Anda di halaman 1dari 19

“REPTILIA

CHELONIA,
SQUAMATA”
DISUSUN OLEH:

ADELEIDE T. RANTUNG (19 507 023)


GLORIA G. S. TUWAIDAN (19 507 016)
A. Reptil
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk
(keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan.
Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas
dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur
suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur
sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat yang
lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya kelembaban tubuh
dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar. Nama kelas Reptilia menunjukkan cara
berjalan (latin: retum=melata). Reptilia tersebar baik di daerah teropis maupun daerah subtropics.
B. Karakteristik Kelas Reptilia
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh hewan yang termasuk dalam kelas
Reptilia adalah sebagai berikut:

1. Bentuk tubuh bervariasi, ada yang sangat pendek dan ada yang memanjang.
2. Tungkai berpasangan, biasanya dengan lima jari dan teradaptasi untuk memanjat,
berlari atau berenang, kecuali pada ular dan beberapa kadal
3. Skeletonnya tersusun atas keras, tulang rusuk dilengkapi sternum ( kecuali
pada ular) membentuk rongga/ keranjang dada yang lengkap, tengkorak memiliki
satu kondilus oksipital
4. Bernapas dengan paru-paru, tidak ada insang, kloaka digunakan untuk respirasi
pada beberapa hewan, adanya lengkung branchi pada fase embrio
B. Karakteristik Kelas Reptilia
5. Peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung dengan 3 ruang (2 atrium, 1 ventrikel),
khusus pada ordo Crocodilia 4 ruang dan terdapat foramen panizzae. Memiliki satu pasang
lengkung aorta
6. Alat ekskresi berupa sepasang ginjal metanephros, hasil ekskresinya berupa asam urat
terutama sisa nitrogen
7. Sistem saraf dilengkapi dengan lobus optik pada bagian dorsal otak, 12 pasang saraf
cranial pada tambahan saraf terminalis
8. Alat kelamin terpisah, fertilisasi internal
9. Telur ditutupi oleh cangkang kapur atau keras, selaput ekstraembrionik (amnion, korion
dan allantois) , tidak ada fase larva yang hidup di air
10. Hewan ektothermal, memiliki beberapa kebiasaan untuk menjaga suhu tubuhnya
11. Dua lubang hidung pada moncongnya. Mata besar lateral, mempunyai kelopak mata
atas dan bawah. Membrane niktitans tembus cahaya. Lubang telinga tetutup oleh lipatan kulit.
C. Anatomi Reptilia
● Reptil memiliki kulit yang ditutupi oleh sisik yang keras, kering
sebagai proteksi atau pelindung dari serangan yang bisa melukai
tubuhnya. Kulitnya tersusun atas epidermis yang tipis yang dapat
mengelupas secara periodik dan lapisan dermis yang sangat tebal
dan berkembang baik. Pada lapisan dermis terdapat kromatofor,
sel-sel yang memberi warna sehingga beberapa kadal dan ular
bisa memiliki warna yang menarik. Karakteristik sisik pada reptil
adalah sebagian besar dibentuk oleh keratin. Sisik-sisik tersebut
merupakan derivat atau modifikasi dari lapisan epidermis
sehingga sisik pada reptil berbeda dengan sisik pada ikan yang
merupakan struktur dari lapisan dermis.
● Pada beberapa reptil seperti aligator, sisik bertahan selama
hidupnya, tumbuh secara bertahap.
D. Selaput Ekstraembrio pada Telur

● Cangkang (amnion) dari telur reptil mengandung makanan dan membran


pelindung untuk mendukung perkembangan embrio di daratan. Reptil
menyembunyikan telur-telur mereka di tempat tersembunyi di daratan.
Hewan muda yang baru menetas bernapas menggunakan paru-paru muda
bukan sebagai larva akuatik.
● Embrio berkembang di dalam amnion yang dilengkapi dengan cairan amnion.
Makanan disediakan oleh kuning telur (yolk) dari kantung yolk dan sisa
metabolisme akan disimpan di bagian allantois. Selanjutnya allantois akan
menyatu dengan korion, yaitu membran tipis di bagian dalam cangkang,
kedua membran memiliki pembuluh darah yang membantu pertukaran
oksigen dan karbondioksida yang akan dikeluarkan melalui pori- pori pada
cangkang. Karena jenis telur ini tertutup dan memiliki sistem yang berdiri
sendiri maka sering disebut sebagai telur cleidoic
D. Sistem Pencernaan Reptil

Sistem pencernaan reptil lengkap meliputi saluran pencernaan dan kelenjar


pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Sistem pencernaan
pada reptil dimulai dari rongga mulut.

Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah
dengan ujung bercabang dua. Semua reptil memiliki gigi kecuali pada ordo
testudinata.

Rahang reptil memiliki desain atau bentuk yang sesuai untuk meremukkan
dan mencengkeram kuat mangsanya.
Dari mulut, makanan akan diteruskan ke esofagus
(kerongkongan), ventrikulus(lambung), intestinum. Intestinum
terdiri atas usus halus dan usus tebal. Di dalam intestinum,
makanan dicerna secara kimiawi dan terjadi proses penyerapan
sari-sari makanan. Sisa makanan akan dikeluarkan melalui
kloaka . Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung
empedu, dan pankreas.
E. Sistem Peredaran Darah Reptil

Peredaran darah pada reptil adalah perdaran darah tertutup dan ganda.
Sistem perdaran darahnya terdiri atas jantung dan pembuluh-pembuluh darah.
Jantung pada reptil memiliki dua atrium dan dua ventrikel namun belum
tersekat secara sempurna (kecuali pada buaya).
Reptil merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung
pada suhu lingkungan atau poikiloterm.
F. Sistem Saraf Reptil

Sistem saraf pada reptil lebih maju dibandingkan dengan amphibi. Meskipun
reptil memiliki otak yang kecil, otak depan atau serebrum relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan bagian otak yang lain.
Hubungan ke sistem saraf pusat lebih maju. Dengan pengecualian indera
pendengaran, organ sensori pada umumnya berkembang dengan baik. Organ
jacobson adalah organ khusus untuk penciuman yang ada pada beberapa
tetrapoda, sangat berkembang pada kadal dan ular. Rangsangan bau diterima
oleh organ Jacobson melalui lidah hewan reptil.
Setelah partikel dilewatkan ke rongga dan organ Jacobson, komposisi
partikel dipecah dan dikirim ke otak melalui serangkaian struktur saraf
yang kompleks. Otak kemudian menerjemahkan partikel- partikel ini dan
mengidentifikasi apakah partikel tersebut milik mangsa, feromon dari
ular yang lain atau bersumber dari benda- benda yang dikenal atau tidak
dikenal. Lidah pada ualr bercabang karena disesuaikan dengan fungsinya
yaitu untuk menyalurkan partikel ke kedua lubang yang mengarah ke
organ Jacobson.
G. Sistem Reproduksi Reptil
Jenis kelamin pada reptil terpisah antara hewan jantan dan hewan betina. Pada
hewan jantan, organ reproduksi terdiri atas testis, vas deferent dan bermuara di
kloaka. Saluran pengeluarannya menjadi satu dengan saluran pengeluaran dari
ginjal metanephros. Semua reptil, kecuali tuatara memiliki organ kopulasi yang
fungsional. Strukturnya bervariasi pada tiap kelompok hewan, tetapi semuanya
memiliki jaringan ereksi yang merupakan bagian terpenting dalam mekanisme
fertilisasi internal. Organ kopulasinya berupa satu pasang hemipenis. Pada kadal
dan ular, hemipenis memanjang seperti ekor. Hanya satu hemipenis yang akan
masuk ke organ fertilisasi hewan betina, tetapi keduanya masuk secara
bergantian.
H. Alat Gerak pada Reptil

Semua reptil memiliki tungkai yang berpasangan, kecuali anggota tanpa tungkai
Sebagian besar reptil modern berjalan dengan tungkai-tungkai yang meregang
ke bagian luar dan perut mereka begitu dekat dengan tanah atau daratan.
Sebagian dinosaurus, dan beberapa kadal, berjalan dengan tungkai yang tegak
menopang tubuhnya, perubahan yang disesuaikan untuk pergerakan yang cepat
dan mendukung berat tubuhnya. Reptil yang tidak mengalmi reduksi tungkai
umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar
I. Sistem Ekskresi pada Reptil
Organ ekskresi pada reptilia adalah dua ginjal kecil metanephros. Pada subkelas
Diapsida, sisa metabolisme nitrogen dibuang dalam bentuk asam urat, pada kura-
kura sisa metabolisme utama yang diekskresikan adalah urea. Ginjal pada reptil
tidak bisa menghasilkan urine cair yang lebih pekat dari pada cairan tubuh
mereka. Hal ini karena tidak adanya struktur khusus di nephros ginjal yaitu
lengkung Henle, sehingga beberapa reptil menggunakan usus besar dan kloaka
untuk membantu reabsorbsi air. Beberapa hewan juga bisa mengambil dan
menyimpan air dalam suatu kantung. Kelebihan garam juga diekskresikan oleh
beberapa reptil melalui lubang hidung (nasal) dan kelenjar garam
Saluran ekskresi pada reptil berakhir pada kloaka.
J. Ciri-ciri Hewan Reptil

● tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor


● habitat di darat dan di air
● tubuh ditutupi sisik yang tersusun atas zat tanduk
● bernapas dengan paru-paru
● berdarah dingin (poikiloterm)
● berkembang biak dengan bertelurpasang kaki, kecuali pada ular
● umumnya alat gerak berupa dua
● jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang belum sempurna
Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu:

● Ordo Ophidia (bangsa ular), contohnya ular pohon, ular piton, dan ular
sawah.
● Ordo Crocodilia (bangsa buaya), contohnya buaya dan aligator.
● Ordo Lacertilia (bangsa kadal), contohnya kadal, komodo, bunglon, biawak,
dan tokek.
● Ordo Chelonia ( bangsa kura-kura), contohnya kura-kura dan penyu.
K. Klasifikasi Reftil

Kebanyakan orang hanya tau kalo hewan reftil hanya ular dan buaya saja. Tapi
hewan reftil itu banyak sekali jenis hewan-hewan lain yang termasuk ke dalam
kelas reptil. Agar lebih mudah untuk membedakan hewan-hewan tersebut, para
ahli sudah mengklasifikasikan ke dalam beberapa ordo. yaitu sebagai berikut ini
a. Ordo Squamata
b. Ordo Crocodilia
c. Ordo Chelonia
d. Ordo Rynchochephalia
Thanks !

Anda mungkin juga menyukai