Anda di halaman 1dari 4

ACARA 1

FILUM PORIFERA DAN CNIDARIA

A. Tujuan
1. Memahami ciri-ciri khusus untuk filum Porifera dan Cnidaria

2. Mengetahui dan dapat membandingkan morfologi dan anatomi tubuh filum Porifera dan
Cnidaria

3.

B. Dasar Teori
A. Filum Porifera
Hewan spons atau disebut juga sebagai kelompok porifera merupakan hewan
multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan aataupun orga
sesungguhnya. Kata porifera berasal dari Bahasa latin,ponus berarti lubang
kecil,sedangkan ferra berarti mengandung atu mengembang.Kata tersebut untuk
menunjukan akan ke khususan hewan yang bersangkutan,yaitu hewan yang
memiliki banyak lubang-lubang kecil dan bila disingkat cukup disebut hewan
berpori (Yusminah,2007).
Filum Porifera adalah grup metazoa tertua yang masih ada dibumi.Mereka
mampu bertahan hidup dalam jumlah yang sangat banyak di laut baru-baru ini
dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah secara ekstrim.Tubuh dari filum ini
hanya terususun dari sel yang memiliki berbagai fungsi (Seipel,2015).Ciri-ciri
khusus tubuh porifera,yaitu tubuh nya memiliki banyak pori yang merupakan awal
dari system kanal (saluran air ) yang menghubungkan lingkungan eksternal dengan
lingkungan internal.Tubuh porifera tidak dilengkapi dengan apa yang disebut
apendiks dan bagian tubuh yang digerakan. Tubuh porifera belum memiliki saluran
pencernaan makanan,adapun pencernaan nya berlangsung secara intraseluler.Tubuh
porifera dilengkapi dengan kerangka dalam yang tersusun atas bentuk kristal dari
spikula-spikula atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik (Yusminah,2007).
Berdasarkan struktur tubuhnya porifera dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
1. Tipe Ascon, merupakan porifera yang memiliki struktur tubuh paling
sederhana, yaitu tempat masuknya air atau ostium langsung berhubungan
dengan spongosol (rongga tubuh), dan langsung keluar melalui oskulum.
2. Tipe Sycon, merupakan Porifera yang struktur tubuhnya sedikit kompleks,
yaitu tempat masuknya air atau ostium berhubungan terlebih dahulu dengan
cabang cabang rongga tubuh yang disebut saluran inkuren, kemudian
menuju saluran radier, lalu baru masuk ke spongosol dan keluar melalui
oskulum.
3. Tipe Leucon (Rhagon), merupakan porifera yang struktur tubuhnya paling
kompleks, yaitu tempat masuknya air atau ostium berhubungan terlebih
dahulu dengan rongga-rongga menuju saluran yang dibatasi oleh sel
koanosit, kemudian masuk ke salurang berbentuk lingkaran yang
berhubungan satu sama lain, setelah itu baru masuk ke spongosol, dan
keluar melalui osculum (Hadi,2015).
Filum ini terusun atas empat kelas utama yaitu :
1. Kelas Calcareae (Calcispongiae), merupakan porifera yang memiliki
kerangka tubuh (spikula) dari kalsium karbonat. Calcareae biasanya hidup
di laut dangkal. Secara bahasa Calcaspongiae disusun oleh dua kata dari
bahasa latin, yaitu Calca yang artinya kapur, dan spongiae yang artinya
porifera. Contoh Kelas ini adalah Leucosolenia.
2. Kelas Hexatinellidae, merupakan porifera yang memiliki kerangka tubuh
(spikula) dari silika. Umumnya hewan ini hidup di laut dalam. Contohnya
adalah Regadrela.
3. Kelas Demospongiae, merupakan kelompok porifera yang kerangka
tubuhya tersusun oleh serabut spons. Umumnya hidup di laut dalam
maupun dangkal, namun adapula yang hidup di air tawar. Demospongiae
merupakan satu-satunya kelas porifera yang anggotanya ada yang hidup di
air tawar. Struktur Tubuh semua Demospongiae merupakan tipe Leukon
(Rhagon). Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah
hipposongia(Gazave,2010).
B. Filum Cnidaria
Cnidaria berasal dari Bahasa Yunani “cnidos” yang berati alat penyengat,terdiri
atas hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tubuh radial/bilateral simetris
2. Beberapa bersifat sessile
3. Karnivora
4. Beberapa bersifat dimorfik atau memiliki dua tipe kehidupan dalam daur
hidupnya,yaitu polip dan medusa
5. Mulit dikelilingi tentakel
6. Memiliki alat penyengat cnidocytes di ujung tentakel, yang tersusun atas
sel-sel penyengat yang disebut nematocyst (Budiantoro.dkk,2020).

Filum Cnidaria meliputi bentuk beragam seperti ubur-ubur,hydra,anemon


laut,dan karang.Cnidaria merupakan filum dari hewan paling sederhana yang telah
memiliki jaringan yang lebih lengkap dibanding denga Phylum Porifera karena
pada dinding tubuhnya telah mimiliki tiga lapisan yaitu : ektoderm (lapisan paling
luar),mesoglea (lapisan tengah),dan gastoderm (lapisan bagian dalam,serta
memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks. Sel-sel Cnidaria sudah terorganisasi
membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.Cnidaria
mempunyai rongga pencernaan (gastrovascular) dan mulut tetapi tidak memiliki
anus(Suwignyo,2005). Cnidaria merupakan hewan diplobastik karena tubuhnya
memiliki dua lapisan sel,yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam
atau gastrosermis). Ektoderm berfungsi sebagi pelindung sedangkan endoderm
berfungsi untuk pencernaan. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron
atau gastrosol.

Menurut (Mukayat,20011) Cnidaria ini memiliki tiga kelas yaitu :

1. Kelas Hydrozoa

Biasanya berbentuk koloni-koloni kecil dengan bentuk polip,bahkan


seluruh koloni mungkin hanya terdiri dari polip.Beberapa jenis polip
membentuk medusa dengan jalan pembentukan tunas.Medusa
mempunyai velum,yaitu bentukan serupa laci dalam payung. Pinggiran
payung tidak bertakik (bercelah). Contohnya yaitu Hydra,Obelia,dan
Gonionemus.

2. Kelas Scphozoa

Ubur-ubur yang sebenernya adalah medusa-medusa dengan pinggiran


yang berlekuk-lekuk,tidak ada cadar (velum),saluran radial bercabang-
cabang,dan gonad-gonad dalam kantung-lantung ruang gastrikulum.
Contoh Scyphoza adalah Aurelia Auria. Ubur-ubur ada yang dapat
mencapai garis tengan beberapa kaki (sam[ai 150 cm).

3. Kelas Anthozoa

Anggota-anggota anthozoa (Yunani Anthos Bunga) adalah anemone-


anemon laut dan hewan-hewan karang laut,tubuhnya berbentuk
polip,tidak ada bentuk medusa.Hewan-hewan itu tidak bertangkai dan
biasanya terbungkus dengan skeleton eksternal dan disebut
karang,memiliki banyak tentakel.

Anda mungkin juga menyukai