Anda di halaman 1dari 25

INVERTEBRATA

LAPORAN PENGAMATAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
yang diampu oleh Dra.Ammi Syulasmi, M.S.

oleh :
Ane Yuliani

1400357

Febby Rizkamariana

1406063

Gina Sonia

1406065

Hasna Fathin Nurafifah

1405601

Tasya Fhadilah

1400005

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015

1. FILUM PORIFERA
Porifera berasal dari kata bahasa latin, porus + ferra, porus berarti lubang kecil (dalam
bentuk tunggal = porus sedangkan dalam bentuk jamak = pori), sedangkan ferra berarti
mengandung atau mengemban. Kata tersebut untuk menunjukkan akan kekhususan hewan
yang bersangkutan, yaitu hewan yang memiliki banyak lubang-lubnag kecil dan bila
disingkat cukup disebut hewan berpori. Hewan spons (sponges) atau disebut juga sebagai
kelompok Porifera merupakan hewan multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki
jaringan maupun organ yang sesungguhnya. Semua hewan dewasa anggota dari filum
Porifera bersifat menempel atau menetap/sesil pada suatu dasar dan hanya menunjukkan
sedikit gerakan. Walaupun hewan ini sudah tersusun atas banyak sel, tetapi sel-selnya masih
cenderung bekerja secara mandiri (individual), artinya belum ada koordinasi antara sel satu
dengan yang lain dan hewan ini belum mempunyai yang namanya organ tubuh, susunan
syaraf serta saluran pencernaan makanan.
Ciri-ciri khusus hewan Porifera sebagai berikut :
1. Tubuh Porifera memiliki banyak pori, yang merupakan awal dari sistem kanal
(saluran air) yang menghubungkan lingkungan eksternal dengan lingkungan internal.
2. Tubuh Porifera tidak dilengkapi dengan apa yang disebut apendiks (appendages) dan
bagian tubuh yang dapat digerakkan.
3. Tubuh Porifera belum memiliki sistem saluran pencernaan makanan, adapun
pencernaannya berlangsung secara intraseluler.
4. Tubuh Porifera dilengkapi dengan kerangka dalam yang tersusun atas bentuk kristal
dari spikula-spikula atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik.
Ada banyak jenis hewan yang termasuk ke dalam golongan Porifera. Secara garis besar
dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu :
1. Kelas Calcarea atau Calcispongia
Hewan Calcarea melimiliki spikula yang terbuat dari senyawa kalsium
carbonat (CaCO3). Semua spikulanya berukuran relatif sama dengan bentuk monaxon
atau 3 sudat atau 4 sudut (triakson dan tetraxon) yang adanya secara terpisah. Serabutserabut spongin biasanya tidak ada. Ada yang memiliki tipe saluran air mulai dari
askonoid, sikonoid, dan leukonoid. Ukuran tubuhnya relatif kecil. Warna tubuhnya
ada yang abu-abu gelap, kuning menyala, merah atau seperti warna bunga lavender.
Hidupnya di perairan pantai yang dangkal.
2. Kelas Hexactinellida atau Hyalospongiae
Hewan Hexactinellida memiliki spikula bertipe triakson dengan 6
ujung/cuatan atau kelipatannya. Serabut-serabut silika tampak seperrti penyekat.
Bentuk tubuhnya menyerupai vas bunga, cangkir, atau kendi dengan tinggi sekitar 1030 cm. Spongocoel-nya sangat berkembang dan oskulumnya tertutup oleh plat seperti
ayakan. Warna tubuhnya pucat. Umunya hidup pada laut sampai ke dalaman 2001000 m.
3. Kelas Demospongiae

Hewan Demospongiae memiliki spikula yang sanget bervariasi, mulai dari


spikula silika, serabut spongin, atau kombinasi keduanya. Ukuran spikula silika
monakson atau tetrakson (tidak pernah triakson). Semua anggota Demospongiae
saluran airnya bertipe leukonoid dan berbentuk iregular. Warna tubuhnya cerah yang
diakibatkan oleh adanya granula-granula pigmen warna di amebosit. Penyebarannya
ditemukan mulai dari laut dangkal sampai laut dalam.
Tabel Hasil Pengamatan
No.

Klasifikasi

1.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo
: Haplosclerida
Familia : Chalinidae
Genus : Halichona
Spesies : Halichona sp

2.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo
: Halichondrida
Familia : Halichondriae
Genus
: Halichondria
Spesies
: Halichondria
sp
3.
Kingdom : Animalia
Phyllum : Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo
: Haplosclerida
Familia : Spongillidae
Genus
: Spongilla
Spesies : Spongilla sp
2. FILUM COELENTERATA

Gambar
referensi

Gambar
pengamatan

Ciri-ciri spesies
Skeleton
dari
bahan
silikat atau sponging atau
dari kedua-duanya.
Bentuk tubuh sangat
variabel, dan tumbuhnya
tidak teratur. Kadangkadang
mengeras.
Tubuh
berpori

panjang

dan

Memiliki banyak pori

Coelenterata berasala dari bahasa Yunani, yaitu Coelenterons yang artinya rongga. Jadi,
Coelenterata adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Rongga tubuh tersebut
berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Namun filum Coelenterata lebih dikenal
dengan nama Cnidaria. Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani, Cnido yang berarti
penyengat karena sesuai dengan namanya Cnidaria yang memiliki sel penyengat. Sel
penyengat tersebut terletak pada tentakel yang terdapat di sekitar mulutnya.

Filum Coloenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas mempunyai knidoblast,
dimasukan ke dalam kelompok Cnidaria (terdiri dari kelas hydrozoan, scyphozoa, dan
anthozoa), satu kelas lagi tidak memiliki knidoblast dan disebut Acnidaria (kelas ctenophore).

Karakteristik umum Coelenterata:


1. Struktur tubuh diploblastic, terdiri atas: 1)lapisan luar (ektoderm) berfungsi untuk
melindungi tubuh dan sensasi, dan 2) lapisan dalam (endoderm/gastridermis),
berfungsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Di antara kedua lapisan
tersebut terdapat lapisan mesogela. Lapisan mesogela bersifat non seluler seperti agaragar dan berfungsi sebagai tempat lalu lintasnya serabut saraf.
2. Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat ekskresi, dan alat respirasi.
3. Punya mulut, dikelilingi tentakel.
4. Bersel banyak, simetri radial.
5. Belum mmpunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difus).
6. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
7. Hidupnya bersifat polymorphisme atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip dan
medusa.
a. Polip (berbentuk tabung, menetap pada suatu objek dan umumnya tidak dapat
berpindah tempat dan umumnya berkembangbiak secra vegetatif);
b. Medusa (berbentuk payung, hidup bebas, umumnya berkembangbiak secara
generative).
8. Jenis kelamin: monoecious dan dioecious, larvanya disebut planula.
9. System gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan
ektoderm dan pada bagian dasar gastrodermis.
10. Habitatnya di air laut dan air tawar.
11. Rangka luar tersusun dari zat kapur atau kitin.

Kelompok Coelenterata

1. Kelas Hydrozoa
Secara umum hewan-hewan anggota dari kelas Hydrozoa dapat dideskripsikan
sebagai berikut; 1)ada yang hidup soliter ada yang berkoloni, 2) siklus hidupnya
terdiri atas fase polip dan medusa, 3) rongga gastrovaskular tidak dilengkapi
stomodeum dan
mesentrium, maupun sel-sel jelatang, 4)lapisan mesogela merupakan lapisan yang
nonseluler yang berbentuk bubur atau lender atau pasta, 5) gonadnya ditemukan
dalam lapisan epidermis.
2. Kelas Scyphozoa
Scyphozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu Skyphos-zoon yang artinya hewan yang
bentuk tubuhnya menyerupi mangkok.dari tengah-tengah permukaan tubuh sebelah
bawah (permukaan oral atau permukaan sub umbrella) terdapat kerongkongan yang
menggantung ke bawah yang disebut manubrium. Diujung distal maubrium terdapat
lubang mulut. Setiap sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan mulut (4buah). Rongga
mulut bersambungan dengan manubrium dan bermuara ke dalam ronggga perut, yang
terdiri atas sebuah rongga sentral 4 buah kantung gastrik. Masing-masing kantung
gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal lengkap dengan nematokistnya yang
dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Seperti halnya kelas Hydrozoa, kelas
Scyphozoa juga menunjukan pergiliran keturunan antara fase polip dengan fase
medusa. Yang mendominasi siklus hidup kelas scyphozoa adalah fase medusa,
sedangkan fase polipnya berukuran kecil juga sukar dijumpai.
3. Kelas Anthozoa
Anthozoa (anthus = bunga, zoa = hewan) berarti hewan yang bentuknya menyerupai
bunga. Fase medusanya telah tereduksi sehingga hanya ada fase polipnya saja. Semua
hewan kelas Anthozoa hidup di laut, dan banyak yang membentuk koloni.
Tabel Hasil Pengamatan
No

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas
: Hydrozhoa
Ordo
: Siphropher
Family : Physalideae
Genus
: Physalia
Spesies
: Physalia pelagiaca

Gambar
referensi

Gambar .Physalia pelagica


(anonim,2012)

Gambar
pengamatan

Gambar .Physalia pelagica


(dok.pribadi,2015)

Ciri-ciri spesies

Hidup berkoloni

Tidak memiliki
tentakel oral

Terdiri atas
berbagai polip

Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas
: Scyphozoa
Ordo
: Decapoda
Family : Aureliaceae
Genus
: Aurelia
Spesies
: Aurelia aurita

Gambar .Aurelia aurita


(Alexander,2012)

Gambar .Aurelia aurita


(dok.pribadi,2015)

Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas
: Anthozoa
Ordo
: Madreporaria
Family : Rhizangideae
Genus
: Astrangia
Spesies
: Astrangia danae
Gambar .Astrangia danae
(thelordtaxus, 2014)

Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas
: Anthozoa
Ordo
: Pennatulaceae
Family : Renilliadeae
Genus
: Renilla
Spesies
: Renilla sp.

Gambar .Renilla sp.


(Pallas, 1766)

Tubuhnya
berbentuk seperti
payung
Terdapat di air
laut

Menyerupai batu
karang

Polip kecil

Hidup berkoloni

Skeleton berupa
spikula yang agak
lunak

Berkoloni
Terdapat di air
laut

Gambar .Astrangia danae


(dok.pribadi,2015)

Gambar .Renilla sp.


