Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

“GENETIKA”

Nama Penyusun :

GLORIA G. S TUWAIDAN

19 507 016

Dosen Pengampuh :

Dr.Tommy Palapa,M.Pd
Dr.Sukmarayu Pieter Gedoan,M.Si

Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Manado

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana berkat rahmat dan kasih sayang-
Nya, Laporan Praktikum Genetika ini, dapat saya selesaikan.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan Laporan Praktikum ini. Walau penulis masih menyadari kekurangan dan
kesalahan yang terdapat di dalam laporan ini, namun saya sangat mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun, agar laporan ini dapat lebih baik lagi. Saya menyadari, bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian, tidak ada hal yang sia-sia
jika kita senantiasa ikhlas menjalaninya.
Semoga apa laporan ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita sebagai mahasiswa
dan bisa menjadi refrensi serta manfaat bagi dunia luar.

Tondano,  10 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................  
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................   
A. Latar Belakang.................................................................................................   
B. Tujuan...............................................................................................................   
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................   
BAB III METODE PRAKTIKUM...................................................................   
A.    Waktu dan Tempat..........................................................................................   
B.     Prosedur Praktikum..........................................................................................   
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................   
A.    Hasil Pengamatan............................................................................................   
B.     Pembahasan.....................................................................................................
BAB V PENUTUP..............................................................................................
A.    Kesimpulan......................................................................................................
B.     Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai istilah seperti kemungkian, keboleh-jadian, peluang dan sebagainya


biasanya digunakan untuk membicarakan peristiwa atau kejadian yang hasilnya tidak
diketahui atau tidak dapat dipastikan. Dapat juga merupakan suatu pertanyaan yang tidak
diketahui akan kebenarannya. Apabila kita menghadapi suatu peristiwa atau kejadian yang
tidak dapat dipastikan akan kebenarannya biasanya digunakan berbagai macam istilah
seperti kemungkinan, keboleh-jadian, peluang atau sebagainya. Misalnya : mahasiswa yang
menantikan hasil ujiannya tentu menghadapi kemungkinan apakah dia lulus atau tidak.
Seorang pemain bulu tangkis di waktu bertanding tentu menghadapi kemungkinanapakah
dia akan menang atau kalah. Jika seseorang melempar mata uang logam ke atas, maka
kemungkinan yang dihadapinya adalah apakah uang itu akan jatuh terlentang atau
terlungkup di lantai. Seorang ibu yang akan melahirkan, menghadapi kemungkinann apakah
anaknya laki-laki atau perempuan. Probabilitas diperoleh dari kata kerja bahasa Inggris “to
probe” yang bermakna mencari tahu, sesuatu yang tidak dengan mudah diketahui atau
dipahami. Kata “proof” memiliki asal yang sama yang bermakna mengaetahui apa yang
dinyatakan sebagai “benar”. Probabilitas berawal dari upaya mempelajari kesempatan
menang dalam permainan dan judi pada abad 16. Suryati, Dotti. 2013. Penuntun Pratikum
Genetika. Bengkulu: Laboratorium Agronomi Universitas Bengkulu

C. Tujuan
Praktikum ini berisi tentang materi probabilitas dan binomial yang di tujukan
untuk mengamati munculnya peluang pada koin dan dadu. Kita juga bisa
mendapat pemahaman tentang materi probabilitas dan juga binomial secara
mendalam. Praktikum ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Genetika dari Dosen pembimbing.
BAB II
LANDASAN TEORI

 Teori Probalitas dan Binomial


Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dilihat dalam wujud fenotip,pada
dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan
gemet betina. Keturunan hasil satu perkawinan atau persilangan tidak dapat dipastikan
begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Jadi, peranan teori
kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika (Hadi,1982).Untuk mengevaluasi
suatu hipotesis genetika perlu dilakukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi
dari nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan yang terjadioleh
peluang. Uji ini harus memperhatikan besar sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji
ini dikenal sebagai uji X2 (Chi-Square). Dalam ilmu genetika, metode chi–square
mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk atau
orangtua ke gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoa, berkumpulnya gen- gen di
dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi (Hadi, 1982).
Probabiliti merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-
tipe persilangan yang genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita
untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut.
Metode Chi Square adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data
percobaan suatu peristiwa atau kejadian yang diperoleh dari persilangan persilangan
dengan hasil yang diharapkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli
genetikadapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu
(Safro,1984).
Apabila tidak ada peluang sama sekali,maka akan terjadi suatu peristiwa atau kejadian
berarti peluangnya adalah nol. Pernyataan mengenai peluang berkisar antara nol sampai
satu dan biasanya dinyatakan sebagai pecahan atau desimal (Schefter,1987).Rumus
Chisquare digunakan untuk mengetes apakah rasio fenotip praktis dapat
dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan rasio fenotip teoritis. Rasio fenotip hasil
percobaan tak selalu persis sama dengan dengan rasio teoritis yang diharapkan. Kalau nilai
X2 yang kita dapat nantinya terletak di bawah kolom 0,009, itu berarti data yang diperoleh
dari percobaan itu buruk. Nilai X hitung jauh berbeda dengan nilai X tabel (Yatim,1996).
Teori kemungkinan atau probabiliti merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang
diharapkan dari persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan
kita untuk menduga kemungkinan apa yang diperoleh dari hasil persilangan tertentu
(Crowder,1988). Probabilitaas atau biasa disebut dengan istilah kemungkinan,
kebolehan,peluang dan sebagainya, umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa
yang belum dapat dipastikan. Probabilitas dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu
pernyataan yang tidak dikethui akan kebenarannya. Teori kemungkinan sangat penting
dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan adalah
sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan terhadap keseluruhannya
(Suryo,1984).Probabilitas adalah proporsi yang muncul dalam jangka panjang,bila
percobaan itu diulang secara terus menerus (Wonnacot,1989). Pendapat yang lain
menyatakan bahwa probabilitas mempelajari rata- rata gejala masa yang terjadi secara
berurutan atau bersamaan seperti pancaran elektron, hubungan telepon, deteksi radar,
pengendalian kualitas, kegagalan sistem serta teori antrian (Papoulis,1984).
Probabilitas peristiwa yang diharapkan adalah perbandingan peristiwa yang diharapkan
dengan peristiwa uyang mungkin terjadi terhadap suatu objek (Yatim,1991). Tujuan dari
probabilitas adalah untuk menggambarkan dan menaksir rata-rata sedemikian itu dalam
bentuk probabilitas peristiwa. Probabilitas peristiwa A adalah bilangan P(A) yang
ditetapkan sebagai peristiwa tersebut. Bila suatu kejadian dapat terjadi melalui n cara yang
paling terputus dan jika n hasil percobaan memiliki sesuatu ciri tertentu A,maka peluang
kejadian A adalah m/n atau PELUANG = Banyaknya Keberhasilan Total kejadian
(keberhasilan +kegagalan)
Ada beberapa teori atau dasar-dasar teori kemungkinan. Kemungkinan atas terjadinya
sesuatu yang diinginkan adalah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan
itu terhadap keseluruhan (Pai,1987).Dalam ilmu genetika teori kemungkinan (probabilitas)
sangat berperan penting,misalnya mengenai pemindahan gen–gen dari induk/orang tua.
Parental ke gamet – gamet,pembuahan sel telur oelh spermatozoa, berkumpulnya kembali
gen – gen di dalam zygot sehingga terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi
suatu hipotesis genetika diperlukan suatu uji yang dapat mengubaj deviasi – deviasi dari
nilai– nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksamaan yang terjadi oleh
peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas).
Uji ini dikenal dengan Uji X2 (chi – square) (Crowder,1988).
Tujuan metode Chi Square antara lain adalam membuat batasan kemungkinan dari
menghitung kemungkinan yang terjadi suatu peristiwa. Mempelajari metodekombinasi
kemungkinan apabila sesuatu peristiwa tidak terjadi bersama-sama (mutually exclussive)
dan berdiri sendiri (independent). Tujuan lain adalah menjelaskan penggunaan fungsi
binomial dan aplikasinya. Selain itu, chisquare bertujuan untuk menjelaskan metode
chikuadrat dan penggunaannya, serta menjelaskan dasar- dasar untuk menerima atau
menolak hipotesis ( Crowder,1997 ).
Tujuan praktikum probabilitas ini adalah untuk memberikan keterampilan dalam
menggunakan teori probabilitas dan statistika sebagai alat untuk analisis dari data yang
dikumpulkan dalam percobaan.
BAB III
PELAKSANAAN PRATIKUM
 Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan di rumah teman saya, Tataaran 1, Ling. 3, Masarang.
Kec. Tondano selatan. Pada pukul 18.00- Selesai.

 Tujuan Praktikum
U n t u k m e m b e r i k a n ketrampilan dalam menggunakan teori probabilitas dan
statistik sebagai alat untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari hasil suatu
percobaan. Prosedur yang dipelajari dalam praktikum ini juga digunakan dalam
percobaan genetika hewan dan tumbuhan.

 Alat dan Bahan :


Dalam praktikum ini diperlukan alat-alat simulasi berupa koin dengan ukuran dan
bentuk yang sama, dadu, kalkulator, dan alat tulis.

 Prosedur kerja
Simulasi Binomial :

1. Lemparkan satu koin sebanyak 200 kali. Catat permukaan yang muncul (A
atau G). Berda sarkan teori p robabilit as, bera pa hasil yang diharapkan
dari percobaan ini ? Hitung selang kepercayaan 95% untuk pemunculan A dan
G dari data yang diperoleh. Gunakan analisis X2 untuk membandingkan nilai yang
diharapkan dengan yang didapat. Dari hasil analisis, apakah hipotesis dapat
diterima?
2. Lemparkan sepasang koin sebanyak 200 kali. Catat permukaan yang muncul. Ada
tiga kemungkinana pemunculan, AA, AG dan GG. De n gan cara perlua sa
n binomial, hit un g frek uensi yan g diharapkan dari masing-masing
pemunculan. Lakukan analisis X2 untuk menguji hipotesis!
3. Ulangi pelemparan sepasang koin sebanyak 200 kali, jika yang muncul AA atau
AG, catat sebagai A. Jika GG yang muncul, catat sebagai G. Dengan
menggunakan cara binomial, hitung jumlah yang diharapkan dari A dan G.
Dengan menggunakan X2 bandingkan hasil pelemparan dengan hasil yang
diharapkan berdasarkan perhitungan cara binomial. Apakah hipotesis dapat
diterima?
4. Lemparkan 2 koin sebanyak 2 kali untuk total masing-masing sebanyak 200 kali dengan
aturan sebagai berikut : Jika dua koin pertama adalah TT atau HT, catat sebagai T= Tall, jika
HH catat sebagai short. Jika dua koin kedua adalah HH atau HT, catat sebagai H= Hollow,
jika TT catat sebagai solid. Dengan demikian ada 4 kemungkinan yang muncul : T-H- =
Tall-hollow, T-TT = Tallsolid, HHH- = short-hollow dan HHTT = short-solid. Keempat
hasil ini berhubungan dengan
kemungkinan pelemparan. Dengan cara binomial, hitung probabilitas untuk
memperoleh hasil-hasil tersebut d i atas dari pelemparan koin saudara. Hitung jumlah
yang diharapkan dari masing-masingnya. bandingkan dengan data yang diperoleh dengan
menggunakan X2. Pereobaan genetik apakah yang tergambarkan dari hasil yang saudara
peroleh ?.
5. Lemparkan 5 koin sebanyak 320 kali. Catat jumlah A dan G. Ada 6 kemungkinan
pemunculan dari setiap kali pelemparan yaitu:5A-OG, 4A-1G, 3A-2G, 2A-3G, 1A-
4G dan OA-5G. Bandingkan hasil yang didapat dengan yang diharapkan dengan
menggunakan analisis X2.

Simulasi Multinomial:
1. Pelemparan dadu Lemparkan sepasang dadu sebanyak 360 kali, catat setiap
pemunculan. Ada 21 kemungkinan:
1.1 = 2.2 = 3.3 = 4.4 = 5.5 = 6.6 =
1.2 = 2.3 = 3.4 = 4.5 = 5.6 =
1.3 = 2.4 = 3.5 = 4.6.=
1.4 = 2.5 = 3.6 =
1.5 = 2.6 =
1.6 =
Dengan menggunakan multinomial, hitung probabilitas yang dari maing-masing
kejadian. Periksa perhitungan saudara dengan menjumlahkan probabilitas-
probabilitas dari seluruh kemungkinan, totalnya harus = 1. Hitung masing-masing
jumlah yang dirapkan, bandingkan dengan data yang diperoleh dengan menggunakan
analisis X2, apakah hipotesis dapat diterima ?
2. Lemparkan 1 dadu dan 1 koin sebanyak 240 kali. Setiap pelemparan, yaitu 1A, 1G,
2A, 2G, 3A, 3G, 4A, 4G, 5A, 5G, 6A dan 6G. Hitung frekuensi yang diharapkan
dari masing-masingnya dan bandingkan dengan data dengan menggunakan analisis
X2.
3. Lemparkan 2 dadu sebanyak 180 kali, dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk
dadu yang pertama, jika hasilnya 1 atau 3, catat sebagai 1 dan jika 2, 4, 5, 6 catat
sebagai 2. Untuk dadu yang kedua, jika hasilnya 3 atau 6 catat sebagai 3 dan jika 1,
2, 4,
5 catat sebagai 4. Hitung probabilitas yang diharapkan dari setiap kejadian yang
muncul. Bandingkan dengan data yang diperoleh dengan menggunakan analisis
X2 .

Dari percobaan atau praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasl

sebagaI

berikut. Tabel 1. Data dari pelemparan satu koin sebanyak 200 kali

Ho = 1 : 1

Fenotip Observasi Expected (e) O e (O-e)2/e


(o)
A 95 ½ x 200 = -5 25/100 = ¼ = 0,25
100

B 105 ½ x 200 = 100 5 25/100 = ¼ = 0,25


Σ 200 200 0 X2 hit = 0,5
A = 95 = ½ B = 105 =

Dengan db = 2 – 1 = 1 ,dengan X 2 tabel 1 = 3,84

* X2 tabel > X2 hitung maka Ho diterima.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa x² hitung yang diperoleh adalah 0,5

sedangkan x² tabel adalah 3,84, sehingga hipotesa ini dapat di terima

karena x² tabel lebih besar dari x² hitung.

Kemungkinan peristiwa yang diharapkan adalah perbandingan antara

peristiwa yang diharapkan dengan segala yang mungkin terjadi terhadap

suatu objek. Jika objek itu adalah mata uang, sifat kejadiannya ialah

lentingan, peristiwanya ialah mata uang itu akan terlentang atau terlungkup

di lantai habis dilentingkan itu. Jumlah peristiwa disini ialah yakni dua

telentang dan telungkup. Kalau mengharapkan sekali lentingan mata uang

itu telentang artinya kepala ke atas, ekor sebelah bawah, maka nilai

kemungkinannya ialah telentang/telungkup = ½. Disebut juga kesempatan

untuk telentang sekali lentingan ialah ½ (Yatim, 1996).

Tabel 2. Data pelemparan 2 koin sebanyak

200 kali Ho = 1 : 2 :1

Fenotip Observasi (o) Expected (e) O e (O-e)2/e


AA 48 50 -2 0,08

AG 111 100 11 1,21

GG 41 50 -9 1,62
Σ 200 200 0 X2 hit = 2,91
2
Db = 3 – 1 = 2 dengan X tabel adalah 5,99

maka ;

X2tabel > X2 hitung dan HO diterima.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa x² hitung yang diperoleh adalah 2,91
sedangkan tabel x² adalah 5,99. Oleh karena itu hipotesa dapat diterima atau

diterima sebab x² hitung lebih kecil dari x² tabel.

Dasar dari teori kemungkinan yang diketahui ialah : 1) besarnya kemungkinan atas

terjadinya sesuatu yang dinginkan itu terhadap keseluruhannya. 2) besarnya

kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang masing masing berdiri

sendiri ialah sama dari besarnya kemungkinan untuk masing – masing peristiwa itu.

3) kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi,

ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk setiap peristiwa

(Suryo, 1998).

Tabel 3. Pelemparan 2 koin sebanyak 200 kali

Ho = 3 : 1

Fenotip Observasi (o) Expected (e) O e (O-e)2/e


A 152 150 -2 0,02

G 48 50 2 0,08

Σ 200 200 0 X2 hit = 0,1


Db = 2 – 1 = 1 ,maka X2 tabel = 3,8 X2 tabel > X2 hit

maka Ho diterima.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa x² hitung yang diperoleh adalah 0,1 sedangkan x² tabel

adalah 3,84. Oleh karena itu hipotesa ini diterima karena x² hitung lebih kecil dari x² tabel.

Probabilitas adalah suatu bagian dimana pembilangnya adalah jumlah kejadian yang diharapkan

dan menyebutnya adalah jumlah dari kejadian yang mungkin terjadi, atau digunakan jika dua

kejadian yang berkaitan yang mana jika suatu kejadian telah terjadi maka kejadian yang lain

tidak dapat terjadi ( Dwidjosepotro, 1997).

Tabel 4. Data dari pelemparan 5 koin sebanyak 320 kali Ho = 1 :

5 : 10 : 10 : 5 :1

Fenotip Observasi (o) Expected (e) O e (O-e)2/e


5A 14 10 4 1,6

4A1G 53 50 3 0,18

3A2G 88 100 -12 1,44

2A3G 104 100 4 0,16


1A4G 49 50 -1 0,02

5G 12 10 3 0,4
Σ 320 320 0 X2 hit = 3,8

Db = 5 – 1 = 4 ; maka X2 tabel = 11,10 X2 tabel > X2

hit maka Ho diterima.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa x² hitung yang diperoleh adalah 3,8
sedangkan x² tabel adalah 11,1 . Oleh karena itu hipotesa ini dapat
diterima karena x² hitung lebih kecil dari x² tabel
Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan
penting.Pemindahan satu gen dari pasangan gen dengan undi pelemparan
uang logam, yang mempunyai sisi uang yang disebut gambar dan
huruf. Masing-masing sisi itu mempunyai peluang yang sama untuk
tampil yaitu peluangnya 1/2,. Dengan analogi lain, peluang bagi
masing-masing alel untuk diteruskan kepada suatu gamet adalah
setengah, sama dengan peluang sisi gambar atau huruf yang tampil, jika
uang itu dilemparkan (Pai, 1987).Tabel 5. Data dari pelemparan 2 dadu
sebanyak 360 kali

Ho = 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 1 : 2 : 1

Fenotip Observasi (o) Expected (e) O e (O-e)2/e


1.1 16 10 6 3,6

1.2 21 20 1 0,05

1.3 18 20 -2 0,2

1.4 22 20 2 0,2

1.5 24 20 4 0,8

1.6 37 20 17 14,45

2.2 6 10 -4 1,6

2.3 22 20 2 0,2
Ho = 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 1 : 2 : 1

Fenotip Observasi (o) Expected (e) O e (O-e)2/e


1.1 16 10 6 3,6

1.2 21 20 1 0,05

1.3 18 20 -2 0,2

1.4 22 20 2 0,2

1.5 24 20 4 0,8

1.6 37 20 17 14,45

2.2 6 10 -4 1,6

2.3 22 20 2 0,2

2.4 23 20 3 0,45

2.5 24 20 4 0,8
2.6 25 20 5 1,25

3.3 5 10 -5 2,5

3.4 23 20 3 0,45

3.5 16 20 -4 0,8

3.6 37 20 17 14,45

4.4 6 10 -4 1,6

4.5 8 20 -2 0,2

4.6 16 20 6 1,8

5.5 6 10 -4 1,6

5.6 21 20 1 0,05

6. 9 10 -1 0,5

Σ 360 360 0 X2 hit = 47,1


Db = 21-1 = 20 ; maka X2 tabel adalah 31,4 Ternyata X2

tabel < X2 hit,maka Ho ditolak

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa x² hitung yang diperoleh adalah 47,1 sedangkan x² tabel

adalah 31,4. oleh karena itu hipotesa tidak dapat diterima atau ditolak karena x² hitung lebih

tinggi dari x² tabel.

Probabilitas keluarnya angka dari sebuah dadu bersisi enam sama dengan 1/6, artinya

memiliki peluang muncul 1 dari 6 kemungkinan kemunculan. Semua kemungkinan hasil yang

diperoleh dari suatu kejadian harus memiliki total nilai

 probabilitas = 1 (Pai, 1987) Tabel 6. Data dari pelemparan 1 dadu,1 koin sebanyak 240 kali
Ho = 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1

Fenotip Observasi (o) Expected (e) O e (O-e)2/e


1A 29 20 9 4,05

1G 25 20 5 1,25

2A 15 20 -5 1,25

2G 15 20 -5 1,25

3A 26 20 6 1,8

3G 20 20 0 0

4A 15 20 -5 1,25

4G 15 20 -5 1,25

5A 15 20 -5 1,25
5G 15 20 -5 1,25

6A 30 20 10 5

6G 20 20 0 0
Σ 360 360 0 X2 hit = 19,60

Db = 12 – 1 = 11 ; maka X2 tabel adalah 19,68 Ternyata X2

tabel > X2 hit maka Ho diterima.

Dari tabel diatas dapt dilihat bahwa x² hitung yang diperoleh adalah 19,60 sedangkan x² tabel

adalah 19,68. Oleh karena itu hipotesa ini dapat diterima karena x² hitung lebih kecil dari x²

tabel dan hipotesa sesuai dengan perlakuan. Manurut Steel (1995) bahwa semakin kecil nilai

x² hitung akan mendekati nol berarti data hasil percobaan yang diperoleh adalah baik dan nilai

probabilitas mendekati 100 %.

Tabel 7. Data dari dadu I dan II sebanyak 180 kali Ho =

1 :2 : 2 : 4

Fenotip Observasi (o) Expected (e) O e (O-e)2/e


1.3 30 20 10 5

1.4 56 40 16 6,4

2.3 21 40 -19 9,025

2.4 73 80 -7 0,6125

Σ 180 180 0 X2 hit = 21,03

Db = 4 -1 = 3 ; maka X2 tabel adalah7,81 Ternyata X2

tabel < X2 hitung maka Ho ditolak

Dari tabel dapat kita lihat bahwa x² hitung yang diperoleh adalah 21,03

sedangkan x² tabel 7,81. Oleh karena itu hipotesa ditolak karena serta x² hitung

lebih kecil dari x² tabel

Rumus Chi Square atau X2 diperlukan untuk menguji apakah rasio fenotip

 praktis dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan rasio fenotip teoritis.

Rasio fenotip hasil percobaan tidak selalu persis sama dengan rasio teoritis yang

diharapkan. Hal ini dapat kita lihat pada hasil percobaan yang telah dilakukan. Ada

hipotesis awal yang diterima dan ada yang ditolak.

Hipotesis awal diterima jika X2 yang didapatkan pada saat pratikum lebih kecil
dibandingkan dengan X2 pada tabel begitu juga sebaliknya. Daftar X2 tabel dapat

dilihat  pada tabel kemungkinan X2. Jika nilai X2 yang kita dapatkan terletak di kolom

0,005,itu berarti data yang diperoleh dari percobaan itu buruk. Nilai X 2 itu disebut

dengan “significant” artinya adalah “berarti”. Maksudnya, penyimpangan yang terjadi

sangat berarti. Namun ada pula faktor lain yang berperan dalam terjadinya

penyimpangan tersebut ( Yatim,1996 )

Biasanya nilai kemungkinan adalah 5% dianggap sebagai garis batas antara


menerima atau menolak suatu hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih besar
dari 5%
 berarti penyimpangan dari nisbah harapan tidak nyata. Apabila nilai chi-square di

bawah 5% maka dikatakan bahwa penyimpangan dari harapa nyata dan tidak

terjadi kebetulan,tetapi tidak ada faktor lain yang menyebabkan penyimpangan

tersebut. Pernyataan ini dapat kita lihat pada hasil percobaan yang ditolak. Di sana

dapat kita lihat ada sebagian atau salah satu dari gamet ( fenotip )yang

memiliki hasil yang lebih

 besar,berarti kemunculan angka atau gambar tersebut lebih sering dibandingkan

yang lainnya (Crowder,1988).

Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan

dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini

memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil

tertentu dari

 persilangan tersebut (Kusdianti,1986).

Dalam perhitungan juga dihitung derajat bebas yaitu pengurangan kelas fenotip

dengan derajat bebas satu (1). Untuk hasilnya dapat dibedakan antara X 2 dengan

hasil X2 hitung (Suryo,1984).


DAFTAR PUSTAKA

 Dwijoseputro.1977. Pengantar Genetika. Bhatara: Jakarta.

 Pai, A. C. 1987. Dasar-dasar Genetika. Erlangga: Jakarta.

 Papoulis, A. 1884. Probabilitas, Variabel Random dan Proses Statistika.

Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

 teel, G dan Torrie, H. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Gramedia:

Jakarta.

 Suryo. 1984. Genetika. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai