Anda di halaman 1dari 26

PENULIS :

EMIA PEHULISA

FADHILLA

EIVIE DEBORA

MUHAMMAD AKRAM

KELOMPOK3
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan Pujisyukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karna berka trahmat dan karunia-Nya Makalah Biologi ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan buku mini Biologi ini sesuai dengan
rencana dan target yang telah ditentukan
Kami menyadari di dalam penulisan ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami
mengharapkan buku mini Biologi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 06 September
2018

Kelompok 3
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
A. PENGANTAR UMUM

Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel ( Uniseluler) sesuai
dengan asal kata monera dari bahasa yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal.
Monera meliputi sebagian besar prokariotik (memiliki inti sel tetapi tidak memiliki
membran (selaput) inti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau
Prokaryotae. Monera merupakan suatu kerajaan yang disebut dengan kingdom monera.
Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau
alga hijau-biru. Setelah Carl Woese melakukan analisis molekuler, maka
pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan
menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan
dinamakan sebagai Cyanobacteria. Organisme utama yang termasuk dalam kingdom
Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria.

Awalnya dalam klasifikasi Systema Naturae hanya ada hewan, tumbuhan, dan
mineral. Mineral lalu dibuang dari klasifikasi makhluk hidup. Setelah ditemukannya
mikroskop, para ilmuwan mulai menggolongkan mikroorganisme ke dalam hewan dan
tumbuhan. Tahun 1866 Ernst Haeckel mengajukan sistem tiga kingdom, yaitu
menambahkan Protista sebagai kingdom baru yang berisi sebagian besar makhluk hidup
microskopik. Salah satu dari 8 divisio Protista adalah Moneres, yang meliputi
sekelompok bakteri seperti Vibrio. Kemudian para ilmuwan membuktikan bahwa
kingdom Protista hampir tidak ada kemiripannya untuk dijadikan sebuah kingdom.
Meskipun kita bisa membedakan prokaryota dan eukaryota dari ada/tidaknya inti sel,
mitosis atau fisi biner sebagai cara berkembang biak, ukurannya, dan ciri lain, tapi
monofilia dari Monera masih kontroversial selama beberapa dekade. Tahun 1937
Edouard Chatton mengusulkan klasifikasi dua kingdom, Eukaryota dan Prokaryota,
meskipun papernya tidak banyak ditinjau ulang sampai tahun 1962, karena dia tidak
menekankan pembeda antar dua kingdom itu, seperti para ahli biologi di masa itu.

Roger Stanier dan C. B. van Niel percaya bahwa bakteri (pada saat itu alga
hijau-biru belum masuk bakteri) dan alga hijau-biru berasal dari induk yang sama, yang
kemudian membuat dia mengeluarkan pernyataan di tahun 1970, "Alga hijau-biru tidak
ada bedanya dengan bakteri". Di tahun 1949, E. G. Pringsheim dalam tulisannya
mengatakan bahwa bakteri dan alga hijau-biru berasal dari induk yang berbeda. Tahun
1974, Bergey's Manual mengeluarkan istilah cyanobacteria untuk mengacu pada alga
hijau-biru, membuatnya diterima ke dalam kelompok Monera.

Tahun 1969, Robert Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom. Sistem ini
meletakkan sebagian besar makhluk hidup bersel satu ke dalam Monera (prokaryota)
ataupun Protista (eukaryota). Tiga kingdom lainnya adalah dari eukaryota: Fungi,
Hewan, dan Tumbuhan. Namun Whittaker tidak percaya bahwa semua kingdomnya
monofilia. Tahun 1977, sebuah paper dari PNAS ditulis oleh Carl Woese dan George
Fox mengusulkan bahwa Archaea(sebelumnya dinamai archaebacteria) tidak lebih dekat
dengan Bakteri daripada dengan eukaryota. Paper ini menjadi halaman utama di koran
The New York Times dengan kontroversi yang besar. Karena diterima khalayak,
kingdom Monera akhirnya diganti menjadi dua kingdom baru Bacteria dan Archaea.

Mikroorganisme-mikroorganisme yang termasuk Monera berdasarkan analisis


molecular terbagi menjadi dua filum, yaitu Eubacteria (Bacteria) dan
Archaebacteria (Archae). Pada klasifikasi sekarang ini, kedua filum tersebut telah
diangkat menjadi dua kingdom tersendiri.

Adapun ciri-ciri monera secara umum yaitu :


 Tersusun atas satu sel (uniseluler)
Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kerajaan
plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) tersusun oleh
hanya satu sel.
 Bentuk sel bervariasi
Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang
(basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk
koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus
(sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus /
staphylobasil).
 Tipe sel prokariotik
Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera adalah struktur sel.
Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki
inti sejati. Hal ini karena ketiadaan membran inti pada selnya. Sehingga selnya
disebut dengan istilah nukleoid.
 Tidak memiliki organel bermembran
Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki
organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria,
retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang
terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil,
membrane sel, dan dinding sel.

B. BAKTERI

Bakteri (Yunani, bakterion = batang kecil) ditemukan pertama kali oleh ilmuwan
Belanda bernama Anthony van Leeuwenhoek. Bakteri merupakan organisme yang
paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluh hidup lainnya.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga
lautan. Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Bakteri memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Bakteri adalah
organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil.

1. Ukuran dan Bentuk

Ukuran tubuh bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang
panjangnya ratusan mikron (1µm = 1/1.000 mm). Namun, rata-rata sel bakteri
berukuran satu sampai lima mikron. Bakteri dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang paling renik adalah
Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya bakteri terbesar adalah Bacillus
megaterium yang berukuran 1 mm.

Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam, yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan
spirila (spiral). Bakteri kokus dan basil ada yang membentuk suatu koloni atau
kumpulan yang berdempetan setelah terjadi pembelahan. Kumpulan sel-sel bakteri
tersebut memiliki bentuk bermacam-macam. Bakteri yang berbentuk spiral tidak
membentuk kumpulan, namun memiliki beberapa bentuk sel.

1) KOKUS (Bulat)
 Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Contohnya Chlamydia
trachomatis (penyebab penyakit mata).
 Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Contohnya Neisseria
gonorrhoeae (penyebab penyakit kelamin raja singa) dan Diplococcus
pneumoniae (penyebab penyakit pneumonia).
 Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
Contohnya Pediococcus cerevisiae.
 Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
Contohnya Thiosarcarina rosea (bakteri belerang).
 Streptokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk
rantai. Contohnya Streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang).
 Stafilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan secara
bergerombol seperti buah anggur. Contohnya Staphylococcus aureus (penyebab
penyakit radang paru-paru).

2) BASIL (batang)
 Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Contohnya Escherichia coli
(bakteri usus besar manusia) dan Propionnibacterium acnes (penyebab jerawat).
 Diplobasil, yaitu dua sel bakteri basil berdempetan.
 Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.
Contohnya Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak)
dan Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen).

3) Spirila (spiral)
 Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang. Contohnya Thiospirillopsis floridana
(bateri belerang).
 Spiroseta, yaitu bentuk sel seperti sekrup. Contohnya Treponema pallidum
(penyebab penyakit kelamin sifilis).
 Vibro, yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Contohnya Vibrio cholerae

2. Struktur Tubuh Bakteri


a. Dinding sel dan kapsul,
b. Flagel,
c. Ribosom,
d. Nukleoid,
e. Plasmid,
f. Sitoplasma,
g. Pilli/fimbria,

 Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang terbentuk dari protein dan
karbohidrat yang berfungsi sebagai pelindung dan pembentuk tubuh.
Dinding sel bakteri terdiri dari dua yang mengelompokkan bakteri menjadi dua
yaitu:
i. Bakteri gram-positif (ungu/biru) dinding sel mengandung peptidoglikan
tebal saja, Bakteri gram-positif dapat dilengkapi kapsul yang terdiri dari
polisakarida dan air. Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp
dan Staphylococcus sp.
ii. Bakteri gram-negatif (merah), dinding sel mengandung peptidoglikan
dan lapisan lipopolisakarida (LPS). Bakteri gram-negatif memiliki
kapsul yang merupakan lapisan LPS. Kapsul bakteri gram-negatif
bersifat patogen karena meng-andung racun endotoksin. Contoh bakteri
gram-negatif adalah Rhizobium sp dan Nitrosomonas.
 Kapsul adalah lapisan tambahan yang terdapat pada bakteri yang tersusun atas
karbohidrat, protein, lemak atau lendir.
Kapsul berfungsi sebagai:
- Pelindung bakteri dari benda asing.
- Alat untuk melekatkan diri pada substrat atau sel bakteri lain.
- Penghindar bakteri dari kekeringan.
 Penentuan gram bakteri ditentukan menggunakan gram staining.
- Bakteri diberi warna crystal violet (ungu)
Pada gram-positif, warna terserap karena peptidoglikan tidak terlindungi lapisan
lain.
Pada gram-negatif, warna tidak terserap karena peptidoglikan terlindungi LPS.
- Bakteri dicuci dengan alkohol
LPS pada gram-negatif akan larut dalam alkohol karena terbuat dari lemak.
- Bakteri diberi pewarna safranin (merah) Pada gram-positif, warna tidak terserap.
Pada gram-negatif, warna terserap menjadi merah.
 Flagel atau bulu cambuk merupakan struktur berupa mikrotubulus yang
menonjol dari dinding sel. Flagel berfungsi sebagai alat gerak bakteri.
 Nukeloid adalah materi genetik DNA dan RNA bakteri yang tidak tergulung
yang bertindak sebagai inti sel yang mengatur kegiatan sel.
 Plasmid adalah materi genetik tambahan selain nukleoid, dan berfungsi sebagai
alat reproduksi dan resistensi terhadap antibiotik.
 Pilli/Fimbria adalah filamen halus yang menonjol ke luar yang berada di
sekujur sel bakteri gram-negatif, dan berfungsi sebagai alat penghubung saat
bakteri bereproduksi.
 Bagian lain dari bakteri:
i. Klorosom adalah kloroplas pada bakteri yang mengandung pigmen
fotosintesis. Klorosom terdapat pada bakteri fotoautotrof.
ii. Mesosom adalah penonjolan dari membran sel ke arah sitoplasma,
berfungsi sebagai penghasil energi pada bakteri..
iii. Badan inklusi adalah organel tambahan yang menyimpan makanan
untuk digunakan pada saat yang tidak menguntungkan. Granula
penyimpanan dan vakuola gas sebagai mengatur pergerakan gas pada
bakteri air untuk melakukan fotosintesis ke permukaan.\

C. KLASIFIKASI BAKTERI

ARCHAEBACTERIA
Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaitu archaio yang artinya
kuno. Para ahli berpendapat bahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno
yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran
inti sel). Archaebacteria hidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan
awal dibumi.

Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal susunan basa nitrogen dalam
rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel
Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara struktural mirip
prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme
eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya
mirip dengan eukariotik. Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang,
spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal,
sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni.

Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner),


membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari
fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut
organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang
ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota
Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.

1. Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria


 Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada
di dunia.
 Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
 Organisme prokariotik
 Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer
karbohidrat dan protein).
 Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon
bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
 Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
 Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup
dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar
garam tinggi, lingkungan asam).

2. Pengelompokkan Archaebacteria berdasarkan kelas


Archaebacteria Metanogen
Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan
methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap
dan hewan lain. Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 98⁰C dan tidak
mampu bertahan hidup di bawah suhu 84⁰C.
Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya:
• Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari rumput dan
menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari)
• Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).
• Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
• Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana
atau gas rawa)

Archaebacteria Ekstrem Termofil/ Thermoasidofil (suka panas dan asam)


Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang
(sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota
kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat
tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60 – 80 ⁰C dengan pH 2 – 4
misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra.. Contohnya
adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan
Sulfolobus acidorcaldarius. Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.

Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)


Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun
beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa
bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi (10 kali
salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di
makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP.
Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran
plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut
bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan
ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.

3. Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Karakteristik Archaebacteria Eubacteria


Tidak mengandung
Dinding sel Mengandung peptidoglikan
peptidoglikan
Zat penyusun dinding Selulosa/asam amino dan
Selulosa dan lipid
sel asam glutamat
Beberapa hidrokarbon
Lipid membran Hidrokarbon tidak bercabang
bercabang
RNA polimerisasi Beberapa jenis Satu jenis
Intron ( bagian gen
yang bukan untuk Ada pada beberapa gen Tidak ada
pengkodean )
Mengandung lipida berikatan Mengandung lipida berikatan
Membran plasma
eter ester
Sensitivitas pada
Tidak sensitif Sensitif
antibiotik
Bersifat kosmopolitan/ dapat
Ditempat ekstrem (asin
hidup di berbagai lingkungan
Habitat sekali,panas sekali, dingin
( tubuh organisme,tanah,air
sekali)
tawar,air laut)

EUBACTERIA

Eubacteria berasal dari kata eu yang memiliki arti sejati dan bacteria yang
memiliki arti bakteri sehingga eubacteria memiliki arti bakteri sejati. Bakteri merupakan
organisme yang paling banyak jumlah nya dan tersebar luas dibandingkan makhluk
hidup lainnya. Pada umumnya bakteri tidak memiliki klorofil tetapi ada beberapa
bakteri yang fotosintetik.

1. Klasifikasi Bakteri

Eubacteria dikelompokkan menjadi 5 filum yaitu :

Proteobacteria
Merupakan kelompok yang beranggotakan bakteri gram negatif. Bakteri dalam
kelompok ini mengolah makanan secara autotrof, kemoautotrof, dan heterotrof.
Proteobacteria merupakan filum terbesar dalam Kingdom/ Domain Eubacteria. Semua
Proteobacteria merupakan bakteri Gram negatif, tetapi memiliki bentuk bermacam-
macam (batang, bulat, dan spiral), Kebanyakan bergerak dengan flagela, tetapi ada yang
bergerak meluncur atau tidak dapat bergerak. Sebagian besar anggotanya termasuk
mikroorganisme anaerob fakultatif atau obligat. Anggota Proteobacteria ada yang hidup
bebas, bersimbiosis ataupun sebagai patogen pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Beberapa bersifat aerobik sedangkan yang lainnya merupakan anaerobik.


Proteobacteria sendiri terbagi menjadi alfa proteobacteria, beta proteobacteria, gamma
proteobacteria, delta proteobacteria, dan epsilon proteobacteria. Contoh bakteri dalam
kelompok ini adalah Rhizobium dan Nitrosomonas.

Chlamydias

Merupakan kelompok bakteri parasit yang hidup hanya pada tubuh hewan.
Kelompok ini merupakan bakteri gram negatif yang memiliki struktur sel yang tidak
biasa, dimana dinding selnya tidak memiliki peptidoglikan. Bakteri ini merupakan
bakteri dengan ukuran paling kecil dalam filum eubacteria. Chlamydias hidup melalui
sel inang yang dijanhkitinya atau bersifat parasit. Contoh bakteri dalam kelompok ini
adalah Chlamidia trachomatis yang dapat menyebabkan kebutaan pada manusia.

Spirochetes

Merupakan kelompok bakteri heterotrof yang berbentuk panjang dan spiral,


membentuk helik. Anggota Spirochaeta ada yang hidup secara aerob dan ada yang
secara anaerob. Mereka bergerak dengan menggunakan flagela yang tertanam di dalam
dinding sel. Spirochaeta hidup secara bebas, bersimbiosis, atau sebagai parasit.
Umumnya, bakteri ini merupakan patogen, tetapi ada pula yang hidup sebagai
dekomposer. Filum ini dibagi menjadi tiga famili yang semuanya termasuk dalam satu
ordo, Spirochaetales. Ketiga famili tersebut adalah:

1) Spirochaetaceae, contohnya Borelia burgdorferi, penyebab penyakit Lyme;

2) Brachyspiraceae, contohnya Brachyspira’,


3) Leptospiraceae, contohnya Leptospira interrogans, pe¬nyebab penyakit leptospirosis.

Kebanyakan bakteri dalam kelompok ini hidup bebas, namun ada pula yang merupakan
parasit pada manusia seperti Treponema pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis.

Cyanobacteria

Merupakan kelompok bakteri yang memiliki klorofil sehingga mampu


menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke atmosfer. Bakteri dalam kelompok ini
merupakan fitoplankton dalam perairan air tawar dan laut. Mereka menghasilkan lebih
banyak oksigen dibandingkan seluruh tumbuhan yang ada di muka bumi. Beberapa juga
mampu mengikat nitrogen bebas di udara sehingga dapat menyuburkan lingkungan
sekitarnya. Contoh bakteri dalam kelompok ini adalah Oscillatoria.