(dok.pribadi,2015)

Memiliki sumbu
polip yang
panjang

3. FILUM PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes berasal dari kata platy yang artinya pipih dan helmins yang artinya
cacing atau cacing pipih. Platyhelminthes memiliki tubuh pipih, lunak dan epidermis bersilia.
Cacing pipih ini merupakan hewan tripoblastik yang tidak mempunyai rongga tubuh
(acoelomata). Biasanya hidup di air tawar, air laut dan tanah lembab. Ada pula yang hidup
sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Filum Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas; dua yang bersifat parasit dan satu
hidup bebas.
1. Kelas Turbellaria

Hampir semua anggota Turbellaria hidup secara bebas, hanya ada beberapa saja yang
hidup secara ektokomensalis atau secara parasitis. Tubuh cacing Turbellaria tidak
terbagi atas segmen-segmen, bagian luarnya ditutupi oleh epidermis.
2. Kelas Trematoda
Boleh dikatakan bahwa hampir semua anggota trematoda ini bersifat parasit, baik
secara ekto maupun endoparasit. Hampir semua species memiliki satu atau lebih
batil hisap. Tubuh tidak dilengkapi dengan epidermis maupun silia kecuali fase
larvanya. Tubuh berbentuk seperti daun, dan dilengkapi dengan alat pengisap.
Bagian luar tubuh dilapisi kutikula.
3. Kelas Cestoda (Cacing Pita)
Seluruh anggota kelas ini bersifat endoparasit. Tubuhnya tidak dilengkapi dengan
epidermis maupun silia tetapi tertutup oleh kutikula. Cacing ini sering dikenal secara
umum sebagai cacing pita karen tubuhnya yang menyerupai pita dan pada umumnya
terbagi atas segmen segmen yang disebut proglotid.
Tabel Hasil Pengamatan
No

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Kelas
: Trematoda
Ordo
: Echinostomiformes
Family : Fasciolidae
Genus
: Fasciola
Speies
: Fasciola hepatica

Gambar Asli

Gambar . Fasciola hepatica


(Anonim, 2010)

Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Kelas
: Cestoda
Ordo
: Cyclophyllidea
Family : Taeniidae
Genus
: Taenia
Speies
: Taenia sp.

4. Filum Nemathelminthes

Gambar hasil
pengamatan

Gambar . Fasciola hepatica


(dok.pribadi,2015)

Ciri-Ciri

Bersifat
hermaprodit

Sistem
reproduksinya
ovivar.

Bentuknya
menyerupai daun

Berbentuk bulat
Kulit sangat tebal
dan halus dengan
garis-garis silang
Warna kulit
kunging gelap
coklat

Gambar .Taenia sp.


(fineartamerica)

Gambar .Taenia sp.


(dok.pribadi,2015)

Nemathelminthes berasal dari bahasa latin nematos artinya benang dan nelminthes artinya
cacing. Anggota-anggota nemathelminthes mencakup berbagai cacing giling. Hewan
bertubuh silinder memanjang tidak beruas-ruas dan sangat panjang.
Nemathelminthes adalah hewan Pseudoselomata. Pseudoselomata adalah hewan yang
mempunyai rongga tubuh semu. Pada umumnya Nemathelmintes merupakan parasit. Contoh
Nemathelminthes yang bersifat parasit pada manusia adalah cacing perut, cacing kremi,
cacing tambang, dan cacing otot. Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara
seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris. Gonokoris adalah organ kelamin jantan dan
betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur fertilisasi
dapat membentuk kista yang bisa hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
Membentuk kista bertujuan untuk melindungi diri.
Ciri-ciri Nemathelminthes:

Merupakan hewan multiseluler avertebrata


Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain, dan ada juga yang hidup bebas
Merupakan hewan Triploblasik Pseudoselomata
Tubuhnya simetri Bilateral
Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindung diri
Memiliki sistem pencernaan
Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi
Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda
Reprduksi secara seksual
Telurnya dapat membentuk kista.

Ada banyak jenis hewan yang termasuk ke dalam golongan Nemathelminthes. Secara garis
besar dikelompokan dalam kelas yaitu:
1. Kelas Nematoda
Nematoda atau cacing gelang ( filum Nematoda) yang paling beragam filum dari
pseudocoelomates , dan salah satu yang paling beragam dari semua binatang.
Nematoda telah berhasil beradaptasi dengan hampir setiap ekosistem dari laut ke air tawar,
dari daerah kutub ke daerah tropis, serta yang tertinggi sampai yang terendah. Contoh
nematoda penyebab penyakit :Ascaris lumbricoides(cacing perut), penyebab
penyakit ascariasis, Ancylostoma duodenale(cacing tambang), banyak di daerah
pertambangan, Oxyuris vermicularis(cacing kremi), dapat melakukan autoinfeksi,
Wuchereria bancrofti(cacing rambut), penyebab penyakit kaki gajah, Trichinella
spiralis, penyebab penyakit trikhinosis.
2. Kelas Nematomorpha
Nematomorpha atau Cacing ini memiliki tubuh yang panjang dan ramping, hewan kelas ini
sangat parasit terhadap insekta dan krustasea, ukuran hewan ini berfariasi antara 10700mm,dengan diameter 1,3-2,5, hewan betina lebih panjang daripada yang jantan. Secara
umum cirri-ciri nematomorpha adalahsebagai berikut, tubuhnya berbentuk silindris, salah

ujungnya tumpul dan membulat, tidak bersgmen,simetri tubuhnya bilateral. Nematomorpha


(kadang-kadang disebut Gordiacea, dan umumnya dikenal sebagai cacing bulu kuda atau
cacing Gordian) adalah sebuah filum dari parasit hewan yang dangkal morfologisnya mirip
dengan nematoda. Cacing dewasa hidup bebas, tetapi larva adalah parasit pada kumbang ,
kecoa , Orthoptera , dan krustasea.
Tabel Hasil Pengamatan

No
1.

Klasifikasi
Gambar referensi
Kingdom : Animalia
Phylum : Nemathelminthes
Classis : Nematoda
Ordo
: Rhabditida
Familia : Rhabditoidea
Genus : Ancylostoma
Species
:Ancylostoma
duodenale

2.

