DISUSUN OLEH
Dosen : Darmadi,SKM.,M.Biomed
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Parasitologi III yang bejudul “Nyamuk Anopheles”
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Parasitologi III dengan judul " Nyamuk Anopheles ".
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah Parasitologi Darmadi,SKM.,M.Biomed dan semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
terealisasikanlah makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulis
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah Parasitologi
III.
2. Mengetahui Klasifikasi Ilmiah Nyamuk Anopheles,sp
3. Mengetahui Pengertian Nyamuk Anopheles
4. Mengetahui Morfologi Nyamuk Anopheles
5. Mengetahui Metamorfosis Nyamuk Anopheles
6. Mengetahui Patogenitas Nyamuk Anopheles
7. Mengetahui Diagnosis Nyamuk Anopheles
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Animal
Phylum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diphera
Family : Culicidae
Subfamily : Anophelini
Genus : Anopheles
Spesies : Anopheles,sp
3
Ada beberapa jenis vektor malaria yang perlu diketahui diantaranya :
- An. Aconitus
- An. Sundaicus
- An. Maculatus
- An. Subpictus
- An. vagus
- An. Barbirostris
Telur :
- Bentuk oval/lonjong
- Panjang telur kurang-lebih 1mm
- Memiliki pelampung di kedua sisinya
- Terletak tidak berkelompok
Larva :
4
posterior abdomen, tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal
abdomen dan bulu bilateral pada tiap ruas abdomen.
Pupa :
- Pupa, Mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang
berbentuk lebar dan pendek yang digunakan untuk pengambilan
oksigen dari udara.
Nyamuk dewasa :
Jantan :
- Antena memiliki bulu panjang dan lebat
- Ujung palpus membundar
- Panjang palpus dan probosis sama panjang
- Nyamuk Dewasa, bercak pucat dan gelap pada sayapnya dan
beristirahat di kemiringan 45 derajat suatu permukaan. Warna dari
nyamuk Anopheles ada yang hitam, ada pula yang kakinya
berbercak- bercak putih.
Betina :
- Antena memiliki bulu yang jarang atau sedikit
- Ujung palpus membundar
- Panjang palpus dan probosis sama panjang
- Nyamuk Dewasa, bercak pucat dan gelap pada sayapnya dan
beristirahat di kemiringan 45 derajat suatu permukaan. Warna
dari nyamuk Anopheles ada yang hitam, ada pula yang kakinya
berbercak- bercak putih. (FKUI, 2011)
5
terdapat stage/fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi kondisi
lingkungan, misal : suhu, adanya zat kimia/biologis ditempat hidup. Siklus
hidup nyamuk Anopheles secara umum adalah:
1) Telur
Setiap bertelur nyamuk dewasa mampu menghasilkan 50-200 telur.
Telur langsung diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menjadi
satu). Telur ini menetas dalam 2-3 hari (pada daerah beriklim dingin
bisa menetas dalam 2-3 minggu).
2) Larva
Larva nyamuk Anopheles mempunyai ciri khas yang membedakan
dengan larva nyamuk yang lain adalah posisi larva saat istirahat adalah
sejajar di dengan permukaan air, karena larva tidak mempunyai shiphon
(alat bantu pernafasan). Lama hidup kurang lebih 7 hari.
3) Pupa (kepompong)
Bentuk fase pupa adalah seperti koma, dan setelah beberapa hari
pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat keluar nyamuk dewasa.
4) Dewasa
Nyamuk dewasa betina mempunyai proboscis yang berfungsi
untuk menghisap darah, sedangkan probosis nyamuk Anopheles jantan
berfungsi untuk menghisap nektar atau cairan lainnya . Nyamuk jantan
bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa
mencapai satu bulan . Perkawinan terjadi beberapa hari setelah menetas
dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa (breeding place).
Untuk membantu pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan
beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk
anopheles adalah pada saat posisi istirahat menukik. (FKUI,2011)
6
Gambar 1.5 (Posisi nyamuk Anopheles menukik)
7
akan menimbulkan efek samping dari obat sehingga sangat merugikan
pasien.
1. Diagnosa Klinis
Tanda dan gejala dari malaria tidak specific, diagnosis clinical
malaria kebanyakan berdasarkan gejala demam atau pola demam.
WHO merekomendasikan untuk betul betul mempertimbangkan
kebenaran diagnosis secara klinik :
Secara umum, keadaan yang cendrung terjadi malaria rendah,
diagnosis klinik malaria sebaiknya berdasarkan penemuan gejala
malaria dan onset deman 3 hari sebelumnya tanpa penyakit parah
sebelumnya.
Keaadaan yang cerdrung potensi terjadi malaria tinggi, diagnosis
klinik sebaiknya berdasarkan onset demam 24 jam dan
ditemukannya anemia.
Strategi dari WHO/UNISEF untuk pengelolaan Integrated
Management of Childhood Illness (IMCI). Juga mengembangkan
praktek algoritma untuk penanganan malaria pada anak dengan deman
dimana tanpa tersedia fasilitas diagnosis labolatorium.
2. Diagnosa Parasit
Penggunaan dari artemisinin base combination therapy (ACTs)
harus berdasarkan diagnosis specific secara parasitology. Biaya yang
mahal dari obat tersebut membuat pemborosan dari pasien tanpa
parasitemia. keuntungan dari parasitology diagnosis :
- Diagnosis pasti dengan parasit positif sehingga memastikan pasien
malaria.
- Identifikasi parasit negative dengan sendirinya pasien di diagnosis
penyakit lainnya.
- Mencegah terpapar dengan OAM, sehingga mengurangi interaksi
obat dan efek samping.
- Meningkatkan informasi kesehatan
- Menghindandari kegagalan pengobatan.
Dua metode yang digunakan dalam diagnosis secara parasit yaitu
secara microscopy dan rapid diagnostic tests (RDTs).diagnosis secara
Mikroskopy memiliki keuntungan dari biaya yang rendah, sensitivitas
dan spesifisitas tinggi ketika digunakan oleh staf terlatih. RDTs untuk
mendeteksi antigen parasit umumnya lebih mahal, tapi harga dari
beberapa product ini mengalami penurunan harga sehingga
penyebaran efektiv. Sensitifitas dan spesifisitas sangat bervariasi, dan
memiliki kendala dengan suhu tinggi dan kelembaban.
8
Meskipun beberapa pernasalahan di atas, RDTs dapat di gunakan
untuk confirmasi diagnosis. Seperti mikroskop, Hasil tes ini harus di
sertai dengan jaminan kualitas. Oleh karena itu, pengenalan harus
dipantau dan dievaluasi dengan hati-hati. Hasil diagnosis
parasitological harus tersedia dalam waktu singkat (kurang dari 2
jam). Jika hal ini tidak mungkin, pasien harus diperlakukan atas dasar
diagnosis klinis. (Dr.Garcia.S.Lynne&Bruckner.A.David)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah yang telah ditulis oleh penulis, dapat di
simpulkan :
- Taksonomi dari nyamuk Anopheles,sp
- Pengertian nyamuk Anopheles sebagai vektor penyakit malaria
- Morfologi telur, larva, pupa, sampai nyamuk Anopheles betina dan
dewasa.
- Metamorfosis yang dimiliki Nyamuk Anopheles termasuk
metamorfosis sempurna, karena dimulai dari tahap telur – larva – pupa
– nyamuk dewasa .
- Patogenitas Nyamuk Anopheles yang mempunyai patogen terhadap
penyakit malaria.
- Diagnosis Nyamuk Anopheles sebagai vektor penyakit malaria
Diagnosis malaria berdasarkan kriteria klinik (diagnosis klinik) dan
mendeteksi parasit di dalam darah (parasitologi atau komfirm
diagnosis).
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca makalah ini agar tetap
menjaga kesehatan dan kebersihan terhadap lingkungan sekitar, terutama
menjaga kebersihan tempat tinggal dari genangan air yang bisa menjadi
sarang nyamuk Anopheles sebagai vektor penyakit malaria yang
merugikan bagi kesehatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11