Anda di halaman 1dari 32

ANNELIDA

Oleh : Kelompok 5
Our Team

Riska Arifa Rahmadani Siwi Pratiwi Prabandari


4401419039 4401419076
Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin-
cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan oidus yang berarti
bentuk. Oleh sebab itu, Annelida juga dikenal sebagai cacing gelang.
Cacing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, hidup di dalam tanah
yang lembab, dalam laut, dan dalam air. Pada umumnya Annelida
hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal
pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada
Vertebrata. Di samping tubuhnya bersegmen, juga tertutup oleh
kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis dan sudah ada
rongga tubuh.
Ciri-ciri Umum
1. Simetri tubuhnya bilateral simetris karena sudah ada punggung di dorsal dan
Sisi Perut (ventral)
2. Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
3. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada
di ujung belakang.
4. Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri. Metameri merupakan bentuk
segmen-segmen yang antara segmen itu memiliki organ-organ yang sama.
5. Sistem peredaran darah tertutup.
6. Klasifikasi Annelida ini didasarkan atas tidaknya seta / rambut / parapodium
yang ada di permukaan tubuhnya.
7. Tubuh tertutup oleh kutikula yang licin yang terletak di atas epithelium yang
bersifat glanduler
Anatomi
Struktur tubuh annelida
ini mempunyai tingkatan yang Pada segmen-segmen ke
lebih tinggi dibandingkan dengan 32-37, terdapat penebalan kulit yang
yang lain. Cacing tersebut sudah disebut clitellum. Clitellum ini jelas
mempunyai rongga sejati disebut pada bagian dorsal dan ventral,
triplobastik selomata. Bentuk dimana disini tidak terdapat annuli.
tubuhnya bersegmen-segmen Pada tiap-tiap segmen terdapat 4
dilapisi oleh kutikula, tersusun oleh pasang setae, kecuali segmen
gelang kecil yang dibatasi dengan pertama dan terakhir, 2 pasang di
sekat berbentuk seperti cincin atau lateral dan 2 pasang lainnya di ventro-
gelang. Jika cacing ini dipotong lateral. Setae berguna sebagai alat
menjadi dua bagian yang sama, gerak bagi cacing tanah, yang
maka bentuk tubuhnya simetri digerakkan oleh musculus retractor.
bilateral.
Fisiologi
Sistem Gerak
Dinding tubuh cacing tanah
mempunyai 2 lapis otot, yaitu:
a. stratum circulare (lapisan otot
sebelah luar)
b. stratum longitudinal (lapisan
otot sebelah dalam).
Jika musculi ini berkontraksi akan
menimbulkan gerakan
menggelombang dari cacing
tanah itu sehingga ia bergerak.
Sistem Gerak
Cacing tanah juga bergerak
dengan setae. Setae digerakkan
oleh 2 berkas otot, yaitu:
a. musculus protactor, yang
mendorong setae keluar
b. musculus retractor yang
menarik kembali setae masuk ke
dalam rongganya.
Kedua berkas musculi ini melekat
pada ujung-ujung dalam dari setae.
Sistem Respirasi

Cacing tanah bernapas dengan


kulitnya, karena kulitnya bersifat
lembab, tipis, banyak mengandung
kapiler-kapiler darah.
Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan cacing


tanah sudah lengkap, terdiri
atas mulut, pharynx,
esophagus, proventriculus,
ventriculus, intestine dan anus.
Sistem Pencernaan
Makanan Mulut Esophagus (dicampur Proventriculus
dengan kelenjar kapur
(calciferous glands)
Ventriculus
Intestin (diabsorbsi
dengan kelenjar-
Anus kelenjar yang
menghasilkan
enzim-enzim)
Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah cacing
tanah adalah sistem peredaran darah
tertutup. Darah terdiri atas bagian cair
yang disebut plasma, dan sel-sel darah
atau korpuskula. Korpuskula terdapat di
dalam plasma darah. Eritrosit
mengandung hemoglobin yang
mempunyai kemampuan mengikt
oksigen. Pembuluh-pembuluh darah
terdiri atas aorta dorsalis, aorta ventralis.
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi cacing tanah
berupa nephridia
(nephridios=ginjal). Pada tiap
segmen tubuh terdapat sepasang
nephridia, kecuali 3 segmen yang
pertama dan segmen yang terakhir
tidak ada.
Sistem Saraf
Sistem saraf cacing tanah, terletak di
sebelah dorsal pharynx di dalam segmen
yang ke 3 dan terditi atas :
a. ganglion cerebrale, yang tersusun
atas 2 kelompok sel-sel saraf dengan
comissura, terletak di sebelah dorsal
pharynx, di dalam segmen ke 3
b. berkas saraf ventralis dengan cabang-
cabangnya.
Sistem Reproduksi
Cacing tanah bersifat hermaphrodit.
Kedua oviductnya terletak di dalam
segmen ke-13 dan infundibulumnya
bersilia. Testes terletak di dalam suatu
rongga yang dibentuk oleh dinding-
dinding vesicular seminalis.
Habitat
Cacing tanah hidup di dalam liang
dalam tanah yang lembab, subur dan
suhunya tidak rendah. Dalam keadaan
yang sangat dingin atau sangat kering
mereka masuk ke dalam liang, seringkali
sampai sedalam 8 kaki dan dalam
keadaan ini beberapa cacing seringkali
terdapat melingkar bersama-sama,
dengan di atasnya terdapat lapisan
tanah yang bercampur dengan
lendirnya.
Klasifikasi
Klasifikasi Annelida

01 02 03
Polychaeta Oligochaeta Hirudinea
Kelas Polychaeta
Kelas Polychaeta
Ciri-ciri:
❑ Tubuhnya bersegmen-segmen
❑ Coelom umumnya terbagi oleh septa intersegmental
❑ Segmen tubuhnya banyak, mempunyai banyak setae.
❑ Umumnya mempunyai kepala yang dilengkapi sejumlah alat tambahan atau extremitas
hampir bersifat gonochoristis
❑ Gonade memanjang di seluruh tubuh dan fertilisasi eksternal
Kelas Polychaeta
Ciri-ciri:
❑ Perkembangannya melalui stadium larva, larva disebut trochophora.
❑ Memiliki banyak rambut pada permukaan tubuhnya.
❑ Seta terdapat pada parapodia di setiap segmen tubuh.
❑ Pada parapodia juga terdapat insang.
❑ Seluruh anggotanya hidup di air laut (sehingga sering disebut kelabang laut).
Contohnya, cacing palolo (Eunice viridis) dan cacing wawo (Lysidice oele).
Kelas Oligochaeta
Kelas Oligochaeta
Ciri-ciri
❑ Memiliki sedikit seta.
❑ Hidup di tanah yang lembab atau di air tawar.
❑ Tubuhnya tidak memiliki parapodia.
❑ Pergerakannya dilakukan oleh kontraksi otot yang dibantu oleh seta. Contohnya,
cacing tanah (lumbricus terestris).
❑ Tubuh cacing tanah disusun oleh 100-180 segmen.
Kelas Oligochaeta
Ciri-ciri
❑ Bagian mulut (prostomium) terdapat pada ujung anterior segmen pertama dan anus
pada segmen terakhir.
❑ Pada segmen ke-32 sampai ke-37 terdapat penebalan kulit yang disebut klitelum.
Klitelum berfungsi membentuk kokon, yaitu kantong untuk meletakkan sel telur dan
melangsungkan pembuahan.
❑ Tubuh cacing tanah memiliki testis dan ovarium. Walaupun hermafrodit, hewan
tersebut melangsungkan pembuahan silang.
Kelas Hirudinea
Kelas Hirudinea
Ciri-ciri:
❑ Beradaptasi sebagai hewan pengisap darah.
❑ Pada sekeliling mulut dan anusnya dilengkapi alat penghisap.
❑ Tubuhnya mengandung se-sel kelenjar yang menghasilkan zat antikoagulan (anti-
pembekuan darah) bernama hirudin.
❑ Kelas herudinea tergolong hermafrodit. Meskipun begitu, hewan tersebut
elangsungkan perkawinan secara silang dan pembuahannya terjadi di kokon.

Anggota kelas hirudinea antara lain lintah (hirudo sp.) dan pacet (haemadipsa sp.). Lintah
kebanyakan hidup di air tawar, sedangkan pacet di darat.
Peran
Peran Annelida
❑ Bahan konsumsi di beberapa daerah, contohnya cacing wawo
(Lysidice oele), dan cacing palolo ( Eunice viridis).
❑ Lumbricus rubella berperan sebagai dekomposer dan menghasilkan
senyawasenyawa bioaktif dan enzim-enzim penghancur benda mati
sehingga cacing juga dapat dijadikan bahan pengobatan contohnya
untuk typhus dan bahan pembuat kosmetik.
❑ Hirudo medicinalis biasa digunakan dalam ilmu kedokteran.
❑ Berperan sebagai detritivor dalam ekosistem.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai