Oleh:
Samarinda,........................2023
Disetujui,
Pada tanggal...........
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Pemohon
Disahkan,
Pada Tanggal........
Ketua Program Studi
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ysng telah
melimpahkan nikmat serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada
akhirnya bisa menyelesaikan proposal skripsi dengan judul "Analisis Ketersediaan
Lokasi Konservasi Sebagai Media Pengelolaan Lingkungan Hidup Perkebunan Di
PT......". Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan
skripsi.penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Sukariyan selaku Dosen Pembimbing I dan ketua program studi
pengelolaan perkebunan.
2. Ibu Sri Ngapiyatun, SP. M.P. selaku Dosen Pembimbing II.
3. Ibu Dr.Ir Budi Winarmi, M.Si Selaku Ketua Jurusan Perkebunan
4. Bapak Hamka, S.TP.,M.Sc Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda.
5. Segenap keluarga dan teman-teman yang telah banyak memberikan dukungan
doa dan motivasi kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kekurangan, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembacanya.
A. Latar Belakang
provinsi, sebanyak 552 unit dengan luas mencapai 27,14 juta hektar, dimana
Hal lain yang menarik bagi kita semua adalah bahwa pada
6.381 desa definitif yang di dalamnya terdapat sekitar 134 komunitas adat
sadari bersama bahwa akan selalu terjadi dinamika dalam relasi-relasi sosial
konteks relasi sosial yang menjadi tantangan kita bersama adalah bahwa
B. Batasan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Survei lapangan
tersier.
berbukit).
(blok).
areal
sebaiknya dilakukan dari areal yang rendah kearah yang lebih tingg.
berikut :
a. Diameter 3-10 inci, tinggi tebangan maksimal 30 cm.
150 inci
ukuran yang lebih kecil dan di tumpukagar lebih mudah kering. Untuk
1. Pemancang
umumnya 136 pokok/ha (9,2 m x 9,2 m x 9,2 m) untuk tanah mineral dan
parang, meteran, tali rami/sling besi untuk jarak antar tanaman dan jarak
antar baris tanaman. Setiap tim pancang terdiri atas 5 orang, yaitu 1
tarik tali.
2. Jarak tanam
juga terjadi tumpang tindi pelepah sehingga intensitas dan kualitas sinar
namun ternyata dari hasil percobaan para ahli dari Marihat pada umur 8
perkembang produksi.
dengan tanah yang berada di sekitar galian lubang tersebut. Hal ini dapa t
Begitu pula sebaliknya, penggalian lubang tanam yang terlalu cepat atau
kurang dari satu minggu juga tidak dianjurkan karena semakin kecil
d. Pembibitan
6. Pemupukan bibit
tanaman penutup tanah dalam radius 1 meter dari lubang atas. Pupuk
atau pupuk TSP yang mengandung sekitar 45% P2O5 dengan dosis 100
yang netral terhadap reaksi keasaman tanah seperti phospat alam CIRP
per lubang.
2. Persiapan bibit
terutama dari segi umur dan tinggi bibit. Penyeleksian bibit dimaksudkan
agar bibit yang akan ditanam merupakan bibit yang tahan terhadap
hama dan penyakit serta memiliki produktivitas yang tinggi. Umur bibit
yang akan ditanam di lapangan tidak sama di semua tempat. Hal ini
umur yangt tidak tepat dapat menyebabkan kematian. Bibit dengan umur
12 -14 bulan adalah yang terbaik untuk dipindahkan. bibit tang berumur
kurang dari enam bulan tidak terhadap hama dan penyakit. Sebaliknya
jika berumur lebih dari 14 bulan akan menambah biaya penanaman dan
seragam. Tinggi bibit yang anjurkan berkisar 70 - 180 cm. Bibit yang
lambat, sedangkan bibit yang lebih tinggi produksinya belum tentu lebih
Bibit yang diangkut dari areal pembibitan disusun dengan baik dan
rapi di pinggir - pinggir jalan utama maupun jalan koleksi pada setiap
blok atau grup. Satu truk sejenis colt diesel dapat memuat sebanyak
sekitar 150 batang bibit per tripnya. Bibit disusun rapi dan jangan sampai
Penanaman pada awal musim hujan adalah yang paling tepat karena
dengan tanah sedikit demi sedikit. Permukaan bibit putaran harus sana
f. Pemeliharaan
Standar peta pohon yang baik harus memuat informasi mengenai titik
batu asah.
g. Pemanenan
penanaman di lahan. Namun ada juga kelapa sawit yang berbuah ketika
usianya telah menginjak 2,5 tahun di mana buah akan benar-benar matang
setelah 6 bulan kemudian. Bisa dibilang dari 5 pohon kelapa sawit
setidaknya ada satu tandan buah yang bisa diambil setiap setiap minggunya.
Ciri-ciri tandan buah kelapa sawit yang telah layak panen adalah
bobotnya kira-kira lebih dari 10 kg. Selain itu, terdapat minimal 10 buah sawit
yang jatuh karena terlepas sendiri dari tandannya. Jika bobot tandan sawit di
bawah 10 kg, maka setidaknya telah ada 5 buah sawit matang yang jatuh
sendiri. Tanda yang lain khususnya untuk tandan kelapa sawit yang
matang dan jatuh sendiri antara 12,5- 75 persen. Teknik pemanenan bisa
dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu sistem tetap dan sistem
giring.
dalam seminggu. Satu hari sisa biasanya digunakan untuk beristirahat dan
merawat alat-alat panen. Di samping itu, hal ini juga bertujuan untuk
kembali. Jangan pernah memanen buah yang masih mentah sebab dapat
bunga betina.
tahun yang mencapai 3,61 persen. Selain itu luas lahan perkebunan kelapa
sawit di Indonesia termasuk terluas di seluruh dunia yaitu seluas 11,75 juta
kelapa sawit dapat dibuat menjadi beberapa bahan olah setengah jadi
seperti Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernell Oil (PKO). Di sisi lain,
karena setidaknya setengah dari delapan juta hektar perkebunan yang saat
Tiga prinsip utama yang harus dipenuhi dari tujuh prinsip tersebut
baik mulai dari legalitas usaha, perencanaan perusahan, teknis budi daya,
usaha diperlukan agar semua kegiatan perusahaan sah di mata hukum dan
kualitas dan kuantitas TBS (Tandan Buah Segar), CPO, dan kernel.
lingkungan.
C. Konservasi
sebuah alat, oleh karena itu, petuah satunya kata dan perbuatan, serta
seloka apa yang dikatakan dilakukan dan apa yang dilakukan dikatakan,
D. Peraturan-Peraturan Konservasi
Ekosistemnya.
1. Pasal 1
Dalam undang-undang ini dimaksud dengan :
membentuk ekosistem.
timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non
jenisnya.
sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh
manusia.
8. Habitat adalah lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat
pendidikan.
dan ekosistemnya.
2. Pasal 2
3. Pasal 3
4. Pasal 4
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
masyarakat
5. Pasal 5
beserta ekosistemnya;
ekosistemnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
berlangsung empat bulan, mulai dari September sampai dengan Desember 2023.
yang meliputi pengumpulan alat dan bahan penelitian, pengambilan data, dan
dokumentasi.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, laptop, Kamera
handphone. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta lokasi
C. Prosedur Penelitian
a. Persiapan
adanya identifikasi, dan survey lokasi yang akan diteliti. Lokasi yang dimaksud
berapa lokasi konservasi yang akan kita teliti dalam estate tersebut. Adapun metode
D. Metode Penelitian
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode
natural.
dengan menggunakan seluruh alat indera. Hal-hal yang observasi dalam penelitian
ini tidak lepas dari fokus penelitian di atas yaitu ketersediaan lokasi konservasi
kegiatan.
E. Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
2 Seminar
Proposal
3 Penelitian
4 Pengolaha
n dan
analisa
data
5 Seminar
hasil
6 Ujian