Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

FILUM PORIFERA DAN COELENTERATA

Disusun oleh :

Rismatul Jannah (036119034)

Kelas 2B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2020
1. Jelaskan Ciri-ciri umum dari Porifera dan Coelenterata?

2. Jelaskan dengan gambar dan skema saluran air yang terdapat

     pada Porifera? bagaimanakah cara Reproduksi dari Porifera,

     jelaskan dengan contoh hewannya.

3. Bagaimanakah ciri umum dari Coelenterata?

4. Bagaimanakah cara Coelenterata melakukan pencernaan dan

    reproduksi?

5. Tuliskan dengan lengkap Klasifikasi Porifera dan Coelenterata,

     masing-masing 2 spesies setiap kelasnya.

6. Bagaimanakah ciri-ciri dari Phylum Platyhelminthes?

7. Jelaskan siklus hidup cacing kelas Turbellaria, Trematoda, dan 

    Cestoda (dijelaskan dengan contoh spesiesnya)

8. Bagaimanakah cara mencegah agar tidak terjadi infeksi atau

     terjangkit penyakit akibat cacing parasit?


    

JAWABAN

1. Ciri-ciri Porifera dan coeleinterata:


Ciri-ciri porifera:
 uniseluler
 diploblastik
 aselomata
 Mayoritas hidup di perairan laut
 permukaan tubuh berpori à Porifera
 memiliki struktur tubuh yang sederhana
 belum memiliki jaringan
 hermafrodit (masing-masing individu dapat berperan sebagai jantan maupun
betina)
 reproduksi vegetatif dengan budding dan gemmule, sedangkan reproduksi
generatif dengan konjugasi
 memiliki daya regenerasi yang besar
 rangka tubuh tersusun atas spikula yang terbuat dari zat kapur, silikat, atau serabut
protein.
Ciri-ciri Coelenterata
 Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
 Memiliki simetri radial.
 Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
 Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukan yang berfungsi sebagai mulut sekaligus
anus.
 Merupakan hewan diploblastik.
 Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
 Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
 Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.

2. Gambar skema saluran air


Cara Reproduksi filum porifera

Porifera tersebut berkembang biak dengan secara aseksual serta seksual. Berikut ini
penjelasan reproduksi porifera dengan secara seksual dan aseksual.

 Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual porifera dengan cara pembentukan tunas (budding). Tunas
tersebut yang dihasilkan kemudian memisahkan diri dari induknya serta hidup sebagai
individu baru, atau juga tetap menempel pada induknya sehingga akan menambah
jumlah bagian-bagian dari kelompok Porifera tersebut

 Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual tersebut berlangsung dengan persatuan antara sel telur serta
juga spermatozoid, yang akan menghasilkan yang namanya  zigot, selanjutnya akan
berkembang menjadi larva yang berflagel. Larva itu bisa berenang serta keluar dengan
melalui oskulum. Jika menemukan tempat yang seksual, larva tersebut maka akan
menempel kemudian tumbuh menjadi porifera.yang  baru.

Contohnya : Leucosolenia

3. ciri umum coelenterata


 Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
 Memiliki simetri radial.
 Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
 Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukan yang berfungsi sebagai mulut sekaligus
anus.
 Merupakan hewan diploblastik.
 Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
 Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
 Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.

4. Coelenterata melakukan reproduksi dengan dua cara yaitu:

 Aseksual (Vegetatif)

Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. Makin lama makin besar,
lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya
membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu menjadi koloni.

 Seksual (Generatif)

Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase
medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak
dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot.
Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang
meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.

Pencernaan pada coelenterata yaitu :

Pada coelenterata mangsa dicerna di dalam rongga gastrovaskular yang berfungsi sebagai
usus dan dapat dibagi menjadi dua yaitu pencernaan ekstraseluler dan pencernaan
intraseluler. Pencernaan secara ekstraseluler yaitu dengan bantuan enzim yang terdapat pada
gastrosol atau coelenteron yaitu semacam kantung yang berbatasan dengan gastrodermis.
Sedangkan pencernaan secara intraseluler dengan cara dicerna oleh vakuola makanan yang
terdapat di dalam rongga gastrovaskular, rongga ini dipisahkan oleh penyekat. Dalam rongga
gastrovaskular makanan akan dicerna dengan sehingga menghasilkan sari makanan yang
akan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi.

5 . klasifikasi porifera dan coelenterata

Porifera :

a. Kelas Hexactinelida (Hyalospongiae)

- Contoh : Euplectella sp.

Kingdom : Animalia

Filum : porifera

Kelas : Hexactinellida

Ordo : lyssacinosida

Famili : Euplectellidae

Sub family : Euplectelllinae

Genus :Euplectella owen

Spesies : Euplectella aspergillum

- Contoh : Hyalonema sp.

Kingdom : Animalia

Filum : porifera

Kelas : Hexactinellida

Ordo : Amphidiscosida

Famili : Hyalonematidae

Genus : Hyalonema

Spesies : Hyalonema abyssale

B. Kelas Demospongiae
- Contoh : oscarella sp.

Kingdom : Animalia

Filum : porifera

Kelas : Homoscleromorpha

Ordo : Homosclerophorida

Famili : oscarellidae

Genus : oscarella

Spesies : oscarella carmela

- Contoh : mycilla sp.

Kingdom : Animalia

Subkingdom : parazoa

Filum : porifera

Kelas : Demospongiae

Spesies : myxcilla incrustans.

C. Kelas Calcarea

- Contoh : leucetta sp

Kingdom : Animalia

Subkingdom: parazoa

Filum : porifera

Kelas : Calcarea

Spesies : leucetta chagosensis.

- contoh : petrobiana sp.

Kingdom : Animalia

Subkingdom: parazoa

Filum : porifera
Kelas : Calcarea

Spesies : petrobiana massiliana

Coelenterata:

A. kelas Hydrozoa

- contoh: Hydra sp

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Eumetazoa

Filum : Cnidaria

Subfilum : medusozoa

Kelas : Hydrozoa

Subkelas : Leptolinae

Ordo : Anthomedusae

Famili : Hydridae

Genus :Hydridae Linnaeus

Spesies : Hydra amerricana

- contoh: obelia sp

Kingdom : Animalia

Filum : Cnidaria

Kelas : Hydrozoa

Ordo : Leptothecata

Famili : Campanularidae

Genus : Obelia

Spesies : Obelia dichotoma

B. kelas Scyphozoa

- Contoh: Aurelia Aurita


Kingdom : Animalia

Filum : Cnidaria

Kelas : Scyphozoa

Ordo : Senaeostomeae

Famili : Ulmaridae

Genus : Aurelia

Spesies : Aurelia Aurita

- Contoh : cyanea sp.

Kingdom : Animalia

Filum : Cnidaria

Kelas : Scyphozoa

Ordo : semaestomeae

Famili : Cyaneidae

Genus : Cyanea

Spesies : Cyanea Capillata

C. kelas Anthozoa

- contoh : Acrophora sp

Kingdom : Animalia

Filum : Cnidaria

Kelas : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Famili : Acroporidae

Genus : Acrophora

Spesies : Acrophora sp

- Contoh : Euplxaura anthiphetes


Kingdom : Animalia

Filum : Cnidaria

Kelas : Anthozoa

Ordo : Antipatharia

Famili : Antipathidae

Genus : Antipathes pallas

Spesies : Euplxaura anthiphetes

6. Ciri- ciri filum plathyhelminthes

1. Mempunyai bentuk tubuh pipih, simetris dan tidak bersegmen


2. Ukuran tubuh ada yang mikroskopis (kecil sekali) dan ada juga yang mencapai
panjang hingga 20 cm, contohnya cacing pita
3. Tidak memiliki dubur atau lubang pengeluaran kotoran (feses). Dengan kata lain
hanya memiliki satu lubang yaitu mulut.
4. Kemampuan penyembuhan diri atau regenerasi sangat tinggi dan bersifat
hermafrodite.
5. Mayoritas hidup parasit, hanya sebagian kecil yang hidup bebas
6. Habitat di air tawar, air laut, tempat lembab, atau dalam tubuh organisme lain.

7. Siklus hidup kelas Turbellaria (cacing berambut getar)


Contoh : Planaria sp.
Sistem reproduksi secara Vegetatif dengan Amphigoni dan memiliki daya regenerasi
yang tinggi apabila tubuhnya terpotong, setiap potongan dapat tumbuh menjadi
individu baru. Dan secara generatif dengan perkawinan (bersifat hemaprodit)
Siklus hidup trematoda

Contoh : Schistosoma

Telur – Trematoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan telur.

mirasidium – Telur menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium


(en: miricidium), yang akan menginfeksi inang perantara pertama.

Sporosista – Dalam tubuh inang perantara, mirasidium berkembang menjadi kantong


memanjang yang disebut sporosista (en: Sporocyst). Sporosista dapat berkembang
menjadi lebih banyak sporosista, atau menjadi larva tahap berikutnya.

Larva redia – Sporosista berkembang menjadi larva dengan mulut penghisap yang
disebut redia. Redia dapat berkembang menjadi lebih banyak redia, atau menjadi larva
tahap berikutnya.

Larva serkaria – Redia berkembang menjadi larva seperti kecebong yang disebut
serkaria (en: cercaria). Serkaria mungkin motil dan memiliki ekor, dan kemudian
menginfeksi inang perantara kedua (tergantung spesies).
Sista mesoserkaria atau metaserkaria – serkaria dapat berkembang menjadi
Trematoda dewasa, atau dorman terlebih dahulu dalam bentuk sista. Mesoserkaria
(en: mesocercaria) merupakan bentuk serkaria yang sedikit dimodifikasi dan dorman.
Metaserkaria (en: metacercaria) merupakan bentuk serkaria yang berubah menjadi
sista dan dorman.

Dewasa – merupakan fase cacing hisap yang mampu melakukan reproduksi seksual
untuk menghasilkan telur.

Siklus hidup kelas trematoda

contoh : fasciola hepatica

Telur keluar bersama tinja → menetas di air menjadi mirasidium → masuk ke hospes
perantara 1 (keong air) → berkembang menjadi sporokista → redia 1 → redia 2 →
serkaria → keluar dari hospes perantara 1 → menempel pada hospes perantara 2
(tumbuhan air) → berkembang menjadi meteserkaria → jika tumbuhan air yang
mengandung metaserkaria tertelan hospes definitif → akan terjadi ekskistasi di dalam
duodenum → menembus dinding usus → cavum abdominalis → menembus kapsul
hepar →parenkim hepar → saluran empedu → menetap dan berkembang menjadi
dewasa dalam waktu ± 12 minggu.
siklus hidup kelas cestoda
Siklus hidup kelas Cestoda

Contoh : taenia saginata/ taenia solium

Pertama, segmen tubuh Taenia


yang telah matang (proglotid) dan mengandung telur akan keluar secara aktif dari anus
manusia bersama feses manusia yang terinfeksi Taenia. Bila inang definitif (manusia)
maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur bersama makanan yang dikonsumsi,
selanjutnya proglotid akan menetas akan dan mengeluarkan embrio cacing yang
disebut onkosfer.
Selanjutnya, onkosfer akan menembus dinding usus mengikuti sirkulasi darah limfa dan
kemudian berkembang menjadi sistiserkus yang infektif di dalam otot tertentu. Bagian otot
yang paling sering terserang sistiserkus yaitu jantung, diafragma, lidah, otot pengunyah,
daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk.
Otot atau daging sapi/babi yang diolah kurang matang dan termakan oleh seseorang dan
masuk ke dalamnya. Di dalam tubuh manusia yang terinfeksi, sistiserkus kemudian akan
berkembang menjadi Taenia sp.
Secara sederhana, urutan siklus hidup Taenia sp diberikan seperti berikut:
1. Cacing dewasa tumbuh pada tubuh manusia di usus halus 
2. Proglotid dari Taenia sp yang mengandung telur keluar bersama feses
3. Telur termakan sapi atau hewan ternak lainnya 
4. Onkosfer (embrio cacing ) terlepas dari telur,menembus dinding usus dan kemudian
masuk ke peredaran darah hingga sampai ke otot atau daging sapi/babi
5. Onkosfer berkembang menjadi sistiserkus di otot atau daging sapi/babi 
6. Manusia terinfeksi cacing setelah memakan daging kurang matang yang mengandung
sistiserkus

8. Bagaimanakah cara mencegah agar tidak terjadi infeksi atau terjangkit penyakit akibat
cacing parasit?
1. Cuci tangan dan kaki Anda secara teratur
2. terutama setelah memegang makanan mentah, sehabis buang air besar, sehabis
berladang, berkebun, atau mengolah tanah, dan setelah memegang kotoran
manusia atau hewan
3. Cuci bahan makanan dan masak sampai matang.
4. Pastikan minum air mineral yang bersih, sebaiknya minum dari air kemasan saat
Anda bepergian.
5. Hindari menelan air dari danau, sungai, atau kolam.
6. Hindari memegang kotoran hewan secara langsung, terutama kotoran kucing

Sumber

Tentorku. 2016. Siklus hidup cacing isap (trematoda) . Artikel. diakses pada
https://www.tentorku.com/siklus-hidup-cacing-isap-trematoda/ .[senin, 23 maret
2020]

Jun. 2017. Pengertian Platyhelmintes, Ciri-Ciri, Reproduksi, Siklus, Klasifikasi &


Peranan. Artikel. diakses pada: https://learniseasy.com/pengertian-platyhelmintes-
ciri-ciri-reproduksi-siklus-klasifikasi-peranan/. [ senin, 23 maret 2020]
Setiawan, Samhis. 2019. Penjelasan Klasifikasi Porifera Beserta Cirinya. Artikel.
diakses pada : https://www.gurupendidikan.co.id/filum-porifera/ [ selasa,
24 maret 2020]
admin. 2020. Siklus Hidup Taenia sp (Taenia saginata dan Taenia solium). Artikel.
diakses pada: https://idschool.net/sma/siklus-hidup-taenia-sp-
taenia-saginata-dan-taenia-solium/ [rabu, 25 maret 2020].

Joseph, Novita . 2020. Cari Tahu Ciri, Penyebab, dan Cara Mengobati Infeksi Parasit.
Artikel. Diakses pada : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/ciri-
penyebab-mengobati-parasit/ [rabu, 25 maret 2020].

https://sciencebooth.com/2014/01/23/porifera-dan-coelenterata/ diakses pada [selasa ,


24 maret 2020].

https://www.murid.co.id/peranan-coelentara/ diakses pada [ senin, 23 maret 2020]

Anda mungkin juga menyukai