Kingdom : Animalia
Phylum : Nemathelminthes
Classis
: Nematoda
Ordo
: Ascaroidea
Familia : Ascaridea
Genus : Ascaris
Species : Ascaris Suillae

Gambar pengamatan

Ciri-ciri spesies
Cacing dewasa
hidup di rongga
usus
halus
dengan giginya
melekat
pada
mukosa usus
cacing dewasa
berbentuk
seperti huruf S
atau
terdapat
pada usus
babi

5. FILUM ANNELIDA
Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing
dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida
merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewans
elomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m. Contoh annelida yang
panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan
bersegmen menyerupai cincin.
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian juga yang parasit dengan
menempel pada vertebrata, termasuk manusia.
Habitat annelida umumnya berada

di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang sebagian hidup di tanah atau tempattempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
Ciri Ciri umum Annelida:
1. Tempat hidup air tawar, air laut, dan darat. Annelida juga ada yang bersifat parasit.
2. Alat eksresi disebut nephridium.
3. Respirasi dengan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung difusi.
4. Hewan ini bersifat hermafrodit.
5. Alat pencernaan lengkap.
6. Bersegmen dan memiliki otot.
7. Reproduksi secara seksual/aseksual.
8. Bilateral simetris, tubuhnya bulat dan memanjang dengan segmen yang jelas.
9. Appendages kecil berupa setae (rambut)
10. Tubuh dilapisi kutikula tipis dan lembab
Ada banyak jenis hewan yang termasuk ke dalam golongan annelida. Secara garis besar
dikelompokan dalam kelas yaitu:
A. Polychaeta Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly=banyak, chaetae=rambut kaku)
merupakan annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah
kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki
sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium)
pada setiap segmen tubuhnya. Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki
parapodia dan setae. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte
indica) yang berwarna cerah. Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens,
Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo)
B. Olygochaeta Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo=sedikit, chaetae=rambut
kaku) merupakan annelida yang berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki
parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh
Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara lain
adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).
C. Hirudinia Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Hewan ini
tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea
bervariasi dari 1 30 cm. Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang
meruncing. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).

Table Hasil Pengamatan


N
o
1.

Klasifikasi

2.

Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis
: Polychaeta
Ordo
: Errantis
Familia : Nereidae
Genus
: Nereis
Species : Nereis virens

Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis
: Gephyra
Ordo
:
Sipunculiformes
Familia : Sipunculidae
Genus
: Sipunculus
Species : Sipunculus sp

3.

Kingdom: Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo
: Opisthopora
Familia : Megascolecide
Genus : Megascolex
Species : Megascolex sp

Gambar
referensi

Gambar pengamatan

Ciri-ciri spesies
Bentuk
bilateral
simetris
Selnya terdiri dari 3
lapisan
Tubuhnya
bulat
memanjang
dan
bersegmen.

mempunyai capuz
tentakel
serta
mulut berahang
berambut banyak
tubuh
berwarna
menarik
merah
kecioklatan
Tubuh
cacing
dewasa
adalah
sekitar
15
sentimeter tetapi
dapat
mencapai
hingga 25 cm
Memakan
tanaman
atau
fragmen jaringan
hewan dan semua
pasir di sekitarnya

6. FILUM MOLLUSCA
Mollusca berasal dari bahasa Latin yaitu mollis yang berarti lunak. Oleh karena itu
ciri utama hewan yang tergolong filum ini tubuhnya lunak. Pada bagian anterior terdapat
kepala, kaki terletak di bagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ viseral.
Diperkirakan spesies Mollusca yang hidup sampai saat ini sekitar 80.000 sampai 150.000
spesies, dan 35.000 spesies telah menjadi fosil. Sifat hidup hewan ini bervariasi, ada yang
hidup bebas namun beberapa spesies lainnya bersifat parasit pada organisme lain. Habitat
Mollusca memiliki rentang habitat yang cukup lebar mulai dari dasar laut sampai garis

pasang surut tertinggi. Selain itu ada yang hidup di air tawar, bahakan terkadang ditemukan
di habitat terestial, khususnya yang memiliki kelembaban tinggi.
Ciri umum yang dimiliki anggota Mollusca adalah :
1.
2.
3.
4.

Tubuhnya bersimetri bilateral, tidak bersegmen.


Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.
Coelom mereduksi, dinding tubuh tebal dan berotot.
Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot secara umum
digunakan untuk bergerak.
5. Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu
mantel atau pallium.
6. Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka ke dalam rongga mantel.
7. Saluran pencernaan berkembang baik.
8. Memiliki sistem peredaran darah dan jantung.
9. Organ ereksi berupa ginjal yang berjumlah sepasang atau terkadang hanya
berjumlah satu buah.
10. Memiliki sebuah cincin saraf yang berhubungan dengan dua pasang tali saraf.
Satu pasang tali saraf menuju kek kasi dan sepsang lainnya menuju ke organ.
11. Ovum berukuran kecil dan mengandung sedikit kuning telur.
Ada banyak jenis hewan yang termasuk ke dalam golongan Mollusca. Secara garis
besar dikelompokkan dalam lima kelas yaitu :
1. Kelas Polyplacophora
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak
berkembang baik dan terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus terletak
di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal
tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan keping cangkangn yang
tersusun tumpang tindih seperti genting kapur yang mengandung berlapis-lapis
serabut insang, delapan keping cangkang tersebut tersusun tumpang tindih seperti
genting. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel
terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).
2. Kelas Scaphopoda
Dikenal juga sebagai siput gading atau Mollusca bercangkang gigi.
Cangkangnya berbentuk tabung silinder panjang, seperti gading gajah. Kedau
ujung cangkang terbuka. Umumnya rerata panjang cangkang Scaphopoda adalah 3
sampai 6 cm. Memiliki kebiasaan membenamkan diri di pasir pada kedalaman air
lebih dari 6 meter. Tubuhnya memanjang sepanjang sumbu anterior/posterior.
Kepala dan kaki terdapat pada daerah terbesar dari cangkang yaitu daerah anterior.
Cangkang sedikit melengkung, daerah konkaf cangkang merupakan daerah dorsal.
Memiliki mulut radula. Ujung posterior tubuh merupakan tempat penghisapan dan
pengeluaran air.
3. Kelas Pelecypoda

