Bagian tubuh
Dorsal (punggung)
Ventral
Ektoderma
Dilengkapi alat untk melekatkan diri pada inang dan kait Lapisan tubuh mesoderma Membentuk alat reproduksi, jaringan otot, jaringan ikat
endoderma
SISTEM PENCERNAAN
Berupa rongga gastrovaskuler di tengah tubuh.
SISTEM EKSKRESI
Tersusun dari sel api atau bulu getar (solenosit) Untuk memelihara keseimbangan osmosis antara hewan dgn lingkungannya
SISTEM SARAF
Dua ganglia otak dengan saraf tepi dan membentuk sistem saraf
tangga tali
SISTEM REPRODUKSI Hermaprodit Generatif : perkawinan silang dan fertilisasi internal Vegetatif : regenerasi
SISTEM PENGINDERAAN
Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba berupa oseli dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pengatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai.
(CACING PITA)
MONOGENEA
Merupakan cacing pipih yang hidup secara seluruh tubuhnya bebas Habitat di air tawar (kolam, danau atau sungai yang bersih) Pemakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati Bernafas melalui difusi pada permukaan tubuhnya Hermaprodit Panjang tubuh bervariasi antara 5-50 mm Tidak memiliki darah Tubuh berwarna gelap, cokelat, dan abuabu Reproduksi melalui : Seksual dan aseksual (fragmentasi) contoh: Planaria, Acoela, Microstonum dan Bipalium
Terdiri dari mulut, faring dan usus. Tidak punya anus. faring dapat dijulurkan dan berhubungan dengan usus (rongga gastrovaskuler). Beberapa planaria mempunyai usus yang bercabang 3, satu ke arah anterior dan 2 ke arah posterior.
Hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cabang-cabang usus. Sisa makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut lagi
keluar pori pengeluaran. Sisa metabolisme sebagian besar dibuang secara difusi melalui dinding tubuh.
Sistem reproduksi
Planaria berkembang biak secara seksual yaitu dengan
Planaria umumnya melakukan perkawinan silang. Planaria mempunyai daya regenerasi yang amat tinggi. Bila tubuh planaria dipotong-potong, maka dari tiap potongan ini akan tumbuh individu baru A. Terpotong alami B. Dibelah 2 C. Dibelah 3 Reproduksi aseksual disebut fragmentasi
Clonorchis
Cacing ini hidup di dalam hati ternak seperti domba, kambing, dan binatang
Saluran pencernaan cacing hati dimulai dari mulut yang terletak di ujung
1.
Sercaria
Sercaria yang dihasilkan akan berpindah menempel pada tumbuhan air
4.
5.
TREMATODA
CLONORCHIS SINENSIS
Merupakan cacing hati yang parasit pada hati manusia. Perbadaannya dengan Fasciola Hepatica adalah fasciola memilih tumbuhan air untuk meletakkan metaserkaria , maka Clonorchis memilih ikan air tawar. Cacing ini dapat merusak sel-sel hati dan dapat menyebabkan kematian.
1.
Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria Sercaria yang dihasilkan akan berpindah inang ke inang perantara
2.
Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang 6. perantara 1, biasanya adalah siput
3.
2, biasanya ikan
Pada tubuh ikan, metaserkaria akan membentuk kista.
4.
8.
Schistosoma
Clonorchis sinensis
keseimbangan Statotista.
beruas-ruas biasa disebut proglotid, 7. Kulit dilapisi kitin sehingga tak 2. Bagian tubuh : kepala, leher dan posterior tercerna oleh enzim di usus inangnya
hewan
4. Tidak memiliki alat pencernaan dan 10. Tanie Saginata (c. pita sapi.), Tanie mulut solium, Diphylidium Caninum,
Taenia saginata
Taenia solium
Sistiserkus tumbuh dan berkembang menjadi cacing pita dewasa dalam tubuh manusia
Dari tubuh manusia proglotid cacing terlepas dan keluar bersama tinja.
Manusia makan ikan yang mengandung pleroserkoid dan tidak dimasak sempurna
Umumnya parasit
TURBELLARIA TREMATODA Planaria Bebas di air tawar Bebas di air tawar Fasciola hepatica Dalam siput Kantong empedu biribiri dan manusia
CESTODA
MONOGENEA
Taenia solium Neobenedenia Daging babi manusia mamalia Udang dan ikan
Permukaan tubuh
Tertutup Tidak ada Tertutup epidermis dan epidermis dan kutikula, silia silia tidak ada epidermis dan silia Tidak ada
Alat isap
CIRI-CIRI
TURBELLARIA TREMATODA
CESTODA
MONOGENE A
SEGMENTASI
SISTEM PENCERNAA
Tidak ada
Mulut, probosis, usus bercabang 3
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Mulut, faring dan usus
Sel api
Sel api
Sel api
Sel api
a) Ancylostoma duodenale merupakan jenis cacing tambang yang banyak dijumpai di benua Afrika dan Asia. b) Panjang tubuhnya antara 1-1,5 cm. c) Pada bagian anteriornya terdapat mulut disertai kait yang berguna untuk meletakkan diri pada usus inangnya. d) Hidup parasit pada usus halus manusia. Cacing ini menghisap darah inangnya dan menghasilkan zat antikoagulasi yang mencegah pembekuan darah sehingga penderita penyakit ini mengalami anemia. e) Penyakit yang ditimbulkannya disebut Ancylostomiasis. f) Cacing betina dapat menghasilkan 20 ribu butir telur perhari.
Telur keluar bersama feses dan akan menetas larva rabditiform. larva ini selanjutnya akan berubah menjadi filariform yang mampu menembus kulit. Infeksi melalui kulit oleh larva filariform disebut infeksi aktif. Larva yang masuk melalui kulit, selanjutnya akan mengikuti aliran darah, terus masuk ke hati, ke jantung, paru-paru, trachea, faring lalu kerongkongan dan akhirnya di usus. Di dalam usus itu cacing mnetap dan dewasa. Infeksi pasif yaitu telur cacing tambang yang keluar bersama feses masuk kembali ke dalam saluran pencernaan bersama-sama makanan atau minuman yang tidak higenis.
Pada saat akan bertelur, cacing betina menuju ke anus, dan bergerakgerak, sehingga menyebabkan penderita cacing merasa gatal dan menggaruk-garuk anusnya. Ketika menggaruk tersebut, telur cacing menempel pada kuku atau celah kuku. Dan apabila waktu makan, tangannya belum tercuci bersih, maka telur-telur tadi akan masuk dan menginfeksi lagi.
TRICHINELLA SPIRALIS
Cacing ini menyebabkan penyakit trikinosis. Penyebarannya melalui pengonsumsian daging yang tidak higienis dan mengandung larva cacing. Larva tinggal di dalam usus halus dan bertelur. Telur menetas menjadi larva dan masuk ke dalam otot lurik untuk membuat kista
4.
Nemathelminthes yang hidup bebas tidak mempunyai arti penting bagi kehidupan. Akan tetapi, nemathelminthes yang hidup parasit dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan merusak tanaman pertanian. Banyak jenis Nemathelminthes yang dapat hidup dalam keadaan kering, dingin dan lingkungan yang buruk. Cacing yang merusak tanaman gandum (Heteredo radicola) mampu hidup setelah mengalami kekeringan selama 28 tahun.
Pengertian
Annelida (dalam bahasa latin, annulus= cincin) atau cacing gelang a d a l a h ke l o m p o k c a c i n g d e n g a n tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana
Tubuhnya simetris bilateral dan lapisi oleh kutikula. Ruas tubuhnya tidak hanya berada di bagian luar, tetapi juga di sebelah dalam. Setiap ruas memiliki alat reproduksi, alat ekresi, otot, dan pem buluh darah. Antara ruas yang satu dengan yang lainnya berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi. Segmentasi yang demikian disebut metameri. Lapisan penyusun tubuh anelida terdiri atas tiga lapis atau triploblastik, yaitu terdiri dari endoderma, mesoderma, dan eksoderma. Mesoderma berkembang menjadi semacam kantong yang berisi cairan. Diding luar kantong ini melekat pada ektoderma yang disebut lapisan somatik, sedangkan dinding dalamnya melekat pada endoderm dan disebut lapisan splanknik
Ciri-ciri Anelida b. c. d. e. Hidupnya di air laut, air tawar, dan darat atau sebagai parasit pada organisme lain. Sifat hermafrodit walaupun pada beberapa jenis diantaranya terjadi reproduksi secara aseksual. Sebagian besar anggotanya menghasilkan larva yang bersilia yang disebut larva trokofor. Sifatnya metameri, yaitu setiap ruas tubuhnya mempunyai alat pencernaan, alat saraf, alat ekskresi, alat pembiakan, otot, dan pembuluh darah sendiri. Alat pencernaan makanannya sudah lengkap, yaitu terdiri atas mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok, usus dan anus. Alat peredaran darahnya terdiri atas jantung pembuluh atau jantung semu dan pembuluh darah. Alat ekskresinya berupa nefridia. Sistem respirasinya dilakukan melalui kulit atau dengan insang. Sistem sarafnya terdiri atas ganglion otak dan tali saraf yang tersusun sebagai tangga tali.
f. g. h. i. j.
Klasifikasi
Hirudinea (lintah)
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly=banyak, chaetae=rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal=parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.
Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah. Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Contoh Oligochaeata
a) Lumbricus terrestris (cacing tanah) Cacing ini berguna untuk menyuburkan tanah
Keterangan: a) Struktur tubuh cacing tanah (Lumbricus terestris) b) potongan melintang tubuh, dan c) bagian sistem pencernaan didekat kepala
anus
Contoh Hirudinea
a)
b) Hirudo medicinalis, yaitu lintah yang hidup di air tawar. c) Hirudinaria javanica, yaitu lintah yang hidup di pulau jawa. d) Dinobdella ferox, yaitu lintah yang terdapat di India. e) Limnatis nilofica, yaitu lintah yang terdapat di timur tengah.
STRUKTUR HIRUDINEA
Pada umunya anelida tidak merugikan manusia, bahkan menguntungkan. Akan tetapi, ada beberapa anggota annelida yang merugikan. a. Annelida yang menguntungkan bagi kehidupan sebagai berikut. 1) Beberapa jenis Annelida enak dimakan dan merupakan sumber protein hewani, misalnya cacing palolo dan cacing wawo. 2) Cacing tanah membantu menguraikan sampah dan dijadikan tanah gembur sehingga tanah menjadi tubuh. b. Annelida yang merugikan bagi kehidupan antara lain pacet dan lintah karena keduanya menghisap darah manusia dan hewan.