Anda di halaman 1dari 159

PERKEMBANGAN HEWAN

• SISTEM REPRODUKSI PADA HEWAN AMFIBI


DAN REPTIL

• OLEH :
• ERRY MARYANI – 41204620116005
• SITI NURJAYANTI – 41204620117006
• SRI HARTATI – 4120462011600
Reptilia
OLEH :
ERRY MARYANI (41204620116005)
SITI NURJAYANTI (41204620117006)
SRI HARTATI (412046201160
Reproduksi Seksual.

o Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi, Walaupun


ada beberapa hewan tingkat rendah (invertebrata) yang bereproduksi
dengan cara seksual yang mengiringi reproduksi aseksual.
o Kedua induknya masing-masing menghasilkan sel khusus sex/kelamin
gamet berupa sperma dan ovum/telur yang akan melebur selama proses
pembuahan (fertilisasi).
o Proses pembuahan membentuk individu baru dimana terdapat kombinasi
karakteristik dari kedua induknya.
o Gamet dihasilkan pada jaringan reproduksi melalui pembelahan sel tipe
tertentu yaitu meiosis.
o Meiosis membagi dua jumlah kromosom yang menghasilkan gamet
haploid. Jumlah kromosom awal dikembalikan pada saat pembuahan,
ketika zigot diploid terbentuk. Zigot kemudian terbagi berulang kali
melalui proses mitosis untuk membentuk individu baru
o Fertilisasi ada 2 macam;
1) eksternal (diluar tubuh)
Fertilisasi Eksternal, dengan cara telur
dilepaskan oleh betina dan dibuahi jantan di
lingkungan sekitar, contoh pada katak
(2) internal (di dalam tubuh).
Fertilisasi internal, dengan cara sperma
diletakkan di sekitar saluran reproduksi betina,
dan fertilisasi terjadi di dalam saluran
tersebut. Contoh umum terjadi pada hewan
bertulang belakang (Vertebrata).
o Karakteristik reproduksi sexual (To, 1982) :
Melibatkan dua induk berbeda (jantan dan betina)
Membentuk organ sex khusus, testis dan ovarium yang terbentuk untuk
menghasilkan gamet haploid (sperma dan ovum) dengan proses meiosis.
Terdapat tahap yang lebih kompleks dikenal sebagai pembuahan
(fertilisasi) yang dilibatkan dalam fusi (penyatuan) antara gamet jantan
dan gamet betina.
Pembuahan (fertilisasi) menghasilkan sel diploid, zigot, dimana secara
genetic berbeda dari induknya. Jadi, proses ini memberikan variasi
diantara individu- individu dalam spesies yang sama.
Biasanya terjadi dalam keadaan kurang baik untuk menghasilkan bentuk
resisten yang dapat bertahan hingga mencapai keadaan yang baik.
Terjadi pada seluruh makhluk hidup kecuali bakteri, beberapa jenis
jamur, dan beberapa protozoa seperti amoeba.
ALAT PERKEMBANGBIAKAN PADA
HEWAN
• Pada umumnya adalah alat jantan disebut testis.
Testis merupakan tempat dihasilkannya sperma,
dan betina disebut ovarium tempat dihasilkannya
ovum.
• Peristiwa bertemunya sperma dan ovum disebut
dengan fertilisasi atau pembuahan.
• Alat perkembangbiakan pada tiap jenis hewan
berbeda.
Contoh ikan bentuknya memanjang pipih
terletak di dalam rongga perut disebut gonad.
• Sistem Reproduksi Vertebrata
Fertilisasi eksternal

Fertilisasi
Fertilisasi internal

Perkembangan Ovipar
embrio dan Vivipar
kelahiran
keturunannya Ovovivipar
Reproduksi amfibi (Amphibia)

Alat reproduksi katak (a) betina dan (b) jantan.


Reproduksi reptil (Reptilia)

Alat reproduksi reptil (a) betina dan (b) jantan.


ciri umum
ciri umum kelas ini (reptilia) yang membedakan dengan
kelas yang lainnya adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh
kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan
tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo
tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian
kulit baik secara total yaitu pada anggota sub-ordo Ophidia
dan pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo
Lacertilia. Sedangkan pada ordo Chelonia dan Crocodilia
sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau
pengelupasan.
Reptil adalah tetrapoda, dan juga amniota (hewan yang
embrionya dikelilingi oleh membran amniotik). Kulit pada
reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit.
Morfologi

reptilia adalah vertebrata dengan kulit kering,


tertutup oleh sisik-sisik epidermal. Vertebrae terbagi
dengan jelas menjadi 5 bagian, yaitu servikal, toraks,
lumbar, sacral, dan kaudal. Jari-jari dengan cakar. Mata
mempunyai kelenjar air mata agar menjaga mata tetap
basah. Sebagai hewan darat yang hidup di lingkungan
kering, kulitnya memiliki lapisan bahan tanduk yang
tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi sisik-
sisik. Kulit sedikit sekali mengandung kelenjar kulit.
Ada diantaranya yang selain mempunyai sisik
epidermis juga mempunyai sisik dermis, misalnya
buaya.
Anatomi dan Fisiologi Reptil
1. Sistem gerak
Reptilia termasuk dalam
vertebrata yang umumnya
tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya
tungkainya mengalami reduksi
atau hilang sama sekali seperti
pada serpentes dan sebagian
lachertilia. Reptilia yang tidak
mengalami reduksi tungkai
umumnya memiliki lima jari
atau pentadachtylus dan setiap
jarinya bercakar. Rangkan pada
reptilia mengalami osifikasi
sempurna.
2. Sistem peredaran darah
Pada dunia hewan vertebrata, reptil sudah termasuk
hewan yang sempurna sistem peredaran darahnya
dibandingkan dengan sistem peredarah amphibi dan ikan.
Pada sistem peredaran reptil ini sudah terpisahkan darah
yang mengandung O2 dan kurang mengandung O2. Jantung
biasanya terletak di rongga dada bagian depan yang
ventral.Jantung ini terdiri dari:
a. Sinus venosus kecil
b. Serambi kiri
c. Serambi kanan’
d. Bilik kiri
e. Bilik kanan
3. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil pada umumnya karnivora.
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1. Rongga mulut
2. Esofagus (kerongkongan)
3. Ventrikulus (lambung)
4. Intestinum (usus halus dan usus besar)

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi, kantung empedu,


dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus dan berwarna
kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati.
Pankreas berada diantara lambung dan duodenum, berbentuk pipih
kekuning-kuningan.
4. Sistem respirasi
Alat pernafasan reptil pada umunya menggunakan
paru-paru. Tetapi ada hewan reptil yang mengambil oksigen
dibntu oleh lapisan kulit yang berada disekitar kloaka. Pada
umunya oksigen akan masuk melalui lubang hidung, menuju
trakea, bronkus, dan paru-paru. Letak lubang hidung biasanya
berada diujung kepala, atau moncong hewan ini. Terjadinya
pertukaran gas pernafasan karena adanya gerakan dari tulang
rusuk.
Pada reptil, dinding laring dibentung oleh tulang rawan
kriterokoidea dan tulang rawan krikodea. Cincin-cincin tulang
rawan akan membentuk trakea dan bronkus. Tempat
percabangan trakea menjadi bronkus disebut bifurkatio
trachea. Kemudian bronkus masuk kedalam paru-paru dan
tidak membentuk percabangan lagi.
4. Sistem ekskresi

Pada reptil metabolisme pembuangannya berupa


sepasang ginjal metanefros, yang berfungsi jika
ekskresi utama pada saat fase embrio menghilang.
Saluran yang menghubungkan ginjal berupa ureter
kekantung kemih. Kantung kemih bersambung dengan
kloaka. Reptil mengekskresikan asam urat yang tidak
beracun. Sisa air diserap oleh bagian tabung dinding
ginjal. Ada juga reptil lain yang selain mengeksresikan
asam urat juga mengekskresikan amniak, contohnya
kura-kura air. Sedangkan kura-kura laut mengekskresika
garam dari kelenjar garam yang berada dikelapa yang
bermuara disudut mata.
1. Rongga mulut (Cavum oris),
Rongga mulut disokong oleh rahang atas dan rahang
bawah.
2. Faring, Penghubung antar cavum oris dengan esophagus
3.Kerongkongan (Esophagus), Kerongkongan (Esophagus)
merupakan saluran di belakang rongga mulut yang
menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di
dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan.
4. Lambung (Ventrikulus),
Ventriculus pada mabouya berdinding musular yang
tebal dari bentuk cylindris.
5.Intestinum: Intestinum crassum berfungsi sebagai
rectum. Cecum merupakan batas antara instestinum
tenue dan intestinum crassum.
Kelenjar pencernaan (glandula digestoria), terdiri atas hepar dan
pancreas, empedu yang dihasilkan oleh hepar ditampung
kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas 2 lobi,
yaitu sinister dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Vesica
fellea terletak pada tapi coudal lobus dexter hepatis.
Rongga mulut (cavum oris)  kerongkongan
(esophagus) Lambung (Ventrikulus) . Intestinum
 kloaka
5. Sistem saraf

