Anda di halaman 1dari 49

ECHINODERMATA

KELOMPOK 9:

1. M. NUR ROKHIM
2. ILMA MUFIDATUL HUSNA
3. IIK ATIKASARI
4. NABILA AINUN ASHARI
ECHINODERMATA

• Echinodermata berasal dari kata Yunani: Echinos= duri, derma=kulit, berarti hewan yang
kulitnya berduri. Kelompok hewan ini meliputi Bintang Laut (kelas Astoroidea), Bintang
Ular (kelas Ophiuroidea), landdak Laut (kelas Echinoidea), Lilia Laut (kelas Crinoidea),
dan Mentimun Laut atau Tripang (keas Holothuroidea), disamping beberapa kelas yang
telah punah.
• Nama Echinodrmata dimunculkan pertama kali oleh Jacob Klein pada tahun 1734.
Echinodermata merupakan hewan laut yang hidup di pantai, tetapi kebanyakan di dasar
laut. Hewan-hewan yang termasuk Echinodermata adalah hewan coelomata dengan
simetri radial pentamerous, dimana tubuh dapat dibagi menjadi 5 bagian tersusu
mengelilingi sumbu pusat, tetapi larvanya simetri bilateral. Tidak mempunyai kepala.
Memiliki endoskeleton berpa ossikula kalkareus, terbentuk dari mesodermis; terdapat
juga spina eksternal yang dapat digerakkan atau tidak.
• Ciri-ciri umum

Echinodermata adalah semata-mata hewan laut dan berada antara hewan laut pada umumnya dan distribsinya yang
luas, dijumpai di semua laut dari zona interidial sampai laut yang sangat dalam.
Respirasi trjadi melalui struktur bervariasi, misalnya dengan papula pada bintang laut, insang peristomial pada
landak laut, bursa genital pada bintang ular laut, pohon respirasi kloakal pada mentimun laut. System ekskresi tidak
ada. System saraf adalah primitive, terdiri atas jaringan seperti jala terkonsentrasi di dalam tali-tali saraf ganglion
secara radial. Organ-organ sensorik kurang berkembang. Seks biasanya terpisah dengan bebrapa perkecualian.
Kelenjar kelamin sederhana dengan atau tanpa saluran sederhana. Reproduksi biasanya seksual, beberapa
berkembangbiak secara aseksual atau regenerasi. Fertilisasinya eksternal, sedangkan beberapa Echinodermata ada
yang vivipar. Perkembangan larva khas yang mengalami metamorfosis menjadi dewasa yang bersifat simetri radial.
B. ANATOMI

1. Permukaan oral
a. Mulut: pada permukaan oral, di tengah dari diskus sentral yang pentagonal adalah berupa lubang yang disebut actinosme
atau mulut.
b. Celah ambulakral: dari masing-masing sulit memancar sebuah alur sempit disebut celah aburklar yang berjalan sepanjang
tengah dari permukaan oral masing-masing lengan.
c. Kaki tabung atau podia: masing-masing celah amulakral terdiri atas empat baris kaki tabung atau podia yang berfungsi
untuk pergerakan, penangkapan makanan, organ-organ respirasi dan sensori.
d. Duri-duri ambulakral: masing-masing celah ambulakral dilindungi oleh 2 atau 3 baris ambulakral dibagian lateralnya yang
dapat digerakkan dan dapat menutup celah.
e. Organ-organ sensoris: organ-organ sensoris termasuk lima tentakel-tentakel terminal yang tidak berpasangan yang tidak
berpasangan dan lima bintik mata yang tidak berpasangan.
Permukaan oral dari Asterias
2. Permukaan Aboral
a. Anus: suatu lubang kecil disebut anus terletak didekat pusat diskus sentral dari permukaan aboral
b. Madreporit: pada permukaan aboral dari diskus sentral datar, subcircular, lempengan asimetris dan beralur
dsebut lempengan madreporit terletak diantara dua dari lima lengan.
c. Duri-duri: seluruh permukaan aboral ditutup oleh sejumlah duri-duri atau tubercle kalkareus yang pendek,
keras, tmpul.
d. Papulase atau insang: antara ossicle dari integument ada sejumlah besar lubang-lubang dermal yang kecil.
e. Pedicellaria: disamping duri-duri dan insang seluruh permukaan aboral ditutupi oleh rahang-rahang atau
supit-supt sangat kecil seperti duri berwarna keputihan disebut pedicellaria.
Permukaan aboral dari Asterias
C. Fisiologi
1. Sistem amburakral
• Terdiri dari: canalis circumoralis ialah suatu pipa yang melingkari mulut, disebelah
permukaan oral dari skleton. Ia mempercabangkan lima canalis radialis yang masing-
masing berjalan di dalam sulcus ambulacralis. Didalam dinding ampulla terdapat terdapat
serabut-serabut otot melingkara. Di dalam dinding podium terdapat serabut-serabut otot
longitudinal. Pada ujung podium terdapat batil pengisap. Kecuali canalis radaialis, canalis
circumoralis mempercabgkan juga satu canalis madreporicus.
Sistem Ambulakral
2. System respirasi
Organ respirasi pada Asterias adalah insang atau papula dan kaik tabung. Papula merupakan
organ resirasi yang utama. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi diantara air laut dan cairan tubuh
dari insang-insang silia pada ephitelium mempunyai peranan vital dalam menggerakkna
cairan coelom dan dalam menciptakan air untuk pernapasan keluar masuk kedalam air laut.
3. System pencernaan
• Tractus digestivus (salauran pencernaan) dimulai dari mulut yang berbentuk pentagonal
yang disebut actinostoma. Terctus digestivus terdiri atas peristoma, esophagus,
ventrikulus, intestinum, berakhir pada anus.
4. System sirkulasi
• Pada Asterias tidak ada system sirkulasi yang sebenarnya, namundemikian system yang
dapat merespon peredaran makana ke berbagai organ tubuh sering disebut system
sirkulasi. System sisrkulasi terdiri dari system perihemalis dan system hemalis. System
hemalis atau system lacunar tersusun atas jaringan pengikat gelatinosa yang berongga-
rongga dengan banyak leukosit. Ia terdiri ats system lacunare circumoralis, funiculus
radialis, rgan axialis, rachis genitalis serta cabnag-cabang nya.
5. System ekskresi
• Asterias tidak memiliki organ-organ ekskretori khusus. Sisa ekskretori metabolic yang
mengandung nitrogen biasanya berisis senyawa aminium. Sampah-sampah tersebut akan
diambil oleh amoeboyte (sel-sel ameboid) dan dibuang (secara difusi) melalui dermal
branchia. Caecum intestine dan kaki tabung dapat pula berfungsi sebagai tempat
pengeluaran sisa-sisa metabolism. Mereka melalui berbagai jaringan samapai ke cairan
coelom dan dari sini kemudian berdifusi melalui dinding-dinding yang tipis dari caeca
rectal, kaki tabung, dan nsang. Coelocyte mempunyai peran nyata dalam pengeluaran sisa
ekskretori dari coelom.
6. System saraf
a. System saraf oral atau ectoneural atau epidermis
• Cincin saraf: cincin saraf berbentuk segi lima (pentagoal) dan circumoral,
• Saraf radial; cincin saraf mengeluarkan 5 saraf radial, masing-masing menuju
sepanjnagnlengan di dasar alur amubalkral.
• Saraf subepidermal kompleks; adalah suatu jaringan luas adri sel saraf dan serabut-serabut
saraf, trtanam didalam epidermis diatas permukann tubuh, termasuk insang dan pedikelaria
dan sebagainya.
b. System saraf dalam atau Hyponeoral
• System saraf ini terjadi di dalam bentuk lapisan saraf di bagian lateral dari dinding oral dari sinus hyponeural berda
di dalam epithelium coelomic. Lapisan asarf ini disebut “saraf lange”.
c. System saraf aboral atau Coelomic
• System saraf ini berada di bagian luar dari peritoneum parietal pada sisi aboral; terdiri atas sebuah cincin saraf di
diskus sentral dan sebuah saraf pada masinng-masing lengan. System ini dihubungkan dengan saraf marginal oleh
serabut saraf. System ini menginnervasi otot tubuh dari sisi aboral dan berfungsi motorik.
d. System saraf visceral
• System saraf ini terdapat di dinding usus, sebelah luarepithelium usus. System ini menginnervasi otot saluran
pencernaan makanan dan dihubungkan dengan reseptor visceral.
3. Organ sensorik
a. Mata adalah organ sensorik yang paling signifkan pada Asterias.
b. Tentakel terminal mempunyai sel-sel sensorik yang tactile dan juga sensitive terhadap
makanan dan rangsangan kimiawi yang lain.
c. Sel-sel Neurosensori, Seluruh permukaan tubuh atau epidermis Asterias dilewati oleh
beberapas el neurosensori yang bertindak sebagai tangoeseptor dan chemoreseptor.
4. System Reproduksi
• Kebanyakan spesies dari Asterias adalah dioecious, yaitu seks terpisah kecuali beberapa spesies
seperti Asterias rubeus yang hermaprodit. Tidak ada tanda dirmorfisme seksual, tetapi selamam
musim perkembangbiakan, mungkin terjadi perbedaan warna antara keduanya. Organ-organ
reproduksi dari Asterias adalah tip prmitif dan tidak ada organ-organ kopulasi, klenjar asesori,
reseptakel untuk penyediaan ovum dan reservoir untuk penyediaan sperma matang. Hanya ada gonad-
gonad yang bertindak sebagai oragn-organ reproduktif. Kelenjar kelamin jantan adalah testis da
kelenjar betina adalah ovarium. Masing-masing, individu jantan dan betina masak secara seksual
berisis lima pasang testis dan ovarium, satu pasang terletak bebas secara lateral di bagian proximal
dari masing-masig lengan antara pyiloric caeca dan ampula.
D. HABITAT

Asterias adalah hewan laut yang tinggal didasar atau hewan benthonic, mendiami bervariasi tipe
dasar, umunya di zona littoral dimanan mereka bergerak merayap atau mungkin diam sekali
waktu.Kebanyakan spesies dari Asterias umumnya soliter tetapi di bawah kondisi ekologi
tertentu, semacam untuk menghindari sinar matahari langsung atau pengeringan yang berlebihan,
beberapap individu mengumpul pada tempat yang samam untuk pertahanan. Kebanyakan dari
meraka adalah nocturnal, sisanya di siang hari dan menjadi aktif di malam hari. Beberapa spesies
dari Asterias menunjukkan variasi tipe hubungan biologi seperti parasitisme dan komensalisme,
dan sebagainya. Misalnya dengan menjadi anggota kelompok-kelompok zoolpgi yang berbeda.
Bintang laut pada umumnya menunjukkan kemampuan luar biasa untuk autotomi atau regenerasi.
V. KLASIFIKASI

• Klasifikasi berikut ini diadopsi dari Hyman, L.H(1955). Uraianya dikhususkan hanya
pada kelas-kelas dan ordo-ordo yang masih hidup. Filum Echinodermata dibagi menjadi
2 subFilum yaitu Pelmatizoa dan Eleutherozoa.
1. SubFilum, Pelmatozoa
• Sebagian besar anggota subFilum ini sudah punah. Tubuh mengikatkan diri pada subtrat
dengan permukaan abormal atau dengan sebuah tangkai abnormal. Mulut dan anus
terdapat pada permukaan oral. Sistem saraf utama diibagian aboral. Pelmatozoa hanya
mempunyai satu kelas yang masih hidup yaitu kelas Crinoidea.
