Tugas Inverteberata
diplopoda, chilopoda dan arachnoida
Dosen pengampu :
Dra. Setyawati H
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Thohirin
NIM : 1051600009
Progdi : P.Biologi
Julidae
Integumen maxilla berbentuk seperti keeping, hewan jantan mempunyai 2
pasang kaki kopulasi pada segmen ketujuh. Contohnya: Julus
virgatus, lulus sp tubuhnya mempunyai 30 sampai 35 segmen dan 50
sampai 60 pasang kaki, tidak memiliki kaki pada segmen ketiga, panjang
tubuh 12 mm.
lulus sp
Polydesmidae
Tubuhnya memiliki 19 sampai 22 segmen, yang merupakan
kaki kopulasi pada hewan jantan adalah pasangan pertama dari dua
pasang yang terdapat pada segmen ketujuh. Contohnya: Polydesmus
serratus, panjang tubuh 37 mm, hewan jantan mempunyai 30 pasang kaki
sedangkan betina dengan 31 pasang kaki.
Polydesmus serratus
B. Kelas Chilopoda
Cirri-ciri dan struktur tubuh
Tubuhnya pipih dorso ventral
Panjangnya bisa mencapai 30 cm
Terdiri dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan
exkremitas kecuali dua segment yang terakhir dan satu segment tepat
dibelakang caput
Antennae panjang, terdiri dari 12 segment atau lebih
Pada bagian kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi menjadi cakar
beracun
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang taring bisa (maksiliped)
Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
Habitat
di bawah batu-batuan
timbunan tumbuhan yang telah membusuk
Dibawah batang kayu mati
Reproduksi
alat reproduksi dilengkapi dengan beberapa kelenjar tambahan
telur-telur berkembang sempurna hingga menetas di luar tubuh
C. Classis Arachnoidea
Ciri-ciri
Tidak memiliki Antennae
Tidak memiliki mandibulai sejati
Sepasang exkremitas yang pertama berguna sebagai penjepit yang disebutChelicerae
Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian, bagian anterior ialah cephalothorax dan bagian
posterior ialah abdomen
Kebutuhan saat ini meningkat , tdk masalah lagi. Ada income ke2 bunda
Cuma Inves 95rb, Hasil 38jt/bln. Telah terbukti 100% Dijamin sukses
diplopoda
Pendahuluan
Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luing (kaki seribu) merupakan kelas dari filum
Antropoda. mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu sehingga layak disebut
hewan purba. Sangat berpengaruh dalam rangkaian ekologi bisa dikatakan sebagi
dekompuser, karena mereka merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan
di lantai hutan,terutama di daerah tropika.
Walaupun dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak benar-benar
memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah membuktikan spesies
yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme plenipes hanya memiliki 750 kaki
atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya umumnya lebih sedikit biasanya 100-300
kaki saja.
Kami berharap dengan adanya makalah ini kita semua dapat mengenal kelas diplopoda
lebih jauh lagi.
Disini kami akan membahas antara lain ciri-ciri secara umum, struktur tubuh, reproduksi,
klasifikasi, pertahanan hidup, beberapa spesies yang special, baik yang masih ada,
hampir punah maupun yang sudah punah, juga cara memperoleh makanan. Ciri yang
paling umum bahwa kelas diplopoda ini memiliki dua pasang kaki pada tiap segmennya,
ini membedakan kelas lain yang kakinya juga banyak.
Kami juga akan menampilkan beberapa gambar yang bertujuan untuk mempermudah
dalam memahami atau mengenali baik stuktur atau spesies. Juga akan kami lampirkan
beberapa dafatar istilah.
Struktur Tubuh
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan
bagian tubuhyang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh
berbentuk
Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki
Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki Tiga
segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap
segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir yang
tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh
karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap
dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk
ditentukan identitasnya.
Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan
untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium.
Organ Tmsvry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki
seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga
berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di
bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini.
Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen
tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. Bagian ini agak sulit untuk
dilihat. Pada kebanyakan hewan, ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai
pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar
terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal.
Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat dan
disebut tergit.Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota.
Kebanyakan kaki seribu memiliki bintik mata pada daerah sisi kepala. Mata demikian
dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan.
Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Kaki
seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan
mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah
penglihatan yang terbentuk dengan baik.
Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu
terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang
berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah
segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki
yang terakhir.
Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang
termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan
demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh).
Pasangan kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini
sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin
(kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki
kedua.
Gambar 1. Bagian-bagian tubuh suatu kaki seribu jantan dari Bangsa Julida. Pada tampak
samping kaki pada bagian segmen depan, kaki-kaki terlihat lebih depan dibandingkan
dengan tempat sebenarnya (menurut Blower, 1985). Perhatikan bahwa pasangan kaki
pertaman berbentuk cakar adalah ciri paling jelas dari Julid jantan. collum = tengkuk,
ocelli = bintik, mata, ocular field = daerah mata, mandible = rahang, ozopore(s) =
ozopor, gonopod(s) = gonopod, leg(s) = kaki.
Gambar 2:
Habitat
Hewan ini hidup didarat tempat, tempat gelap seperti di dalam gua, dan pada daerah
yang lembab seperti pada dedaunan mati dan serasah kayu.
Reproduksi
Pada kelas diplopoda sudah dapat dibedakan jantan dan betina. Bukaan genital terletak
pada segmen ketiga, dan pada jantan disertai oleh satu atau dua penis, yang paket
setoran sperma ke gonopods. Pada wanita, membuka pori-pori genital ke kamar kecil,
atau vulva, yang ditutupi oleh tudung kecil seperti penutup, dan digunakan untuk
menyimpan sperma setelah sanggama.
Dalam beberapa spesies jantan memancarkan feromon untuk menarik si betina. Sebelum
perkawinan, kaki seribu jantan terlebih dahulu mengisi organ-organ seksual sekunder
dari yang utama, untuk melakukan hal ini dia harus menekukkan tubuhnya ke depan
sehingga spermatophore dari Gonopores pada segmen tubuh ke-3 dapat ditransfer ke
Gonopods (berarti 'seks-kaki') pada 7 segmen tubuh.
Kaki seribu jantan dan betina melakukan pendekatan untuk kawin dengan cara, kaki
seribu jantan berjalan di belakang betina dan merangsang dengan irama pulsa dari
kakinya. Ketika betina mengangkat segmen depan jantan mengelilingi tubuhnya dan
ketika mereka menentang alat kelamin transfer sperma terjadi. Sperma dilewatkan ke
perempuan sebagai sebuah paket disebut spermatophore. Gonopods atau organ seksual
sekunder yang digunakan dalam transmisi spermatophore ini bervariasi dalam bentuk
dengan spesies yang berbeda, ini terkait erat dengan membantu menghentikan bentuk
spesies hybridizing.. Betina dapat dan akan kawin beberapa kali dalam jenis Iulid tetapi
jenis Polydesmoid betina cenderung untuk kawin hanya sekali dalam semusim.
Betina menghasilkan 10-300 telur dalm satu waktu, telur ditempat pada tempat yang
lembab atau sampah organik, walaupun terkadang di tempat yang kering, sarang akan
dilapisi dengan kotorannya.
Pertahanan diri
Kaki seribu tidak menggunakan sungut berbisa untuk melindungi diri dari musuh.
Mekanisme pertahanan utamanya adalah menggulungkan diri. Tetapi ada juga yang
memancarkan zat beracun berupa hydrogen sianida melalui pori-pori di sepanjang sisi
tubuh. Zat ini mampu membakar eksoskeleton dari serangga kecil pengganggu seperti
semut.
Makanan
Hewan kelas diplopoda bersifat herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang
membusuk. Hanya yang berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai
mekanisme pertahanan. Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain
tanaman materi, pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam
dengan rahang.
