Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Biologi-1/IV

PENGAMATAN PADA JARINGAN MERISTEM


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Paktikum Perkembangan
Tumbuhan Dosen Pengampu: Ulfayani Mayasari, S. Pd., M. Si.

KELOMPOK 4:
1. Rosa Mardliyah Padena (0704172041)
2. Suusanti Pratiwi Sagala (0704173083)
3. Rizda Aryani (0704171008)
4. Ahmad Imam Sucahyo (0704173078)

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA. 2018/2019
I. JUDUL PRAKTIKUM: PENGAMATAN PADA JARINGAN
MERISTEM
II. TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Untuk mengamati jaringan meristem
2. Untuk mengamati jaringan meristem sekunder
III. TUJUAN TEORTIS:
Jaringan merupakan suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungs sama.
Aktiitas pembelahan sel samase pertumbuhan dibagi dua yaitu jarngan meristem
dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuk
dan fungsinya, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar (parinkem), jaringan
penyokong, dan jaringan pengangkut tumbuhan. Fungsi jaringan bergantung
penataan dan koordinan jaringan yang mendirikannya (Mulyani, 2006).
Jaringan tumbuhan terbentuk karena berlangsungnya pembelahan dari sel-
sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan
dengan erat antara yang satu dengan yang ainnya. Selanjutnya pembentukan
jaringan-jaringan tersebut sangar erat hubungannya pula dengan pembentukan
berbagai alat pada tumbuhan, akar, batang, daun, bunga, buah dan lain
sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu proses
dalam hidupnya. Seperti: jaringan meristem yang mampu membelah terus-
menerus dan membentuk sel-sel baru (Waluyo, 2006).
Pada tumbuhan-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan muda (
meritem ) adalah juga dalam keadaan muda (embrional). Membran selnya
demikian tips, bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur antara, segi empat dan
kubus, sedangkan ruang sel ( lumen ) masih penuh dengan “protoplas” serta
“vakuola” yang kecil-kecil. Dalam kondisi demikian ini khusus dari jaringan
muda yaitu “sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan
untuk membelah”, yang dalam istilah “meristematis” tentunya sangat berkaitan
dengan “meristem”, sedang kata “meristem” berasal dari kata Yunani “meristos”
yang berarti membagi atau membelah (Sutrian, 2011).
Jaringan meristem adalah sel muda yang selalu membelah. Jaringan
meristem terdiri dari jaringan embrional, yaitu jaringan yang terdapat pada
lembaga tetapi tidak mengalami diferensiasiatau mengadakan pembagian tugas.
Jaringan meristem terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan ada tiga macam yaitu meristem apical,
meristem lateral dan meristem interkalar. Meristem apical terdapat di ujung
batang dan ujung akar. Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa,
misalnya dipangkas luas batang rumput. Meristem lateral terdapat pada kambium
pembuluh dan kambium gabus (Waluyo, 2006).
Jaringan meristem primer ada pada tumbuhan di bagian organ yang paling
muda. Jaringan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuham
embrional / tunas atau lembaga, mempunyai kemampuan untuk membelah,
memanjang dan berdiferensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan dewasa.
Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat
terjadinya pembelahan yang terus-menerus ke arah memanjang. Letak jaringan ini
di ujung batang, di ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal
yang mengarah ke dominasi apikal. Pertumbuhan jaringan meristem primer
menimbulkan batang dan akar bertmbah panjang bukan melebar (A.Fahn, 1982).
Sedangkan jarngan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang
berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan
jaringan meristem disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem
sekunder yaitu kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif
membelah dan terdapat di antara xilem dan floem. Aktivitas kambium
menyebabkan pertumbuhan sekunder sehingga batang tumbuhan terjadi besar
(Hidayat, 1995).
Apikal meristem atau meristem ujung adalah jaringan muda yang
terbentuk oleh sel-sel initial (muda). Letak jarngan ini di ujug-ujung dari alat-alat
tumbuhan. Lateral meristem atau meristem samping adalah jaringan muda yang
terbentuk sel-sel initial, letak jaringan ini di tepi dari alat-alat tumbuhan.
Sedangkan intercalary meristem atau meristem interkalar ada jaringan muda yang
terbentul oleh sel-sel initial, letak jaringan ini antara bagian-bagian dari alat-alat
tumbuhan (antara jaringan-jaringan dewasa) (Sutrian, 2011).
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan ujung
batang. Meristem apikal selau menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.
Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan
primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan meristem.
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder adalah proses pertumbuhan yang
menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral
disebut (juga kambium). Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang
telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan sekunder pada bidang
yang sejajar dengan akar dan batang. Meristem interkalar atau meristem antara
adalah meristem yang terletak di antara jaringan meristem primer dan jaringan
dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang
rumput-rumput (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan
pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga (A.Fahn, 1982).
Fungsi utama sel-sel meristematik adalah mitosis. Bentuk selnya tipis dan
berdindng tipis dan tanpa vakuola. Jaringan meristem terletak pada ujung akar dan
batang. Mitosis pada jaringan meristem menghasilkan sel-sel baru untuk
pertumbuhan tanaman. Sel-sel yang terbentuk melalui mitosis tersebut akan
berdiferensiasi membentuk bebrapa tipe jaringan (Kimball, 2003).
Glutanim merupakan salah satu jenis asam amino yang banyak digunakan
dalam kultur jaringan untuk induksi pembentukan maupun pertumbuhan tunas.
Glutanim berperan dalam dediferensiasi sel, proliferasi, dan menjaga potensi
embrionik eksplan dan sangar diperlukan untuk bionsintesis asam amino. Pada
ferasi, dan menjaga potensi embrionik eksplan dan sangat diperlukan untuk
biosintesis asam amino. Pada penelitian Winarto membuktikan bahwa glutanim
membrikan pengaruh yang signifikan untuk menstimulasi pertumbuhan tunas
eksplan. Penelitian tentang kultur kalus dan kultur tunas tanaman Anthurium
andreanum dengan penambahan glutanim 10 ppm hingga 50 ppm membuktikan
bahwa kalus dan tunas yang dibentuk cenderung meningkat sedangkan
penambahan glutanim dengan konsentrasi tinggi yakni lebih dari 200 ppm bersifat
menghambat, oleh karena itu pada penelitian itu menggunakan konsentrasi 0 ppm
sebagai kontrol, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm untuk mengetahui
respon pertumbuhan eksplan (Waluyo, 2006).
Pada kebanyakan monokotyledoneae terutama pada Graminase (rumput-
rumput) ruas-ruas batangnya dapat tumbuh bertambah panjang, hal ini karena
karena adanya meristem interkalar yaitu pada nodus-nodusnya (buku-buku
batang), sel-sel di sin tetap aktif membelah-belah (meristem). Kambium dan
kambium gabus atau phellegon termasuk meristem sekunder, yang berasal dari
sel-sel dewasa yang berubah keadaannya menjadi meristematis atau dapat pula
berasal dari sisa-sisa meristem primer. Kebanyakan dari sel-sel meristem sekunder
berbentuk prisma atau pipih yang di bagian tengahnya terdapat vakuola yang
besar (Sutrian, 2011).
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Mikroskop 1 buah
2 Cover glas 3 buah
3 Objek glass 3 buah
4 Pisau silet 1 buah

B. Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Ujung Akar Aloe Vera Secukupnya
2 Ujung Batang Ricinus Communis Secukupnya
3 Ujung Ricinus Communis Secukupnya
4 Air Secukupnya

V. PROSEDUR KERJA
1. Dibuat irisan membujur akar Aloe vera, diletakkan pada gelas benda
dan ditetsin air kemudian ditutup dengan gelas penutupnya. Diamati
daerah meristem pada ujung akar tersebut. Ditunjukkan bagian
dermatogen, periblem, dan pleromnya. Ditunjukkan bagian
dermatogen, periblem, dan plerom merupakan perimodial untuk
jaringan apa?
2. Dibuat insan membujur batang Ricinus communis, diletakkan pada
gelas dan diteteskan air kemudian ditutup dengan gelas penutupnya.
Diamati daerah meristem apikal pada ujung batang tersebut.
Ditunjukkan bagian promeristem, protoderm, prokambum dan
meristem dasarnya. Keempat jaringan tersebut merupakan primodial
untuk jaringan apa ?
3. Dibuat insan melintang batang Ricinus communis, diletakkan pada
gelas dan ditetesin air kemudian ditutup dengan gelas penutupnya.
Ditunjukkan kambium pada preparat tersebut. Jaringan apa yang akan
dibentuk oleh kambium tersebut ?
VI. HASIL PENGAMATAN
Ujung akar Aloe vera Perbesaran 10x10

Tudung akar Aloe vera Perbesaran 10x10


Ujung Batang Ricinus communis Perbesaran 10x10

Batang Ricinus communis Perbesaran 10x10

VII. PEMBAHASAN
 Akar Aloe Vera
Akar merupakan bagian bawah dari tumbuhan dan umumnya berkembang
di bawah permukaan tanah. Akar Aloe veraderma ini termasuk akar serabut. Pada
akar muda, jika dilakukan irisan membujur terdapat tidak terlalu jelas, yaitu
tudung akar daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan dan daerah diferensasi.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan menurut titik timbulnya, dapat
diterangkan dengan teori Histogen dan Tunika-Korpus. Akan tetapi yang dipakai
yaitu teori histogen pada saat praktikum kali ini. Yang terlihat jelas yaitu
1. Dermatogen merupakan lapisan terluar yang nantinya akan tumbuh
menjadi epidermis. Dermatogen ini biasanya terdiri dari selapis sel.
2. Periblem merupakan lapisan tengah yang natinya akan tumbuh menjadi
korteks, periblem ini biasanya terdiri dari beberapa lapisan sel.
3. Pleurom merupakan lapisan dalam yang nantinya akan tumbuh menjadi
silinder pusat. Silinder pusat inilah yang kita kenal sebagai jaringan
pengangkat yaitu xilem dan floem.
Pada bagian ujung akar ini terdapat meristem apikal yang menyebabkan
pertumbuhan primer. Maksudnya, suatu tumbuhan tersebut akan mengalami
proses pertumbuhan ke atas maupun ke bawah. Hal ini disebabkan karena sel-sel
meristem masih aktif membelah.
Selain itu, pada ujung akar Aloe vera ditemukan tudung akar. Tudung akar
ini berfungsi melinungi promeristem akar serta membantu penembusan tanah oleh
akar. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkimatis dengan berbagai tingkatan
diferensiasi. Selnya kadang tersusun atas deretan radial yang berasal dari
permulaan tudung akar.
 Ujung Batang Ricinus communis ( Jarak )
Batang merupakan salah satu dari organ dasar dari tumbuhan
berpembuluh. Batang Ricinus communis ini berbentk bulat, beruas, licin dan
berwarna coklat-kehijauan. Ketika dilakukan pengirisan secara membujur pada
ujung batang Ricinus communis terdapat daerah meristematik primer. Meristem
primer dapat dibedakan menjadi 3 daerah tingkat perkembanagan sel yang
berbeda-beda. Pada ujung batang, terdapat meristem ujung. Di dekat meristem
ujung terdepata promeristem dan daerah meristematik lain yang terdiri dari
sekelompok sel yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu. Daerah
meristematik ini terdri dari:
1. Protoderm merupakan lapisan terluar luar yang nantinya akan mdan
embentuk epidermis.
2. Meristem dasar merupakan lapisan yang akan membentuk jaringan dasar
tumbuhan yang mengisi empulur dan koteks, seperti parenkim, kolenkim
dan sklerenkim.
3. Prokombium merupakan lapisan yang akan membentuk jaringan ikatan
pembuluh primer atau xilem dan floem serta kambium.
Meristem primer ini biasanya terdapat pada ujung akar dan ujung batang
yang menyebabkan pertumbuhan. Artinya, tumbuhan akan dapat tumbuh
memanjang. Hal ini disebabkan sel meristem masih aktif membelah dan akan
terus melakukan pemanjangan.
 Batang Ricinus communis
Pengirisan batang Ricinus communis secara melintang dapat dilihat bagian
jaringan epidermis kambium dan empulur. Epidermis ini merupakan jaringan
yang paling luar yang terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ada ruang
anatar sel. Epidermis inilah yang melindungi sel didalmnya. Pada ujung batang
Ricinus communis terdapat kambium yang merupakan meristem sekunder.
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang beraal dari jaringan dewasa
yaitu kambium dan kambium gabus. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan
sekunder. Maksudnya, batang tumbuhan akan semakin membesar dan melebar kea
rah samping. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dab
terdapat di antara xilem dan floem. Selain itu, terlihat pula empulur. Empulur
adalah jaringan yang terletak pada bgaian dalam batang tumbuhan. Empulur
tersusun dari jaringan parenkim, pada tumbuhan dikotil, empulur berada d bagian
dalam silinder pusat dan merupakan jaringan kayu yang berada pada pusat batang.
VIII. KESIMPULAN :
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pada tumbuhan terdapat
jaringan meristem. Jaringan meristem ini berdasarkan adanya dibedakan menjadi
dua, yaitu, jaringan meristem primer dan jarinagan meristem sekuder. Meristem
primer adalah meristem yang berasal dari perkembangan sel-sel embrio. Meristem
primer ini menyebabkan pertumbuhan primer. Maksudnya, meristem ini dapat
menyebabkan pertumbuhan tinggi pada tumbuhan. Meristem ini ada di ujung akar
dan ujung batang. Pada ujung akar terdapat bagian dermatogen, periblem, dan
plerom, yang juga merupakan bagian meristem akar. Sedangkan pada meristem
batang terdapat bagian promeristem, protodem, prokambium, dan meristem dasar.
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa.
Meristem dewasa ini menyebabkan pertumbuhan sekunder yaitu semakin
bertambah besar atau melebar batang tumbuhan. Meristem sekunder ini
contohnya kambium.
IX. DAFTAR PUSTAKA :
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press.
Hdayat, Estiti. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB Press
Kimball, John. W. 2001. Biologi. Jakarta : Erlangga
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.
Sutrian, Yayan. 2011. Pengantar Anatomi Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember : Universitas Jember Press.

Anda mungkin juga menyukai