Kelas Pelecypoda disebut juga dengan Bilvalvia atau Lamellibrankhiata. Kata


Bilvalvia berarti memilik dua cangkang dengan engsel terletak di bagian dorsal.
Cangakng berfungsi menutupi atau melindungi tubuh. Kata Pelecypoda memiliki
arti kaki berbentuk kapak, sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan
insangnya berbentuk lembaran-lembaran. Insang biasanya berukuran sangat besar.
Kepala tidak berkembanag namun sepasang palpus labial mengapit mulutnya.
Tubuhnya memipih secara lateral.
4. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda memilik arti bahwa kaki bergabung dengan kepala dalam bentuk
tangan, tentakel dan atau sifon. Memiliki ukuran tubuh terbesar dibandingkan
hewan invertebrata lainnya. Pada umumnya memiliki panjang 6 sampai 70 cm
termasuk tangan dan tentakel.
5. Kelas Gastropoda
Gastropoda berarti hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki (gastros:
perut dan podos: kaki). Kelas ini merupakan kelas dengan anggota terbesar.
Tempat hidupnya di laut, air tawar, maupun di daratan. Sebagian besar
bercangkang, sehingga tubuhnya membelit menyesuaikan dengan bentuk
cangkangnya. Pada kepalanya terdapat dua pasang tentakel, sepasang tentakel
pendek sebagai alat pembau dan sepasang lainnya lebih panjang sebagai alat
penglihat. Hewan ini bersifat hermaprodit, tetapi tidak pernah terjadi pembuahan
sendiri.
Tabel Hasil Pengamatan
No

klasifikasi

1.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis
: Gastropoda
Ordo
: Pulmonata
Familia : Stylomaophora
Genus : Vaginula
Spesies : Vaginula sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis
: Cephalopoda
Ordo
: Octopoda
Familia : Octopodidae
Genus : Octopus
Spesies : Octopus sp

2.

Gambar asli

Gambar
pengamatan

Ciri-ciri
-

Tidak
mempunyai
cangkang
Bertubuh lunak

Mempunyai
tentakel
yang
dilengkapi
dengan
alat
hisap

3.

4.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo
: Pulmonata
Familia : Limacidae
Genus : Limax
Spesies : Limax maximus
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis
: Cephalopoda
Ordo
:Familla : Genus
: Nautilus
Spesies : Nautilus sp

Bertubuh lunak
Tidak memiliki
cangkang

Bercangkang
Hewan
yang
bisa
memiliki
90 tentakel dan
berdiameter 3
dan 30 cm

7. FILUM ARTHROPODA
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthros, sendi dan podos, kaki. Oleh karena itu
ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun dari ruas- ruas .
Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu
lebih dari 800.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga,
laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu,serta spesies-spesies lain yang dikenal
hanya berdasarkan fosil.
Ciri umum yang dimiliki anggota filum Arthropoda adalah :
1. Tubuh simetri bilateral, terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan di
bagian luar, dan memiliki tiga lapisan germinal (germ layer) sehingga merupakan
hewan triploblastic.
2. Tubuh memiliki kerangka luar dan dibedakan atas kepala, dada, serta perut yang
terpisah atau bergabung menjadi satu.
3. Setiap segmen tubuh memiliki sepasang alat gerak atau tidak ada.
4. Respirasi dengan menggunakan paru-paru buku, trakea, atau dengan insang. Pada
spesies terestrial bernapas dengan menggunakan keduanya yaitu paru-paru buku dan
trakea.
5. Ekskresi dengan menggunakan tubulus Malpighi atau kelenjar koksal.
6. Saluran pencernaan sudah lengkap, terdiri atas mulut, usus, dan anus.
7. Sistem peredaran darah berupa sistem peredaran darahterbuka , beredar melalui
jantung
organ dan jaringan
hemocoel (sinus)
ke jantung lagi.
8. Sarafnya merupakan sistem saraf tangga tali.
9. Berkelamin terpisah, fertilisasi terjadi secara intern, dan bersifat ovipar.
Perkembangan individu baru terjadi secara langsung atau melalui stadium larva.
Anatomi dan Morfologi

Moyang (ancestor) Arthropoda kemungkinan seperti Annelida yang memiliki dinding


tubuh berotot dan tubuhtidak terbagi menjadi daerah tertentu.Pada Crustacea, Insekta,
Chilopoda dan Diplopoda tubuh dibedakan menjadi 3 daerah yang jelas yaitu kepala, dada,
dan abdomen ; atau kepala dan dada bergabung menjadi cefalotoraks.
Saluran Pencernaan terdiri atas 3 daerah. Usus depan atau proctodeum merupakan
daerah ektordemal dan dilapisi dengan khitin. Usus tengah mungkin berasal dari mesoderm
tidak dilapisi khitin. Panjang, diameter, dan pembagian saluran pencernaan menjadi berbagai
bagian berhubungan erat dengan kebiasaan makanan suatu spesies dan cukup berbeda dalam
kelompok yang berbeda.
Rongga tubuh Arthropoda bukan coelom sebenarnya, tetapi terisi dengan darah
sehingga dikenal sebagai hemocoel. Coelom sebenarnya hanya ada terdapat pada masa
embrio yaitu berupa rongga yang terletak didalam segmen mesodermal. Sedangkan pada saat
hewan dewasa coelom sebenarnya terbatas untuk rongga dari organ-organ reproduksi dan
organ- organ ekskresi tertentu.
Arhropoda memiliki sebuah otak dan rangkaian saraf ventral yang pendek. Otak
terdiri atas beberapa pasang ganglion yang berfusi bersama. Otrak dibedakan atas beberapa
bagian yang dikenal sebagai otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Tali saraf ventral
biasanya terdiri atas sejumlah maa jaringan saraf dan masing-masing terdiri atas beberapa
pasang ganglion.
Arthropoda memiliki 5 kelas yaitu sebagai berikut :
1. Kelas Crustacea

Ciri-ciri kelas ini adalah


chepal,

thotax

dan

abdomen

bersatu, bagian dada sering ditutupi


karapaks. Kaki umumnya berjumlah
5 pasang tapi ada juga yang tidak
berkaki. Memiliki 2 pasang antenna
dan

bernafas

dengan

insang.

Sebagian kecil dari Crustacea berada di darat, selebihnya menempati habitat air, baik
air laut maupun air tawar. Kata Crustacea berasal dari bahasa Latin crusta. yang
berarti cangkang keras, yang terdiri dari zat kapur dan garam kalsium lainnya. Tubuh
terdiri atas kepala-dada yang menjadi satu (cephalothorax) dan tubuh bagian
belakang. Cephalothorax ditutupi oleh kulit keras yang disebut karapak (carapac).
Pada kepala terdapat lima pasang anggota gerak, yaitu dua pasang antena dan tiga
pasang rahang (satu pasang mandibula, satu pasang maxilla pertama. dan satu pasang
maxilla kedua)
2. Kelas Arachnoidea
Tubuh Arachnoidea terdiri atas cephalothorax dan abdomen. Kaki
berjumlah 4 pasang, tidak punya antenna dan bernapas dengan
paru-paru buku. Pada cephalothorax dijumpai dua pasang
alat mulut yaitu kelisera, berbentuk sebagai gunting (catut) dan terletak di bagian depan. Juga dijumpai sepasang pedipalgus
yang

berbentuk seperti kaki dan terletak di belakang cephalothorax, berfungsi

sebagai

maxilla. Pada cephalothorax dijumpai juga beberapa pasang mata

tunggal, Arachnoidea tidak dijumpai antena. Arachnoidea mempunyai kelenjar bisa


(racun) dekat mulut. Alat mulut dengan kelenjar bisa (racun) dapat ditusukkan untuk
melumpuhkan rnangsa. Kaki sebanyak 4 pasang atau 8 buah. Pada abdomen di bagian
depan ventral terdapat alat pernapasan, yaitu suatu bentuk lipatan-lipatan kulit, alat ini
disebut paru-paru buku. Pada beberapa jenis, ada yang menggunakan insang buku dan
tracheae sebagai alat pernapasan. Tidak ada pembuluh balik, kecuali pembuluh balik
paru-paru, karena itu peredaran darahnya disebut peredaran darah terbuka.
3. Kelas Insecta

Kelas ini termasuk anthropoda yang dominan, hidup di semua habitat kecuali
di laut. Kepala dada dan perut dapat dibedakan, kaki berjumlah 3 pasang, memiliki
satu pasang antena, dan bernapas dengan takea. Sekitar 625.000 spesies yang telah
diketahui, jumlah ini merupakan setengah dari semua spesies yang hidup di bumi.
Tubuh serangga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : kepala, dada, dan perut. Dada
terdiri dari tiga ruas, masing-masing mempunyai sepasang kaki. Jadi serangga adalah
hewan berkaki enam. Mayoritas serangga setelah dewasa mempunyai satu atau dua
pasang sayap pada dadanya. Ciri lain adalah mempunyai sepasang antena di
kepalanya dan bernafas dengan trachea. Serangga melalui serangkaian tahap larva
dalam perkembangannya dari telur sampai menjadi dewasa. Bentuk kebanyakan larva
tidak mirip dengan yang dewasa. Siapa yang mengira bahwa ulat (larva) adalah satu
spesies dengan kupu-kupu dewasa. Pada perubahan ulat menjadi kupu melalui tahap
pupa atau kepompong. Proses perubahan ini disebut metamorphosis.
4. Kelas Chilopoda
Ciri-ciri morfologinya adalah tubuhnya panjang bentuknya agak pipih, kaki
satu pasang per ruas, memiliki satu pasang antenna yang panjang dan bernapas
dengan trakea. Hewan yang tergolong ke dalam Chilopoda adalah lipan (kelabang).
Lipan adalah predator pemakan hewan-hewan kecil. Mangsanya dilumpuhkan dengan
racun. Kelenjar racun terdapat pada alat mulut. Tubuh lipan pipih. Lipan mencari
makanan pada malam hari.
5. Kelas Diplopoda
Hewan yang tergolong ke dalam kelompok ini adalah luwing . Tubuhnya
panjang silindris. Sepasang antena yang pendek terdapat di kepala. Tiap segmen
dilengkapi dengan sepasang kaki. Karena segmen- segmen tersusun dua-dua secara
rapat, maka kelihatannya tiap segmen mempunyai dua pasang kaki. Hewan ini
memakan tumbuhan yang telah mati dan menyukai ternpat yang lembap dan gelap.
Dalam keadaan bahaya hewan ini menggulung. Luwing berkembang biak dengan
bertelur (ovipar).
Tabel Hasil Pengamatan
No
.
1

