Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WIRDA TAUFIK

NIM : 16031071

TUGAS : TAKSONOMI VERTEBRATA (Mammalia Lanjutan)

ORDO LAGOMORPHA

“Lepus nigricollis”

A. Ordo Lagomorpha
Ordo ini mempunyai ciri-ciri pada rahang atas terdapat dua pasang gigi seri yang
tersusun di depan dan dua di belakang dan tidak mempunyai taring, tulang kering dan
tulang betisnya bersatu, testes terdapat di dalam kantung buah zakar (scrotum), serta
memiliki ekor yang pendek, telapak kakinya berambut dan jari-jari belakangnya
bercakar.
B. Familia Leporidae
Famili yang paling banyak diketahui kehidupannya serta dimanfaatkan
keberadaannya adalah famili Leporidae. Anggota famili ini memiliki ciri-ciri antara
lain:
a. Memiliki tungkai belakang yang lebih panjang dibanding tungkai depan, dengan
empat jari kaki pada tungkai belakang dan lima jari pada tungkai depan.
b. Memiliki kaki yang berambut, untuk meningkatkan kemampuan mereka saat
berlari dan mereka memiliki kuku yang kuat di seluruh jari kakinya.
c. Mereka juga memiliki indera pendengaran yang baik karena didukung bentuk
daun telinga yang memanjang.

Leporidae memiliki lima puluh lima spesies yang terbagi ke dalam sebelas genus.
Mereka tersebar di berbagai wilayah benua dan sangat melimpah di benua Amerika.
Di Indonesia sendiri, famili Leporidae memiliki persebaran yang sempit. Diketahui
bahwa hanya terdapat dua spesies asli dan bukan merupakan introduksi. Spesies yang
mendiami pulau Jawa yaitu Lepus nigricollis (Kelinci Jawa) dan spesies yang
mendiami pulau Sumatra yaitu Nesolagus netscheri (Kelinci Sumatra). Kedua
spesies ini masuk ke dalam daftar Red List IUCN karena keberadaan mereka yang
semakin jarang dijumpai.

C. Lepus nigricollis

1. Klafisikasi

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Familia : Leporidae
Genus : Lepus
Species : Lepus nigricollis

2. Karakteristik Kelinci (Lepus nigricollis)


Telinga kelinci yang panjang, sekitar 10 cm lebih merupakan salah satu bentuk
adaptasi kelinci untuk mendeteksi predator. Kelinci memiliki kaki balekang yang
besar dan kuat. Pada setiap kaki terdapat 5 jari, dan salah satunya lebih kecil dari
lainnya. Kelinci berjalan dengan ujung-ujung kakinya. Kelinci liar tidak berbeda
jauh dengan kelinci peliharaan dalam hal anatomi. Ukuran kelinci berkisar antara
20 cm sampai 50 cm pada lebarnya dan 0,4 kg sampai 2 kg beratnya. Biasanya
bulu kelinci panjang dan halus, dengan berwarna coklat, abu-abu dan biasanya
warna gelap lainnya. Ekornya pendek dan berwarna kecoklatan (pada jenis
cottontails putih diatasnya).
3. Morfologi Kelinci
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis), dibagi menjadi empat bagian yaitu: Caput
(kepala), Cervix (leher), Truncus, (Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caput terdapat
rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus dan telinga yang panjang.
Tubuh bagian luar kelinci (Lepus nigricollis) di lapisi oleh kulit dan ditumbuhi
oleh banyak rambut. Bangun hidung berbentuk silindris. Mempunyai gigi seri
yang di gunakan untuk memotong-motong makanan sebelum makanan ditelan.
Mempunyai daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan. Kaki berjumlah
dua pasang, kaki bagian depan lebih pendek daripada bagian belakang.
4. Anatomi kelinci
a. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus nigricollis) dibentuk oleh
atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras
disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan
didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang
dalam rahang). Gigi pada kelinci (lepus nigricollis) berfungsi untuk memotong
atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut
yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus
merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke
dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari
oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung
dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan
yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-
enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas
menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo,
1994).rdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus,
intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci (Lepus
nigricollis).
b. Sistem Pernafasan
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau
disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru
masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang
terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung
yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-
paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara
pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
c. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi tersusun atas sistem genital internal dan eksternal.
Pada hewan betina organ internal berupa sepasang ovarium dan uterus.
Ovarium terletak sebelah kaudal dari ren dan didalamnya terdapat folikel-
folikel Graaf berbentuk gelembung. Uterus berjumlah sepasang dan berkelok-
kelok dan terbagi atas infundirambutm, tuba, dan uterus. Organ eksternal
tersusun atas vagina, vulva,labium majus, labium ninus, dan clitoris.
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam
saku krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci
terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi)
30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan. Kelinci dewasa
secara seksual berumur 3 bulan.
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi
segera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci
betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu
mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda.
Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang
satunya lagi. Gejala ini disebut superfetasi dan meskipun langka dianggap
cukup sering terjadi.
d. Sistem Ekskresi
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa sepasang
ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium.
Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui
pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang
berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada
kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan
dapat berubah warnanya yang dipengaruhi oleh makanannya.
e. Sistem Syaraf
Sistem syaraf pada kelinci (Lepus nigricollis) terdiri atas 2 bagian
yaitu:sistem saraf pusat dan saraf periferi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak
danmedula spinalis (sum- sum tulang belakang) yang terdapat pada di dalam
canalis vertebralis dan berhubungan dengan otak melalui foramen magnu.
Pada bagian otak terdiri dari cerebrum (otak besar) dan cerebellum
(otak kecil). Cerebellum mempunyai permukaan yang berlekuk yang berfungsi
sebagaikoordinasi aktifitasnya. Sedangkan sistem saraf perifer (sistem saraf
tepi) berfungsi untuk mengumpulkan informasi yang dalam bentuk rangsang
listrik (implus) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada
saraf pusat.Dan juga membawa implus dari pusat saraf menuju pusat motorik
tubuh.

5. Habitat
Kelinci(Lepus nigricollis) merupakan mamalia yang biasa hidup didarat.
Makan dan berkembang biak didaerah yang banyak tersedia makanan yang cukup,
seperti bioma padang rumput, hutan dan sebagainya (Brotowidjoyo, 1994).
Sedangkan menurut Oliver (1984), kelinci (Lepus nigricollis) hidup
dilingkungan alam bebas dan merupakan herbivora murni. Selama musim panas
makanannya adalah rumput, daun semanggi, serta tumbuhan-tumbuhan lainnya.
Pada musim dingin kelinci makan kulit pohon, ranting, perdu kering dan biji-
bijian.

6. Peranan
1. Daging kelinci dipercaya dapat digunakan sebagai obat yang mampu
menyembuhkan atau minimal meredakan penyakit asma, infeksi tenggorokan,
liver, dan asam urat.
2. Kotoran kelinci juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan biogas.
3. Bulu kelinci juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan wol.
4. Kelinci juga dapat dibudidayakan agar dapat diambil manfaatnya secara
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai