PENDAHULUAN
1
speciesnya yang dapat pada habitat tertentu) juga merupakan sistem
ekologi karena adanya interaksi dengan populasi yang lain dan dengan
lingkungan fisiknya.Sebuah komunitas atau sebuah sekumpulan species
yang hidup bersama pada suatu lokasi tertentu pada suatu lingkungan
tertentu disebut juga sistem ekologi atau lebih di kenal dengan ekosistem.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktek lapangan ini adalah untuk menganalisa
vegetasi, yaitu vegetasi hutan tingkat semai, pancang, tiang dan pohon di
kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. keadaan hutan itu sendiri seperti luas areal, jenis dan komposisi,
keliling/diameter pohon, keadaan pertumbuhan dan keadaan tumbuhan
bawah.
2. Keadaan lapangan dan tanah dimana hutan itu tumbuh seperi topografi, jenis
dan sifat tanah serta geologi.
3
Untuk keperluan analisa vegetasi perlu dibedakan tingkatan pertumbuhan tanaman
menurut Kusmana (1995) adalah sebagai berikut :
1. Tingkat semai (seedling) yaitu tumbuhan dari mulai kecambah sampai tinggi
1,5 meter.
2. Tingkat pancang (sapling) yaitu permudaan yang tingginya lebih dari 1,5
meter, dengan diameter tumbuhan kurang dari 10 cm.
3. Tingkat tiang (pole) yaitu pohon muda yang memiliki diameter pohon
10 – 20 cm.
4. Pohon dewasa (tree) yaitu pohon yang memiliki diameter lebih dari 20 cm.
Jumlah jenis disuatu daerah ditentukan oleh kecepatan kepunahan jenis dan
kecepatan imigrasi atau masuknya jenis kedalam daerah tersebut. Pengamatan
kita menunjukkan jumlah poho jenis tertentu per hektar tidaklah banyak. Karena
itu dalam hutan yang besar jumlah jenisnya, terdapat rata-rata jumlah individu
yang rendah pada masing-masing jenis, (Soemarwoto, 1997).
4
keragaman. Keragaman yang besar juga mencirikan ketersediaan sejumlah besar
ceruk (Michael, 1996).
5
BAB III
METODOLOGI
3.4 Metodologi
Metode pengamatan yang digunakan dalam praktikum lapangan mata
kuliah Ekologi Hutan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Metode Pengamatan
No Pengamatan Metode Yang Digunakan Ket
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Tabel 3. Tally Sheet Pengamatan Analisis Vegetasi (Plot 2)
8
Praktikum analisis vegetasi hutan alam dilakukan dengan pembuatan petak
contoh ukuran 20 x 20 meter. Pada petak tersebut mengambil data pohon
meliputi tinggi dan diameternya. Data yang telah didapatkan selanjutnya di
olah untuk mendapatkan luas bidang dasar pohon (LBDS).
Metode yang digunakan dalam analisis vegetasi ini adalah garis berpetak.
Metode ini merupakan suatu teknik survey vegetasi yang sering digunakan
dalam semua tipe komunitas tumbuhan. Petak contoh yang dibuat dalam
teknik ini bisa memberikan informasi yang baik karena komunitas vegetasi
yang diteliti bersifat homogen.petak contoh ini dapat mewakilkan semua jenis
vegetasi yang ada.
9
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa tidak
banyak ditemukan jenis tanaman untuk tingkat semai. Diameter tertinggi
untuk tingkat pohon = 60,5 cm dan jenis tanaman yang lebih dominan yang
ada pada hutan tersebut adalah jenis Puspa dan Jomolok.
5.2Saran
Sebaiknya sebelum melakukan kegiatan praktikum lapang diharapkan
mahasiswa lebih mengetahui keragaman jenis pohon yang ada di daerah
tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12