Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

GENTUM TUMBUHAN

ACARA III
TEORI KEMUNGKINAN

Aisyah Nurjannah Roedi Putri


A1D022227
Kelas F

Pj Asisten:
Rayna Ligar Hasanah & Aulianisa Nafilah

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023

1
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peluang atau kemungkinan adalah suatu keadaan di mana hasil suatu


peristiwa belum dapat dipastikan atau tidak diketahui kebenarannya. Probabilitas
atau kemungkinan merujuk pada ada nya kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
pada suatu peristiwa yang diharapkan. Probabilitas ini mencakup kisaran antara
yang diharapkan dan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek.
Probabilitas atau kemungkinan diukur dalam skala antara angka nol (0) hingga satu
(1) untuk mengindikasikan sejauh mana kemungkinan peristiwa tersebut akan
terjadi. Nol (0) berarti peristiwa yang diamati tidak akan terjadi, sementara satu (1)
berarti peristiwa yang diamati pasti akan terjadi.
Dalam bidang ilmu genetika, teori kemungkinan memainkan peran penting
dalam menentukan sifat-sifat keturunan yang dihasilkan. Sebagai contoh, ketika
mempertimbangkan transfer genetik dari orang tua ke gamet pembuahan sel telur
dan sel sperma, serta kombinasi gen dari zigot, dapat terjadi berbagai macam
perpaduan sifat-sifat.
Dengan mempelajari dan memahami teori kemungkinan, kita dapat
melakukan perkiraan atau prediksi mengenai keturunan yang dihasilkan dari
perkawinan atau persilangan yang dilakukan. Seringkali dalam percobaan, hasil
yang diperoleh tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan dan terlihat mengalami
penyimpangan. Untuk memastikan hasil percobaan tersebut, uji chi-square perlu
dilakukan untuk menguji kebenarannya. Uji chi-square bertujuan untuk
membandingkan data percobaan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan
hipotesis teoritis, sehingga dapat disimpulkan apakah terdapat penyimpangan yang
signifikan atau tidak (Turhan, 2020).

1
B. Tujuan

Tujuan dari praktikum acara tiga mengenai teori kemungkinan ini adalah
untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji 𝑥 2 dan dapat menggunakannya
kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah teori peluang

Teori peluang adalah cabang matematika yang mempelajari kemungkinan dan


kejadian acak. Sejarah teori peluang dimulai pada abad ke-17 dengan penelitian dari
para matematikawan seperti Pierre de Fermat dan Blaise Pascal.
Pada tahun 1654, melalui korespondensi dengan Antoine Gombaud,
Chevalier de Méré, Fermat memulai diskusi tentang permainan dadu dan masalah
peluang terkait. Mereka menghadapi kesulitan dalam memahami hasil yang tidak
terduga dalam permainan dadu tertentu. Diskusi ini mendorong Fermat untuk
mengembangkan teori tentang peluang dan menyimpulkan bahwa perlu ada metode
matematika untuk memprediksi hasil peristiwa acak (Rohit, et al., 2022).
Pada tahun 1654 juga, Blaise Pascal, seorang matematikawan dan filsuf
Prancis, tertarik pada masalah judi dan perhitungan peluang. Dia berkolaborasi
dengan Fermat dalam memecahkan masalah permainan dadu dan mengembangkan
dasar-dasar teori peluang. Pascal memperkenalkan konsep dasar seperti probabilitas
dan mengembangkan segitiga Pascal, yang menjadi dasar dari perhitungan
kombinatorial dalam teori peluang. Pada abad ke-18, teori peluang semakin
berkembang dengan kontribusi dari matematikawan seperti Abraham de Moivre
dan Pierre-Simon Laplace. De Moivre menyajikan konsep distribusi binomial, yang
merupakan dasar untuk menghitung peluang kejadian dalam beberapa percobaan
independen (Rohit, et al.,2022).

B. Dasar-dasar teori kemungkinan

Probabilitas, menurut Wahyudi dan Fadlil (2013 dalam Yuliana et al., 2018),
merujuk pada kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dalam rentang antara 0
hingga 1. Kemungkinan, di sisi lain, adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan ketidakpastian, di mana segala sesuatu yang tidak dapat dipastikan
dapat disebut sebagai kemungkinan terjadi, meskipun mungkin juga tidak atau

3
belum tentu terjadi. Istilah kemungkinan sering kali juga dikenal dengan sebutan
lain, seperti probabilitas, kebolehjadian, dan sebagainya. Harapan terjadinya suatu
peristiwa tidak sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu,
besarnya kemungkinan suatu peristiwa yang berbeda dapat sama atau berbeda
(Irawan B, 2019).
Untuk mempelajari kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, kita dapat
melakukan sebuah eksperimen yang melibatkan pelemparan sebuah koin. Sebagai
contoh, kita akan menganalisis kemungkinan hasil pelemparan koin dengan
denominasi 500 rupiah. Dari pelemparan tersebut, terdapat dua kemungkinan hasil
yang dapat terjadi. Pertama, koin tersebut akan jatuh dengan gambar garuda
menghadap ke atas. Kemungkinan kedua adalah koin tersebut akan jatuh dengan
sisi angka menghadap ke atas (Nurmeidina, et al., 2020). Hasil dari eksperimen ini
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang diharapkan dapat dihitung
dengan membandingkan jumlah peristiwa yang diinginkan dengan jumlah total
peristiwa yang mungkin terjadi. Dalam istilah matematis, rumusnya adalah sebagai
berikut:
𝑋
𝐾𝑥 =
𝑋+𝑌
𝐾𝑥 = Besarnya kemungkinan terjadinya peristiwa x
𝑋 + 𝑌 = Jumlah seluruh peristiwa yang mungkin terjadi (Pane & Silyanita, 2022)
Dalam contoh pelemparan mata uang logam 500 rupiah di atas, dapat
ditetapkan peristiwa X sebagai munculnya sisi koin dengan gambar garuda
menghadap ke atas. Karena hanya ada satu kemungkinan untuk peristiwa ini
(Wiratna & Utami, 2019), maka jumlahnya adalah 1. Selanjutnya, peristiwa Y
adalah munculnya sisi koin dengan angka menghadap ke atas, dan jumlahnya sama
dengan peristiwa X, yaitu 1. Dengan demikian, seluruh peristiwa yang mungkin
terjadi adalah X + Y = 1 + 1 = 2. Oleh karena itu, kemungkinan munculnya sisi koin
dengan gambar atau angka menghadap ke atas adalah sebagai berikut:
1
𝐾𝑔𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎/𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 = 1+1
1
= 2

4
C. Teori kemungkinan pada genetika

Menurut William S. K., et al., (2019) teori kemungkinan memiliki peran


fundamental dalam menentukan nisbah yang diharapkan dari persilangan genotipe
yang berbeda dalam ilmu genetika. Dalam ilmu genetika, teori kemungkinan
memainkan peran yang penting dalam menentukan sifat-sifat keturunan yang
dihasilkan. Terdapat beberapa peran penting dari kemungkinan dalam ilmu
genetika, yaitu sebagai berikut:
a. Pemindahan gen-gen dari induk/orang tua ke gamet-gamet.
b. Pembuahan sel telur oleh spermatozoon.
c. Berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai
macam kombinasi.
Peristiwa-peristiwa persilangan dalam genetika menghasilkan rasio genotipe
dan fenotipe yang dapat diprediksi melalui perhitungan berdasarkan teori
kemungkinan. Sebagai contoh, dalam persilangan antara tanaman yang tinggi
dengan homozigot dominan dan tanaman pendek dengan homozigot resesif,
diperoleh perbandingan fenotip ¾ tinggi : ¼ pendek. Angka ini memprediksi bahwa
hasil persilangan tersebut kemungkinan akan menghasilkan tanaman pendek
sebanyak ¼. Nilai kemungkinan berkisar antara 0, yang menunjukkan bahwa
peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi, hingga 1, yang menunjukkan bahwa
peristiwa tersebut memiliki peluang pasti terjadi (Laha & Rohatgi, 2020).
Uji Chi-square, juga dikenal sebagai Kai Kuadrat, adalah salah satu jenis uji
perbandingan non-parametrik yang digunakan pada dua variabel dengan skala data
nominal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, uji Chi-square bertujuan untuk
menguji kemungkinan hasil persilangan dengan membandingkan data percobaan
dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis teoritis, sehingga dapat
disimpulkan apakah terdapat penyimpangan yang sesuai atau tidak. Uji Chi-square
merupakan salah satu uji non-parametrik yang paling umum digunakan
dalam analisis data (Ishibashi, 2022).

5
III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat
yang digunakan meliputi: uang logam, kalkulator, dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Praktikum pada acara ini dilakukan dengan prosedur, sebagai berikut:


1. Satu keping mata uang logam dilempar ke atas sebanyak 50 kali, lalu dicatat
hasilnya pada tabel 3.1. Analisis hasilnya dengan uji 𝑋2 ticantumkan pada tabel
3.2.
2. Lakukan hal serupa untuk dua keping mata uang logam sebanyak 50 kali dan
dicatat pada tabel 3.3. Analisis hasilnya dengan uji 𝑋2 dicantumkan pada tabel
3.4.
3. Data pengamatan pada tabel dimasukan pada bagian lampiran laporan
praktikum.

6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 3.1. Data pengamatan pelemparan 1 keping uang logam selama 50 kali

Pelemparan ke- Karakteristik yang diamati


Gambar (A) Angka (a)
1 ✓
2 ✓
3 ✓
4 ✓
5 ✓
6 ✓
7 ✓
8 ✓
9 ✓
10 ✓
11 ✓
12 ✓
13 ✓
14 ✓
15 ✓
16 ✓
17 ✓
18 ✓
19 ✓
20 ✓
21 ✓
22 ✓

7
23 ✓
24 ✓
25 ✓
26 ✓
27 ✓
28 ✓
29 ✓
30 ✓
31 ✓
32 ✓
33 ✓
34 ✓
35 ✓
36 ✓
37 ✓
38 ✓
39 ✓
40 ✓
41 ✓
42 ✓
43 ✓
44 ✓
45 ✓
46 ✓
47 ✓
48 ✓
49 ✓
50 ✓
Jumlah 27 23

8
Tabel 3.2. Uji X2 menggunakan 1 keping uang logam

Karakteristik yang diamati


Gambar (A) Angka (a) Jumlah total
Observasi (O) 27 23 50
Harapan (E) 25 25 50
(|O-E|-0,5)2 (|27-25|-0,5)2 = 2,25 (|23-25|-0,5)2 = 2,25 4,5
(|O − E| − 0,5)2 2,25
= 0,09
2,25
= 0,09 0,18
25 25
𝐸
𝑋2 0,09 0,09 3,84
Kesimpulan:
X2 hitung = 0,18
X2 tabel = 3,84
X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Artinya hasil pengamatan sesuai dengan rasio harapan dan tidak ada pengaruh yang
signifikan.

Tabel 3.3. Data pengamatan pelemparan 2 keping uang logam selama 50 kali

Pelamparan ke- Karakteristik yang diamati


Angka 1 Angka 1 Gambar 2 Gambar 1
Angka 2 Angka 2 Gambar 1 Gambar 2
1 ✓
2 ✓
3 ✓
4 ✓
5 ✓
6 ✓
7 ✓
8 ✓
9 ✓
10 ✓

9
11 ✓
12 ✓
13 ✓
14 ✓
15 ✓
16 ✓
17 ✓
18 ✓
19 ✓
20 ✓
21 ✓
22 ✓
23 ✓
24 ✓
25 ✓
26 ✓
27 ✓
28 ✓
29 ✓
30 ✓
31 ✓
32 ✓
33 ✓
34 ✓
35 ✓
36 ✓
37 ✓
38 ✓
39 ✓
40 ✓

10
41 ✓
42 ✓
43 ✓
44 ✓
45 ✓
46 ✓
47 ✓
48 ✓
49 ✓
50 ✓
Jumlah 15 20 15

Tabel 3.4. Uji X2 menggunakan dua keping uang logam yang berbeda

Karakteristik yang diamati


Angka 1 Angka 1 Gambar 1 Total
Angka 2 Gambar 2 Gambar 2
Angka 2
Gambar 1
Observasi (O) 15 20 15 50
Harapan (E) 12,5 25 12,5 50
(|O-E|)2 (|15 − 12,5|)2 (|20 (|15 − 12,5|)2 37,5
= 6,25 − 25|)2 = 6,25
= 25
(|O − E|)2 6,25 25 6,25 2
= 0,5 =1 = 0,5
𝐸 12,5 25 12,5
𝑋2 0,5 1 0,5 2

