MODUL PENANAMAN
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar maupun tenaga kerja yang cukup banyak dengan total waktu pelaksanaan yang kritis, sehingga diperlukan perencanaan yang cukup matang. . Benih yang unggul dan bibit yang berkualitas tinggi yang dihasilkan dari persemaian yang dikelola secara profesional tidak akan menghasilkan tegakan yang baik tanpa penanaman yang tepat. Disamping itu di dalam usaha budidaya hutan, kegiatan penanaman memerlukan biaya yang tinggi, sehingga penguasaan teknik penanaman sangat diperlukan. Dalam kegiatan penanaman ada beberapa macam tujuan diantaranya untuk penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau penghijauan dan adapula untuk tujuan konservasi. Hal ini tergantung dari luas lahan yang digunakan untuk kegiatan penanaman, jumlah bibit yang tersedia, jenis bibit dan lain-lain (Al Rasyid et al., 1991). Selain itu, penanaman bertujuan untuk mendapatkan tegakan yang sehat serta memiliki persediaan tanaman yang cukup dimasa yang akan datang. Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula. Maka setiap unit penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang siap ditanam di lapangan. Selain itu, cara penanaman bibit yang benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan (Efrimarta, 2003). Kegiatan penanaman meliputi orientasi lapangan yang akan dijadikan target kegiatan penanaman, pengukuran dan pemetaan, pemancangan patok batas, persiapan lapangan, perencanaan dan penentuan layout penanaman baik di atas peta maupun di lapangan, pemasangan ajir dan pembuatan lubang tanam, pengangkutan bibit, penanaman dan evaluasi penanaman. Seluruh kegiatan ini akan direncanakan, dipersiapkan dilaksanakan dan dievaluasi secara langsung oleh mahasiswa dengan supervisi staf pengajar dan asisten. Teknik penanaman di HPGW adalah penanaman dengan dengan sistem jalur 5 m X 5 m . Bibit yang akan ditanam adalah bibit Agathisdengan ukuran tinggi bibit >1,5 m, hal ini dilakukan karena tanaman Agathis termasuk jenis yang semi toleran. Diharapkan dengan bibit Agathis tersebut sudah dapat lepas dari masa tolerannya dan dapat hidup dengan baik setelah ditanam. Dengan mengalami sendiri secara langsung semua kegiatan diharapkan akan dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para mahasiswa.
C. PETUNJUK KERJA 1. 2. Setelah menemukan lapangan penanaman, tentukan lokasi tersebut di atas peta dengan mengikatkannya pada pal batas terdekat. Tuliskan secara lengkap status dan Luas areal serta batas-batasnya, topografi, jenis penutupan lahan (semak belukar, alang-alang, lahan gundul, tanah garapan pesanggem dll.), jenis pohon yang tumbuh di lokasi penanaman dan sekitarnya serta kondisinya, jarak dari rumah penduduk terdekat, jarak relatif dari persemaian serta aksesibilitasnya. Hitung perkiraan jumlah sudut di mana patok batas akan dipasang, hal ini untuk memperkirakan jumlah patok batas yang perlu disiapkan.
Diskusikan dengan teman-teman informasi yang telah terkumpul dan rencanakan kegiatan penanaman di lokasi tersebut (dapat dilakukan pada sore atau malam hari setelah kegiatan orientasi lapang).
3.
4.
D. PERTANYAAN
1. Permasalahan apakah yang mungkin akan dihadapi untuk pelaksanaan kegiatan penanaman di areal tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Permasalahan apakah yang dihadapi dalam bekerja secara kelompok? Bagaimana cara mengatasi?
2.
B. TUJUAN
a. b. c. d. Tujuan dari praktek penanaman ini adalah: Mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dari kegiatan penanaman, mulai dari perencanaan sampai evaluasi penanaman. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam merencanakan sampai evaluasi penanaman. Melatih mahasiswa untuk bekerja secara kelompok dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk hidup di hutan dan berinteraksi dengan karyawan yang lain. 1
E. PEMBAHASAN
Materi Penanaman
Materi Penanaman
C. PETUNJUK KERJA
1. Tentukan jarak dan arah lahan penanaman dari pal batas terdekat. 2. Ukur dan petakan lahan penanaman. Hitung jumlah sudut-sudut dari lahan penanaman untuk menentukan jumlah patok batas yang perlu disiapkan (lihat materi berikutnya, pemancangan patok batas) 3. Petakan posisi dan dan ukur luasan areal tanam di atas peta kontur.
D. PERTANYAAN
1. Berapa jumlah bibit tanaman yang diperlukan untuk penanaman areal yang telah anda petakan? Mengapa lokasi penanaman perlu diukur dan dipetakan?
2.
E. PEMBAHASAN
Materi Penanaman
Materi Penanaman
C. PETUNJUK KERJA
1. Tentukan titik-titik pemasangan patok batas, buat lubang sedalam 0.5 m dengan linggis/golok. 2. Tanam patok batas pada lubang-lubang yang telah disiapkan.
D. PERTANYAAN
1. Berapa jumlah pal batas yang dipasang di lahan penanaman? 2. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk memasang seluruh patok batas?
E. PEMBAHASAN
Materi Penanaman
Materi Penanaman
C. PETUNJUK KERJA
1. Bersihkan lapangan dari tanaman penutup secara total dengan cara menebas semak belukar yang ada, tetapi tinggalkan tanaman berguna yang ada (tanaman pertanian, pohon komersial dan rotan). 2. Sisihkan sampah ke tepi areal penanaman dan jangan dibakar untuk menghindari kebakaran hutan.
C. PETUNJUK KERJA
1. Gambarkan perkiraan posisi larikan tanaman di atas peta. 2. Diskusikan hasil yang anda dapat dengan teman maupun pembimbing.
D. PERTANYAAN D. PERTANYAAN
1. Berapa larik yang dapat dibuat di atas peta? 1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membersihkan lahan penanaman? 2. Jenis tanaman apakah yang paling banyak ditemukan di areal penanaman?
E. PEMBAHASAN
3. Bagaimana kondisi cahaya di lokasi tersebut dan apa hubungannya dengan jenis dan ukuran bibit yang akan ditanam ? E. PEMBAHASAN
Materi Penanaman
Materi Penanaman
a. PERTANYAAN
1. 2. 3. 4. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat larikan tanaman? Berapa jumlah ajir yang harus dipasang? Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengolah tanah di sekitar ajir? Hitung prestasi kerjanya !
F. PEMBAHASAN
Materi Penanaman
Materi Penanaman
10
D. PETUNJUK KERJA
1. Buat lubang tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm ditempat-tempat di mana ajir dipasang. Ajir berada di tengah-tengah lubang tanam. Lubang tanam disiapkan dengan menggunakan cangkul. Tumpuk tanah galian di mulut lubang. 2. Tanah galian diremas-remas agar bongkahan hancur menjadi ukuran yang lebih kecil dan seragam.
D. PERTANYAAN
1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat satu lubang tanam? 2. Hitung prestasi kerja pembuatan lubang tanam?
E. PEMBAHASAN
Materi Penanaman
11
Materi Penanaman
12