Cyanobacteria atau disebut sebagai alga (ganggang) karena mereka mirip


dengan alga. Meskipun demikian, bakteri biru ini adalah prokariota oleh karena itu oleh
karena kekerabatannya lebih dekat dengan bakteri daripada dengan alaga yang bersifat
eukaroitik, untuk alasan inilah para peneliti memakai istilah cyanobacteria (bakteri
hijau-biru). Cyanobacteria bersifat uniseluler, berkoloni, mengandung pigmen klorofil
dan filobilin sehingga bersifat autotrof, dan diding sel yang mengandung peptida
hemiselulosa, berbentuk filamen atau spora yang resiisten terhadap panas dan kering
serta mamapu memfiksasidan mengikat nitrogen yaitu heterooksit, ditengah sel terdapat
bagian yang polos atau tidak berwarna yang didalamnya terdapat DNA dan RNA, dan
mempunyai selaput lendir. Adapun klasifikasi dari phylum cyanophyta terbagi atas
beberapa ordo antara lain :

a. Ordo Chrococales
Anggota kelompok ini berbentuk tunggal dan tidak berspora berwarna biru
kehijauan, membentuk selaput ledir pada cadas atau tembok yang lembab
dan membentuk kelompok atau koloni. Spesies pada ordo ini terbagi dalam
dua kelompok yaitu :
1. Chroccus merupakan organisme uniseluler atau berekelompok agregat
dari 2 atau 4 sel, pembelahan berbentuk setengah bola.
2. Gleocapsa berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran
dengan bebrapa generasi sel yang ada di dalamnya, biasanya ditemukan
pada batuan yang basah atau lembab atau pada perairan.
b. Ordo Chamaesiphonales
Baketri yang bersifat tunggal ataupun koloni berbentuk benang dan memiliki
spora. Benang itu dapat terputus (berfragmentasi) dan dinamakan
homogoniumyang dapat bergerak dan membentuk koloni baru.
c. Ordo Hormogenesis
Sel – selnya merupakan koloni berebentuk benang dan melekat pada
substratnya, serat jarang memiliki percabangan sejati. Benag benang tersebut
akan menyatu membentuk hormogonium. Contohnya : Oscillatoria, Nostoc
comuni, Anabaena, Spirulina, dan Rivulia.

Pada umumnya sel pada cyanobacteria berukuran mikro, namun jika sel berkoloni
ukuran koloninya cukup besar sehingga dapat diamati dengan mata telanjang. Seperti
penjelasan sebelumnya tubuh cyanobacteria berebentuk filamen (benang), bulat soliter,
dan bulat koloni. Cyanobacteria berbentuk benang disebut juga trikoma membentuk
sel- sel seperti rantai, beberap sel – sel tersebut memiliki bentik dan fungsi yang
berbeda, yaitu sebagai berikut :

a. Heterokista, adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel –sel lainnya,
berdinding tebal, dengan isi larutan jernih serta mengandung enzim nitrogenase,
yang berfungsi mengikat nitrogen.
b. Akinet, adalah sel yang berukuran besar berfungsi menyimpan cadangan
makanan ( cyanofisin), berdinding tebal, dan mengandung endospra.
Berfungsi untuk mempertahankan diripada kondisi lingkungan yang buruk.
c. Baeosit, dalah sel vegetatif yang merupakan hasil reproduksi yang berebntuk
bulat, berukuran kecil, dan berklorofil, berfungsi untuk berfotosintesis.

Jika diwarnai dengan pewarnaan Gram, maka Cyanobacteria tergolong gram


negatif, sehingga struktur sel nya mirip dengan dengan bakteri gram negatif yang
memiliki ciri utama yaitu dinding sel yang mengandung lapisan peptidoglikan yang
tipis. Struktur cyanobacteria terdiri atas beberapa bagian yaitu:

a. Lapisan lendir merupakan lapisan yang menyelubungi dinding sel, yang


berfungsi membantu pergerakan meluncur (lokomosi) pada cyanobacteria
uniseluler, serta pergerakan bergetar atau maju mundur (osilasi) pada
cyanobacteria yang berbentuk filamen. Contohnya Osciliiatoria sp.
b. Dinding sel disusun oleh lapisan peptidoglikan yang tipis yang berfungsi untuk
memberikan bentuk pada ganggang dan melindungi isi sel.
c. Membran sel (membran plasma) bersifat selektif permiabel yang berfungsi
untuk membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat.
d. Membran fotosintetik (membran tilakoid) merupakan pelipatan membran
plasma kearah dalam sitoplasma yang berfungsi untuk berfotosintesis. Membran
fotosintetik yang mengandung klorofil, karoten, dan pigmen fotosintetik lainnya.
Perpaduan antara pigmen ini menimbulkan perpaduan warna pada cyanobacteria
yang beragam.
e. Sitoplasma merupakan larutan koloid yang tersusun dari air, protei, lemak,
gula, mineral, dan enzim.
f. Mesosom merupakan penonjolan membran kedalam sitoplasma dan berfungsi
untuk menghasilkan energi.
g. Ribosom merupakan organel sel yang kesil berfungsi untuk sintesis protein
h. Granula penyimpanan berfungsi untuk penyimpan cadangan makanan.
i. Vakuola gas berisi udara yang menyebabkan tubuh cyanobacteria bisa
mengapung di permukaan air sehingga mudah menjangkau matahari untuk
berfotositesi.
j. Nukleolid merupakan materi genetik yang tersusun dari DNA yang tidak
dikekelingi mebran.

Adapun cara perkembangbiakan dari cyanobacteria antara lain :

a. Pembelahan sel, sel akan membelah menjadi dua untuk membentuk sel baru.
Selsel yang terpisah bisa bergabung kembali membentuk koloni
b. Fragmentasi, addalah pemutusan sebagian anggota tubuh yang kemudian dapat
bertumbuh menjadi suatu individu, biasanya terjadi pada ganggang yang
berbentuk filamen.
c. Spora vegetatif (heteroksit), dalam keadaan yang tida menguntungkan heteroksit
mampu bertahan karena dinding selnya yang tebal dan mengandung banyak
bahan makanan biasanya berbentuk filamen biru.

Contoh peranan cyanobacteria dalam kehidupan sehari hari yaitu :

1. Cyanobacteria sebagai pengikat nitrogen bebas yang dapat bersimbiosis dengan


tumbuhan sehingga mengunttungkan tanaman tersebut.
2. Cyanobacteria sebagai vegetasi peintis dengan cara membentuk lapisan pada
permukaan tanah gundul sehingga dapat bertahan dilingkungan yang kurang
menguntungkan diamna tumbuhan lain tidak dapat tumbuh.
3. Cyanobakteria sebagai agen dekomposisi yang sangat berperan dalam
penambahan bahan bahan organik ke dalam tanah.
4. Spirulina mampu menghasilkan senya karbohidrat yang dan senyawa organik
lain yang sangat tinggi sehingga banyak dipergunakan sebbagai olahan pangan
dan kosmetik, selain itu spirulina lagi dalam masa pengembangan sebagai
sumber pangan dimasa depan.

Taksonomi Cyanobacteria

 Kingdom : Bacteria
 Phylum : Cyanobacteria
 Class : Cyanophyceae
 Order : Nostocales
 Family : Nostocaceae
 Genus : Cylindrospermopsis
 Species : C. raciborskii

Bakteri gram positif


Merupakan kelompok bakteri gram positif dengan anggota jenis yang sangat
banyak. Disebut gram positif karena mereka akan nampak berwarna ungu ketika
dilakukan pewarnaan gram (bakteri gram negatif akan berwarna merah ketika dilakukan
pewarnaan gram). Bakteri dalam kelompok ini ada yang hidup bebas maupun sebagai
parasit. Meskipun namanya bakteri Gram positif, tidak senrua anggota filum ini
merupakan bakteri Gram positif. Sejumlah kecil bakteri Gram negatif juga termasuk
dalam filum ini karena mereka memiliki kesamaan secara molekuler dengan bakteri
Gram positif. Ciri utama bakteri Gram positif adalah struktur dinding selnya yang
sederhana, tersusun atas peptidoglikan tanpa lapisan lipopolisakarida. Jika diberi
pewarnaan Gram, bakteri Gram positif akan berwarna ungu.

Anggota bakteri Gram positif banyak yang menyebabkan penyakit pada


manusia, misalnya Streptococcus pneumoniae yang menyebabkan pneumonia (radang
paru-paru). Bakteri Gram positif banyak yang menghasilkan racun, misalnya
Clostridium botulinum. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum
sangat mematikan, satu gram racun dapat membunuh lebih dari satu juta orang.

Selain dapat menimbulkan penyakit dan menghasilkan racun, anggota bakteri


Gram positif juga dapat menghasilkan bahan-bahan yang menguntungkan. Contohnya,
antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri dari kelompok Actinomycetes. Antibiotik
membunuh bakteri-bakteri Gram positif lainnya dengan cara mencegah mereka
membentuk protein. Antibiotik hanya memengaruhi pertumbuhan bakteri tanpa
membahayakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri Gram positif juga dapat digunakan untuk
membuat yoghurt, acar, keju, dan mentega.

Contoh bakteri dalam kelompok ini adalah Bacillus anthracis yang dapat
menyebabkan penyakit anthraks. Pernah terjadi kasus di USA pada tahun 2001 dimana
sebuah kantor pos mendapat kiriman surat yang di dalamnya mengandung endospora
Bacillus anthracis, para petugas kantor pos tersebut kemudian menderita anthraks yang
berakibat kematian. Kejadian tersebut merupakan salah satu penggunaan bakteri sebagai
senjata biologis yang berbahaya.

*DESKRIPSI TAKSON
Takson ialah kelompok makhluk hidup yang anggota nya banyak memiliki ciri yang
sama. Berdasarkan pengelompokan jenis yang sama eubacteria dapat dikelompokkan
berdasarkan bentuk dan ukuran bakteri, berdasarkan cara memperoleh makanan,
berdasarkan kebutuhan oksigen dan berdasarkan pewarnaan gram.

 Berdasarkan bentuk dan ukuran bakteri :


1. kokus (coccus)
kokus adalah bakteri yang bentuknya bulat seperti bola. Bakteri dengan bentuk
bulat seperti ini dapat dibedakan menjadi 6 :
a. monokokus : bakteri yang hidup sendiri atau tidak berkelompok
b. diplokokus : bakteri yang hidup berpasangan dua-dua
c. tetrakokus : bakteri yang hidup berkelompok dan setiap kelompok terdiri
atas 4 bakteri
d. sarkina : bakteri yang hidup berkelompok dan terdiri atas 8 bakteri yang
membentuk susunan seperti kubus.
e. Streptokokus : bakteri yang hidup bergandengan seperti rantai.
f. Stafilakokus : bakteri yang tersusun seperti kelompok buah anggur.
2. Basil (basilus)
Bakteri yang berbentuk seperti batang. Bakteri bentuk ini dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu :
a. Monobasilus : bakteri berbentuk batang yang hidup sendiri
b. Diplobasilus : bakteri berbentuk batang yang hidup berpasangan
c. Streptobasilus : bakteri berbentuk batang yang membentuk rantai
3. Spiril (spirilium)
Bakteri yang mempunyai bentuk seperti bentuk tanda baca koma atau
melengkung. Bentuk bakteri ini dipengaruhi oleh umur dan syarat pertumbuhsn
tertentu. Pada baketri ini dikenal memiliki bentuk involusi yang disebabkan oleh
adanya faktor lingkungan yang tidak menguntungkan seperti makanan dan
temperatur. Contohnya : corynebacterium diphteriae , bentuk sel nya dapat
berubah ke bentuk lainnya pada syarat tertentu.
Ukuran bakteri tergantung pada spesies dan fase pertumbuhan ukuran bakteri
dinyatakan pada satuan mikron (1 µ = 0,001 mm = 10-3 mm), mµ (1µ = 0,001 mµ = 10-6
mm), ataupun Å (1 angstrom = 0,1 mµ = 10-7 mm)

 Berdasarkan cara memperoleh makanan


1. Bakteri heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang makanan nya berasal dari makhluk
hidup lain. Balteri heterotrof terbagi menjadi bakteri saprofit dan bakteri
parasit.
a. Bakteri saprofit : bakteri yang memperoleh makanan nya dari sisa
organisme lain yang telah mati. Misalkan bakteri pengurai atau
dekomposer. Contoh bakteri saprofit adalah escherichia coli
b. Bakteri parasit : bakteri yang memperoleh makanan dengan bergantung
pada makhluk lain atau bersifat mengganggu. Biasanya bakteri ini hidup
pada inang nya. Inang tempat hidup bakteri ini adalah tumbuhan, hewan,
dan manusia. Contoh bakteri parasit Mycobacterium tuberculosis
(penyebab penyakit TBC)
2. Bakteri autotrof
Bakteri autotrof ialah bakteri yang mampu menyusun makanan nya sendiri.
Bakteri ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Bakteri fotoautotrof : bakteri yang dapat mensintesis makanan nya
sendiri dari energi cahaya matahari. Biasanya bakteri ini mengandung
klorofil dan karoten. Contohnya : Thiocystis sp.
b. Bakteri kemoautotrof : bakteri yang dapat menyusun makanan sendiri
dengan bantuan energi kimia. Contohnya : nitrobacter (bakteri nitrat)
yang mengoksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat.

 Berdasarkan kebutuhan oksigen


Untuk memperoleh energi bakteri melakukan respirasi untuk pemecahan zat
makanan. Dalam hal ini ada bakteri yang tidak memerlukan oksigen dan ada
yang memerlukan oksigen.
1. Bakteri aerob : bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
memecah zat pada medium nya. Bakteri jenis ini biasa hidup pada
lingkungan yang lembab dan cukup udara. Contohnya : nitrosomonas
dan nitrosococcus (bakteri nitrit) adalah bakteri yang mengoksidasi
ammonia (NH3)
2. Bakteri anaerob : bakteri yang tidsk membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energi nya. Biasanya bakteri ini disebut bakteri obligat
anaerob. Contohnya Micrococcus denitrificans
3. Bakteri anaerob fakultatif : bakteri yanag dapat hidup di lingkungan yang
mangandung O2 dan juga dapat hidup pada lingkungan yang tidak
mengandung O2.

 Berdasarkan pewarnaan gram


1. Bakteri gram positif : memiliki dinding sel dengan kandungan peptidogligan
dengan kandungan yang tinggi sehingga bereaksi positif terhadap
pengecatan gram. Contohnya : Staphylococcus . (Bailmu Biologi 1, 2013)

*TATA NAMA

No Spesies
1 Escherichia coli
2 Proteus vulgaris
3 Salmonella typhosa
4 Streptococcus lactis
5 Micrococcus maxima
6 Lactobacillus acidophilus
7 Bacillus subtilis
8 Bacillus megaterium
9 Vibrio cholerae
*HABITAT EUBACTERIA

Bakteri hidup pada berbagai habitat, bisa ditemukan dimana saja misalnya di tanah, air,
udara, sisa makhluk hidup dan dalam tubuh organisme lain. Namun pada umumnya
perkembangbiakanbisa terjadi dengan cepat pada lingkungan yang lembab dengan suhu
25-37oC. (Pengantar Mikrobiologi Umum , 2011)

*CARA BERKEMBANGBIAK EUBACTERIA

Bakteri umumnya berkembangbiak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan


membelah diri. Pembelahan selpada bakteri adalah pembelahan biner, yaitu setiap sel
membelah menjadi 2 setiap 20 menit.

Selain berkembangbiak secara aseksual, bakteri juga berkembangbiak secara seksual


yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukara matei genetik
disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik padabakteri
dilakukan dengan 3 cara yaitu transformasi, transduksi, dan konjugasi

1. Transformasi
Transformasi adalah masuknya DNA ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat
sel bakteri
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnya dengan menggunakan bakteriofage (virus bakteri) sebagai perantaranya.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel
dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara 2 sel bakteri yang
berdekatan.

*PERANAN EUBACTERIA
Dalam kehidupan manusia bakteri ada yang berperan menguntungkan dan ada yang
merugikan. Berikut adalah beberapa peran bakteri yang menguntungkan dari kingdom
eubacteria:

 Penguraian sisa-sisa makhluk hidup. Contohnya Escherichia coli


 Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju.
 Sebagai penghasil antibiotik. Contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil
antibiotik untuk pengobatan bakteri gram negatif. Bacillus subtillis penghasil
antibiotic untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif. Streptomyces griseus
penghasil antibiotic untuk pengobatan bakteri penyebab TBC dan Streptomyces
rimosus penghasil antibiotik tetasiklin untuk berbagai infeksi bakteri.
 Sebagai pembuatan zat kimia, misalnya seton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum
 Sebagai penyubur tanah. Contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang
berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan
tanaman.

. Berikut adalah beberapa peran bakteri yang merugikan dari kingdom eubacteria:

 Sebagai pembusukan makanan. Contohnya Clostridium botulinum


 Penyebab penyakit pada manusia. Contohnya Mycobacterium tuberculosis
(penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera dan muntaber),
Clostridium titani (penyebab tetanus), dan Mycobacterium leprae (penyebab
penyakit lepra).
 Penyebab penyakit pada hewan. Contohnya Bacillus anthracis (penyebab
penyakit antraks pada sapi)
 Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, Lombok, terung, dan
tembakau), serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan).
(Esis Biologi 1, 2013)

Anda mungkin juga menyukai