GENTUM TUMBUHAN
ACARA III
TEORI KEMUNGKINAN
Pj Asisten:
Rayna Ligar Hasanah & Aulianisa Nafilah
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara tiga mengenai teori kemungkinan ini adalah
untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji 𝑥 2 dan dapat menggunakannya
kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Probabilitas, menurut Wahyudi dan Fadlil (2013 dalam Yuliana et al., 2018),
merujuk pada kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dalam rentang antara 0
hingga 1. Kemungkinan, di sisi lain, adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan ketidakpastian, di mana segala sesuatu yang tidak dapat dipastikan
dapat disebut sebagai kemungkinan terjadi, meskipun mungkin juga tidak atau
3
belum tentu terjadi. Istilah kemungkinan sering kali juga dikenal dengan sebutan
lain, seperti probabilitas, kebolehjadian, dan sebagainya. Harapan terjadinya suatu
peristiwa tidak sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu,
besarnya kemungkinan suatu peristiwa yang berbeda dapat sama atau berbeda
(Irawan B, 2019).
Untuk mempelajari kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, kita dapat
melakukan sebuah eksperimen yang melibatkan pelemparan sebuah koin. Sebagai
contoh, kita akan menganalisis kemungkinan hasil pelemparan koin dengan
denominasi 500 rupiah. Dari pelemparan tersebut, terdapat dua kemungkinan hasil
yang dapat terjadi. Pertama, koin tersebut akan jatuh dengan gambar garuda
menghadap ke atas. Kemungkinan kedua adalah koin tersebut akan jatuh dengan
sisi angka menghadap ke atas (Nurmeidina, et al., 2020). Hasil dari eksperimen ini
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang diharapkan dapat dihitung
dengan membandingkan jumlah peristiwa yang diinginkan dengan jumlah total
peristiwa yang mungkin terjadi. Dalam istilah matematis, rumusnya adalah sebagai
berikut:
𝑋
𝐾𝑥 =
𝑋+𝑌
𝐾𝑥 = Besarnya kemungkinan terjadinya peristiwa x
𝑋 + 𝑌 = Jumlah seluruh peristiwa yang mungkin terjadi (Pane & Silyanita, 2022)
Dalam contoh pelemparan mata uang logam 500 rupiah di atas, dapat
ditetapkan peristiwa X sebagai munculnya sisi koin dengan gambar garuda
menghadap ke atas. Karena hanya ada satu kemungkinan untuk peristiwa ini
(Wiratna & Utami, 2019), maka jumlahnya adalah 1. Selanjutnya, peristiwa Y
adalah munculnya sisi koin dengan angka menghadap ke atas, dan jumlahnya sama
dengan peristiwa X, yaitu 1. Dengan demikian, seluruh peristiwa yang mungkin
terjadi adalah X + Y = 1 + 1 = 2. Oleh karena itu, kemungkinan munculnya sisi koin
dengan gambar atau angka menghadap ke atas adalah sebagai berikut:
1
𝐾𝑔𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎/𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 = 1+1
1
= 2
4
C. Teori kemungkinan pada genetika
5
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat
yang digunakan meliputi: uang logam, kalkulator, dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 3.1. Data pengamatan pelemparan 1 keping uang logam selama 50 kali
7
23 ✓
24 ✓
25 ✓
26 ✓
27 ✓
28 ✓
29 ✓
30 ✓
31 ✓
32 ✓
33 ✓
34 ✓
35 ✓
36 ✓
37 ✓
38 ✓
39 ✓
40 ✓
41 ✓
42 ✓
43 ✓
44 ✓
45 ✓
46 ✓
47 ✓
48 ✓
49 ✓
50 ✓
Jumlah 27 23
8
Tabel 3.2. Uji X2 menggunakan 1 keping uang logam
Tabel 3.3. Data pengamatan pelemparan 2 keping uang logam selama 50 kali
9
11 ✓
12 ✓
13 ✓
14 ✓
15 ✓
16 ✓
17 ✓
18 ✓
19 ✓
20 ✓
21 ✓
22 ✓
23 ✓
24 ✓
25 ✓
26 ✓
27 ✓
28 ✓
29 ✓
30 ✓
31 ✓
32 ✓
33 ✓
34 ✓
35 ✓
36 ✓
37 ✓
38 ✓
39 ✓
40 ✓
10
41 ✓
42 ✓
43 ✓
44 ✓
45 ✓
46 ✓
47 ✓
48 ✓
49 ✓
50 ✓
Jumlah 15 20 15
Tabel 3.4. Uji X2 menggunakan dua keping uang logam yang berbeda
Kesimpulan:
X2 hitung =2
X2 tabel = 5,99
11
X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak
Artinya hasil pengamatan sesuai dengan rasio harapan dan tidak ada pengaruh yang
signifikan.
B. Pembahasan
12
Untuk dilakukan nya persilangan ini perlu di lakukan pengambilan sampel
dari suatu populasi tertentu. Penentuan populasi dan sampel merupakan aspek
penting dalam penelitian yang harus ditentukan sejak awal. Dengan menentukan
jenis objek penelitian ini, peneliti dapat mengidentifikasi metode penelitian yang
paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Populasi merujuk pada
keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi.
Nilai yang dihitung dan diperoleh dari populasi disebut parameter.
Populasi mencakup seluruh subjek yang menjadi fokus penelitian. Di sisi lain,
dalam arti yang lebih luas, istilah "populasi" mencakup semua variabel yang terkait
dengan subjek yang akan dipelajari. Sampel, di sisi lain, merupakan bagian dari
populasi yang memiliki karakteristik yang serupa dengan populasi itu sendiri.
Beberapa peneliti juga menggunakan istilah "kasus" untuk menyebut sampel. Nilai
yang dihitung berdasarkan sampel ini disebut statistik
Mengutip dari Chamdani M. N. (2022), Terdapat tiga hal krusial dalam
mengungkapkan probabilitas yaitu:
1. Percobaan Pengamatan terhadap beberapa kegiatan atau proses yang
memungkinkan timbulnya paling sedikit dua insiden tanpa memperthatikan
peristiwa mana yang akan terjadi.
2. Peristiwa Kumpulan dari satu atau lebih yang akan terjadi yang terjadi pada
sebuah percobaan atau aktivitas.
3. Hasil Suatu akibat dari sebuah percobaan. pada hasil ini semua insiden akan
dicatat atau dalam artian semua peristiwa yang akan terjadi dalam sebuah
percobaan. misalnya dalam mengikuti ujian semester maka hasil yang akan
diperoleh terdapat mahasiswa yang lulus dan ada yang tidak lulus. terdapat yang
lulus memuaskan terdapat yang tidak memuaskan.
Menurut Chamdani M. N. (2022), dalam memilih tingkat probabilitas suatu
peristiwa, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu pendekatan klasik,
pendekatan relatif, dan pendekatan subjektif:
1. Pendekatan klasik
Jika diasumsikan bahwa semua peristiwa memiliki kesempatan yang sama
untuk terjadi (equally likely), maka probabilitas suatu peristiwa dapat dihitung
13
dengan membandingkan jumlah kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut
dengan total kemungkinan hasil yang mungkin terjadi. Dalam notasi matematis,
probabilitas (P) dinyatakan sebagai rasio antara jumlah kemungkinan peristiwa
(jumlah kejadian yang diinginkan) dan total kemungkinan hasil (jumlah semua
kemungkinan).
2. Pendekatan Relatif
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, melainkan tergantung
pada jumlah peristiwa yang terjadi. Dalam hal ini, probabilitas (P) suatu
kejadian relatif dinyatakan dengan rumus berikut: P kejadian relatif = x/y. Di
mana x adalah jumlah peristiwa yang terjadi dan y adalah jumlah total
percobaan atau kejadian yang mungkin terjadi.
3. Pendekatan Subjektif
Pendekatan subjektif mengacu pada pemilihan besarnya probabilitas
suatu kejadian berdasarkan penilaian pribadi yang eksklusif dan dinyatakan
dalam bentuk derajat kepercayaan. Dalam pendekatan ini, probabilitas suatu
kejadian ditentukan oleh persepsi individu yang bersangkutan dan dapat
berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Penilaian subjektif
berperan dalam menentukan seberapa yakin seseorang terhadap terjadinya suatu
kejadian.
Pada tabel 3.1. Data pengamatan pelemparan 1 keping uang logam selama 50
kali, diperoleh sisi gambar yang menghadap ke atas pada pelemparan yaitu
berjumlah 27 kali, sedangkan perolehan sisi angka yang menghadap atas pada
pelemparan yaitu sebanyak 23 kali. Kemudian dilakukan uji chi square terkait
percobaan tersebut untuk mengetahui kebenaran percobaan terhadap hipotesis.
Pada tabel 3.2 dilakukan pengolahan data dengan uji chi square. Baris
observasi adalah perolehan percobaan yang dilakukan, baris harapan yaitu
kemungkinan pada kolom tersebut dibagi dengan jumlah semua kemungkinan yang
dapat terjadi dikali dengan total percobaan yang dilakukan. Diperolah baris harapan
pada kolom gambar yaitu 25, begitu juga pada kolom angka yaitu 25, sehingga
jumlah totalnya adalah 50. Kemudian pada baris selanjutnya dilakukan perhitungan
rumus seperti pada tabel, diperoleh hasil pada kolom gambar dan angka yaitu 2,25,
14
sehingga jumlah totalnya yaitu 4,5. Hasil perhitungan tadi kemudian dibagi dengan
nilai harapan untuk menghitung nilai X2 dan diperoleh hasil pada kolom gambar
dan angka yaitu 0,09, sehingga jumlah totalnya adalah 0,18. Kemudian jumlah total
yang diperoleh dibandingkan dengan nilai X2 tabel. Kesimpulan yang didapat yaitu
X2 hitung = 0,18 dan X2 tabel = 3,84. X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Artinya hasil pengamatan sesuai dengan rasio harapan dan tidak ada
pengaruh yang signifikan.
Pada tabel 3.3. Data pengamatan pelemparan 2 keping uang logam selama 50
kali, diperoleh sisi gambar gambar pada mata uang logam yang menghadap ke atas
pada pelemparan yaitu berjumlah 15 kali, sedangkan perolehan sisi angka angka
pada mata uang logam yang pada pelemparan yaitu sebanyak 15 kali. Sedangkan
pada hasil percobaan yang selanjutnya didapat perolehan sisi gambar dan angka
sebanyak 20 kali. Kemudian dilakukan uji chi square terkait percobaan tersebut
untuk mengetahui kebenaran percobaan terhadap hipotesis.
Pada tabel 3.4. dilakukan pengolahan data dengan uji chi square. Baris
observasi adalah perolehan percobaan yang dilakukan. Baris harapan yaitu
kemungkinan pada kolom tersebut dibagi dengan jumlah semua kemungkinan yang
dapat terjadi dikali dengan total percobaan yang dilakukan. Diperolah baris harapan
pada kolom angka 1 angka 2 yaitu 12,5. Pada kolom angka 1 gambar 2 dan angka
2 gambar 1 yaitu 25, sedangkan pada kolom gambar 1 gambar 2 yaitu 12,5,
sehingga jumlah totalnya adalah 50.
Kemudian pada baris selanjutnya dilakukan perhitungan rumus seperti pada
tabel, diperoleh hasil pada kolom angka 1 angka 2 yaitu 6,25, pada kolom angka 1
gambar 2 angka 2 gambar 1 yaitu 25, dan pada kolom gambar 1 gambar 2 yaitu
6,25, sehingga jumlah totalnya yaitu 37,5.
Hasil perhitungan tadi kemudian dibagi dengan nilai harapan untuk
menghitung nilai X2 dan diperoleh hasil pada kolom angka 1 angka 2 yaitu 0,5,
pada kolom angka 1 gambar 2 angka 2 gambar 1 adalah 1, dan pada kolom gambar
1 gambar 2 adalah 6,25. Sehingga jumlah totalnya adalah 37,5. Kemudian jumlah
total yang diperoleh dibandingkan dengan nilai X2 tabel.
15
Kesimpulan yang didapat yaitu X2 hitung = 2 dan X2 tabel = 5,99. Jika
X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima, H1 ditolak. Maka perbandingannya yaitu,
jadi H0 ditolak, H1 diterima, terdapat pengaruh yang signifikan antar 2 variabel.
16
DAFTAR PUSTAKA
Beyer, W. H. (2019). Handbook of tables for probability and statistics. Crc Press.
Laha, R. G., & Rohatgi, V. K. 2020. Probability Theory. New York: Dover
Publications.
Nurmeidina, R., Lazwardi, A., & Ariyanti, I. (2020). Pengembangan Modul TeoriI
Peluang untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Disposisi Matematis.
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 9(2): 440-450.
Pane, S., & Silyanita, K. (2022). Teori Probabilitas Dalam Statistika Inferensia.
Jakarta.
Rohit, A., Pandit, S. A., Waghmare, P. M., & Bhagat. (2022). History of Probability
Theory . Journal of Social Science and Humanities, 4(5): 140-141.
Turhan, N. S. 2020. Karl Pearson’s chi-square tests. Academic Journal, 15(9): 176-
180.
Wiratna Sujarweni, V., & Utami, L. R. (2019). The Master Book of SPSS: Pintar
Mengelola Data Statistik untuk Segala Keperluan Sacara Otodidak.
Yogyakarta: Start Up.
Yuliana, Y., Paradise, P., & Kusrini, K. (2021). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Ispa Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Berbasis Web. CSRID
(Computer Science Research and Its Development Journal), 10(3), 127-
138.
17
Lampiran
18
Lampiran 2. ACC Praktikum
19
20
21
22
23