Anda di halaman 1dari 4

Nama/nim : Gita Faroka/4401419016

Rombel : EVABEL 2019 AB


Makul : Evaluasi pengajaran Biologi
Pengampu : Dr. Wiwi Isnaeni, BA, M. S.
Hari : Selasa, pk. 07:00 WIB - 3 SKS Teori, Ruang: Virtual
Rabu, pk. 07:00 WIB - 3 SKS Teori, Ruang: Virtual
Jumat, pk. 07:00 WIB - 3 SKS Teori, Ruang: Virtual

REVIEW MATERI KELOMPOK 78

KELOMPOK 7
SKALA, PENSKORAN, DAN MACAM-MACAM CARA PENGOLAHAN
SKOR HASIL BELAJAR MENJADI NILAI

Pendidikan secara lebih luas dan mendalam, terlebih dahulu dipahami bahwa dalam
praktek acapkali terjadi keracuan atau tumpang tindih (overlap) dalam penggunaan istilah
“evaluasi, penilaian, dan pengukuran.” Kenyataan seperti itu memang dapat dipahami,
mengingat bahwa diantara ketiga istilah tersebut saling berkaitan sehingga sulit untuk
dibedakan.

Evaluasi pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar, hal
ini menjadi penting sebab dengan adanya evaluasi dapat mengetahui kelemahan-kelemahan
dan kekurangan serta perkembangan proses belajar mengajar dan masih banyak hal lain
yang berhubungan dengan pentingnya dan tujuan evaluasi. Dapat dikatakan bahwa semakin
baik atau semakin buruknya sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh proses
pengevaluasiannya.

Dalam evaluasi pembelajaran diperlukan pedoman penskoran yang dapat digunakan


sebagai petunjuk menilai pekerjaan siswa.Pedoman penskoran adalah pedoman yang

1
digunakan untuk menentukan skor hasil penyelesaian pekerjaan siswa. Skor ini kemudian
ditafsirkan menjadi nilai.

Penilaian adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam proses evaluasi.
Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses
kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki,
juga sekaligus umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan
proses program pembelajaran.

Selain itu, dalam bidang pendidikan, pengukuran memegang peranan yang


sangat penting. Data hasil pengukuran dalam bidang pendidikan memiliki arti penting baik
bagi sekolah atau lembaga pendidikan, guru, maupun bagi siswa dan orang tua siswa atau
masyarakat. Bagi guru misalnya hasil pengukuran berfungsi untuk membandingkan tingkat
kemampuan siswa dengan siswa-siswa lain dalam kelompok yang diajarnya. Di sekolah
pengukuran dilakukan guru untuk menaksir prestasi siswa. Alat ukur yang digunakan dalam
bidang pendidikan biasanya berupa tes dan non tes. Istilah tes bagi peserta didik di sekolah
bukanlah sesuatu yang asing. Tes merupakan alat penilaian yang diberikan kepada siswa
untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, tulisan dan dalam bentuk perbuatan
(Nana Sudjana, 1989).

Setelah dilakukan evaluasi maka akan dihasilkan sebuah hasil belajar. Hasil belajar
adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar
dalam satu kompetensi dasar (Kunandar 2007). Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai
petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan
kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang
dikaji. Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

KELOMPOK 8

2
MENGANALISIS INSTRUMEN DENGAN MENGGUNAKAN

SOFTWARE ANATES DAN ITEMAN

Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hasil pembelajaran sebagai bagian dari
peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam penilaian
pembelajaran siswa di sekolah, guru memberikan suatu evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan materi yang telah dikuasai oleh siswa selama proses belajar mengajar mengenai
materi yang disampaikan.

Keberhasilan pelaksanakan kegiatan evaluasi ditentukan oleh tepat atau tidaknya


pelaksanaan ujian. Dalam melaksanakan ujian diperlukan instrumen penilaian hasil belajar.
Untuk ujian tertulis maka instrumennya adalah butir-butir soal tertulis. Idealnya sebelum suatu
tes dipergunakan maka tes tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagi tes yang baik, maka tes
yang bersangkutan perlu diuji cobakan. Namun sebelum diuji cobakan tes tersebut harus
memperlihatkan indikator-indikator sebagai tes yang baik. Dalam hal ini dilakukan suatu analisis
butir soal.

Analisis butir soal adalah pengkajian tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang
memiliki kualitas memadai. Analisis yang dilakukan atas dasar uji coba dinamakan analisis
empiris. Ada beberapa analisis butir soal, yaitu analisis tingkat kesukaran soal dan analisis daya
pembeda disamping validitas dan reliabilitas. Menganilisis tingkat kesukaran soal artinya
mengkaji soal dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal mana yang termasuk mudah,
sedang dan sukar. Sedangkan menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal tes dari segi
kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk kategori kuat/tinggi
prestasinya. Sedangkan validitas dan reliabilitas mengkajikesulitan dan keajegan pertanyaan tes.

Salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang berkembang seiring dengan
pendidikan adalah program ITEMAN yang digunakan untuk menganalisis butir soal. Menurut

3
Rosana & Setyawarno (2016), ITEMAN (item and test analysis) adalah perangkat lunak
computer (software) yang dibuat khusus untuk menganalisa butir soal atau suatu tes yang
dilakukan. ITEMAN merupakan analisis butir empiric dengan model pendekatan klasik yang
berguna untuk menentukan kualitas butir soal atau sebuah tes.

Anda mungkin juga menyukai