Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

CAMPURAN UNSUR, DAN SENYAWA

Nama Kelompok :

Kresanias Hatnan Sudin (036119031)

Ika Yulianingsih (036119033)

Rismatul Jannah (036119034)

Wanda Salsabilla (036119035)

Muhammad Fathoni (036119036)

Kelas 2B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2020
A. PENDAHULUAN

Tujuan Praktikum :
1. Menjelaskan perbedaan campuran, senyawa dan unsur.
2. Dapat mengelompokkan suatu zat ke dalam unsur, senyawa dan campuran.
3. Terampil memisahkan komponen-komponen dari suatu campuran.
Dasar teori :
Campuran yang homogen maupun yang heterogen sifat masing-masing zat menjadi
bagian-bagian yang nampak. Oleh karena itu, campuran dapat dengan mudah dipisahkan
kembali tanpa menggunakan proses kimia. Pada senyawa sifat masing-masing zat yang
menjadi bagian-bagiannya sudah hilang dan sukar untuk dipisahkan kembali kecuali
dengan menggunakan proses kimia. Unsur merupakan zat yang tidak bisa terurai lagi
menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari
suatu unsur adalah atom. Unsur dapat dikelompokkan ke dalam unsur logam, non logam
dan semi logam.
Senyawa adalah gabungan dari 2 atau lebih unsur yang saling bereaksi dan tidak
memiliki sifat yang sama dari unsur penyusun nya. Proses penguraian senyawa dapat
terjadi karena proses pemanasan atau saliran listrik. Rumus kimia dalam suatu senyawa
dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Sifat-sifat dalam senyawa:
1. Senyawa itu dapat terbentuk apabila melalui suatu proses dari reaksi kimia.
2. komponen penyusun yang ada pada suatu senyawa pasti mempunyai suatu
perbandingan tertentu yang sifatnya itu tentu saja tetap.
3. senyawa tidak akan bisa dipisahkan dengan komponen penyusunnya kembali dengan
melalui reaksi fisika.
Campuran, adalah gabungan dari 2 zat atau lebih unsur atau senyawa yang tidak
saling bereaksi dan masih memiliki sifat yang sama dari penyusunnya. Sifat asli dalam
suatu zat pembentuk campuran yaitu ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain.
berdasarkan homogenitasnya, campuran dikelompokkann menjadi 2 yaitu :
1. Campuran Homogen, yaitu campuran yang terdiri diantara dua zat atau lebih yang
apabila partikel-partikel penyusunnya itu tidak bisa dibedakan. Contoh : Air gula.
2. Campuran Heterogen, yaitu campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel
penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lain. Contoh : Air minyak.

B. METODE
1. Waktu dan tempat
Praktikum campuran unsur, dan senyawa dilakukan pada hari rabu, 4 Maret 2020 di
laboratorium 2 biologi FKIP Universitas Pakuan.
2. Alat dan bahan
Alat :
1. Gelas kimia
2. Batang pengaduk/spatula
3. Statif dan klem
4. Corong dan kertas saring
5. Kaki tiga dan kaca asbes
6. Petridish
7. Labu erlenmeyer
8. Pinggan porselen
9. Sendok plastik
10. Tabung reaksi pyrex
11. Tabung reaksi biasa
12. Rak tabung reaksi
13. Penjepit tabung reaksi
14. Pembakar spirtus
Bahan :
1. Garam dapur
2. Pasir halus
3. Aquades
4. Serbuk besi
5. Serbuk belerang
6. Alkohol
7. HCl

3. Cara kerja

PERCOBAAN I PERCOBAAN II PERCOBAAN III


1) Langkah pertama yaitu 1) Dimasukan setengah atau 1) Bagian II pada percobaan II
dimasukan satu sendok garam seujung sendok serbuk besi dan dibagi dalam 2 bagian lagi
dapur dan satu sendok pasir serbuk belerang ke dalam masing-masing diasukan ke
halus dalam gelas kimia, lalu porselen kemudian diaduk dalam tabung pyrex (beri label
diaduk sampai rata. sampai rata. 3 dan 4)
2) Setelah itu dinambahkan 25 ml 2) Kemudian kedua campuran 2) Dipanaskan tabung 3 dan 4
aquades dan diaduk. tersebut dibagi menjadi dua tersebut sampai zat yang
3) Lalu disaring larutan tersebut ke bagian, yaitu: terdapat didalamnya emijar
dalam labu erlenmeyer dengan A. Bagian I dibagi dalam dua kemudian didinginkan.
digunakan kertas saring. tabung reaksi biasa (beri 3) Setelah dingin, diasukkan 5 ml
4) Kemudian dituangkan fitratnya label 1 dan label 2). alkohol ke dalam tabung 3 dan
sebanyak 10 ml ke dalam cawan B. Bagian I disimpan dulu ke 5 ml larutan HCl ke dalam
petri. Dan dimanaskan cawan dalam pinggang porselen tabung 4, dan kemudian
petri yang berisi fitrat sampai (untuk percobaan). dikocok kedua tabung tersebut.
larutan menjadi pekat, dan 4) Diamati apa yang terjadi dan
dilanjutkan pemanasan sampai dibandingkan antara percobaan
air menguap. diamati yang I dan II
terjadi.

C. HASIL

PERLAKUAN I PERLAKUAN II PERLAKUAN III


2NaCl + H2O + SiO2 = Fe(S)+S (S) = Fes (s) Fe+S dipanaskan = cairan
2HCl+Na2SiO3(campuran (senyawa sulfida) beku berwarna hitam
heterogen) Tabung reaksi 1 Tabung reaksi 3
Disaring = campuran ( Fe+S + C2H5OH) = (Fe+S+ C2H5OH) =
homogen. Dipanaskan = campuran heterogen campuran heterogen
larutan garam (campuran Tabung reaksi 2 Tabung reaksi 4
homogen) menghasilkan (Fe+S+HCl)= campuran (Fe+S+HCl) = campuran
kristal garam. heterogen dan terjadi heterogen dan terjadi
perubahan warna perubahan warna

D. PEMBAHASAN
Perlakuan I :
NaCl+H2O+SiO2 dicampur dan diaduk menghasilkan campuran heterogen. Lalu campuran
heterogen itu disaring menghasilkan larutan garam (campuran homogen). Setelah disaring
larutan garam (campuran homogen) dipanaskan sampai mendidih dan air nya menguap
sampai diperoleh kristal garam (senyawa). Kristal yang terbentuk dapat dipisahkan dari
cairannya mlalui penyaringan. Peristiwa ini disebut sebagai proses kristalisasi, yaitu cara
memperoleh zat padat yang larut dalam cairan, yang diperoleh dari hasil penguapan.
Perlakuan II:
Fe(S)+S (S) = Fes (s) merupakan senyawa sulfida, pada tabung 1 dilarutkan alkohol ke
dalam senyawa FeS dan menghasilkan campuran heterogen . Dan pada tabung 2 dilarutkan
HCl ke dalam seyawa FeS, terjadi perubahan warna dan menghasilkan campuran heterogen
dengan persamaan reaksi FeS + 2HCl = FeCl2 + H2S.
Perlakuan III:
Fe (serbuk besi) yang berwarna hijau dan S (serbuk belerang) yang berwarna kuning,
setelah dibakar menjadi cairan yang berwarna hitam. Ketika pemanasan dihentikan keluar
bau yang menyengat dan lama kelamaan menjadi membeku. Pada tabung 3 dilarutkan
alkohol menghasilkan campuran heterogen dan pada tabung 4 dilarutkan HCl, mengalami
perubahan warna yang disebabkan adanya perubahan wujud hasil dari endapan dan gas,
dan menghasilkan campuran heterogen.

E. SIMPULAN
Hasil kesilmpulan dari percobaan I larutan garam yang dipanaskan menghasilkan kristal
garam dan terjadi proses kristalisasi.
Pada percobaan II dan III dapat disimpulkan bahwa semua tabung reaksi menghasilkan
campuran heterogen. Pada tabung reaksi 2 dan 4 terjadi perubahan warna yang disebabkan
karena adanya perubahan wujud hasil dari endapan dan gas.

F. DAFTAR PUSTAKA

Hanifa, Farja. 2014. Unsur, Senyawa dan Campuran. Banjarmasin. Makalah.


https://www.slideshare.net/mobile/apinkyeoshin/unsur-senyawa-dan-campuran-ipa
[Ahad, 8 Maret 2020]

Hidayat, Jamiludin. 2010. Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Depok. Arya Duta.
_____. 2015. Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Depok. Arya Duta.
Hidayat, Nandang, Dina Dyah dan Lutsi Sapta. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Bogor.
Hikmah, Fajrin Nurul. 2014. Laporan Praktikum Anorganik I Reaksi Kimia Unsur
Golongan A. Jember. Makalah.
https://www.academia.edu/16342214/Reaksi_Kimia_Unsur_Golongan_A [Ahad, 8
Maret 2020]
G. LAMPIRAN

Gambar 1. hasil kristalisasi percobaan I

Gambar 2. hasil percobaan II dan III

Anda mungkin juga menyukai