Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM EKOLOGI

HUTAN TROPIKA

(ANALISIS VEGETASI HUTAN ALAM )

NAMA : Chris Sandi Dharmawan


NIM : 121420074
KELOMPOK : 5B
ASPRAK : Herma Yuliantika

PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANAN JURUSAN TEKNIK PRODUKSI


DAN INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam komunitas alam lingkungannya yang tidak
dapat dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya.keanekaragaman jenis vegetasi yang
tumbuh dan berkembang disetiap daerah memiliki perbedaan vegetasi tertentu yang di
pengaruhi oleh tipe iklim kawasan, tinggi tempat dan faktor lingkungan tumbuhan lainnya
( dwiagustien, 2019 )

Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
sebaran berbagai spesies dalam suatu area melalui pengamatan langsung. Dilakukan
dengan membuat plot dan mengamati morfologi serta identifikasi vegetasi yang ada.
Kehadiran vegetasi pada suatu landscape akan memberikan dampak positif bagi
keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Vegetasi dalam ekologi adalah istilah
untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang
terususun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem ( asmayannur, 2016 )

Struktur komposisi vegetasi tumbuhan hutan dipengaruhi oleh komponen ekosistem


lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami merupakan
hasil interaksi berbagai faktor lingkungan.secara umum peranan vegetasi dalam suatu
ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam
udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-
lain. Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan dampak
positif, tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang
tumbuh pada daerah itu.struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi
oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh
secara alami pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakanpencerminan hasil interaksi
berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastik karena pengaruh
anthropogenik ( sahira, 2016 )

1.2 TUJUAN
Mengetahui struktur dan komposisi jenis suatu hutan alam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan
Hutan pada umumnya didefinisikan sebagai komunitas tumbuhan yang
didominasi oleh pohon dan vegetasi berkayu lainnya dengan tutupan kanopi pohon
lebih dari 10% dan luasnya lebih dari 0,5 ha. Sudah diketahui bahwa hutan merupakan
komponen ekonomi dan lingkungan yang tidak terpisahkan. Hutan meningkatkan
ekonomi dengan menyediakan makanan, serat, kayu dll. Sementara mereka menjaga
lingkungan yang sehat dengan mengasingkan karbon dan melalui pengaturan siklus gas
dan nutrisi ( nurainas, 2016 )
Ekosistem hutan merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri dari sistem fisik
dan biologis yang kompleks yang di dalamnya terdapat interaksi dan saling
ketergantungan antar komponen-komponennya. Interaksi antar komponen ekosistem
hutan tersebut, secara alami akan membentuk variasi komposisi hutan pada kondisi
lingkungan yang berbeda, sehingga hutan mempunyai berbagai tipe. Hutan secara
umum hutan dapat dikelompokkan menjadi hutan tropis dan subtropis, dimana kedua
kelompok hutan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe diantaranya hutan hujan
dataran rendah, hutan hujan dataran tinggi atau pegunungan, hutan rawa, hutan
mangrove, hutan gambut, dan hutan kerangas. ( nurainas 2016 )
Ekosistem vegetasi hutan merupakan sistem ekologi alami dengan wilayah
terbesar, struktur komposisi paling kompleks, sumber daya hayati terkaya dan fungsi
yang relatif sempurna pada ekosistem darat. Vegetasi hutan memainkan peran penting
dalam melindungi keanekaragaman spesies dan menghindari ketidakseimbangan
ekosistem ( krisnawati, 2019 )
2.2 vegetasi
Analisis vegetasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data
tentang komposisi flora dan dan data kuantitatif mengenai penyebaran, jumlah dan
dominansi masing-masing jenis. Analisis kuantitatif pada analisis vegetasi di
perkebunan meliputi:
1. Kerapatan ( k )
• Kerapatan adalah jumlah individu suatu jenis per satuan luas
• Kerapatan relatif (kr) adalah persentase kerapatan jenis terhadap
Kerapatan dari seluruh jenis

2. Frekuensi (f)
• Frekuensi adalah penyebaran suatu jenis yang dinyatakan dalam
persentase terdapatnya dalam petak-petak cuplikan tanpa
memperhitungkan jumlah individu jenis tersebut yang terdapat dalam
masing-masing petak.
• Frekuensi relatif (kr) adalah persentase frekuensi suatu jenis
Terhadap jumlah frekuensi seluruh jenis.
3. Indeks nilai penting (inp)
• Indeks nilai penting (importance valur index) adalah parameter
kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat dominasi
(tingkat penguasaan) spesies–spesies dalam suatu komunitas tumbuhan.

Adapun pengertian dari struktur vegetasi yaitu suatu organisasi individu-


individu di dalam ruang yang membentuk suatu tegakan . Struktur vegetasi berupa
vegetasi secara vertikal yang merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan
pohon, tiang, sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diketahui bahwa struktur vegetasi


merupakan hasil penataan ruang oleh komponen penyusun tegakan dan bentuk hidup.
Stratifikasi dan penutupan vegetasi yang digambarkan melalui keadaan diameter, tinggi
serta penyebaran dalam ruang. Sedangkan yang dimaksud dengan komposisi vegetasi
merupakan susunan dan jumlah individu yang terdapat dalam suatu komunitas
tumbuhan. Komposisi dan struktur vegeatsi salah satunya dipengaruhi oleh faktor
tempat tumbuh ( Utami, 2014 )
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum dilaksanakan di Taman Hutan Raya , Tanggal 14 Mei 2023 Pukul


08:00 / sd Selesai

3.2 Alat dan Bahan

• Ekosistem hutan alam


• Kompas
• Haga hypsometer
• Pita ukur 150 m
• Meteran Jahit
• Alkohol 70 % dan pembuatan herbarium
• Patok berukuran 1 meter yang ujung atasnya dicat merah dan ujung bawahnya
runcing
• Kantung Plastik
• Tally Sheet dan alat tulis

3.3 Prosedur Kerja

1. Metode analisis vegetasi yang digunakan yaitu dengan metode jalur atau garis
berpetak
2. Tentukan lokasi praktikum. Praktikum dapat dilaksanakan di suatu hutan alam
yaitu butan hujan tropika, hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa gambut,
utan rawa tawar, hutan kerangas, atau hutan musim.
3. Tentukan lokasi praktikum. Praktikum dapat dilaksanakan di suatu hutan alam
yaitu butan hujan tropika, hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa gambut,
utan rawa tawar, hutan kerangas, atau hutan musim.
4. Buatlah desain unit contoh seperti pada gambar berikut:
5. Identifikasi jenis dan hitung jumlah individu tiap jenis untuk semai dan
pancang.
6. Identifikasi jenis, hitung jumlah individu tiap jenis, dan ukur diameter
(diameter setinggi dada) dan tinggi (tinggi total dan tinggi bebas cabang) untuk
tiang dan pohon. Data hasil pengukuran lapangan tersebut dicatat pada tally
sheet
7. Kriteria pertumbuhan yaitu sebagai berikut :
(a) Semai: Anakan pohon mulai kecambah sampai setinggi « 1,5 m
(b) Pancang: Anakan pohon yang tingginya 2 1,5 m sampai diameter 10 cm
(c) Tiang: Pohon muda yang diameternya mulai 10 cm sampai « 20 cm
(d) Pohon: Pahon dewasa berdiameter 2 20 cm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

No Strata K KR F FR D DR INP
1 Semai 23750 148 3 100 247
2 Pancang 6250 100 01.05 100 200
3 Tiang 87.05.00 114 4 100 1.543 100 3114
4 Pohon 63 100 02.05 100 0,13958 100 300
Jumlah 30066,6285 462 7,13194 400 1.543 200 3861
Tabel 1 Hasil olah analisis data vegetasi

1. Grafik Semai

2. Grafik Pancang
3. Grafik Tiang

4. Grafik Pohon
4.2 Pembahasan
Nilai kerapatan suatu jenis vegetasi menunjukkan jumlah individu jenis
vegetasibersangkutan pada satuan luas tertentu, maka nilai kerapatan merupakan
gambaran mengenai jumlah jenis vegetasi tersebut pada masing-masing tipe
ekosistem/tipe vegetasi hutan.pada tabel hasil nilai inp tertinggi yaitu pada strata tiang
dengan nilai hasil inp 3.114 sedangkan inp terendah terdapat pada strata pancang
dengan nilai inp 200..jenis vegetasi yang mempunyai inp tinggi tidak selamanya
mempunyai tingkat dominansi yang tinggi. Tingkat dominansi menggambarkan tingkat
penutupan areal oleh jenis-jenis vegetasi tersebut, nilai dominansi diperoleh dari fungsi
kerapatan jenis dan diamater batang. Pada suatu jenis vegetasi yang mempunyai
kerapatan tinggi tetapi mempunyai tingkat dominansi yang rendah menunjukkan bahwa
rata-rata diameter jenis tersebut kecil tetapi jumlahnya banyak (Santosa, 2018)
Kehadiran berbagai jenis vegetasi seperti pohon, tiang, pancang, dan semai
dalam satu halaman dapat mencerminkan keragaman tumbuhan di suatu ekosistem.
Setiap jenis vegetasi dapat mewakili tahapan perkembangan atau perbedaan dalam
komunitas tumbuhan yang ada.vegetasi tumbuhan bawah,pancang,tiang pohon hadir
dikarenakan lingkungan tempat tumbuhan tumbuh memiliki pengaruh signifikan
terhadap jenis vegetasi yang akan tumbuh. Faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban
udara, cahaya matahari, dan ketersediaan air dan nutrisi akan mempengaruhi bagaimana
tumbuhan tumbuh dan berkembang. . Setiap tumbuhan memiliki perangkat genetik
yang menentukan bagaimana tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang. Faktor
genetik ini mempengaruhi karakteristik seperti ukuran, bentuk, dan tahap
perkembangan yang akan dicapai oleh tumbuhan (Wawan Gunawan, 2013)
Terdapat perbedaan jenis vegetasi pada hasil penelitian ini pada vegetasi tiang
tidak ditemukan nya tumbuhan duren sedangkan pada vegetasi pohon ditemukan pohon
durian hal tersebut dapat terjadi karena komposisi suatu komunitas ditentukan oleh
seleksi tumbuhan yang mencapai klimaks dan mampu hidup di tempat tersebut.
Kegiatan anggota komunitas tergantung penyesuaian diri setiap individu terhadap
faktor fisik dan biotik yang ada di tempat tersebut. Dengan demikian pada suatu
komunitas, pengendali kehadiran spesies dapat berupa satu atau beberapa spesies
tertentu atau dapat juga sifat fisik habitat. Namun tidak ada batas yang jelas antara
keduanya, sebab keduanya dapat beroperasi bersama-sama atau saling mempengaruhi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Komposisi vegatasi yang beragam menunjukan tingkat keanekaragaman hutan
alam dengan sejumlah spesies-spesies yang berbeda pada tiap tiap vegetasi. Terdapat
pula tumbuhan yang paling dominan adalah tumbuhan melinjo serta kakao , serta hutan
alam memiliki keanekaragaman mulai dari tinggi pohon, keliling, diameter pohon serta
beragam tajuk yang terdapat dari berbagai jenis tumbuhan yang ada
5.2 Saran
Keberagaman yang telah terjaga yang telah ada lamanya jangan sampai
dirusak diharapkan pemerintah dan masyarakat menjaga kelestarian lingkungan hutan.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiagustien Putri Melaponty, F. d. (2019). KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI


TEGAKAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN KOTA BUKIT SENJA
KECAMATAN SINGKAWANG TENGAH KOTA SINGKAWANG. JURNAL
HUTAN LESTARI (2019) Vol. 7 (2) : 893 – 904 .
Krisnawati, H. &. (2019). Struktur dan komposisi vegetasi hutan dataran rendah di Taman
Nasional Kutai, Kalimantan Timur. . Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 16(1), 13-24.
Manurung, F. (2019). KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI TEGAKAN HUTAN
PADA KAWASAN HUTAN KOTA BUKIT SENJA KECAMATAN SINGKAWANG
TENGAH KOTA SINGKAWANG. . JURNAL HUTAN LESTARI (2019) Vol. 7 (2) :
893 – 904 .
Nurainas, W. E. (2016). Struktur vegetasi dan keanekaragaman jenis pada hutan dataran rendah
di Cagar Alam Loksado, Kalimantan Selatan. . Jurnal Hutan Lestari, 4(1), 33-41.
Sahira M, S. d. (2016) . Analisis Vegetasi Tumbuhan Asing Invasif di Kawasan Taman Hutan
Raya Dr. Moh. Hatta,Padang, Sumatera Barat. Fakultas MIPA Universitas Andalas,
Padang.
Utami, S. W. (2014). Keanekaragaman dan sebaran jenis pohon pada tahap awal suksesi hutan
rawa gambut di Riau. . Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 11(1), 1-12.
Santosa Y. 2018. Konsep Ukuran Keanekaragaman Hayati di Hutan Tropika. Jurusan
Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wawan Gunawan,Sambas Basuni Andry, IndrawanLilik, Budi PrasetyoHerwasono
Soedjito.2013. ANALISIS KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI TERHADAP
UPAYA RESTORASI KAWASAN HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE
PANGRANGO.JPSL Vol. (1) 2 : 93- 105.
Asmayannur Indah, Chairul, Syam. 2012. Analisis Vegetasi Dasar di Bawah Tegakan Jati Emas
(Tectona grandis L.) dan Jati Putih (Gmelina arborea Roxb.) di Kampus Universitas
Andalas; Padang. FMIPA Universitas Andalas, Padang (
LAMPIRAN

INP SEMAI

No Nama Juml K F I
Petak Jenis ah Individu K R F R NP
Melinj
o (Gnetum 375 1 0 1 3
1 gnemon) 3 0 6 .5 7 2
Paku
Hata
(ygodium 125 0 1 2
1 circinnatum) 1 0 5 .5 7 2
Paku
(Rumohra 125 0 1 2
1 adiantiformis) 1 0 5 .5 7 2
Pala
(Myristica 375 1 0 1 3
2 fragrans) 3 0 6 .5 7 2
Lang
sat (Lansium 125 5 0 1 6
2 domesticum) 6 00 3 .5 7 9
Melinj
o (Gnetum 125 5 0 1 6
2 gnemon) 1 0 3 .5 7 9
Tot 237 1 1 2
al 15 50 48 3 00 47

INP PANCANG

No Petak Nama Jenis Jumlah Individu K KR F FR INP


1 Cengkeh (Syzygium aromaticum) 2 2500 40 0.5 33 73
1 Kakao (Theobroma cacao) 2 2500 40 0.5 33 73
1 Paku (Rumohra adiantiformis) 1 1250 20 0.5 33 53
Total 5 6250 100 1.5 100 200

INP TIANG

Juml
No ah Kelili
Pet Nama Indiv ng Diamete F
ak Jenis idu (cm) r (cm) LBDS K KR F R D DR INP
Melinjo
(Gnetu
m
gnemon 19.2038 0.0289497 12 14.2857 0. 12 0.361872 23.4524 50.23817
1 ) 1 60.3 2166 6115 .5 1429 5 .5 0143 5674 102
Kakao.
(Theobr
oma 11.1464 0.0097531 12 14.2857 0. 12 0.121914 7.90114 34.68685
1 cacao) 1 35 9682 84713 .5 1429 5 .5 8089 0925 521
Melinjo.
(Gnetu
m
gnemon 15.6050 0.0191162 12 14.2857 0. 12 0.238953 15.4862 42.27195
1 ) 1 49 9554 4204 .5 1429 5 .5 0255 3621 050
Kakao.
(Theobr
oma 11.7834 0.0108996 12 14.2857 0. 12 0.136246 8.82992 35.61564
1 cacao) 1 37 3949 8153 ,5 1428 5 .5 0191 8103 238
Melinjo
(Gnetu
m
gnemon 19.7452 0.0306050 12 14.2857 0. 12 0.382563 24.7934 51.57917
1 ) 1 62 2293 9554 .5 1429 5 .5 6943 5773 201
Pala
(Myrist
ica
fragra 10.1910 0.0081528 12 14.2857 0. 12 0.101910 6.60470 33.39042
2 ns) 1 32 828 66242 .5 1429 5 .5 828 8822 311
Pala
(Myrist
ica
fragra 12.4203 0.0121098 12 14.2857 0. 12 0.151373 9.81031 36.59602
2 ns) 1 39 8217 7261 .5 1429 5 .5 4076 4569 885
Pala
(Myrist
ica
fragra 7.00636 0.0038535 12 14.2857 0. 12 0.048168 3.12175 29.90747
2 ns) 1 22 9427 03185 .5 1429 5 .5 78981 6904 119
Pala
(Myrist
ica
fragra 14.3312 0.0161226 87 114.285 10 1.543002 314.2857
2 ns) 1 45 1019 1146 .5 7143 4 0 588 100 1428
17 228.571 20 3.086005 628.5714
Jumlah 5 4286 8 0 175 200 2856

INP POHON

No. Jumla
peta h Kelilin
k Nama Indivi g Diameter K IN
Jenis du (cm) (cm) LBDS K R F FR D DR P
1 Durian.
(Durio
zibethinu 22.292993 0.03901273 1 0. 0.48765923 17.319383
s) 1 70 63 885 3 20 5 20 57 57 57
1 Melinjo
(Gnetum 20.382165 0.03261146 1 0. 0.40764331 14.477590
gnemon) 1 64 61 497 3 20 5 20 21 84 54
1 Melinjo
(Gnetum 22.929936 0.04127388 1 0. 0.51592356 18.323200
gnemon) 1 72 31 535 3 20 5 20 69 9 58
2 Pala
(Myristic
a
fragrans 26.751592 0.05617834 1 0. 0.70222929 24.939912
) 1 84 36 395 3 20 5 20 94 34 65
2 Durian
(Durio
zibethinu 21.337579 0.03574044 1 0. 0.70222929 24.939912
s) 1 67 62 586 3 20 5 20 94 34 65
6 10 2. 10 2.81568471 30
5 357 114 0 3 0 5 0 3 100 0

Anda mungkin juga menyukai