Klasifikasi
Harpaphe haydenia
Subclass Arthropleuridea (sementara ditempatkan di sini; fosil)
Subclass Zosterogrammida Wilson, 2005 (fosil)
Subclass Pentazonia Brandt, 1833
Basal genus Amynilyspes (fosil)
\Superordo Limacomorpha
Order Glomeridesmida Latzel, 1884
Superordo Oniscomorpha
Order Glomerida Leach, 1814
Order Sphaerotheriida Brandt, 1833
Keluarga Sphaerotheriidae Koch, 1847
Keluarga Sphaeropoeidae Brlemann, 1913
Subclass Archipolypoda Scudder, 1882
Subclass Helminthomorpha Pocock, 1887
Superordo Pleurojulida Schneider & Werneburg, 1998 (fosil)
Superordo Colobognatha (paraphyletic?)
Order Polyzoniida Gervais, 1844
Order Platydesmida DeSaussure, 1860
Order Siphonophorida Hoffman, 1980
Superordo "Merocheta"
Order Polydesmida Pocock, 1887
Superordo Nematophora
Basal genus Hexecontasoma (fosil)
Order Callipodida Bollman, 1893
Order Chordeumatida Koch, 1847
Order Stemmiulida Pocock, 1894
Superordo Diplocheta
Order "Xyloiuloida" Cook, 1895 (fosil)
Order Julida Brandt, 1833
Order Siphoniulida Cook, 1895
Order Spirobolida
Narceus americanus
Order Spirostreptida
Pauropoda dan
Merupakan ordo (bangsa) dari diplopoda yang berukuran kerdil timgkat rendah, kaki
seribu bangsa ini umumnya hidup di antara serasah atau dalam kayu yang lapuk.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Struktur tubuh bersegmen-segmen dengan tiap segmennya terdiri dari dua pasang
kaki.
2. Habitat darat, tempat gelap dan tempat lembab.
3. Darah tidak mengandung haemogbin tetapi mengandung haemosinin yang larut
dalam darah, sehingga darah tidak bewarna.
4. Pertahan diri yang utama dengan menggulungkan tubuh menjadi kumparan yang kuat.
5. Bersifat herbivore dengan memakan dedaunan dan pohon yang telah mati, dapat
dikatakan sebagai dekompuser.
Untuk kegunaan lain dari Kaki seribu, lihat Kaki seribu (disambiguasi).
Kaki seribu
Trigoniulus corallinus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaa Animalia
n:
Filum: Arthropoda
Upafilu Myriapoda
m:
Kelas: Diplopoda
De
[1]
1844
Upakelas
Penicillata
Chilognatha
Arthropleuridea (pu
nah)
Diversitas
Kaki seribu atau millipede (kelas Diplopoda, sebelumnya juga disebut Chilognatha)
adalah artropoda yang memiliki dua pasang kaki per segmen (kecuali segmen pertama di
belakang kepala, dan sedikit setelahnya yang hanya memiliki satu kaki). Kaki seribu
adalah Ordo dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Arthropoda, kelas Myriapoda.[2]
Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumlah segmennya sekitar 25-100, setiap segmennya
hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap abdomen mempunyai lima pasang kaki dan
dua pasang spirakel. Hewan ini berkembang biak dengan bertelur.
Umumnya kaki seribu memakan sisa tumbuhan yang membusuk. Namun ada beberapa
spesies yang tergolong karnivora. Mereka menelan bahan makanan yang ditemui,
mengekstrak nutrisinya, lalu mengeluarkan kembali sisa-sisa yang tidak bisa dicerna. Cara
makan ini tidak berlaku untuk beberapa spesies yang memiliki tipe mulut penghisap. [3]
http://deviputriardiyani.blogspot.co.id/2011/07/kelas-diplopoda.html
file:///C:/Users/Jeki/Documents/bhaim041/tohir%20bio_%20diplopoda,
%20chilopoda%20dan%20arachnoida.html
http://911medical.blogspot.co.id/2009/06/filum-arthropoda.html
http://mutmainnah-biologi-mutmainnah.blogspot.co.id/2009/12/diplopoda.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_seribu