JUDUL PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
1. Menemukan dan mencari kemungkinan spesies pohon di
kawasan hutan Universitas Negeri Medan yang memiliki
lingkar tahun yang dapat diindikasikan sebagai indikator
perubahan iklim di daerah Sumatera Utara.
2. Mengetahui cara pengukuran lingkar tahun dengan teknik
pemrosesan gambar dengan metode Edge Lingking dan Chain
Code
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan memiliki peran yang aktif dalam siklus karbon
global dan iklim, namun sejarah pertumbuhannya kurang
dikarakterisasi dibandingkan ekosistem yang ada di planet ini.
Pohon merupakan kandidat utama yang dapat mengekstraksi
arsip paleoclimate, terdistribusi luas dan mampu hidup lebih
dari 1400 tahun (Chambers et al., 1998).
Kondisi iklim disimpan dan direkam secara permanen
dalam struktur biomasa, sehingga pohon dapat memantau
keadaan lingkungan dalam struktur lingkaran pohon (Fritts,
1976). Hal ini dapat dikaji dalam studi dendrokronologi yang
mengaitkan hubungan antara pohon dengan iklim maupun
kondisi ekologi setempat. Pohon beradaptasi agar mampu
bertahan hidup, tetapi dengan pola iklim dan kondisi
lingkungan yang abnormal dapat menyebabkan stres pada
pohon. Proses regenerasi dan terjadinya perubahan secara
mendadak ataupun bertahap akan mempengaruhi
pertumbuhan anakan pohon. Kegagalan dalam memahami
1
interaksi perubahan iklim dan fisiologi pohon dapat
menyebabkan kepunahan pada beberapa spesies pohon
(Pumijumnong, 2012).
Menurut Stahl et al. (1999) dan Worbes (1999),
dendrokronologi dengan menggunakan lingkar tumbuh untuk
menentukan umur pohon telah memberi kontribusi besar
terhadap pemahaman dinamika hutan dan potensi hasil suatu
daerah di berbagai negara. Kajian dendrokronologi cukup
jarang dilakukan di daerah tropis karena informasi pada
dinamika populasi pohon tropis kurang bernilai terhadap
industri kehutanan, pelaku konservasi, dan pemilik lahan.
Hayden (2008) menambahkan bahwa prasyarat dalam
memperoleh informasi dinamika populasi harus mengetahui
periodisitas lingkar tumbuh pohon sehingga dapat dinyatakan
sebagai lingkaran tahun. Dendrokronologi telah digunakan
secara luas untuk memahami hubungan antara pertumbuhan
radial dan lingkungan masa lalu, iklim di masa lalu, serta
bidang hidrologi (Fritts and Swetnam, 1989; Fritts and Dean,
1992), dapat digunakan untuk menentukan umur (Keeley,
1993), rekonstruksi paleoenvironment (Nash, 2002),
pemodelan pengaruh iklim (Rybníček et al., 2009), memahami
perubahan komunitas hutan (Guindon and Kit 2012),
mengestimasi sequestrasi karbon (Bascriettoet et al. 2004;
Martinelli, 2004).
Lingkar tumbuh merupakan produk yang dapat dibaca
dari variasi iklim terhadap pertumbuhan pohon terutama
disebabkan oleh biasanya tampak jelas saat mengalami
perubahan suhu dan kelembaban ekstrem (cekaman suhu dan
kelembaban). Prinsip umum dalam penggunaan lingkar
tumbuh pohon sebagai penduga perubahan iklim didasarkan
pada fakta kondisi pertumbuhan yang menguntungkan
sehingga lingkar kayu yang terbentuk menjadi lebih luas dan
jelas. Lingkaran kayu terbentuk akibat aktivitas kambium,
yang dipengaruhi oleh perubahan musim (Přemyslovská et al.,
(2008).
Akhir-akhir ini, karakter anatomi lingkaran kayu (tree
ring) mulai menjadi perhatian di daerah tropis. Hal ini terjadi
setelah ditemukan spesies yang menghasilkan lingkaran
tumbuh setiap tahunnya. Worbes (1999), melaporkan bahwa
ada korelasi yang signifikan antar indeks lebar lingkar tumbuh
dengan curah hujan pada Pinus caribea, Pterocarpus vernalis,
Cedrela dourata, Swietenia macrophylla. Selain itu, Baguinon
et al. (2009) melaporkan di negara pilipina ditemukan 40
2
spesies lokal yang memiliki lingkaran tumbuh, di Malaysia
ditemukan 2 spesies lokal yang memiliki lingkaran tumbuh, di
Thailand ditemukan 28 spesies, india 13 spesies dan srilanka
16 spesies. Penelitian serupa juga telah dilakukan pada Cassis
fistula, Pterocarpus indicus, Toona sureni, Melia azedarach,
Homalium tomentosum, Lagerstromia speciosa, Tectona
grandis dan Peronema canescens, Burkea Africana, Acacia
senegal, Acacia seyal, Afzelia Africana, Pterocarpus erinaceus
dan Pinus kwangtungensis (Dalimunthe, 2005; Rozendaal dan
Zuidema, 2011; Pumijumnong, 2012), dan beberapa genus
Dalam family Burseraceae, Caesalpiniaceae,
Dipterocarpaceae, Ebenaceae, Euphorbiaceae, Moraceae, dan
Verbenaceae (Palakit et al., 2012).
Di Indonesia informasi tentang jenis pohon yang
memiliki lingkar tumbuh masih terbatas. Hanya beberapa
spesies yang telah di diteliti seperti Jati (Tectona grandis) di
pulau jawa (Poussart et al., 2004; Hennig et al., 2011),
Suren(Toona sureni) (Baguinon et al., 2009), and sungkai
(Peronema canescens Jack) di jawa (Watanabe et al., 2013).
Baru-baru ini juga telah dilakukan penelitian oleh Yulizah
(2014) yang melaporkan bahwa Melia azedarach dan Aleurites
moluccanadi sumatera barat juga memiliki lingkar tumbuh,
selain itu Sandri (2015) juga telah melaporkan bahwa Pinus
mercusii varian Kerinci dan Tapanuli bisa digunakan untuk
dendrokronologi. Masih banyak kesempatan untuk
menemukan spesies yang dapat dijadikan sebagai indikator
perubahan iklim di daerah sumatera utara salah satunya
kawasan hutan Universitas Negeri Medan mengingat daerah
ini memiliki iklim pancaroba.
Saat ini ada berbagai macam kebutuhan kayu.
Contohnya, ada perusahaan yang memerlukan berbagai jenis
kayu yang lebih muda supaya nantinya harga produk jadinya
tidak terlalu mahal, ada juga yang memerlukan kayu yang
umurnya tua supaya kualitas produknya benar-benar terjaga.
Karena permintaan kayu dari perusahaan yang bermacam-
macam, maka pihak perhutani perlu mengetahui informasi
tentang umur kayu jati, supaya pada waktu pemotongan dapat
langsung diketahui umur dari kayu jati.
Oleh sebab itu, dibuatlah analisis mengenai hal ini.
Dengan mengambil gambar lingkaran tahun akan diambil
dengan menggunakan kamera digital. Kemudian gambar
tersebut akan diproses pada komputer menggunakan teknik
pemrosesan gambar. Semua informasi yang ada akan
3
dikumpulkan dan diproses dengan menggunakan metode
grayscale, median filtering, edgedetection, edgelinking,
thresholding, dan chaincode.
B. Urgensi Penelitian
Pohon merupakan salah satu organisme yang
terpengaruh oleh iklim. Lingkar tumbuh yang merupakan
komponen pohon dapat merekan perubahan iklim sehingga
dapat dijadikan sebagai sumber informasi paleoclimatic atau
yang disebut proxi iklim yang dapat digunakan untuk
merekonstruksi iklim. Proxi iklim merupakan indikator iklim
yang dapat terekam oleh sediment danau, lapisan es, lingkar
tumbuh/lingkar tahun pohon, dan lain-lain (Le Treut et al.,
2007).
Analisa lingkar pohon merupakan salah satu metode
penting dalam menentukan umur dan mendokumentasikan
(merekam) tren pertumbuhan pohon jangka panjang (Brandez
et al., 2016). Pada awalnya dendrochronology digunakan untuk
menentukan umur pohon (Stokes and Smiley, 1968).
Grissino(2003) menambahkan bahwa hingga saat ini aplikasi
dendrochronology semakin banyak digunakan, contohnya saja
untuk menganalisis kejadian di masa lalu (rekonstruksi iklim,
hidrologi, kebakaran hutan, serangan serangga, arkeologi, dan
lain-lain).
Penelitian ini penting dilakukan mengingat kondisi iklim
di kawasan Sumatera Utara dan banyak memiliki kawasan
konservasi. Penelitian tentang dendrikronologi masih sangat
minim dilakukan di negara dengan hutan hujan tropis seperti
asia khususnya di Indinesia. Untuk itu penelitian ini mencoba
memberi kesempatan untuk menemukan spesies pohon yang
dapat dijadikan indikator perubahan iklim di Sumatera Utara.
Pengukuran lingkar tahun (dendrokronologi) dapat dilakukan
dengan pemrosesan gambar dengan komputerisasi, hal ini
memudahkan dalam analisis data dendrokronologi mengingat
kayu merupakan penyumbang devisa terbesar negera.
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
dalam pengetahuan tentang pertumbuhan dan pengukuran
lingkaran tahun dengan metode komputerisasi dan
hubungannya dengan perubahan iklimdiharapkan juga dapat
dijadikan acuan dan referensi dalam pengelolaan dan
penyusunan strategi eksploratif yang efektif dan efisien dalam
4
pemilihan kayu yang berkualitas untuk berbagai aspek
kebutuhan.
A. Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk
menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok
masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian
akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Luas lingkup hanya meliputi informasi seputar lingkar
tahun dan pengukurannya.
2) Informasi yang disajikan yaitu : spesies pohon yang
memiliki lingkar tahun di kawasan hutan UNIMED,
pertumbuhan lingkar tahun (dendrokronologi),
pengukuran lingkar tahun dengan pemrosesan gambar,
analisis hasil dengan metode Edge Linking dan Chain
Code.
A. Alat
1. Alat bor
2. Mikrotom sorong
3. Komputer
B. Bahan
1. Data Spesies Pohon
2. Spesimen pohon
3. Larutan Pewarna Safranin 1%
4. Alkohol 30% - Absolut
5. Xylol
5
PROSEDUR PENELITIAN
2. Design
6
a) Grayscale dengan Luminosity, Merupakan proses pertama
yang akan dilakukan. Gambar masukan dari user diubah
menjadi keabuan. Salah satu cara dengan algoritma
luminosity, dengan rumus : GRAYSCALE = (0,3 x RED) +
(0,59 x GREEN) + (0,11 x BLUE).
DAFTAR PUSTAKA
8
Baguinon N.T., H. Borgaonkar, N. Gunatilleke, K. Tenakoon, K.
Duangsathaporn, B.M. Buckley, W.E. Wright and M. Maid. 2009.
Collaborative Studies in Tropical Asian Dendrochronology:
Addressing Challenges in Climatology and Forest Ecology. Final
Report for APN Project: ARCP2008- 03CMY-Baguinon. 48p.
Fritts, H.C. 1976. Tree Rings and Climate. Academic Press Inc.
London.
9
Pumijumnong, N. 2012. Teak tree Ring Widths:Ecology and
Climatology Research in Northwest Thailand. Science
Technology and Deveelopment, 31 (2): 165-174.
Pertanyaan Pegayaan/Pendukung
10
5. Uraikan prinsip-prinsip dasar dalam kajian dendrkronologi
menurut Cook dan Kairiukstis (1989)!
11