Anda di halaman 1dari 51

ANNELIDA, PLATYHELMINTHES,

DAN NEMATODA

1. NUR AZIZAH AWALIYAH (1816440003)


2. ADE ANISA (1816441004)
3. AGUNG WAHYUDI (1816441006)
ANNELIDA,
COUNTABLE AND
PLATYHELMINTHES, DAN
NEMATODA
UNCOUNTABLE
NOUN
ANNELIDA

COUNTABLE AND
UNCOUNTABLE
NOUN
ANNELIDA
Annelida adalah cacing dengan tubuh bersegmen,
tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan
selomata) dan bernapas melalui kulitnya.

Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan


panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum
Annelida hidup di air tawar, air laut, dan di tanah.
Umumnya annelida hidup secara bebas, meskipun
ada yang bersifat parasit.

Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas

Polychaeta
Annelida adalah kelompok hewan Oligochaeta
dengan bentuk tubuh seperti Hirudinea
susunan cincin, gelang-gelang
atau ruas-ruas.
CIRI UMUM ANNELIDA
Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot.

Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameric.

Mempunyai sistem pencernaan sempurna

Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab

Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi

Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali

Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup

Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom

Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit


FILUM ANNELIDA
Polychaeta

Oligochaeta

Hirudinea
POLYCHAETA
• Terdapat sistem respirasi di dalam kulitnya dan telah
memiliki pembuluh darah yang mengandung pigmen
darah merah (hemoglobin).

• Pengeluaran sisa zat makanan dilakukan tiap segmen


oleh sepasang nefridium, kecuali segmen terakhir.

• Sistem sarafnya telah dilengkapi dengan ganglion


serebral (otak) yang dihubungkan dengan ganglion
subesofageal oleh dua saraf sirkumesofageal

• Sistem indra penerima saraf supraesogageal terdiri atas


Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung palpus dan tentakel.
yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada
setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah
sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah
halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang
untuk bernapas.
POLYCHAETA
OLIGOCHAETA
Oligochaeta memiliki ciri sebagai berikut

• Tidak mempunyai parapodia,


• Mempunyai seta pada tubuhnya yang
bersegmen, Memiliki sedikit rambut,
• Kepala berukuran kecil
• tanpa alat peraba/tentakel dan mata,
• Telur terbungkus oleh kokon
• Daya regenerasi tinggi
• Hidup air tawar atau darat dan bersifat
Oligochaeta hanya terdapat sedikit setae.
Hermafrodit
Segmen-segmen tertentu memiliki klitelum
yang berfungsi untuk melindungi telur-telur.
Reproduksinya dilakukan dengan cara
hermafrodit namun tidak pernah terjadi
pembuahan sendiri.
OLIGOCHAETA
HIRUDINEA

Ciri-ciri umum hewan ini tidak mempunyai parapodia


atau setae-setae. Tubuh tersusun dari 33 segmen, 1 buah
prostomium, dan alat pengisap berupa posterior atau
anterior. Hirudinea bersifat hermafrodit. Hewan dalam
kelas ini punya banyak jaringan ikat.

Hewan ini dapat menghasilkan zat hirudin yang bersifat anti pembekuan darah. Jadi tidak heran
apabila pada zaman dahulu, lintah digunakan untuk pengobatan, yaitu menyerap racun atau bisa
yang masuk ke dalam tubuh manusia. Setelah menyerap racun, lintah akan terlepas dengan
sendirinya
HIRUDINEA
SISTEM REPRODUKSI ANNELIDA

Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet. Namun ada juga yang
bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi
satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
SISTEM PENCERNAAN ANNELIDA

Annelida sudah mempunyai alat pencernaan


makanan, mereka mencerna makanannya secara
ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah
lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi
gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan
anus berada di ujung belakang.
Annelida ada yang bersifat merugikan dan menguntungkan, namun
sebagian besar Annelida bersifat menguntungkan bahkan ada yang dapat
dijadikan sebagai bahan konsumsi di beberapa daerah

PERANANAN Lumbricus rubella yang memegang peranan penting bagi agroekosistem,


ANNELIDA cacing tersebut memproses sampah tanaman dan mengubahnya menjadi
permukaan tanah sehingga kaya nutrisi. Lumbricus rubella yang memegang
peranan penting bagi agroekosistem, cacing tersebut memproses sampah
tanaman dan mengubahnya menjadi permukaan tanah sehingga kaya
nutrisi.

Cacing tersebut juga berperan sebagai dekomposer dan menghasilkan


senyawa-senyawa bioaktif dan enzim-enzim penghancur benda mati
sehingga tidak mengherankan jika cacing dijadikan bahan pengobatan
contohnya untuk typhus dan bahan pembuat kosmetik
1. Sistematika Filum Annelida
Animalia

Invertebrata

Annelida

Polychaeta Oligochaeta Hirudinea


PLATYHELMINTHES
COUNTABLE AND
UNCOUNTABLE
NOUN
PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih
dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah Filum
platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih.

Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling


sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup
parasit. Yang merugikan adalah platyhelminthes yang hidup
dengan cara parasite.
CIRI UMUM PLATYHELMINTHES
• Bertubuh pipih, kadang-kadang seperti pita, lunak, simetri bilateral,
triploblastik, dan tidak bersegmen.
• Belum memiliki sistem peredaran darah.
• Alat pencernaan kadang-kadang tidak kompleks dan tidak memiliki anus.
• Alat eksresi berupa sel-sel api dengan saluran yang berhubungan dengannya.
• Umumnya bersifat parasit pada tubuh hewan lainnya.
• Reproduksi secara seksual dan aseksual
• Susunan syaraf terdiri atas 2 ganglia yang berbentuk cincin membentuk
tangga tali
• Belum memiliki sistem respirasi
• Hidup bebas di air tawar maupun tempat–tempat lembab.
• Sangat sensitif terhadap cahaya.
STRUKTUR TUBUH PLATYHELMINTHES
Cacing pipih jika diukur memiliki panjang berkisar yang
berkisar dari sekitar 1 milimeter (0,04 inci) sampai lebih
dari 20 meter (66 kaki). Cacing pipih memiliki tubuh datar
karena mereka tidak memiliki coelom atau bahkan
pseudocoelom. Cacing pipih juga tidak memiliki sistem
pernapasan.
FILUM PLATYHELMINTHES
Tubellaria

Trematoda

Cestoda
TUBELLARIA
• Sebagian besar Turbellaria adalah cacing yang hidup
bebas,
• Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm,
• Dengan mikroskop biasa bulu getar tak terlihat,
• Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah,
• Jarang yang hidup sebagai parasite,
• Melakukan fragmentasi dengan sangat cepat
TREMATODA

• Hidup sebagai parasit


• Tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula
agar tidak tercerna oleh tubuh inang
• Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-
kait untuk melekatkan diri pada inangnya
• Ada yang hidup ektoparasit ada juga yang hidup
endoparasit
TREMATODA
TREMATODA
Fasciola hepatica

Hidup sebagai parasit pada hati beberapa jenis hewan, makanya cacing ini sering disebut cacing hati.
Fasciola hepatica bentuk tubuh pipih, panjang tubuh antara 2-5 cm, dikepala ada 2 alat isap. Fasciola
hepatica bersifat hermafrodit. Reproduksi secara seksual dengan perkawinan silang / sendiri.
TREMATODA
Clonorchis sinensis

Cacing hati pada manusia, reproduksinya secara seksual. Fase metaserkaria dari cacing ini masuk ke dalam
daging ikan air tawar (sebagai hospes perantaranya). Salah satu cara untuk menghindar dari sari cacing ini
adalah tidak mengonsumsi ikan yang tidak dimasak
TREMATODA
Schistosoma japonicum

Disebut juga cacing darah, hidup pada pembuluh darah balik (vena) perut. Hidup sebagai parasit pada manusia,
kucing, anjing, babi, biri-biri, sapi dan binatang pengerat. Cacing jantan tubuhnya panjang 9-22 mm. Cacing
betina ukurannya 14-26 mm, tubuhnya melipat melindungi tubuhnya ramping.
CESTODA

• Bentuk tubuh pipih seperti pita


• Tidak bersilia
• Tubuh ditutupi oleh kutikula
• Memiliki saluran pencernaan makanan
• Memiliki skoleks, sucker, dan rostelum
• Memiliki dua hospes
• Hewan hermaprodite
• Mampu melakukan pembuahan sendiri
CESTODA

Taenia Saginata

Echinoccus granulosus

Dyphylobothrium latum
SISTEM REPRODUKSI PLATHYHELMINTHES

Platyhelminthes bisa bereproduksi dengan cara aseksual


dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan tubuh. Tiap-tiap hasil pembelahan akan
meregenerasi bagian tubuh yang hilang. Cara reproduksi
aseksual tersebut biasanya dilakukan oleh Tubellaria sp.
Platyhelminthes juga bisa bereproduksi secara seksual
dengan cara perkawinan silang meskipun cacing pipih
bersifat hermafrodit.
SISTEM PENCERNAAN PLATHYHELMINTHES
Gastrovakuler adalah sistem pencernaan pada
Cacing Pipih. Peredaran makanan pada
sistem pencernaan Cacing Pipih melalui usus, yang
dimulai dari mulut, faring, dan kerongkongan. Di
belakang kerongkongan terdapat usus yang
memiliki cabang ke seluruh tubuh, yang berarti
makanan disebarkan keseluruh tubuh.

Platyhelminthes tidak memiliki anus atau sistem


pembuangan. Pengeluaran dilakukan melalui
mulut sedangkan sisa makanan berbentuk cair
dikelurkan melalui permukaan tubuhnya.
Karena kebanyakan platyhelminthes hidup sebagai parasit, pada umunya
filum ini akan merugikan manusia, selain manusia, ada pula cacing pita
inag domba dan anjing, dulu amat banyak orang-orang cina, jepang dan
PERANANAN korea yang menderita karena penyakit parasit, clonorchis, disamping
PLATHYHELMINTHES belum berkembang ilmu kesehatan, maka mereka juga suka makan ikan
mentah atau setengah matang.

Tubellaria dapat digunakan sebagai indikator biologis kemurnian air.


Apabila dalam suatu perairan banyak terdapat cacing ini, berarti air
tersebut belum tercemar karena cacing ini hanya dapat hidup di air
yang jernih, sehingga apabila air tersebut tercemar maka cacing ini
akan mati.
1. Sistematika Filum Annelida

Animalia

Invertebrata

Platyhelminte
ss

Turbellaria Trematoda Cestoda


NEMATODA

COUNTABLE AND
UNCOUNTABLE
NOUN
NEMATODA
Nematoda sangat mudah ditemukan di laut, air tawar, air
payau maupun tanah. Nematoda hidup bebas dengan
memakan sampah organik, bangkai, kotoran hewan,
tanaman yang membusuk, ganggang, jamur, dan hewan
kecil lainnya. Tetapi banyak juga yang hidup parasit pada
hewan, manusia, bahkan tumbuhan. Nematoda hidup
parasit manusia ditemukan di sejumlah organ, seperti anus,
usus halus, paru-paru, mata, pembuluh darah, dan
pembuluh limfah.
Nematoda adalah cacing yang berbentuk bulat
panjang (gilik) atau seperti benang. Istilah
Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari dua kata yaitu nema yang berarti berenang
dan ode yang berarti seperti.
CIRI UMUM NEMATODA

• Berbentuk bulat panjang (gilik) atau mirip dengan benang


• Hewan tripoblastik dan Pseudoselomata (berongga tubuh semu)
• Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman yang
membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya.
• Hidup parasit di hewan, manusia, dan tumbuhan.
• Dapat ditemukan di air tawar, air laut, dan air payau serta di tanah.
• Terdapat di organ seperti, anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh limfa,
jantung, paru-paru, dan mata.
• Berukuran bervariasi mulai dari hidup di air tawar dan darat berukuran kurang
dari 1 mm, sedangkan di laut hidup mencapai 5 cm.
• Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.
• Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik). dan tidak bersegmen.
STRUKTUR TUBUH NEMATODA
Nematoda memiliki tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm. Tubuhnya memiliki rongga
tubuh semu. Permukaan tubuh ditutupi oleh lapisan
kutikula yang keras dan transparan.

Nematoda tidak memiliki sistem peredaran darah dan


sistem pernapasan. Transportasi dan pertukaran zat
terjadi secara difusi. Nematoda memiliki alat ekskresi
berupa sistem sel kelenjar dengan saluran atau tanpa
saluran.

Nematoda memiliki alat indra berupa sensila, papila,


seta, amfid, dan phasmid. Seta terdapat di kepala dan
seluruh permukaan tubuh.Nematoda yang hidup bebas
biasanya memiliki bintik mata.
FILUM NEMATODA

Adenophorea

Secernentea
ADENOPHOREA
Cromadorida

Hidup bebas, amphid spiral dan melingkar, kantung


oesophagus terbagi menjadi tiga bagian, hidupnya di laut
dan air tawar. Kebanyakan hidup di laut, bersifat aquatis,
cuticula halus atau tersusun dalam cincin-cincin, capsula
buccalis dilengkapi dengan gigi-gigi dan pharynx ujung
posteriornya membesar. Contoh : Chromadora sp,
Wilsonema dan Monhystera
ADENOPHOREA
Enoploidea

Pada Enoploidea tidak ada cincin-cincin cuticula, tetapi


cuticula halus, seringkali dilengkapi dengan bulu-bulu
kaku. Pada bagian ujung anterior terdapat 6 papillae
labiales, 10 atau 12 bulu-bulu kaku di dalam 1 atau 2
gelang-gelang atau lingkaran, sepasang celah cephal, dan
amphid berbentuk cyathiform, hidup bebas di laut.
Oeshophagus terbagi menjadi dua bagian, amphid
berbentuk kantung panjang atau seperti tabung, hidup
bebas dan parasit di laut, air payau, dan air tawar.
ADENOPHOREA
Dorylamoidea

Dorylamoidea umumnya hidup di dalam


tanah dan air tawar, cuticula halus, tanpa
bulu-bulu kaku, ujung anterior dengan 2
lingkaran papillae yang masing-masing
terdiri atas 6 dan 10 papillae, amphid
cyathiform, pharynx bersifat muscular dan
jarang bagian posteriornya membesar.
contoh : Dorylaimus sp.
SECERNENTEA
Ascaris Lumbricoides

Ascaris lumbricoides ialah parasit usus halus manusia


yang menyebabkan penyakit askariasis. Infeksi cacing
perut menyebabkan penderita mengalami kekurangan
gizi,

Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31 dengan


diameter 2-4 mm, bagian ekor runcing melengkung dan di
bagian anus terdapat spikula yang berbentuk kait untuk
memasukkan sperma ke tubuh betina.Setelah terjadi
perkawinan cacing betina menghasilkan telur, telur
kemudian keluar bersama tinja.
SECERNENTEA
Ancylostoma Duodenale

Cacing tambang dewasa betina yang berukuran 12 mm,


memiliki organ-organ kelamin luar ( vulva ) dan dapat
menghasilkan 10.000 hingga 30.000 telur per hari. Cacing
jantan yang berukuran 9 mm dan memiliki alat kopulasi di
ujung posterior. Diujung anterior cacing terdapat mulut yang
dilengkapi 1-4 pasang gigi kitin untuk mencengkram dinding
usus inang.setelah terjadi perkawinan, cacing betina
menghasilkan telur. Telur keluar bersama feses ( tinja )
penderita.

Anylostoma duodenale disebut cacing tambang karena sering ditemukan di daerah pertambangan, misalnya di
Afrika. Spesies cacing tambang di Amerika yaitu Necator americanus. Cacing yang hidup parasit di usus halus
manusia dan menghisap darah sehingga dapat menyebabkan anemia bagi penderita ankilostomiasis.
SECERNENTEA
Oxyuris Vernicularis
Oxiyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis
( cacing kremi ) berukuran 10-15. Cacing yang hidup di
usus besar manusia khususnya pada anak-anak. Cacing
dewasa betina menujua ke dubur pada malah hari untuk
bertelur dan mengeluarkan suatu zat yang menyebabkan
rasa gatal. Rasa gatal menyebabkan penderita
menggaruknya sehingga telur cacing mudah terselip di
buku-buku. Telur cacing dapat tertelan kembali pada
saat penderita makan. Diusus telur akan menetas
menjadi cacing kremi baru, cara penularan cacing kremi
tersebut disebut dengan autoinfeksi.
SECERNENTEA
Wuchereria bancrofri yang hidup parasit di kelenjar
Wuchereria Bancrofri
getah bening ( limfa ). Cacing menyebabkan penyakit
kaki gajah ( elephantiasis ) atau filariasis. Cacing dewasa
berdiameter 0.3 mm. cacing betina berukuran panjang 8
cm dan jantan berukuran panjang 4 cm.setelah terjadi
perkawinan cacing betina menghasilkan microfilaria. Bila
nyamuk perantara ( Culex, Anopheles Mansonia atau
Aedes ) menggigit di malam hari, microfilaria bersama
darah masuk ke perut nyamuk. Microfilaria menembus
dinding usus nyamuk menuju ke otot toraks dan
betmetamorfosis. Setelah mencapai ukuran 1.4 mm,
microfilaria pindah ke belalai nyamuk dan siap ditularkan
ke orang lain
SECERNENTEA
Onchorcerca Volvulus

Onchorcea vovulus merupakan cacing


mikroskopiss penyebab onchocerciasis
( river blindness ) yang mengakibatkan
kebutaan. Vector pembawa ialah lalat kecil
penghisap darah black fly ( simulium ).
Cacing banyak terdapat di Afrika dan
Amerika Selatan.
SISTEM REPRODUKSI NEMATODA
Nematode berproduksi dengan secara seksual, yang
umumnya diesis atau gonokoris yakni organ kelamin
jantan dan betina yang terdapat di individu berbeda.
Fertilisasi terjadi secara internal di dalam tubuh cacing
betina. Telur yang sudah dibuahi memiliki cangkang
yang tebal dan Keras.
Daur hidup dari nematode ialah memerlukan satu inang
atau lebih. Seperti Wuchereria banchrofti ( cacing
filarial ) memiliki inang utama manusia dan inang
perantara nyamuk. Oxyuris vermicularis ( Cacing kremi )
yang hanya membutuhkan satu inang manusia dan tidak
memerlukan inang perantara.
SISTEM PENCERNAAN NEMATODA
Nematoda memiliki sistem pencernaan yang lengkap, mulai dari mulut, dfaring, esofagus (gelembung
faring), usus, dan anus. Mulut terletak di ujung anterior dan di sekitarnya terdapat tiga atau enam
bibit, papila, dan seta. Mulut yang berhubungan dengan buccal capsule atau rongga mulut yang
terkadang dilengkapi dengan rahang yang kuat.

Nematoda mempunyai usus panjang sebagai


tempat penyerapan sari makanan, rektumnya
pendek, dan diakhiri oleh anus yang terletak di
bagian posterior.
Pada umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan dapat
menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan tumbuhan.
Contohnya Globodera Rostochiensis yang menjadi parasit pada tanaman
kentang dan tomat dan sebagai vector dari virus sebagian tanaman
PERANANAN
PLATHYHELMINTHES pertanian. Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama,
misalnya ulat tanah,

Caenorhabditis elegan merupajan Nematoda yang hidup bebas di tanah,


telah lama digunakan sebagai organisme model untuk penelitian
mengenai perkembangan hewan, termasuk perkembangan saraf, karena
mudah dikembangbiakan dan mudah dianalisis struktur genetiknya.
NASA bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans untuk meneliti
dampak dari gravitasi nol pada perkembangan otot dan fisiologinya
dengan mengirim sampel cacing tersebut ke luar angkasa selama dua
minggu.
1. Sistematika Filum Annelida
Animalia

Invertebrata

Nematoda

Adenophorea Screentea
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai