NIM:20051103064
segmen tubuh terdapat organ ekskretoris berupa metanephridia bersilia yang disebut nefrostom.
Secara umum organisme yang temasuk dalam filum ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Berbentuk simetris bilateral vermiform.
• Panjang tubuh bervariasi dari sekitar 1 mm hingga 3 mBentuk tubuhnya simetris
bilateral, tubuh dilapisi kutikula.
• Tebal tubuh lebih dari 2 lapis sel, dengan jaringan-jaringan dan organorgan.
• Mempunyai muscular gut dengan mulut dan anus.
• Tubuh terbagi dalam segmen-segmen (segmentasi mungkin tidak terlihat dari luar,
tetapi selalu dapat dibuktikan dalam sistem saraf).
• Prostomium presegmen terdiri dari ganglion saraf, dan sebuah postsegmen pygidium.
Tubuh mengandung serangkaian schizocoels, tidak tampak pada spesimen dengan
penghisap anterior dan posterior.
• Epithelium bagian terluar terbungkus oleh sebuah cuticle dan epidermal chaetae yang
berkelompok atau sendiri-sendiri, kecuali pada spesimen yang mempunyai penghisap
anterior dan posterior.
• Dinding otot tubuh, kadang-kadang mempunyai lapisan otot lingkar yang lengkap dan
4 keping otot longitudinal.
• Sistem saraf dengan presegmen ganglion supra-oesophageal, cincin lingkar-
oesophageal dan sebuah saraf ventral dengan segmen ganglia.
• Mempunyai berbagai bentuk cephalisasi.
• Perkembangan dengan cleavage spiral.
• Perkembangan planktonik di laut terbentuk melalui sebuah larva trochophore yang
bebas tetapi fase ini sering membentuk capsul. Jenis yang hidup di air tawar dan di
darat membentuk telur yang mempunyai capsul.
2. KLASIFIKASI ANELIDA
Pada Filum Annelida ini dibagi dalam 3 (tiga) kelas, yaitu polychaeta (cacing
pasir), oligochaeta (cacing tanah dan kerabatnya) dan hirudinae (lintah).
a) Polychaeta
Polychaeta berarti banyak seta atau rambut karena cacing polychaeta memiliki rambut atau
bulu di tiap segmen tubuhnya. Polychaeta terdiri dari cacing-cacing yang memiliki bentuk seperti
cacing tabung dan cacing pasir. Pada masing-masing segmen tubuhnya terdapat parapodia yang
berpasangan dan berfungsi sebagai alat lokomosi atau bergerak. Tiap parapodia memiliki beberapa
seta yang terbuat dari polisakarida kitin. Selain itu, parapodia mengandung pembuluh darah yang
berfungsi sebagai insang.
Polychaeta memiliki kepala yang telah berkembang dengan baik dan dilengkapi dengan
mata, antena dan palps sensor (sensor untuk memanipulasi makanan sebelum dimakan).
Polychaeta tidak memiliki organ seks permanen dan gonad hanya terlihat seperti benjolan pada
setiap musim berkembang biak. Gamet-gamet yang ada dilindungi di selom dan dikeluarkan dari
tubuh melalui nefridia atau merupakan hasil dari hancurnya dinding tubuh. Pembuahan biasanya
terjadi secara eksternal dan perkembangan berlangsung melalui larva trokofor. Contoh Polychaeta
antara lain cacing pohon natal, cacing kipas, dan cacing api.
Contoh jenis - jenis PolyChaeta :
1. Eunice viridis (Cacing Palolo),
2. Lysidice oele (Cacing Wawo),
3. Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).
4. Arenicola sp,
Oligochaeta artinya sedikit rambut, karena jumlah seta yang ada ditubuhnya tidak sebanyak
polychaeta. Oligochaeta meliputi cacing tanah dan berbagai spesies yang hidup di air tawar.
Oligochaeta juga berbeda dari polychaeta karena oligochaeta sudah memiliki organ seks permanen
dan umumnya olighochaeta hermafrodit.
Cacing dari kelas oligochaeta ternyata juga banyak dimanfaatkan sebagai campuran bahan
kosmetik dan obat demam. Bahkan di beberapa negara sudah dimanfaatkan sebagai bahan
makanan karena protein yang ada pada cacing tersebut mengandung asam amino esensial yang
kualitasnya melebihi ikan dan daging.
c) Hirudinae (lintah).
Lintah sebenarnya tidak mirip dengan anggota annelida lainnya. Lintah memiliki jumlah
segmen yang tetap (biasanya 34). Tubuh rata pada bagian dorsoventral, tidak memiliki seta, tidak
memiliki parapodia, serta memiliki alat penghisap di bagian anterior (depan) dan posterior
(belakang). Pada beberapa bagian spesies, selom tidak dibagi oleh septa, dan selom telah diisi oleh
jaringan penghubung dan otot.
Lintah tergolong hermafrodit, dan perkembangbiakannya sama seperti oligochaeta. Lintah,
umumnya ditemukan di habitat air tawar, tetapi sebagian kecil ditemukan di laut dan darat. Apabila
di darat biasanya dalam kondisi tempat yang hangat dan lembab. Lintah termasuk karnivora karena
memakan avertebrata kecil lainnya, tetapi beberapa jenis lintah merupakan parasit penyedot darah
hewan lain, termasuk manusia. Panjang lintah berkisar antara 1-3 cm.
3. REPRODUKSI ANNELIDA
Reproduksi Annelida terjadi secara seksual atau aseksual. Reproduksi secara aseksual
dengan cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).namun sebagian besar Annelida
bereproduksi secara seksual. Meskipun annelida bersifat hermafrodit, tetapi individu tetap
melakukan perkawinan silang dengan cara saling mempertukarkan spermanya untuk membuahi
sel telur pasangan. Annelida memiliki system perkembangbiakan secara seksual. Satu annelida
memiliki 2 kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit), tetapi reproduksi secara aseksual tetap
membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya sedemikian rupa sehiggga dapat
menukarkan sperma. Lalu, hasil dari sperma tersebut akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan
berkembang dalam tanah. Sebagian annelida berreproduksi sacara aseksual dengan fragmentasi
diikuti dengan regenerasi.
4. PERANAN ANNELIDA