Klasifikasi

Gambar referensi

Gambar
pengamatan
.Spirobolus Gambar

Kingdom : Animalia

Gambar

Ciri-ciri Spesies
. Simetri

tubuh

Phyllum
Classis
Ordo
Familia
Genus
Spesies

: Arthropoda
: Diplopoda
: Juliformis
: Spirobolidae
: Spirobolus
: Spirobolus sp

sp.
(Nasco, 2011)

Spirobolus sp.
(Dok.Pribadi,
2015)

bilateral
Bagian tubuh :
Chepal,
thorax
dan abdomen
Jumlah kaki : 2
pasang bersegmen
Alat respirasi :
Trachea
Classis
:
Diplopoda

Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Classis
: Chilopoda
Ordo
: Scolopendromorpha
Familia : Scolopendridae
Genus
: Scolopendra
Spesies : Scolopendra sp

Simetri
tubuh
bilateral
Bagian tubuh :
Chepal,
thorax
dan abdomen sulit
dibedakan
Jumlah kaki : 1
pasang persegmen
Gambar
.
Gambar
. Alat respirasi :
Scolopendra
sp.
Scolopendra sp. Trachea
(Animal Kingdom,
(Dok.Pribadi,
Classis
:
2012)
2015)
Chilopoda

Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Classis
: Crustacea
Ordo
: Decapoda
Familia : Paguruidae
Genus
: Pagurus
Spesies : Pagurus sp.

Simetri
tubuh
bilateral
Bagian tubuh :
Chepal,
thorax
dan abdomen
Jumlah kaki : 5
pasang
Alat respirasi :
Insang
Classis
:
Gambar
.
Gambar . Pagurus
Crustacea
Pagurus
sp
.
sp.(Vancauver
(Dok.
Pribadi.
Aquarium,2014)
2015)

Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Classis
: Crustacea
Ordo
: Decapoda
Familia : Palaemonidae
Genus
: Macrobrachium
Spesies : Macrobrachium sp.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Classis
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Familia : Tettigoniidae
Genus
: Sexava
Spesies : Sexava sp.

Simetri
tubuh
bilateral
Bagian tubuh :
Chepal,
thorax
dan abdomen
Jumlah kaki : 5
pasang
Alat respirasi :
Insang
Classis
:
Crustacea

Simetri
tubuh
bilateral
Bagian tubuh :
Chepal,
thorax
dan abdomen
Jumlah kaki :
3pasang
Alat respirasi :
Trachea
Classis : Insecta

8. Echinodermata
Dari seluruh hewan Invertebrata, Echinodermata kedudukannya lebih dekat dengan
Chordata. Fakta yang membuktikan bahwa Echinodermata kerabat dekat dengan Chordata
adalah :
1. Adanya persamaan pada tipe larva (tipe larva Echinodermata dan
Balanoglossus/Prechordata sama)
2. Pola perkembangan embrio Chordata sangat mirip dengan pola perkembangan embrio
Echinodermata yaitu : (a) anus berasal dari blastopora; (b) mulut dibentuk oleh bagian
Stomodeum; (c) mesoderm berasal dari archenteron (enterocoeluss) yang mengalami
evaginasi; dan (d) pusat susunan saraf berhubungan dengan ektoderm
3. Kerangka dalam (endoskeleton) dibentuk oleh lapisan mesodermal.
Pengelompokkan Filum Echinodermata

N
O
1
2

SUB FILUM
Pelmatozoa (Hidupnya sesil, bertangkai)
Eleutherozoa (Bergerak bebas)

KELAS

1.
2.
3.
4.

Crinoidea
Asteroidea
Ophiuroidea
Echinoidea
Holothuroidea

KARATERISTIK
1. Tubuh tak bersegmen, simetri radial (dewasa), simetri bilateral (larva), tubuh terbagi
menjadi 5 belahan, bulat, silindris, atau seperti bintang.
2. Triploblastik, endoderm berasal dari bagian mesoderm sehingga disebut
endomesodermal.
3. Tidak mempunyai kepala
4. Berangka dalam ( endoskeleton )
5. Mempunyai sistem saluran air
6. Mempunyai rongga tubuh (ceolom) yang disebut enteroselus
7. Tidak mempunyai organ ekskresi
8. Alat kelaminnya terpisah (beberapa hermaprodit) dengan ukuran gonad besar; tunggal
(kelas Holothuroidea), tetapi kebanyakan jumlahnya berlipat dengan saluran yang
sederhana.
9. Fertilisasi eksternal
10. Daya regenerasinya tinggi

TIPE REPRESENTATIF
1. KELAS CRINOIDEA (crinon= lili + eidos= bentuk)
Bagian mulut menghadap ke atas, anus terletak di daerah tonjolan dekat mulut. Tubuh atau
kelopak ditutupi oleh kulit (tegmen) yang mengandung lempengan zat kapur. Hewan dewasa
biasanya memiliki 5-10 buah lenganyang bercabang-cabang. Bagian kelopak (calyx) dan
tangan disebut crown. Beberapa jenis lili laut memiliki tangkai yang berasal dari daerah
aboral dari calyx. Pada bidang oral setipa lengan memiliki lekukan ambulakral yang ditandai
dengan garis bersilia dan berisi tentakel seperti kaki buluh yang berfungsi untuk mengangkut
makanan masuk ke dalam tubuh.

2. KELAS ASTEROIDEA (Aster= bintang + eiodos= Bentuk)


Bentuknya seperti bintang (berlengan 5). Tubuhnya berduri tersusun atas zat kapur (osikel).
Di sekeliling duri pada bagian dasar terdapat duri yang sudah mengalami perubahan yang
disebut pediselaria. Pediselaria berfungsi untuk: (1) pelindung insang kulit; (2) menangkap
makanan; (3) mencegah sisa sisa organisme agar tidak tertimbun pada permukaan tubuhnya.

3. KELAS OPHIUROIDEA (opis= Ular, Oura= ekor + eidos= bentuk)


Bentuk tubuh seperti bola cakral kecil dengan 5 buah lengan bulat panjang. Tiap-tiap lengan
terdiri atas ruas-ruas yang sama. Pada masing-masing ruas terdapat 2 garis tempat
melekatnya osikula. Di bagian lateral terdapat duri, sedangkan pada bagian dorsal dan ventral
tidak ada duri. Pada bagian dalam dari ruas-ruas lengan sebagian besar terisi osikula. Tidak
mempunyai pediselaria dan anus. Mulut terletak di pusat tubuh dan dikelilingi oleh lima
kelompok lempeng kapur yang berfungi sebagai rahang.
4. KELAS ECHINOIDEA (echinos= duri + eidos= bentuk)
Bentuk tubuh globular, terdiri atas lima bagian tubuh yang sama, tanpa tangan, berduri. Duri
melekat pada otot yang menyerupai tuberkel. Mempunyai pediselaria. Kaki ambulakral
pendek dan terletak di antara duri-duri yang panjang. Mulut dikelilingi oleh lima buah gigi
yang berkumpul di dalam bibir yang corong. Di daerah ujung aboral terdapat anus, gonopor,
dan medreporit.
5. KELAS HOLOTHUROIDEA (holothurion = mentimun laut)
Bentuk hewan dewasa bulat panjang, oval, atau menyerupai cacing dewasa. Tidak
mempunyai lengan, pediselaria, dan duri. Mulut dikelilingi oleh 10-13 buah tentakel yang
yang dapat dikeluar-masukkan.

Tabel Hasil Pengamatan


N
O
1.

KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Classis : Echinoidea
Ordo
: Arbacioida
Familia : Arbaciidae
Genus : Arbacia
Species : Arbacia
punctulata

GAMBAR ASLI

GAMBAR HASIL
PENGAMATAN

CIRI-CIRI
SPECIES
Memiliki duri
yang panjang,
berbentuk
menyerupai
bola, tidak
memiliki
lengan

2.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Classis : Echinoidea
Ordo
: Clypeasteroidae
Familia : Echinarachniidae
Genus : Echinarachnius
Species : Echinarachnius
sp.

Berbentuk
simetri radial,
pipih,
berwarna putih
pucat

3.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Classis : Ophiuroidea
Ordo
: Ophiurae
Familia : Ophiutricidae
Genus : Ophiutrix
Species : Ophiotrix sp.

Berbentuk
simetri radial,
memiliki 5
lengan, mulut
terletak di
pusat tubuh,
ada duri di
sepanjang
lengan.

Holothur

Asterina

KLASIFIKASI

CIRI-CIRI SPECIES

O
1

Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Classis : Holothuridea
Ordo
: Aspidochirotida
Familia : Aspidochirota
Genus : Holothuria
Species : Holothuria sp.

Tidak mempunyai lengan, tubuhnya panjang, tidak


mempunyai duri.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Classis : Asteroidea
Ordo
: Valvatida
Familia : Asterinidae
Genus : Asterina
Species : Asterina gibbosa

Berbentuk seperti bintang, tubuhnya berduri, tersusun


dari zat kapur.

9. PROTOZOA
Protozoa termasuk mikroorganisme, besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron. Protozoa
merupakan penghuni tempat berair/tempat basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat
cyste (kristal). Kegiatan hidup dilakukan oleh sel itu sendiri. Di dalam sel terdapat inti, butir
inti (nukleolus), rongga (vakuola), dan mitokondria.
TIPE REPRESENTATIF
1. KELAS RHIZOPODA/SARCODINA
Protoplasma Rhizopoda dapat menjadi kaki semu (pseudopodia; pseudo=semu, pous=kaki)
untuk bergerak dengan gerak amoeboid. Hidup di air tawar, di laut dan parasit binatang
lain/manusia. Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri.
2. KELAS FLAGELLATA/MASTIGOPHORA
Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh suatu selaput yang
fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya terdapat selaput plasma. Alat gerak berupa
bulu cambuk (flagrum=mastix). Hidup di air tawar, di laut atau parasit pada organisme
lain/manusia. Pembiakkan secara vegetatif dengan membelah diri.
3. KELAS CILLIATA/INFUSORIA
Hidup d air tawar yang banyak mengandung bakteri atau zat-zat organik. Bentuknya seperti
sandal (cenela), ada bagian yang dempak di sebelah depan dan meruncing di bagian
belakang. Padanya terdapat banyak silia untuk alat gerak dengan cara bergetar. Berkembang
biak secara vegetatif membelah diri secara transversal.
4. KELAS SPOROZOA

Hewan ini merupakan hewan yang parasit. Siklus hidup dari beberapa sporozoa sangat rumit
karena menyangkut beberapa spesies hospes. Berkembang biak secara vegetatif di dalam
tubuh manusia dan generatif di dalam tubuh nyamuk.
HASIL PENGAMATAN

Ciri-ciri species

Berbentuk bulat pipih berwarna putih.


KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phyllum

: Protozoa

Classis

: Cilliata

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Adun Rusyana, M., 2011. In: Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik).
Bandung: ALFABETA.
Kastawi,yusuf.,dkk.2003.Zoologi Avertebrata.Malang:JICA.
Putri, E. B., 2012. Jenis Klasifikasi Echinodermata. [Online]
Available at: http://endahbintarip.blogspot.com/2012/12/jenis-klasifikasiechinodermata.html
[Accessed Senin Februari 2015].

Anda mungkin juga menyukai