Kelompok 7:
Paul Marganda Kevin Purba
(D1D023020)
Dosen Pengampu:
1. Rajjitha Handayani, S.P., M.Si.
2. Cory Wulan, S.Hut., M.Si
3. Dr. Ir. Hamzah, M.Si.
Asisten Praktikum:
1. Pajri Septiawan (L1A119086)
2. Fernando Simatupang (L1A118106)
Biomassa adalah jumlah total massa atau berat kering dari semua organisme hidup dalam
suatu unit area tertentu di dalam hutan. Biomassa merupakan sebuah istilah yang digunakan
untuk menyebut semua senyawa organik yang berasal dari tanaman budidaya, alga, dan sampah
organik (Jurnal Dinamis, “Analisa Desain Kompor Biomassa Berbahan Bakar Tempurung
Kelapa Menggunakan ANSYS”, 2022).
Stratifikasi tajuk adalah pola vertikal atau hierarkis dari berbagai lapisan atau tingkatan
vegetasi yang terdapat di dalam hutan. Ahli hutan tropis dunia membagi stratifikasi tajuk menjadi
berbagai kategori. Ada lima tingkatan pada hutan hujan tropis, yaitu: Strata A: Tinggi pohon
selalu lebih dari 30 m. Strata B: Tinggi pohon antara 20-30 m. Strata C: Tingggi pohon antara 4-
20 m. Strata D: anakan pohon dengan tinggi sampai 4 m. Strata E: merupakan lapisan yang
tumbuh sebagai penutup lantai hutan (Jurnal Sylva Lestari, “Jenis Tanaman, Kerapatan, Dan
Stratifikasi Tajuk Pada Hutan Kemasyarakatan Kelompok Tani Rukun Makmur 1 Di Register 30
Gunung Tanggamus, Lampung”, 2017).
Dalam rangka pengamatan kerapatan, biomassa, dan stratifikasi tajuk pada hutan,
dilakukanlah praktikum yang berlokasi di Hutan Pendidikan Kampus Universitas Jambi.
1. Dapat memahami metode pengukuran kerapatan pohon dan teknik sampling dalam hutan.
2. Dapat memahami konsep populasi pohon dalam ekosistem hutan dan pentingnya konservasi
keanekaragaman hayati.
3. Dapat memahami hubungan antara ukuran plot dengan akurasi estimasi biomassa, serta
pentingnya memilih skala yang tepat dalam pengukuran ekologi.
4. Dapat memahami konsep stratifikasi dalam hutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
seperti pencahayaan, kelembaban, dan interaksi antar spesies.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Hasil
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Tipe spesies dan jumlah individu serta sebaran jenis tumbuhan sesuai dengan laju
pertumbuhan yang terdapat pada lokasi praktek.
Stadia
No Nama Spesies Nama Latin Famili Jumlah Individu
Pohon Tiang
1 Temulan Endospermum Euphorbiaceae 2 Y
diadenum
2 Ampas Tebu Gironniera Cannabaceae 3 Y(2) Y(1)
nervosa
3 Kedondong Santiria Burseraceae 1 Y
rubiginosa
4 Mahoni daun Swietenia Meliaceae 3 Y
lebar macrophylla
5 Gencilai Baeocarpus Baeocarpaceae 1 Y
mastersi
6 Jelentung pipit Pimelodendron Euphorbiaceae 1 Y
griffithianum
7 Medang Blumeodendron Euphorbiaceae 1 Y
kurzii
8 Pohon A1 1 Y
Para ahli ekologi menggunakan istilah-istilah seperti stratifikasi dan pelapisan untuk
menggambarkan keragaman dan susunan vegetasi di kanopi hutan, yang menunjukkan bahwa
struktur, spesies, atau lingkungan yang berbeda mungkin terdapat pada ketinggian yang berbeda.
Definisi Stratifikasi, yaitu:
1. Definisi 1: Stratifikasi tajuk sebagai pola spasial dari distribusi spesies pohon yang
berbeda dalam kanopi hutan, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti
cahaya, kelembaban, dan nutrisi tanah.
2. Definisi 2: Stratifikasi tajuk mencakup pola struktural kompleks dari lapisan-lapisan
vegetasi dalam kanopi hutan, yang mencerminkan perbedaan dalam toleransi dan
adaptasi spesies pohon terhadap kondisi lingkungan di berbagai tingkat kanopi.
3. Definisi 3: Stratifikasi tajuk adalah hierarki spasial dalam distribusi daun-daun dan
cabang-cabang pohon di dalam kanopi hutan, yang dipengaruhi oleh interaksi antara
faktor-faktor lingkungan seperti cahaya, kelembaban, dan nutrisi tanah.
4. Definisi 4: Stratifikasi tajuk sebagai pengaturan spasial pohon-pohon di dalam kanopi
hutan yang mencerminkan perbedaan dalam respon pertumbuhan terhadap faktor-faktor
lingkungan, seperti tingkat cahaya dan sifat-sifat tanah.
5. Definisi 5: Stratifikasi tajuk sebagai pola struktural dalam kanopi hutan yang
mencerminkan distribusi vertikal dan horizontal pohon-pohon, serta interaksi antara
pertumbuhan pohon, persaingan, dan faktor-faktor lingkungan lainnya. (Ashton, 2008)
Hubungan antara kerapatan dan stratifikasi tajuk dengan biomassa ialah kerapatan pohon
secara langsung mempengaruhi biomassa hutan karena semakin banyak pohon yang tumbuh
dalam suatu area, semakin besar jumlah biomassa yang dihasilkan. Sedangkan stratifikasi tajuk
berperan dalam menentukan sebaran biomassa di dalam hutan. Berbagai spesies pohon yang
mengisi lapisan-lapisan tajuk menyumbang secara berbeda terhadap total biomassa hutan.
Pohon-pohon yang dominan di lapisan atas biasanya memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap biomassa total.
3.2. Pembahasan
Pada bagian hasil di atas dapat disimpulkan bahwa, pada tabel 1 menggambarkan tipe
spesies tumbuhan, jumlah individu dari setiap spesies, dan distribusi jenis tumbuhan berdasarkan
tingkat pertumbuhan di lokasi praktek yang diamati. Ini menunjukkan komposisi dan distribusi
jenis tumbuhan dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pohon-pohon di area yang
diteliti. Informasi dari tabel tersebut digunakan untuk mengevaluasi pola pertumbuhan dan
distribusi spesies tumbuhan dalam konteks lingkungan tertentu.
Pada tabel 2 berisi tentang tipe stratifikasi tajuk di lokasi praktek. Tabel tersebut
mencantumkan pembagian stratum atau lapisan-lapisan tajuk yang diamati, jumlah spesies
tumbuhan dalam setiap stratum, ketinggian relatif dari setiap stratum, dan nama-nama pohon
yang menghuni setiap stratum. Ini menunjukkan struktur stratifikasi tajuk di lokasi penelitian
dengan memperhatikan jumlah spesies dan posisi relatif pohon-pohon di dalam hutan. Informasi
pada tabel digunakan untuk memahami distribusi vertikal spesies tumbuhan dan komposisi
stratifikasi tajuk di area yang diteliti.
Figur 1 menampilkan profil vegetasi secara vertikal dan horizontal menggunakan aplikasi
Sexi-FS. Figur tersebut mencakup 1 gambar dua dimensi dan 3 gambar tiga dimensi. Aplikasi
tersebut dapat memvisualisasikan struktur dan distribusi vegetasi di lokasi praktek dalam
berbagai dimensi, baik secara vertikal maupun horizontal dengan memasukkan data-data yang
diperlukan seperti titik koordinat, diameter pohon dan tiang, ukuran plot, dan sebagainya.
4.1. Kesimpulan
Simpulan dari praktikum pengamatan kerapatan, biomassa, dan stratifikasi tajuk pada hutan
pendidikan kampus Universitas Jambi adalah sebagai berikut:
1. Tabel 1 memberikan gambaran komposisi dan distribusi jenis tumbuhan berdasarkan tingkat
pertumbuhan di lokasi praktek, yang memberikan informasi penting untuk mengevaluasi pola
pertumbuhan dan distribusi spesies tumbuhan dalam konteks lingkungan tertentu.
2. Tabel 2 menggambarkan struktur stratifikasi tajuk di lokasi penelitian, memperhatikan jumlah
spesies dan posisi relatif pohon-pohon di dalam hutan, yang membantu memahami distribusi
vertikal spesies tumbuhan dan komposisi stratifikasi tajuk.
3. Figur 1 memvisualisasikan profil vegetasi secara vertikal dan horizontal menggunakan
aplikasi Sexi-FS, memberikan pemahaman lebih baik tentang struktur dan distribusi vegetasi
dalam berbagai dimensi, baik secara vertikal maupun horizontal.
4. Tabel 3 menyajikan informasi tentang kerapatan spesies tumbuhan di plot yang diamati,
memberikan gambaran tentang kontribusi relatif masing-masing spesies terhadap total kerapatan
di lokasi penelitian.
5. Tabel 4 memberikan data mengenai jumlah biomassa di permukaan tanah dalam berbagai
ukuran plot, menunjukkan variasi biomassa dalam skala yang berbeda dan digunakan untuk
mengevaluasi produktivitas dan distribusi biomassa dalam ekosistem yang diamati.
4.2. Saran
Saran untuk melakukan praktikum pengamatan kerapatan, biomassa, dan stratifikasi tajuk
pada hutan pendidikan kampus Universitas Jambi ialah sebagai berikut: Mempelajari dan
memperluas teori dan konsep untuk memberikan pemahaman yang baik saat akan melakukan
praktikum. Memastikan semua peralatan yang diperlukan tersedia dan berfungsi dengan baik
sebelum kegiatan praktikum dimulai. Merencanakan observasi dengan cermat, termasuk
pemilihan parameter yang relevan untuk diamati. Memastikan kesiapan logistik dan waktu yang
tepat untuk tiba di lokasi praktikum agar kegiatan dapat berjalan lancar sesuai jadwal.
Memahami dengan baik metode pengukuran yang digunakan, seperti pengukuran ketinggian
pohon dan diameter pohon. Memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi pengukuran dan
dokumentasi dengan kamera handphone, untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengumpulan
data. Melakukan pengamatan yang teliti dan analisis yang mendalam terhadap data yang
dikumpulkan di lapangan. Perlunya ada diskusi untuk saling bertukar informasi, serta
memfasilitasi diskusi dengan dosen atau asisten praktikum untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yunus Nasution, dkk, (2022), Analisa Desain Kompor Biomassa Berbahan Bakar
Tempurung Kelapa Menggunakan ANSYS, (Vol. 10 No. 1),
https://talenta.usu.ac.id/dinamis
Musclich Hidayat, (2017), Analisis Vegetasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan Di Kawasan
Manifestasi Geotermal IE SUUM Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar, (Vol.
5 No. 2), https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/biotik/article/download/3019/2159
Wawan Septiawan, dkk, (2017), Jenis Tanaman, Kerapatan, Dan Stratifikasi Tajuk Pada Hutan
Kemasyarakatan Kelompok Tani Rukun Makmur 1 Di Register 30 Gunung Tanggamus,
Lampung, (Vol. 5 No. 2), http://repository.lppm.unila.ac.id/4341/1/Rukun%20makmur
%20tanggamus.pdf
LAMPIRAN