Kesimpulan:
X2 hitung =2
X2 tabel = 5,99

11
X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak
Artinya hasil pengamatan sesuai dengan rasio harapan dan tidak ada pengaruh yang
signifikan.

B. Pembahasan

Probabilitas berasal dari kata probably, yaitu kemungkinan, Jadi probabilitas


artinya kemungkinan yang bisa terjadi pada suatu peristiwa. Percobaan dapat terjadi
dengan cara yang saling eksklusif dan sama kemungkinannya, jika prediksinya
tepat dengan kejadian, maka cara perhitungan probabilitasnya sesuai (Beyer W. H.,
2019). Teori kemungkinan menggunakan pendekatan logika serta asumsi teoritis.
Dengan menggunakan teori kemungkinan maka perubahan pada suatu peristiwa
bisa diprediksi dan juga peluang peristiwa tersebut dapat terjadi atau terulang
kembali.
Dalam konteks probabilitas, terdapat kegiatan yang dilakukan dalam bidang
ilmu genetika untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu metodenya adalah melalui
persilangan, yang merupakan perkawinan antara individu atau populasi dengan
materi genetik yang berbeda, dengan tujuan menghasilkan kombinasi sifat-sifat dari
induk atau rekombinasi genetik untuk keturunannya. Persilangan dapat terjadi
antara individu dengan spesies yang berbeda, disebut persilangan interspesifik, atau
antara individu dengan spesies yang sama, disebut persilangan intraspesifik, yang
sering juga disebut persilangan antar galur atau antar aksesi. Generasi keturunan
dari persilangan ini disebut filiah, yang ditandai dengan huruf F yang diikuti oleh
angka urutan generasi, misalnya F1 untuk generasi pertama hasil persilangan, F2
untuk generasi kedua, dan seterusnya.
Persilangan memiliki tujuan utama untuk menggabungkan sifat-sifat yang
baik atau unggul dari dua induk dalam satu populasi atau individu. Dalam konteks
laboratorium pemuliaan tanaman, persilangan digunakan untuk menghasilkan
keragaman genetik dalam populasi, misalnya pada tanaman jagung, dengan harapan
munculnya fenotipe baru yang memiliki sifat yang berbeda dan diharapkan lebih
unggul dibandingkan dengan kedua induknya.

12
Untuk dilakukan nya persilangan ini perlu di lakukan pengambilan sampel
dari suatu populasi tertentu. Penentuan populasi dan sampel merupakan aspek
penting dalam penelitian yang harus ditentukan sejak awal. Dengan menentukan
jenis objek penelitian ini, peneliti dapat mengidentifikasi metode penelitian yang
paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Populasi merujuk pada
keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi.
Nilai yang dihitung dan diperoleh dari populasi disebut parameter.
Populasi mencakup seluruh subjek yang menjadi fokus penelitian. Di sisi lain,
dalam arti yang lebih luas, istilah "populasi" mencakup semua variabel yang terkait
dengan subjek yang akan dipelajari. Sampel, di sisi lain, merupakan bagian dari
populasi yang memiliki karakteristik yang serupa dengan populasi itu sendiri.
Beberapa peneliti juga menggunakan istilah "kasus" untuk menyebut sampel. Nilai
yang dihitung berdasarkan sampel ini disebut statistik
Mengutip dari Chamdani M. N. (2022), Terdapat tiga hal krusial dalam
mengungkapkan probabilitas yaitu:
1. Percobaan Pengamatan terhadap beberapa kegiatan atau proses yang
memungkinkan timbulnya paling sedikit dua insiden tanpa memperthatikan
peristiwa mana yang akan terjadi.
2. Peristiwa Kumpulan dari satu atau lebih yang akan terjadi yang terjadi pada
sebuah percobaan atau aktivitas.
3. Hasil Suatu akibat dari sebuah percobaan. pada hasil ini semua insiden akan
dicatat atau dalam artian semua peristiwa yang akan terjadi dalam sebuah
percobaan. misalnya dalam mengikuti ujian semester maka hasil yang akan
diperoleh terdapat mahasiswa yang lulus dan ada yang tidak lulus. terdapat yang
lulus memuaskan terdapat yang tidak memuaskan.
Menurut Chamdani M. N. (2022), dalam memilih tingkat probabilitas suatu
peristiwa, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu pendekatan klasik,
pendekatan relatif, dan pendekatan subjektif:
1. Pendekatan klasik
Jika diasumsikan bahwa semua peristiwa memiliki kesempatan yang sama
untuk terjadi (equally likely), maka probabilitas suatu peristiwa dapat dihitung

13
dengan membandingkan jumlah kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut
dengan total kemungkinan hasil yang mungkin terjadi. Dalam notasi matematis,
probabilitas (P) dinyatakan sebagai rasio antara jumlah kemungkinan peristiwa
(jumlah kejadian yang diinginkan) dan total kemungkinan hasil (jumlah semua
kemungkinan).
2. Pendekatan Relatif
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, melainkan tergantung
pada jumlah peristiwa yang terjadi. Dalam hal ini, probabilitas (P) suatu
kejadian relatif dinyatakan dengan rumus berikut: P kejadian relatif = x/y. Di
mana x adalah jumlah peristiwa yang terjadi dan y adalah jumlah total
percobaan atau kejadian yang mungkin terjadi.
3. Pendekatan Subjektif
Pendekatan subjektif mengacu pada pemilihan besarnya probabilitas
suatu kejadian berdasarkan penilaian pribadi yang eksklusif dan dinyatakan
dalam bentuk derajat kepercayaan. Dalam pendekatan ini, probabilitas suatu
kejadian ditentukan oleh persepsi individu yang bersangkutan dan dapat
berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Penilaian subjektif
berperan dalam menentukan seberapa yakin seseorang terhadap terjadinya suatu
kejadian.
Pada tabel 3.1. Data pengamatan pelemparan 1 keping uang logam selama 50
kali, diperoleh sisi gambar yang menghadap ke atas pada pelemparan yaitu
berjumlah 27 kali, sedangkan perolehan sisi angka yang menghadap atas pada
pelemparan yaitu sebanyak 23 kali. Kemudian dilakukan uji chi square terkait
percobaan tersebut untuk mengetahui kebenaran percobaan terhadap hipotesis.
Pada tabel 3.2 dilakukan pengolahan data dengan uji chi square. Baris
observasi adalah perolehan percobaan yang dilakukan, baris harapan yaitu
kemungkinan pada kolom tersebut dibagi dengan jumlah semua kemungkinan yang
dapat terjadi dikali dengan total percobaan yang dilakukan. Diperolah baris harapan
pada kolom gambar yaitu 25, begitu juga pada kolom angka yaitu 25, sehingga
jumlah totalnya adalah 50. Kemudian pada baris selanjutnya dilakukan perhitungan
rumus seperti pada tabel, diperoleh hasil pada kolom gambar dan angka yaitu 2,25,

14
sehingga jumlah totalnya yaitu 4,5. Hasil perhitungan tadi kemudian dibagi dengan
nilai harapan untuk menghitung nilai X2 dan diperoleh hasil pada kolom gambar
dan angka yaitu 0,09, sehingga jumlah totalnya adalah 0,18. Kemudian jumlah total
yang diperoleh dibandingkan dengan nilai X2 tabel. Kesimpulan yang didapat yaitu
X2 hitung = 0,18 dan X2 tabel = 3,84. X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Artinya hasil pengamatan sesuai dengan rasio harapan dan tidak ada
pengaruh yang signifikan.
Pada tabel 3.3. Data pengamatan pelemparan 2 keping uang logam selama 50
kali, diperoleh sisi gambar gambar pada mata uang logam yang menghadap ke atas
pada pelemparan yaitu berjumlah 15 kali, sedangkan perolehan sisi angka angka
pada mata uang logam yang pada pelemparan yaitu sebanyak 15 kali. Sedangkan
pada hasil percobaan yang selanjutnya didapat perolehan sisi gambar dan angka
sebanyak 20 kali. Kemudian dilakukan uji chi square terkait percobaan tersebut
untuk mengetahui kebenaran percobaan terhadap hipotesis.
Pada tabel 3.4. dilakukan pengolahan data dengan uji chi square. Baris
observasi adalah perolehan percobaan yang dilakukan. Baris harapan yaitu
kemungkinan pada kolom tersebut dibagi dengan jumlah semua kemungkinan yang
dapat terjadi dikali dengan total percobaan yang dilakukan. Diperolah baris harapan
pada kolom angka 1 angka 2 yaitu 12,5. Pada kolom angka 1 gambar 2 dan angka
2 gambar 1 yaitu 25, sedangkan pada kolom gambar 1 gambar 2 yaitu 12,5,
sehingga jumlah totalnya adalah 50.
Kemudian pada baris selanjutnya dilakukan perhitungan rumus seperti pada
tabel, diperoleh hasil pada kolom angka 1 angka 2 yaitu 6,25, pada kolom angka 1
gambar 2 angka 2 gambar 1 yaitu 25, dan pada kolom gambar 1 gambar 2 yaitu
6,25, sehingga jumlah totalnya yaitu 37,5.
Hasil perhitungan tadi kemudian dibagi dengan nilai harapan untuk
menghitung nilai X2 dan diperoleh hasil pada kolom angka 1 angka 2 yaitu 0,5,
pada kolom angka 1 gambar 2 angka 2 gambar 1 adalah 1, dan pada kolom gambar
1 gambar 2 adalah 6,25. Sehingga jumlah totalnya adalah 37,5. Kemudian jumlah
total yang diperoleh dibandingkan dengan nilai X2 tabel.

15
Kesimpulan yang didapat yaitu X2 hitung = 2 dan X2 tabel = 5,99. Jika
X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima, H1 ditolak. Maka perbandingannya yaitu,
jadi H0 ditolak, H1 diterima, terdapat pengaruh yang signifikan antar 2 variabel.

16
DAFTAR PUSTAKA

Beyer, W. H. (2019). Handbook of tables for probability and statistics. Crc Press.

Chamdani, M. N. (2022). Probabilitas dan statistik. Jurnal statistika.

Irawan, B. (2019). Genetika: penjelasan mekanisme pewarisan sifat. Airlangga


University Press

Ishibashi, I. 2022. Analyzing experimental and theoretical probabilities in Japanese


7th and 8th grade textbooks. International Electronic Journal of
Mathematics Education, 17(3): 1-6.

Laha, R. G., & Rohatgi, V. K. 2020. Probability Theory. New York: Dover
Publications.

Nurmeidina, R., Lazwardi, A., & Ariyanti, I. (2020). Pengembangan Modul TeoriI
Peluang untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Disposisi Matematis.
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 9(2): 440-450.

Pane, S., & Silyanita, K. (2022). Teori Probabilitas Dalam Statistika Inferensia.
Jakarta.

Rohit, A., Pandit, S. A., Waghmare, P. M., & Bhagat. (2022). History of Probability
Theory . Journal of Social Science and Humanities, 4(5): 140-141.

Turhan, N. S. 2020. Karl Pearson’s chi-square tests. Academic Journal, 15(9): 176-
180.

William S.K., et al. 2019. Essentials of Genetics ;10th edition. Pearson.

Wiratna Sujarweni, V., & Utami, L. R. (2019). The Master Book of SPSS: Pintar
Mengelola Data Statistik untuk Segala Keperluan Sacara Otodidak.
Yogyakarta: Start Up.

Yuliana, Y., Paradise, P., & Kusrini, K. (2021). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Ispa Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Berbasis Web. CSRID
(Computer Science Research and Its Development Journal), 10(3), 127-
138.

17
Lampiran

Lampiran 1. Foto Kegiatan

Proses pelemparan 1 keping koin Salah satu hasil pelemparan dua


keping koin

Hasil di catat pada lembar ACC

18
Lampiran 2. ACC Praktikum

19
20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai