Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI VITAMIN

Disusun oleh:

Fiella Attaqy (036119030)

Ika Yulianingsih (036119033)

Rismatul Jannah (036119034)

Raden Siti Fatimah Azzahro (036119040)

Semester/Kelas: 3/B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

2020
A. Dasar Teori
Vitamin adalah senyawa organik yang tidak bisa disintesis dalam tubuh, sehingga
harus diperoleh dari asupan makanan. Vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa
organik yang termasuk dalam golongan protein, karbohidrat, dan lemak (Poedjiadi, 1994).
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi
dan proses metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin akan mengakibatkan terganggunya
kesehatan, sehingga diperlukan asupan harian dalam jumlah tertentu yang bisa diperoleh dari
makanan. Jumlah kecukupan asupan vitamin per hari untuk tubuh ditentukan oleh RDA
(Recomended Daily Allowance) (Tjokronegoro, 1985).
Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah yang sangat kecil. Fungsi vitamin di dalam tubuh adalah sebagai zat pengatur dan
pemeliharaan jaringan tubuh. Vitamin dibedakan menjadi 2 berdasarkan kelarutannya, yaitu
vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air (B1, B2, B3, B5, B6, B12,
folat, biotin, dan vitamin C) (Soendoro, 1997).
Tujuan praktikum ini adalah menentukan kadar vitamin C pada beberapa buah dan

B. Alat Dan Bahan


Alat
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 4 buah tabung erlenmayer
 Gelas ukur
 Bunsen
 Pipet tetes
 4 buah beaker glass
 Penjepit
 Korek api
Bahan
 Air tomat
 Air jeruk
 Air apel
 Vitamin C
 Amilum
 Benedict
 Iodium
 Aquades

C. Langkah Kerja
1. Uji Benedict
a. Masukkan 1 mL Benedict kedalam tabung reaksi
b. Tambahkan 8 tetes air jeruk
c. Panaskan larutan dengan Bunsen selama 1 menit
2. Uji Kadar Vitamin C
a. Masukkan 5 mL air tomat kedalam tabung erlenmayer
b. Lalu tambahkan 20 mL aquades
c. Tambahkan 1 tetes amilum konsentrasi 1% kedalam erlenmayer
d. Tambahkan larutan iodium hingga mengalami perubahan warna dan hitung jumlah
tetesnya
e. Amati perubahan warna dan lakukan langkah yang serupa untuk sampel uji lainnya
D. Hasil Dan Pembahasan
a. Uji Benedict
Vitamin C merupakan reduktor kuat dengan adanya gugus enadiol sehingga mampu
mereduksi ion Cu2+ dari pereaksi benedict menjadi ion Cu+ dengan membentuk
endapan Cu2O yang berwarna hijau kekuningan, kuning atau merah bata
Hasil yang diperoleh dari percobaan Benedict menggunakan air jeruk adalah
negatif karena tidak terjadi perubahan warna dan tidak adanya endapan. kemungkinan
pada saat ditetesi air jeruk perbandingan antara perasan jeruk dengan aquades, lebih
banyak aquades dibanding perasan jeruk ataupun sebaliknya. Seperti diketahui bahwa
jeruk merupakan salah satu buah penghasil vitamin C tetapi pada praktikum ini adanya
faktor human error yakni pada kurang telitian praktikan sehingga hasil yang didapatkan
tidak sesuai dengan literatur.
b. Uji Kadar Vitamin C

No. Nama Larutan Jumlah Tetes Iodium


1. Air tomat 25 mL 10 tetes
2. Air Jeruk 10 tetes
3. Air apel 10 tetes= 0.5 mL
4. Vitamin C 20 tetes= 1 mL
Pada uji metode uji kadar vitamin C menggunakan titrasi sederhana dengan larutan
iodium dan amilum sebagai indikatornya. Pada perlakuan yang dilakukan setelah
ditetesi iodium akan menghasilkan warna biru, hal tersebut karena iodium akan
mengoksidasi asam askorbat (vitamin) terlebih dulu karena lebih muda bereaksi dengan
iodium dan setelah asam askorbat habis teroksidasi, maka iodium akan mulai bereaksi
dengan amilum kemudian menunjukkan warna biru tua dan pada keadaan basa akan
berwarna biru muda.
Dari hasil yang didapatkan, pada sampel vitamin C membutuhkan lebih banyak
tetes iodium dibandingkan dengan sampel uji lainnya, hal ini menunjukkan bahwa pada
sampel uji vitamin C lebih banyak mengandung vitamin C maka iodium yang
dibutuhkan lebih banyak untuk mengoksidasi larutan sebelum bereaksi dengan amilum.
E. Simpulan
Hasil yang diperoleh dari percobaan Benedict menggunakan air jeruk adalah negatif
karena tidak terjadi perubahan warna dan tidak adanya endapan. Dan pada uji kadar vitamin
c Dari hasil yang didapatkan, pada sampel vitamin C membutuhkan lebih banyak tetes
iodium dibandingkan dengan sampel uji lainnya, hal ini menunjukkan bahwa pada sampel
uji vitamin C lebih banyak mengandung vitamin C maka iodium yang dibutuhkan lebih
banyak untuk mengoksidasi larutan sebelum bereaksi dengan amilum.
F. Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa vitamin C positif terhadap uji Benedict!
Jawab :
Karena Benedict merupakan larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat,
dan natrium sitrat. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi
benedict bersifat asam lemah. Vitamin C merupakan reduktor kuat yang mampu
mereduksi ion Cu 2+ dari pereaksi benedict menjadi ion Cu + dengan membentuk
endapan Cu2O yang berwarna hijau kekuningan hingga merah bata yang menunjukkan
hasil positif.
2. Sebutkan fungsi utama vitamin C dalam tubuh!
Jawab:
a. Menjaga imunitas tubuh, karena vitamin C memiliki interferon yang merupakan
protein peling sel dari serangan virus yang masuk ke tubuh.
b. Sebagai antioksidan
c. Merawat kesehatan, membantu merawat kesehatan tulang dan gigi.
d. Memproduksi kolagen, membantu tubuh memproduksi kolagen untuk mencegah
keriput, memperlambat proses penuaan, dan mampu mencerahkan kulit
e. Mengatasi peradangan kulit seperti jerawat.
3. Sebutkan penyakit akibat defisiensi vitamin C dan gejalanya!
Jawab:
a. Masalah kulit, gejalanya terdapat garis putih pada kuku dan membuat kuku lebih
rapuh dan kulit terasa kasar juga kering.
b. Skorbut, gejalanya berupa tubuh lemas, nafsu makan hilang, mual, diare, dan
demam.
c. Penyakit kudis, gejalanya mudah memar, pendarahan, dan nyeri sendi dan otot.
d. Lelah berkepanjangan, gejalanya penurunan berat badan secara drastic dan dapat
memicu depresi.
G. Daftar Pustaka
Affandi, Idris. 2015. Praktikum Biokima Vitamin. Bangka Belitung: Jurusan Biologi.
Fakultas Pertanian, Perikanan Dan Biologi. Universitas Bangka Belitung. Laporan.
Online: https://www.academia.edu/ diakses [Sabtu, 02 Jan 2021]
Afifah, Fadhila. Kekurangan Vitamin C Berisiko 7 Penyakit. Artikel. Online:
http://id.theasianparent.com/ diakses [Kamis, 31 Dec. 20]
Fadli, Rizal. 2020. 5 Rahasia Manfaat Vitamin C Bagi Tubuh. Artikel. Online:
https://www.halodoc.com/ diakses [Kamis, 31 Dec. 20]

Rimadhani, Alifia. Y. 2015. Laporan Praktikum Biokimia: Pengujian Kadar Vitamin

C. Gontor: Peogram Studi Farmasi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas

Darussalam Gontor. Laporan. Online: https://www.academia.edu/ diakses


[Minggu, 03 Jan. 21]

Anda mungkin juga menyukai