PRAKTIKUM
OLEH
Sumberdaya alam dan potensi lahan yang terdapat di lahan rawa masih dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan petanian khususnya budidaya ikan
melalui implementasi teknologi yang adaptif. Dalam upaya untuk menerapkan
teknologi budidaya ikan yang sesuai di lahan rawa, langkah awal yang harus
dilakukan adalah menggali basis data tentang karakteristik dan sifat perairan rawa
khususnya karakter biologi dan ekologinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menelusuri karakter tersebut adalah dengan mendata vegetasi, fauna dan
kondisi tanah dan airnya. Dengan terkumpulnya data tersebut, tentu langkah
kongkrit yang dapat dilakukan untuk memulai dan mengembangkan usaha budidaya
ikan dapat direalisasikan. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan praktikum
ekobiologi perairan rawa dan gambut ini.
1.2. Tujuan
A. Potensi tegakan
Perhitungan potensi tegakan pada masing-masing titik pengamatan dihitung
berdasarkan jumlah volume pohon, dengan rumus sebagai berikut:
V .D 2 .T. f
1
4
Keterangan:
V : Volume pohon dalam suatu titik (m3/0,2 ha)
D : Diameter pohon (m)
T : Tinggi pohon (m)
f : Angka bentuk = 0.8
Volume tegakan dihitung dengan cara mengkonversi nilai volume pohon dalam
masing-masing titik ke dalam satuan m3/ha
B. Struktur vegetasi
Analisis terhadap struktur vegetasi rawa mengacu pada English et al. (1994) yaitu
dengan menghitung kerapatan, frekuensi, penutupan dan indek nilai penting (INPi)
masing-masing species. Analisis ini menggunakan data hasil pengukuran langsung di
lapangan, berupa jumlah individu (IND), diameter batang (DB), jenis vegetasi di
ekosistem rawa serta luas dan jumlah petak contoh yang diambil. Analisis data struktur
vegetasi dilakukan sebagai berikut :
1. Indeks nilai penting (INP), analisa datanya meliputi:
a) Kerapatan spesies (Di), adalah jumlah tegakan spesies i dalam suatu unit area:
n
Di i
Keterangan:
Di = kerapatan spesies i,
ni = jumlah total individu dari spesies i
A = luas area total pengambilan contoh (luas total petak contoh/plot)
b) Kerapatan relatif spesies (RDi) adalah perbandingan antara jumlah tegakan spesies i
(ni) dan jumlah total tegakan seluruh spesies (n):
RDi n
ni
n i 1
x100%
c) Frekuensi Spesies (Fi) adalah peluang ditemukannya spesies i dalam petak
contoh/plot yang diamati:
Fi pi
n
p
i 1
Keterangan:
Fi = frekuensi spesies i;
pi = jumlah petak contoh/plot dimana ditemukan spesies i
p =jumlah total petak contoh yang diamati.
a) Frekuensi Relatif Spesies (RFi) adalah perbandingan antara frekuensi spesies (Fi)
dan jumlah frekuensi untuk seluruh spesies (F):
RFi Fi x100%
n
F
i 1
b) Penutupan Spesies (Ci ) adalah luasan penutupan spesies i dalam suatu unit area:
Ba
C i1
i
A
Keterangan:
Ba = π DBH2/4 (dalam cm2),
π = konstanta
DBH = diameter pohon dari spesies i,
A = luas total pengambilan contoh
c) Penutupan Relatif Spesies (RCi) adalah perbandingan antara luas area penutupan
spesies i (Ci) dan luas total area penutupan untuk seluruh spesies (C):
RCi Ci
n
C
i 1
x100%
d) Nilai Penting Species (INPi ) memberikan gambaran mengenai pengaruh atau
peranan suatu spesies tumbuhan dalam komunitas/ekosistem rawa. Jumlah nilai
kerapatan relatif spesies (RDi), frekuensi relatif spesies (RFi) dan penutupan relatif
spesies (RCi) menunjukkan Nilai Penting Species (INPi ) :
2. Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman jenis ditentukan dengan persamaan keragaman Shanon-Wiener
(1949), dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
H’ : Indeks keanekaragaman jenis
Ni : Nilai penting suatu jenis pohon
N : Nilai penting seluruh jenis pohon
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Luas lahan petakan keseluran : 5m x 5m
Luas lahan sub petakan : 2m x 2m
Table 1. Hasil pengamatan flora didalam plot
NO FLORA FAUNA
1. Sagu (Metroxylon sago) Nyamuk (Culicidae)
2. Sempur air (Dillenia suffruticosa Semut (Formicidae)
3. Jambu (Syzygium) Kadal (Lacertilia)
4. Mahang (Macaranga) Kepinding (Cimicidae)
5. Pakis (Polypodiophyta) Kepiting air tawar (Gecarcinucoidea)
6. Pakis hijau (Blechnum indicum) Walang sangit (eptocorisa oratorius)
7. Rumput gajah (Pennisetum
purpureum)
8. Teki ladang (Cyperus sp.)
9. Rotan (Calameae)
2 27
DO (ppm)
3 4,7
pH air
4 pH tanah 6,8
5 Amoniak Mg/l 1,5