Reptilia memiliki 12
pasang saraf cranial, tidak
termasuk saraf terminal
yang kecil, yang tidak
berkembang dengan baik.
Meskipun tersebar
disekitar mukosa hidung,
saraf ini bukan saraf
olfaktori.
6. Sistem reproduksi

Reptilia melakukan reproduksi


dengan cara ovivar atau ovovivivar.
Pada ovivar meletakkan telur-telurnya
dengan kulit cangkang yang keras. Yang
ovovivivar menghasilkan telur dengan
banyak kuning telur, dan telur tersebut
tumbuh dan berkembang dalam
oviduk (saluran telur) hewan betina.
Reptil jantan mempunyai penis,
yang menyalurkan sprema dari testis
melalu fas deferens. Betina mempunya
2 ovarium dengan oviduk. Telur yang
telah dibuahi tertutup oleh albumin
dan membran kulit.
Klasifikasi Reptilia
• Kingdom : Animalia
• Filum : Chordata
• Kelas : Reptilia
• Ordo : - Squamata
- Crocodylia
- Testudinata
- Rhynchochepalia
Sub-ordo Squamata
Squamata merupakan kelompok reptilia
terbesar dengan jumlah spesies terbanyak.
Habitat anggotanya mulai dari bawah tanah
hingga pepohonan, dari gurun hingga ke laut,
dan dari equator sampai arctic. Anggotanya
biasanya tetrapoda akan tetapi pada sub-ordo
Serpentes atau Ophidia dan sedikit anggota
dari Lacertilia tungkainya mereduksi
(campbell et al, 2002).
Secara umum memiliki ciri-ciri antara lain,
tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari
bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian
secara periodik yang disebut molting.
Sub-ordo Crocodylia
crocodylia merupakan reptil
yang mempunyai tubuh yang
ditutupi oleh sisik epidermal
dengan lapisan tanduk yang
tebal, osteoderm terdapat
dibawah sisik terutama pada
punggung dan perut. Memiliki
gigi hanya terdapat pada rahang ,
tengkorak type diapsid. Langit-
langit sekunder sangat panjang
terdiri dari tulang-tulang maksila,
palatin, dan pterigoid. Lubang
hidung dalam terdapat di
belakang pterigoid dan berklep
yang menutup jika moncong
terendam.
Sub-ordo Testudinata
Testudinata meruapakan reptilia
yang memiliki tubuh yang ditutupi oleh
rumah yang terdiri dari sebuah karapak
pada bagian dorsal dan sebuah
plastron pada bagian ventral yang
tersusun atas sejumlah tulang dermal
yang biasanya ditutupi prisai dari zat
tanduk. Ordo ini memiliki rahan tanpa
gigi tapi dilengkapi paruh dari zat
tanduk. Memiliki tengkorak yang tidak
mempunyai lubang temporal (anapsid),
tapi daerah temporal tidak ada tepinya.
Hanya memiliki 1 lubang hidung.
Lubang kloaka longitudinal
(memanjang) hampir bulat dan penis
tunggal.
Sub-ordo Rhynchocephalia
Ordo Rhynchocephalia
(tuantara) memiliki ukuran
yang berbeda antara
tuantara jantan dan betina.
Memiliki kepala yang besar,
bagian rahang atas seperti
paruh, tubuh gemuk dengan
serangkaian duri punggung,
dan ekor agak panjang,
mereka tidak memiliki organ
tympanun dan intromittent.
Manfaat
1. Reptil
Reptil dapat digunakan untuk obat dengan cara mengkonsumsinya. Pada
umunya digunakan untuk obat penyakit kulit, dengan mengkonsumsi ular,
cicak, kadal, tokek, dan buaya.
2. Buaya
Empedu buaya dimanfaatkan sebagai bahan dasar obat-obatan cina
Aksesoris dan aneka barang kerajinan kulit buaya.
Minyak dan kerupuk untuk mengobati penyakit kulit dan gatal-gatal
3. Tokek
Tokek bermanaat untuk mengobati penyakit asma dan penyakit kulit
4. Ular
Ular dipercaya dapat menyembuhkan gatal-gatal, lever, asma, dan diabetes.
5. Kura-kura
Kura-kura memiliki vitamin A, vitamin C dan vitamin E, yang sangat
dibutuhkan manusis untuk menjaga dan merawat kesehatan kulit.
Habitat

