dengan
2,5% dan luas PU 0,1 hektar
jumlah PU 5
Politics of getting the numbers
right: Community forest inventory of Nepal Srijana Barala,b,⁎, Henrik Meilbyb , Bir
Bahadur Khanal Chettria , Bijendra Basnyata,b , Santosh Rayamajhia , Srijana Awalea a
Institute of Forestry, Hariyo Kharka, Pokhara 33700, Nepal b Department of Food and
Resource Economics, Faculty of Science, University of Copenhagen, Rolighedsvej 25,
Frederiksberg DK-1958, Denmark (JURNAL) Contents lists available at ScienceDirect Forest
Policy and Economics journal homepage: www.elsevier.com/locate/forpol 2018,
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai