oleh:
Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem., M.Agr.Sc.
1
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Yang Terhormat,
Ketua, Sekretaris, dan para Anggota Majelis Wali Amanat Universitas
Gadjah Mada
Rektor dan para Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada
Ketua, Sekretaris, dan para Anggota Senat Akademik Universitas
Gadjah Mada
Ketua, Sekretaris, dan para Anggota Dewan Guru Besar Universitas
Gadjah Mada
Para dosen, tamu undangan, kawan sejawat, handai tolan, dan segenap
sanak saudara yang berbahagia
Bapak Harry Praptoyo, M.P., Dr. Widyanto Dwi Nugroho, dan Dr.
Fanny Hi- dayati. Sementara itu, pengembangan hasil hutan lainnya
sedang dil- akukan oleh Dr. Sigit Sunarta, Bapak Oka Karyanto M.Sc.,
dan Dr. Rini Pu- jiarti.
Penerapan dari perkembangan iptek untuk mengolah kayu yang
dipanen telah meningkatkan nilai tambah produk kayu dan membuat
tetap tingginya devisa yang diberikan. Pengolahan kayu sengon men-
jadi veneer untuk kayu lapis merupakan salah satu contohnya. Hingga
tahun 1990-an, veneer umumnya diperoleh dari kayu kelompok meranti
(dari hutan alam) yang memiliki berat jenis (BJ) di kisaran 0,5. Ketika
itu, pengolahan kayu sengon menjadi veneer dianggap sulit karena
kayunya yang lunak dan dengan BJ 0,34 (Marsoem, 1992). Usaha dan
ketekunan iptek yang dimiliki kemudian membuat kita mampu men-
golah kayu sengon menjadi veneer. Dalam dua dasawarsa terakhir,
peran industri kayu sengon sangat menonjol, baik sebagai penghasil de-
visa, penyerapan tenaga kerja, maupun pelestarian lingkungan. Devisa
dari seluruh produk kayu bersertifkat SVLK pada tahun 2016 sebesar
US$ 9,2 miliar dan pada tahun 2018 meningkat menjadi US$12,13 mil-
iar (Nasution dan Zuraya, 2020). Akhir-akhir ini, kayu balsa dengan
BJ 0,2 juga semakin laku di pasaran.
kebakaran hutan. Banyak usaha yang masih harus dilakukan agar pem-
bangunan HTI di lahan gambut tidak mengakibatkan kerusakan ling-
kungan dan tidak mudah menimbulkan bencana (terutama kebakaran
hutan). Misalnya, penggunaan jenis yang dapat tumbuh pada lahan
yang relatif basah, tetapi dengan produktivitas yang tetap tinggi. Usaha
lain yang dilakukan untuk mempertahankan produksi kayu di hutan
alam adalah melalui program Silvikultur Intensif seperti yang digagas
oleh Prof. Dr. Ir. Soekotjo (2008).
Di Jawa, budi daya tanaman hutan telah dilakukan jauh sebelum
kemerdekaan RI dengan jenis (utama) a.l jati, mahoni, pinus, dan
agathis. Usaha untuk meningkatkan ketersediaan kayu, khususnya kayu
jati, telah dilakukan sejak 1983 oleh pihak Perhutani bekerja sama
dengan Fakultas Kehutanan UGM, yaitu untuk mendapatkan progeni
dan klon cepat tumbuh dengan bentuk batang lurus. Hasilnya, pada ta-
hun 1997 diperoleh dua klon (nomor 97 dan 110) terbaik (Na'iem 2001)
yang kini telah banyak dibudidayakan di berbagai tempat di pulau Jawa.
Di beberapa wilayah, hutan rakyat telah menjadi alternatif
sumber kayu yang potensial dengan kelestarian yang (karena kearifan
lokal) secara alami dapat dikatakan terjaga. Di Daerah Istimewa Yog-
yakarta, misalnya, hutan rakyat menempati wilayah seluas 78.400 ha,
jauh lebih luas dari hutan negara yang hanya 18.499 ha. Potensi kayu
dari semua jenis pohon dengan diameter > 20 cm di hutan DIY adalah
52,65 m3/ha, sementara di hutan rakyat Kulon Progo potensinya
mencapai 93,98 m3/ha (Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta, 2019).
Perkebunan dapat menjadi alternatif sumber kayu karena ter-
dapat pada lahan yang cukup luas. Areal perkebunan karet di Indonesia
pada tahun 2019 ialah seluas 3,67 juta ha dan pada tahun 2021 di-
perkirakan akan mencapai 3,69 juta ha. Selain arealnya yang luas, saat
ini sekitar 20-30% dari kebun karet berumur tua dan perlu diremajakan
(Listyarini, 2020). Tiong dkk. (1985) melaporkan bahwa dari sebatang
pohon karet berumur 24 tahun yang diolah/digergaji dapat dihasilkan
(rendemen) papan 0,0435 m3/log atau sekitar 16,21 m3/ha dan bila dio-
lah menjadi gelagar (beams) rendemen per hektarnya adalah sebesar
13,12 m3.
10
1,1—1,3 g/cm3 yang jauh lebih besar dari umumnya kayu (Woodco,
2021; Tico 2021) maka untuk volume yang sama, panas yang diberikan
oleh pelet kayu akan lebih tinggi. Penelitian yang berkaitan dengan ke-
tiga produk tersebut di Fakultas Kehutanan UGM banyak dilakukan
oleh para mahasiswa dengan bimbingan Dr. J.P. Gentur Sutapa dan Dr.
Denny Irawati.
Bahan bakar kayu padat (pelet kayu, briket) dan serpihan khu-
susnya menjadi semakin penting karena semakin banyaknya
penggunaan pemanas dan pembangkit listrik di negara maju yang me-
manfaatkan bahan bakar kayu (FAO, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Brookshire, B. 2020. Plants make sugar and oxygen with the power of
water, carbon dioxide and sunligh. Explainer: How
photosynthesis works. Diakses pada 23 Desember 2021.
Cai, Z. dan R. J. Ross. 2010. Mechanical properties of wood-based
composite materials. Wood handbook: wood as an engineering
material: chapter 12. Centennial ed. General technical report
FPL; GTR-190. Madison, WI: U.S. Dept. of Agriculture, For-
est Service, Forest Products Laboratory, hlm. 12.1-12.12.
Cliff, E. P. 1973. Timber the Renewable Material. National
Commission on Materials Policy.
Daian, M., V. Bucur, B. Ozarska, dan G. Daian. 2012. “Static strength
characteristics (MOR and MOE) of Australian Pinus
ponderosa wood from plantation: A comparison of green, dry
an and re-wet specimens: A technical note”. Journal of The
Indian Academy of Wood Science, 9(2).
de Villiers, C., S. Chen, dan Y. Zhu. 2014. “Carbon sequestered in the
trees on a university campus: a case study”. Sustainability
Accounting, Management and Policy Journal.
Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
2019. Buku Statistik Kehutanan.
Djarwanto, dkk. 2017. Pengelompokan Jenis Kayu Perdagangan Indo-
nesia. Penerbit FORDA PRESS.
Dwianto, W. dan S. N. Marsoem. 2008. “Tinjauan Hasil-hasil
Penelitian Faktor-faktor Alam yang Mempengaruhi Sifat
Fisik dan Mekanik Kayu Indonesia Review of Researches on
Natural Factors Affecting the Physical and Mechanical
Properties of Indonesian Wood”. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kayu Tropis, 6(2): 85-100.
Fardani, R. A. dan S. N. Marsoem. 2018. “Rendemen dan Sifat Fisik
kayu Jabon (Anthocephalus cadamba Miq) Berdasarkan
Konsentrasi Alkali Aktif dan Sulfiditas”. Skripsi. Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan).
Food and Agriculture Organization of The United Nations. 1987.
Simple technologies for charcoal making. Forest Industries
Division, FAO Forestry Department, FAO Forestry Paper 41.
25
United Nations, New York. 1997. 19th Special Session of the General
Assembly to Review and Appraise the Implementation of
Agenda 21, 23-27 June 1997, New York.
https://www.un.org/en/conferences/environment/newyork1997
Unwin G. L dan P. E. Kriedemann. 2019. Principles and Processes of
Carbon Sequestration by Trees. State Forests of New South
Wales. Research Division.
The World Bank. 2020. ESMAP Renewable Energy Resource
Assessment and Mapping Initiative. 10 November 2020.
https://www.worldbank.org/en/results/2020/11/10/esmapren
wable-energy-resource-assessment-and-mapping-initiative
Traverso, A. dan D. Tucker. 2020. “Biomass”. Dalam Managing
Biological and Ecological Systems. CRC Press.
WHO. 2010. “Health in the green economy - household energy sector
in developing countries”. Geneva, Switzeland.
33
BIODATA
Pendidikan Tinggi
1. 1987 Doktor bidang Ilmu Kayu-Hasil Hutan, Nagoya University,
Japan.
2. 1984 Master of Agriculture Science, Nagoya University, Japan.
3. 1977 Insinyur Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.
34
Pendidikan Dasar
1. SMA Negeri 22, Jakarta.
2. SMP Negeri 14, Jakarta.
3. SD Strada, Jakarta.
4. Taman Kanak-kanak Vincentius, Jakarta.
Jabatan
2021 – sekarang : Ketua Tim Koordinator Penilaian Angka Kredit
Dosen, UGM.
2021 : Ketua Panitia Seleksi Calon Dekan Fak.Kehutanan
UGM.
2020 – sekarang : Penilai Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan
Akdemik Dosen, Ditjen Pendidikan Tinggi Riset
dan Teknologi.
2016 – 2019 :Kepala Laboratorium Pembentukan dan
Peningkatan Kualitas Kayu.
2015 – sekarang : Anggota Komite Penentu Akhir Universitas Gadjah
Mada.
2012 – 2015 : Kepala Laboratorium Kimia Kayu dan Pulp & Ker-
tas.
2010 – 2014 : Anggota Industri Kayu Inovatif Kementerian Kehu-
tanan Republik Indonesia.
2009 – 2011 : Kepala Departemen Teknologi Hasil Hutan.
2008 – sekarang : Anggota Universitas Gadjah Mada, Tim Penilai Jab-
atan Akademik Dosen.
2005 – 2008 : Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama & Uru-
san Alumni, Fakultas Kehutanan, Universitas Gad-
jah Mada.
2004 – 2009 : Anggota Tim Silvikultur Intensif, Departemen Ke-
hutanan.
2001 – 2005 : Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Kehu-
tanan, UGM.
1999 – 2001 : Kepala Departemen Teknologi Hasil Hutan,
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
1994 – 1998 : Direktur Pusat Studi Jepang UGM.
36
1993 – 2011 : Kepala Laboratorium Kimia Kayu, dan Pulp dan Se-
rat.
1991 – sekarang : Mengajar Pulp dan Kertas untuk Mahasiswa Sarjana
dan Pascasarjana.
1989 – 2002 : Dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Pertanian
Yogyakarta, INTAN.
1988 – 2005 : Dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Pertanian
Yogyakarta, Instiper Yogyakarta.
1984 - 1987 : Mengajar Program S-1 Nagoya University of Com-
merce.
1977 – sekarang : Dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah
Mada.
Keahlian
2018 - sekarang : Tim Ahli Control Union Certificate.
2018 - sekarang : IFCC (Indonesian Forestry Certification
Cooperation).
2014 : Panel Ahli TUV Sertifikasi LEI Chain of Custody
(CoC) untuk Industri Pulp & Kertas.
2013 : Reviewer Aciar Research Project FST/2007/119
Mebel Mahoni dan Jati : Action Research to Im-
prove Value Chain Efficiency and Enhance Liveli-
hood in Jepara and Bogor.
2013 : Panel Pakar Sertifikasi Chain of Custody (CoC) LEI
untuk Audit Pengawasan ke-8 CoC LEI Asia Pulp
& Paper (PT Pindo Deli Karawang).
2009 - 2013 : Pakar Industri Hutan Rakyat Inovatif, Departemen
Kehutanan, Republik Indonesia.
37
Publikasi
Corresponding author
1. Arisandi R, Marsoem S.N*, Lukmandaru G, Sutapa J.P.G. 2022. The
changes of extractive contents of young Swietenia mahagoni (L.)
Jacq trees during heartwood formation. Forestry Studies.
2. Putro, G.S, Marsoem S.N*, Sulistyo J, Hardiwinoto S. 2020. The
growth of three teak (Tectona grandis) clones and its effect on wood
properties. Biodiversitas, 21(6): 2814 -2821.
3. Putro, G.S, Marsoem S.N.*, Sulistyo J, Hardiwinoto S. 2020. Sifat
Kayu Jati Unggul Nusantara (Tectona grandis L.f.) Pada Tiga Kelas
Diameter Pohon.
Penulis pertama
1. Marsoem S. N, Irawati D. 2016. Basic properties of Acacia mangium
and Acacia auriculiformis as a heating fuel. AIP Conference Pro-
ceedings 1755 (1), 130007.
2. Marsoem, S.N., Setiaji F, Kim N.H, Sulistyo J, Irawati D, Nugroho
W.D, Pertiwi Y.A.B. 2015. Fiber Morphology and Physical Charac-
teristics of Gigantochloa atter at Three Different Ages and Height of
Culms For Better Utilization. Journal of the Korean Wood Science
& Technology, 43(2): 144-155.
3. Marsoem, S.N, Prasetyo V.E, Sulistyo J, Sudaryono S, Lukmandaru
G. 2015. Studi Peningkatan Kualitas Kayu Jati di Hutan Rakyat
Gunungkidul: IV. Mekanika Kayu. Jurnal Ilmu Kehutanan, 2014:IX
(2).
4. Marsoem S. N, Sulistyo J, Listyanto T, Irawati D, Kim N.H. 2015.
Physical Properties of Teak (Tectona grandis L.f.) Wood Growing in
38
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Inggris : Berbicara, Menulis, Membaca
Bahasa Jepang : Berbicara
Lain-lain
2018 : Advisor 2018 SWST/JWRS International Conven-
tion, Nagoya, Japan
2017 : Chairman of the 9th International Symposium of In-
donesian Wood Research Society, Bali
2014 – 2017 : Anggota IAWA (International Association of Wood
Anatomists)
1998 – sekarang : Anggota Masyarakat Penelitian Kayu Indonesia
(Mapeki)
44
Penghargaan
2020 : Kesetiaan 35 tahun UGM
2019 : Penulis Jurnal Produktif Fakultas Kehutanan Uni-
versitas Gadjah Mada.
2019 : Dosen Terinovatif Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada
2011 : Setyalencana Karya Satya XXX
1991 : Dosen Teladan UGM