Reptilia ada yang hidup di darat seperti, tokek,


cicak, ular dan kadal. Ada juga reptilia yang
hidup di air dan di darat, seperti buaya. Dan
ada pula reptil yang hidup di air, seperti kura-
kura.
4. Fertilisasi Pada Reptil

• Alat reproduksi reptil jantan terdiri atas sepasang testis,


vas deferens dan rempenis yang bermuara di kloaka.
• Alat reproduksi reptil betina terdiri atas sepasang
ovarium dan oviduk yang bermuara di kloaka.
• Pembuahan secara internal.
• Perkembangan embrio di dalam telur kemudian telur
menetas di luar tubuh induk disebut ovipar.
• Perkembangan embrio di dalam telur, kemudian telur
menetas di dalam tubuh induk disebut ovovipar.
Organ reproduksi pada reptil
Amphibians

KELAS AMFIBI
2. Fertilisasi Pada Katak / Amphibi

• Alat reproduksi katak jantan terdiri atas


sepasang testis, vas deferens dan kloaka.
• Alat reproduksi katak betina terdiri atas
sepasang ovarium, oviduk dan kloaka.
• Pembuahan terjadi secara eksternal di
dalam air.
Organ reproduksi pada katak
Amphibians
• Hewan yang bisa hidup di air dan di darat

Chinese Giant Salamander


Amphibians

• Hewan pertama yang mempunyai 4 anggota


gerak

• Disebut juga dengan istilah tetrapoda karena


memiliki 4 kaki
Acanthostega
• Memiliki paru-paru dan 8 jari kaki, tapi juga
memiliki insang dan sistem lateral line
Adaptasi untuk hidup di darat

• Bahu yang besar dan


tulang pinggul yang
kuat untuk menyokong
berat tubuh.
Adaptations
• Kedudukan tulang yang saling terproyeksi
membantu menjaga tulang punggung dari
memutar dan kendur.
Adaptations
• Lidah berotot memungkinkan amphibi untuk
menagkap makanan.
Adaptations
• Telinga tengah
mengalami
perkembangan untuk
membantu
pendengaran ketika
keluar dari air.
Adaptations
• Bernafas melalui kulit
atau menggunakan
insang/paru-paru
Adaptations
• Amphibi memiliki jantung beruang 3
Amphibi bereproduksi di air

• Telur tidak bercangkang


Strategi mempertahankan kelembaban
telur:

• Meletakkan telur secara langsung dalam air


• Meletakkan telur di tanah yang lembab
• Membungkus telur dalam daun
• Meletakkan telur di punggung betina
Pygmy Marsupial Frog
Flectonotus pygmaeus
Berudu
• Mengalami masa berudu
• Memiliki insang dan ekor
Metamorfosis amphibi
• Perubahan dalam bentuk (secara morfologi)
dan kebiasaan / perilaku binatang
• Hal itu mempengaruhi hampir setiap organ
dalam tubuh berudu
perubahan dari berudu menuju
dewasa

• Insang mereduksi dan paru-paru berkembang


• Sistem sirkulasi terstruktur untuk mengalirkan
darah ke par-paru
• Ekor mereduksi
Katak dewasa
• Tumbuh tungkai dan mengubah rangka , otot
dan sistem syaraf secara lengkap

• Sistem pencernaan diubah untuk type


carnivora
Amfibi terbagi menjadi 3 ordo

• Salamanders (urodela)

• Frogs (anura)

• Caecilians (apoda)
Salamanders
• Masih dijumpai lebih
dari 300 spesies
• Tubuh panjang
• Memiliki 4 tungkai
• Berekor
Salamanders
• Berjalan dengan gerakan sisi ke sisi yang
mungkin mirip dengan tetrapoda kuno

• Kebanyakan Salamander tidak memiliki paru-


paru, jadi mereka melakukan pertukaran gas
melalui lapisan kulit dan mulut mereka.
• Tetap karnivora dari larva hingga dewasa
Family Plethodontidae
• Salamander tanpa paru-paru
• Jenis paling umum dijumpai
Frogs (ANURA)
• Lebih dari 3000 spesies
• Kelompok terbesar dari amfibi
Katak Dewasa

• Tidak memiliki ekor


• Tungkai belakang lebih panjang dan berotot
• Kaki berselaput
• Menunjukkan adanya gendang telinga
• Mata melotot
Katak dewasa
• Tubuh teradaptasi untuk melompat
– Tulang pinggul dan kaki memanjang utnuk
meningkatkan kekuatan dan kecepatan
Kodok
• Satu famili dengan katak
• Kulit kasar dan berbintil
• Kaki lebih pendek-bukan
peloncat yang baik
• Memiliki kelenjar racun
untuk melindungi dirinya
dari predator-juga ada
pada katak tropis
Frogs
• Hidup di
semua
lingkungan di
bumi kecuali
di daerah
kutub dan
gurun paling
kering
Caecilians (Apoda)
• Ciri sama dengan amfibi pada umumnya tapi
tidak berkaki
• Hidup di daerah tropis
Caecilians
• 160 species
• Berkisar dari 4 inci
sampai 5 kaki
• Bentuk tubuh seperti
pita yang membuat
mereka terlihat seperti
cacing tanah raksasa
Caecilians
• Merupakan predator
• Mencari cacing tanah dan ulat
• Memiliki tanpa lengan atau
kaidak memiliki kaki atau lengan
untuk menggali, jadi harus
bergerak seperti cacing tanah.
• Menggunakan kerangka
hidrostatik untuk mengeraskan
tubuh dan menggerakkan
kepalanya ke depan seperti alat
bor.
Crossopterygian
• Para ahli ilmu biologi
menyimpulkan bahwa
binatang ampibi muncul
di akhir periode Devon,
sekitar 345 juta tahun
yang lalu.
Klasifikasi Amfibi
Kingdom : Animalia
Class : Amphibia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Subclass : Lissamphibia
Ordo :Anura (frogs)
Caudata (salamanders)
Gymnophiona (caecilians)
Kelas Amphibi
• Ordo Annura (kodok)
– Ekor tereduksi dalam tahapan metamorposis
– Kaki belakang melebar untuk melompat

Amphibians.ppt 70
Kelas Amphibian
• Ordo Caudata (Salamanders )
– Bentuk yang primitif dengan 4 kaki yang sama
– Mempertahankan ekornya

Amphibians.ppt 71
Kelas Amphibi
• Ordo Gymnophiona (Caecilians)
– Tidak memiliki kaki.
– Tubuhnya mirip cacing tanah dengan tengkorak dan
vertebrate.
– Hidup di daerah tropis.

Amphibians.ppt 72
Ampibi memiliki kulit yang basah, lembut dan tipis
tanpa sisik. Jari-jari kakinya dihubungkan oleh
selaput.
Kulit amfibi
Telur hewan amfibi dalam air
Fosil Anura
Prehistoric
Today

This frog from Germany


is 49 million years old.
Metamorfosis
Frog Toads
Adult frogs with spawn (jellylike eggs) Embryos beginning to split in two
Tadpoles still in spawn

The younger
tadpoles still have
their gills. The older
tadpoles have lost
their gills and are
breathing with lungs.
Perkembangan Anura
Caudal pada berudu

Rana palmipes (slow waters)


Megophrys montana (slow waters)
Hyla rivularis (stream dweller)
Hyla bromeliacia (bromeliad dwelling)
Skeletal system
• Tulang belakang kodok
mempunyai sembilan
ruas-ruas tulang belakang
• Ruas tulang punggung
cervical (bhb.dg.tengkuk)
di anterior akhir dari
tulang belakang
memungkinkan kodok
untuk menangkap
mangsa.
• Tujuh ruas-ruas tulang
belakang dan satu ruas tulang
punggung yang menyokong
tungkai belakang
• Tulang-tulang yang
melindungi dada, memiliki
pola dengan
menghubungkannya ke kaki
depan.
• Mereka juga melakukan
perlindungan utama kepada
organ internal, karena kodok
tidak memiliki tulang rusuk
• Tulang panggul dihubungkan
ke tungkai belakang
Sistem pencernaan
Sistem sirkulasi

Oxygenated
Deoxygenated blood from
blood lungs
from body
Sistem respirasi
Sistem ekskresi
Reproduksi
Male Female
Ordo Salamander
Metamorfosis
Salamanders in eggs.

Salamander with gills.


Their heads are not as Salamander with gills.
large as a frog tadpole. The front legs develop first.

This adult salamander is


now able to live on the land.
Salamanders like to stay
under moist leaves and
rocks.
Larval types
Habitat

Terestrial

Semi Aquatik
• Akuatik
Salamander
Skeletal system
Sistem Pencernaan
Sumber makanan berupa
zooplankton

Gigi pada salamander

Pinkies

Bloodworm
Cacing
Sistem Reproduksi
Male Female
Proses reproduksi
CAECILIANS

The Unknown Amphibian


Caecilians

• Order: Gymnophiona • Panjang: up to 2.4m


• Family: 5 families yang terpendek: 3.5 in.
• Genus: 26 • Life span: up to 13
• Species: 124 tahun umur binatang.
• Habitat: lumpur, • Mampu bertelur 30 –
serasah daun di hutan 60 telur. Namun yang
tropis dan sungai atau berkembang menjadi
arus air caecillian hanya 2 – 25
ekor.
Famili dari caecilians
• Rhinatrematidae terdapat di Selatan Amerika

• Ichthyophiidae terdapat di Asia Bagian Tenggara

• Uraeotyphlidae terdapat di Selatan India

• Scolecomorphidae terdapat di Subsahara Afrika

• Caeciliaidae terdapat di Selatan dan Amerika pusat

• Subsahara Afrika terdapat di Asia Selatan

• Typhlonectidae terdapat di Selatan Amerika


Persebaran di dunia

Africa Tengah, Asia tenggara, Mexico tenggara, hingga Argentina


• Insang nya mendekati kaudal

• Semua yang carnivorus, dan


ada beberapa yang kanibal.

• Naik kepermukaan untuk


melindungi dirinya.

• Memakanan makanan
berbasis binatang (eg., cacing-
cacing kecil, daphnia, udang
Ambystoma maculatum larvae
air asin, ikan yang dicincang,
nyamuk larvae, dll.)
Caecilians
• Kebanyakan (70%) adalah bertelur dan
larvanya hidup di air.
• Spesies yang melahirkan, hanya ada di Afrika
dan Amerika Selatan dengan spesies
Caeciliidae, all Typhlonectidae, and
Scolecomorphus

Boulengerula taitanus
Caecilian Embryo
Viviparous Species
Larval Caecilian

Aquatic stage with gills that are transient.


Caecilian Head
Sistem indra
• Kepalanya yang keras, tebal karena memiliki tengkorak
yang membantu caecilian menggali ke di dalam
tanah(lumpur)
• Oleh karena habitat mereka yang kebanyakan di bawah
tanah, caecilians tidak memerlukan penglihatan atau
pendengaran yang tajam. Sehingga mata mereka adalah
sangat kecil dalam beberapa jenis, atau
menyembunyikan di bawah kulit atau tengkorak pada
beberapa jenis lain.
• Caecilians tidak mempunyai telinga yang membuka,
dengan demikian peneliti berasumsi bahwa caecilian
dapat mendengar bunyi-bunyi.
Tentacles
• Tentakel yang ditempatkan antara lubang hidung
dan mata, digunakan untuk menempatkan
mangsa dan mendeteksi lingkungan.
Makanan
• Di dalam suatu mulut caecilian adalah lusinan
dari gigi jarum tajam/jelas. Gigi itu digunakan
untuk merebut cacing-cacing, anai-anai,
kerang-kerangan, ular-ular kecil, kodok-kodok,
kadal-kadal, dan bahkan caecilians yang lain.
Semua makanan ditelan keseluruhan.
Eating tubifex worms
Skin Glands
• Caecilians memiliki
kelenjar racunpada
kulitnya yang
difungsikan untuk
melindungi mereka dari
predator.
Mucus
glands

Toxic glands

Anda mungkin juga menyukai