6411411234
6411413130
6411413152
6411413153
6411413172
6411413178
Rombel 6
Rombel 5
Rombel 6
Rombel 6
Rombel 6
Rombel 6
PEMBAHASAN
A. Definisi Anopheles
Nyamuk merupakan salah satu serangga yang mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang. Beberapa jenis nyamuk
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah nyamuk
anopheles. Di seluruh dunia terdapat 460 spesies nyamuk anopheles yang sudah
dikenali. Namun hanya 100 diantaranya yang dapat menularkan penyakit malaria.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa spesies nyamuk anopheles yang
mempunyai kemampuan menularkan penyakit malaria.
B. Morfologi
bagian kepala ini terdapat sepasang mata, sepasang antena yang panjang, dua
maxillary palpi, serta proboscis untuk makan. Antena sangat penting bagi nyamuk
untuk mendeteksi bau host yang akan menjadi tempat untuk nyamuk betina
bertelur. Antena Anopheles tampak berwarna terang pada bagian atas torus.
Pada Anopheles Marajoara panjang antenanya berkisar 0,59 kali panjang
proboscis. Palpi memiliki panjang yang hampir sama dengan proboscis. Pada
betina, palpi berbentuk tipis dengan tiga batas berkas. Sedangkan pada jantan
kebanyakan lebih kuat berwarna pucat dengan berkas hitam pada bagian
tengahnya. Palpi ini berguna membawa reseptor untuk karbondioksida.
b. Thorax
Thorax khusus untuk bagian penggerak dimana terdiri dari sayap, anterior
tarsus, middle tarsus, posterior tarsus, serta kaki. Biasanya thorax tampak
berwarna coklat terang, berubah-ubah dari keabu-abuan menjadi coklat dengan
refleksi orange. Terdapat berkas medium pada mesonotum serta dua berkas
longitudinal di lain sisi garis tengah. Pada bagian median berwarna krem atau
kekuning-kuningan, kecil dan tajam, serta terdapat 3-6 bulu spiracular. Sayap
Anopheles berkisar 2,40-4,30 mm, memiliki bintik berwarna pucat dan gelap pada
costa. Kaki Anopheles berbercak kkekuning-kuningan pada bagian femur serta
tibia.
c. Abdomen
Abdomen berguna dalam proses pencernaan serta perkembangan telur.
Disaat nyamuk meminum darah, bagian abdomen akan membesar dengan
sendirinya. Pada umumnya abdomen berwarna coklat terang, namun terlihat lebih
gelap. Pada bagian dorsal serta permukaan ventral tertutupi oleh rambut-rambut
kekuningan. Pada hipopygium jantan terdiri dari coxite atau segment pertama dari
terminalia yang sempit serta terdapat setae panjang pada bagian permukaan luar.
Di tengah bagian dasar dari permukaan dalam terdapat lima duri yang kuat yaitu
terdiri dari empat duri parabasal dan sebuah duri aksesori yang lebih panjang serta
lebih mendalam dari keempat lainnya. Segment kedua dari terminalia merupakan
lanjutan pemanjangan dari segment pertama, bentuknya menukik ke dalam dan
lebih tebal pada bagian terminal quarter. Di bagian ujungnya terdapat rudiment
dari segment ketiga yang berbentuk kuku.
Bagian
dasar
dari
coxite
dapat
dibedakan
menjadi
harphago
(gonapophysis), tepi luar bagian depan yang mana terdapat sekumpulan duri yang
membentuk proses perkumpulan.
Pada sisi perkumpulan terdapat rambut panjang, rambut apikal yang
dipisahkan oleh satu atau dua rambut pelengkap pendek. Diantara bagian dasar
coxite terdapat median phallosome yang terdiri dari penis, mesosoma, atau
aedeagus. Pada lain sisi di pembuahan distal ada beberapa anggota badan (dari 5
sampai 8 pasang).
Anopheles memiliki anatomi dan morfologi yang berbeda dari mulai telur,
larva, serta pupa.
seluruh panjang telur, mampu melingkupi permukaan telur yang berbentuk ellips,
lebih mempersempit dari belakang dibanding depan serta mengkerut di bagian
tengah. Permukaan, ventral dan dorsal pada telur bercorak polygonal yang dapat
dilihat dengan jelas pada spesimen baru.
Larva
Larva memiliki panjang 5-6 mm yang terdiri dari kepala, thorax, dan
abdomen.
1. Kepala
Pada bagian kepala terdapat fronto-clypeal pigmented spots yang sangat
beragam dan terkadang terlihat menyusut ke ukuran yang lebih kecil, rambut
clypeal yang terdiri dari tiga rangkaian yaitu antero-internal, antero-external, serta
posterior. Antero-internal pada bagian dasarnya terpisah cukup luas, bentuknya
ramping, serta memiliki cabang lateral yang jelas. Antero-external bentuknya
lebih sederhana dengan 3-4 cabang. Posterior berbentuk lebih ramping dan lebih
pendek dibanding dengan antero-external, sederhana dengan 1-3 cabang. Di
bagian kepala juga terdapat rambut postfrontal yang bentuknya sederhana, antena
yang memiliki spikula pendek dan hampir tidak mungkin terlihat, serta mentum
dengan 9 gigi, panjang yang berubah-ubah yang menentukan bentuk umumnya.
2. Thorax
Pada bagian thorax terdapat rambut submedian anterior prothoracic atu
rambut punggung yang berkembang kurang baik. Rambut di dalam mempunyai 414 cabang, rambut median dari 6-12, serta rambut luar yang sederhana. Rambut
palmate yang terlihat seperti rambut pendek dengan 2-4 cabang. Rambut pleural
yang terdiri dari prothoracic, mesothoracic, dan metathoracic.
Prothoracic terdiri dari antero-dorsal yang kuat, antero and postero ventral
yang panjang, simple dan postero dorsal yang simple dengan tiga cabang.
Mesothoracic terdiri dari antero-dorsal yang panjang dan simple, postero-ventral
yang pendek dan simple, serta duri basal yang kuat yang bengkok dan lancip.
Metathoracic terdiri dari antero-dorsal yang panjang, kuat dan bercabang
antero-ventral yang panjang dan simple, dan postero-ventral yang pendek dan
simple.
3. Abdoment
Abdoment larva Anopheles terdapat rambut palmate, dorsal plates yang
cukup berkembang, serta rambut tergite X yang sederhana.
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Class
: Insecta
Order
: Diptera
Superfamily
: Culicoidea
Family
: Culicidae
Subfamily
: Anophelinae
Genus
: Anopheles
D. Spesies Anopheles
Ada beberapa spesies anopheles yang penting sebagai vektor malaria di
Indonesia antara lain :
a. Anopheles sundauicus
Spesies ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Bali.
Jentiknya ditemukan pada air payau yang biasanya terdapat tumbuhtumbuhan
enteromopha, chetomorpha dengan kadar garam adalah 1,2 sampai 1,8 %. Di
Sumatra jentik ditemukan pada air tawar seperti di Mandailing dengan ketinggian
210 meter dari permukaan air laut dan Danau Toba pada ketinggian 1000 meter.
Kebiasaan anopheles sundaicus :
b. Anopheles aconitus
Di Indonesia nyamuk ini terdapat hampir di seluruh kepulauan, kecuali
Maluku dan Irian. Biasanya terdapat dijumpai di dataran rendah tetapi lebih
banyak di daerah kaki gunung pada ketinggian 400 1000 meter dengan
persawahan bertingkat. Nyamuk ini merupakan vector pada daerahdaerah
tertentu di Indonesia, terutama di Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali.
Kebiasaan anopheles aconitus :
Di dalam atau di luar ruangan, penggigitan di luar ruang tiga kali lebih
zoophilic
Kebiasaan istirahat siang hari (perilaku exophilic)
Jarak terbang 1 2 km dari perindukan
c. Anopheles barbirostris
Spesies ini terdapat di seluruh Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di
dataran rendah. Jentik biasanya terdapat dalam air yang jernih, alirannya tidak
begitu cepat, ada tumbuhtumbuhan air dan pada tempat yang agak teduh seperti
pada tempat yang agak teduh seperti pada sawah dan parit.
Kebiasaan anopheles barbirostris :
d. Anopheles kochi
Spesies ini terdapat diseluruh Indonesia, kecuali Irian. Jentik biasanya
ditemukan pada tempat perindukan terbuka seperti genangan air, bekas tapak kaki
kerbau, kubangan dan sawah yang siap ditanami.
e. Anopheles maculatus
Penyebaran spesies ini di Indonesia sangat luas, kecuali di Maluku dan
Irian. Spesies ini terdapat didaerah pengunungan sampai ketinggian 1600 meter
diatas permukaan air laut. Jentik ditemukan pada air yang jernih dan banyak
terkena sinar matahari.
Kebiasaan maculatus :
f. Anopheles subpictus
Spesies ini terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Nyamuk ini dapat
dibedakan menjadi dua spesies yaitu :
1) Anopheles subpictus subpictus
Jentik ditemukan di dataran rendah, kadangkadang ditemukan dalam air payau
dengan kadar garam tinggi.
2) Anopheles subpictus malayensis
Spesies ini ditemukan pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Jentik
ditemukan pada air tawar, pada kolam yang penuh dengan rumput pada selokan
dan parit.
Kebiasaan anopheles subpictus :
g. Anopheles balabacensis
Spesies ini terdapat di Purwakarta, Jawa Barat, Balikpapan, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan. Jentik ditemukan pada genangan air bekas tapak
binatang pada kubangan bekas roda dan pada parit yang aliran airnya terhenti.
E. Distribusi Geografik
Penularan malaria secara ilmiah berlangsung melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina. Hanya spesies nyamuk Anopheles tertentu yang mampu
menularkan penyakit malaria dan spesies tersebut disebut sebagai vektor. Lebih
dari 400 spesies Anopheles didunia, hanya sekitar 67 yang terbukti mengandung
sporozoit dan dapat menularkan malaria. Di Indonesia telah ditemukan 24 spesies
Anopheles yang menjadi vektor malaria.
Penyebaran geografik vektor malaria di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. An. Aitkenii : ditemukan di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
2. An. Umbrosus : terdapat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
3. An. Beazai : pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
4. An. Letifer : terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan.
5. An.roperi : Sumatera dan Kalimantan.
6. An. Barbirostris : terdapat di Irian Jaya, Jawa, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi
7. An.vanus : di temukan di pulau Kalimantan dan Sulawesi.
8. An.bancrofti : terdapat di pulau Irian Jaya.
9. An.sinensis : di pulau Sumatera.
10. An.nigerrimus : di temukan di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi.
11. An.kochi : Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
12. An.tesselatus : Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
13. An.leucosphyrus : terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan.
14. An.balabacensis : terdapat di Jawa, dan Kalimantan.
15. An.punctulatus : saat ini hanya terdapat di Irian Jaya.
mengawini betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya
sekali kawin .
Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk menghisap
darah atau makanan lainnya (misal, nektar atau cairan lainnya sebagai sumber
gula). Nyamuk jantan bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk
betina bisa mencapai sebulan. Perkawinan terjadi beberapa hari setelah menetas
dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa (breeding place). Untuk
membantu pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan beristirahat sebelum
bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk anopheles adalah pada saat posisi
istirahat menungging.
H. Kemampuan Terbang
Tribus anophelini (anopheles), mempunyai jarak terbang 0,5-3 km, dan
dapat dipengaruhi oleh transportasi seperti (kendaran, kereta api, kapal laut dan
kapal terbang) dan kencangnya angin.
I. Perilaku Anopheles
- Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:
1) Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu.
Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada waktu
malarn hari. Apabila dipelajari dengan teliti ternyata tiap spesies mempunyai
sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai senja hingga menjelang
tengah malam dan sampai pagi hari.
2) Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat.
Apabila dengan metode yang sama kita adakan. Penangkapan nyarnuk
didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat
diketahui ada dua golongan nyamuk yaitu: eksofagik yang lebih senang
mencari darah diluar rumah dan endofagik yang lebih senang mencari darah
didalam rumah.
3) Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah.
Berdasarkan macam darah yang disenangi, kita dapat membedakan
atas: antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan zoofilik apabila
nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak
mempunyai pilihan tertentu.
4) Frekuensi menusuk
Telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu
kali selama hidupnya. Untuk mempertahankan dan memperbanyak
keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan
darah
untuk
proses
menggenang seperti Sawah, Irigasi yang bagian tepinya banyak ditumbuhi rumput
dan tidak begitu deras airnya.
Anopeheles bermacam breeding places, sesuai dengan jenis anophelesnya
sebagai berikut :
I. Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus clan anopheles vagus senang
berkembang biak di air payau.
II. Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk anopheles
sundaicus, anopheles mucaltus dalam berkembang biak.
III. Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi anopheles
vagus, anopheles barbumrosis untuk berkembang biak.
IV. Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk anopheles vagus,
indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang biak.
V. Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi anopheles
acunitus, vagus, barbirotus, anullaris untuk berkembang biak (Nurmaini, 2003).
Tempat beristirahat (resting places) biasanya setelah nyamuk betina
menggigit orang/hewan, nyamuk tersebut akan beristirahat selama 2 3 hari,
misalnya pada bagian dalam rumah sedangkan diluar rumah seperti gua, lubang
lembab, tempat yang berwarna gelap dan lain lain merupakan tempat yang
disenangi nyamuk untuk berisitirahat (Nurmaini, 2003).
M. Peranannya dalam Kesehatan
Nyamuk Anopheles bisa menyebabkan penyakit malaria. Nyamuk ini suka
menusuk dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut, dan jarum yang
dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris. Malaria adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh parasit jenis plasmodium ditandai demam berkala,
menggigil dan berkeringat. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian bagi
penderitanya. Pada saat ini nyamuk vektor malaria di Indonesia yang ditemukan
sebanyak20 spesies dari genus Anopheles. Empat di antaranya adalah Anopheles
Aconitus,Anopheles Sundaicus, Anapheles Maculatus dan Anopheles Barbirostris.
Ada beberapa jenis vektor malaria yang perlu diketahui diantaranya :
1. An. Aconitus.
2. An. Sundaicus.
3. An. Maculatus.
4. An. Barbirostris.
N. Epidemiologi
Untuk menentukan apakah nyamuk anophelini yang hidup di alam bebas
berfungsi sebagai vektor malaria adalah dengan jalan menemukan stadium
sporozoit dari plasmodium di kelenjar liur nyamuk. Cara untuk menemukan
sporozoit ini adalah dengan membedah nyamuk betina. Untuk menentukan
vektor di suatu daerah endemik malaria, perlu diketahui beberapa faktor, antara
lain:
DAFTAR PUSTAKA
Jamil Anisa.2013.Bab II Tinjauan Pustaka Nyamuk Anopheles.
Ririh,Rijadi Herry.(none).Program Serangga Penular Penyakit.FKMUNAIR:Jawa Timur.
Ambarningrum Trisnowati Budi.(none).Nyamuk Anopheles sp sebagai
Vektor Penyakit Malaria.Fakultas Biologi Unsoed:Jawa Tengah