Kelas Crinoidea
• Anggoa dari kelas ini tidak bertangkai dan bergerak bebas, tubuh terdiri atas mangkuk
aboral, disebut calyx dan penutup oral atau atap, disebut tegmen dan struktur kuat
bercabang lima atau kelipatannya. Tangan-tangan dapat digerakkn, sederhana, umumnya
bercabang-cabang, biasanya berjumlah 5 atau 10 tanpa pinula.
Struktur anatomi Crinoidea
Ordo Articulata
Ordo ini meliputi Crinoidea yang sudah punah dan yang masih hidup. Calyx bersifat
pentamerous, fleksibel, lemtur menyatu pada ossikula tangan-tangan yang lebih bawah.
Tergemen kasar berisi partikel kalkareus atau lempeng-lempeng kecil. Mulut dan lekuk
ambrulakral tampak jelas. Contoh Metacrinus, Antedon
Antedon
2. SubFilum, Eleutherozoa
• Kebanykan anggota dari subFilum ini masih hisup. Batang atau tangkai tidak ada, biasnya
hidup bebas. Struktur tubuh biasanya pentamerous. Permukaan oral terdapat pada mulut
yang letaknya pada salah satu sisi. Anus biasanya pada permukaan aboral. Lekuk
ambulkral biasanya tidak untuk mengumpulkan makanan, dan kaki tabung dengan
pengisap utamnya untuk organ lokomotori. Sistem saraf utamanaya adalah oral.
SubFilum ini meliputi 4 kelas yaitu: Holothuroidea, Echinoidea, Asreroidea, dan
Ophiuroidea. Masing-masing kelas akan dijelaskan dibawah ini.
a. Kelas Holothuroidea
• Tubuhnya simetri bilateral, biasannya memanjang atau debfan mulut terletak pada satu
ujung dan anus terletak pada ujung yang lain. Permukaan tubuh kesat. Endoskeleton
tereduksi berupa spikula berukuran mikroskopis atau lempeng-lempeng tertanam dalam
dinding tubuh. Mulut dikelilingi oleh sekumpulan tentakel. Podia atau kaki tabung
biasanya ada dan berfungsi untuk penggerak. Saluran pencernaan makanan berbentuk
panjang dan berliku-liku dan kloaka biasanya dengan pohon respirasi. Jenis kelamin
biasanya terpisah dan kelenjar kelamin berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan.
Struktur anatomi Holothuroidea
• Ordo 1 Aspidochirota: memiliki beberapa podia atau kaki tabung. Mulut dikeliligi 10-30 tentakel, kebanyakan
20 tentakel mulut yang bercabang-cabang. Otot-otot retractor dari pharynx tidak ada. Terdapat pohon respirasi
yang berkembang dengan baik. Contoh Stichopus, Mesothuria, Holothuria (gambar di bawah)
• Ordo 2. Elasipoda: Banyak podia atau kaki tabung. Mulut biasanya dibagian ventral dan dikelilingi oleh 10-20
tentakel yang bercabang-cabang. Tidak ada oral dan tidak ada pohon respirasi. Contoh : Deima, Benthodytes.
• Ordo 3. Dendrochirota: Podia atau kaki tabung banyak. Tentakel oral dendritic atau bercabang-cabang seperti
cabang-cabang pohon. Terdapat retractor oral. Ada pohon respirasi. Contoh: Thypone, Phylllophorus,
Cucumaria (gambar di bawah)
• Ordo 4. Molpadomia: Podia atau kaki tabung tidak ada kecuali sebagai papilla anal. Tentakel terbentuk jari.
Tidak memiliki retractor oral. Mempunyai pohon respirasi. Daerah posterior biasanya berbentuk lonjong samapi
ke bagian caudal. Contoh : Molpadia, Paracaudina.
• Ordo 5. Apoda: tubuh berbentuk cacing mempunyai permmukaan halus atau berkutil. Podia atau kaki tabung
tidak ada. Tentakel oral 10-20 buah, sederhana, bertipe digitate atau pinnate, mempunyai rektaktor pharyngeal,
dan tidak memiliki pohon-pohon respirasi. System pembuluh air terduksi. Contoh: Synapta, Chiridota.
Holothuria (sebelah kiri) dan Cucumaria (sebelah kanan)
b. Kelas Echinoidea
• Tubuh berbentuk bola, seperti magkuk dan bola, seperti mangkuk, oval, atau bentuk
jantung. Tubuh tertutup oleh can kang endoskeleton dari lempeng-lempeng kalkareus
yang rapat, terttutup oleh spina-spina yang dapat diregakkan.
Struktur anatomi Echinoidea
• SubKelas 1. Regularia
Tubuh membulat, kebayakan sirkuler dan sering kali berbentuk oval. Simetrinya
pentamerous dengan dua baris lempengan inter-ambulakral. Mulut ditengah-tengah
berlokasi dipermukaan oral dan dikelilingi oleh peristoma. Anus bersifat terdapat di kutub
aboral dikelilingi oleh periproct. Lentera Aristotle berkembang baik.
• Ordo 1. Lepidocentroida: kerangka (test) flesibel dengan lempeng-lempeng terpidah atau tumpang
tindih. Lempeng ambulakral berkelanjutan sampai bibir mulut. Contoh: Phormosoma, Sperosoma.
• Ordo 2. Cidaroidea: kerangka kaku dan membulat. Ada dua baris lempengan-lempengan panjang dan
dua baris lempengan inter-ambulakral. Lempeng ambulakral da inter-ambulkaral melanjutkan ke bibir
mulut. Tidak ada insang. Terdapat lima organ lewat Stewart seperti semak-semak. Contoh Cidaris,
Notocidaris.
• Ordo 3. Aulodonta: Kerangka simetri dan membulat, tersusus atas dua baris masing-masing di dalam
satu lempeng ambulakral dan inter-ambulakral. Lempeng-lempeg ambulakral dan inter-ambulakral
mencapai tepi periistoma. Mempunyai insang. Gigi dari lentera Aristotle tanpa lunas (keel). Contoh:
Diodema, Astropyga.
• Ordo 4. Camorodonta: Kerangkanya kaku dan agak oval. Epiphyes dari lentera meluas dan bertemu di
atas pyramids. Gigi berlunas. Semua 4 tipe pedicellaria dimilikinya. Contoh: Echinus,
Strongylocentrotus.
Gambar 6. Echinus
• SubKelaas II Irregularia
• Kerangaka (test) kebanyakan datar oval sirkuler. Simetrinya bilateral pada saat larva. Mulut
terdapat di tengah-tengah permukaan oral. Anus terletak lebih posterior umumnya marginal
pada permukaan oral atau aboral dan terletak di sisi luar system apical dari lempeng-lempeng.
Podia atau kaki tabung tidak untuk pergerakan.
• Ordo 1. Cypeastroida: Test adalah berbentuk datar, oval atau membulat ditutup dengan duri-
duri kecil. Mulut dan system apical biasanya dalam posisi memusat dan oral. Daerah-daerah
ambulakral aboral adalah petaloid. Ada lentera Aristotle. Tidak ada insang. Contoh: Clypeaster,
Laganum .
• (Clypeaster) (Laganum)
• Ordo 2. Spatangoida: Test adalah oval bentuk jantung. Daerah empat ambulakral aboral berbentuk
pateloid, yang kelima tidak pateloid. Tidak mempunyai lentera Aristotle dan insang. Contoh:
Sparangus, Lovenia, Echinocardium.

(Lovenia)
c. Kelas Asteroidea
Tubuhnya pipih, pentagonial atau berbentu bintang. Permukaan oral dan aboral jelas, permukaan oral
menghadap ke bawah dan aboral menghadap ke atas. Lima sampai 50 lengan panjang atau pendek menyebar
secara simetri dari sebuah diskus sentrdal. Mulut terletak di bagian sentral dari permukaan oral dikelilingi oleh
peristoma yang bersifat membran. Anusnya kecil dan berlokasi dipermukaan aboral.
Ordo 1. Phanerozonia:
Lengan-lengan dilengkapi dengan dua baris lempeng-lempeng marginal yang mencolok. Lempeng oral adalah
inframarginal dan lempeng aboral adalah supramarginal. Pedikelaria bertipe gelembung atau sessile. Podia atau
kaki tabung tersusun dalam dua baris. Kerangka mulut berkembang baik dan bertipe ad-ambulakral. Contoh:
Luida, Astropecten, Archaster, Pentaceros.
• Ordo 2. Spinulosa: Lengan-lengan dilengkapi dengan dua baris lempeng-lempeng
marginal yang mencolok. Lempeng oral adalah imbricated atau reticulated dengan duri
tunggal atau kelompok duri. Pedikelaria jarang ada. Podia atau kaki tabung terdapat pada
dua baris dilengkapi dengan pengisap. Kerangka mulut bertipe ad-ambulakral. Ampula
tunggal atau bercabang dua. Contooh: Aesterina, Echinaster, Solaster.
(Echinester) (Solaster)
• Ordo 3. Forcipulata: Lempeng tidak mecolok atau tidak ada. Sceton aboral kebanyakan
reticulated dengan duri-duri yang mecolok. Pedikelaria bertipe pedun kulata dengan
sebuah keping basal. Podia atau kaki tabung tersusun dalam 4 dan u dengan pengisap.
Papula pada kedua permukaan. Kerangka mulut bertipe ambulakral. Contoh: Brisingaster,
Heliaster, Zoraster, Asterias.
• (Brisingaste) (Heliaster) (Asterias)
• Kelas Ophiuroidea
• Tubuh pipih dengan diskus sental bersegilima atau bulat. Permukaan oral dan aboral jelas, lengan-
lengan biasanya lima, ramping, halus atau berduri. Tidak memiliki lekuk ambulakral. Tidak punya anus
dan intestine. Madreporit terdapat pada permukaan oral. Seks terpisah, gonade pentamerous.
Perkembangan larva termasuk larva pluteus yang berenang bebas.
• Ordo 1. Ophiurae: Lengan-lengan sederhana, kebanyakan berjumlah lima. Ossikula lenngan
bersendi dengan lubang dan tonjolan. Diskus dan lengan biasanya ditutup oleh sisik-sisik atau perisai-
perisai yang nyata. Duri-duri pada lengan menuju lateral dan dilanjutkan keluar atau ke atas dari ujung-
ujung lengan, tidak kebawah. Madreporit tunggal. Contoh: Ophioderma, Ophioscolex, Ophiolepie,
Ophiothrix.
(Ophioderma) (Ophiothrix)
• Ordo 2. Euryalae: Lengan-lengan sederhana atau bercabang, panjang dan fleksibel,
mampu membelit sekeliling benda dan mengulungnya. Diskus dan lengan tanpa perisai
atau kurang berkembang. Duri diteruskan ke bawah, selalu membentuk kait atau
kumpulan berduri. Satu madreporit dalam setiap inter-radius. Contoh: Asteronyx,
Astrophyton, Astroporpa.
(Asteronyx) (Astrophyton)
PERAN ECHINODERMATA

• Echinodermata memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan laut ataupun pantai,
karena echinodermata pemakan bangkai, sisa-sisa hewan dan kotoran hewan laut lainnya.
• Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut ataupun pantai.
• Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan, misalnya teripang. Biasanya
manusia mengkonsumsi tripang sebagai bahan sup ataupun kerupuk. Selain itu, telur bulu
babi dapat dikonsumsi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai