Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

“PROBABILITAS”

Disusun Oleh :

Nama Kelompok : 1. Diah Mulia Auliani (A1M018005)


2. Ratna Setianingsih (A1M018011)
3. Rahma Febriana Pratiwi (A1M018027)
4. Bella Mustika Wijayanti (A1M018039)
5. Febriantika Putri P (A1M018047)
Kelompok : 4 ( Empat )
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Desember 2020
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Dosen Pengampu : Rendi Zulni Eka Putri, S.Pd M.Si
Asisten Dosen :1. Betania Simanungkalit
2. Oktaria Silviani
3. Silvia Rani
4. Syoti Vellia Lorenza

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan


terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai
probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah terjadi. Misalnya
matahari yang masih terbit di timur sampai sekarang. Sedangkan suatu kejadian yang
mempunyai nilai probabilitas 0 adalah kejadian yang mustahil atau tidak mungkin
terjadi.Probabilitas/Peluang suatu kejadian A terjadi dilambangkan dengan notasi P(A),
p(A), atau Pr(A). Sebaliknya, probabilitas [bukan A] atau komplemen A, atau
probabilitas suatu kejadian A tidak akan terjadi, adalah 1-P(A).

Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan
peristiwa yang berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative. Arti intuitif,
peluang dihubungkan pada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama.
Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan
percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelantunan uang logam,
umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai kemungkinan muncul yang
sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika
uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan muncul muka dengan
frekuensi hampir sama dengan frekuensi muncul belakang.

          Mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah
deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari
ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan
besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Metode chi-kuadrat atau uji
X2 adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang
diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan
hipotesis secara teoritis. Dalam ilmu Genetika, metode chi-square mengambil peranan
penting. Misalnya, mengenai pemindahan gen-gen dari induk atau orangtua ke gamer,
pembuahan sel telur oleh spermatozoa, berkumpulnya gen – gen di dalam zigot sehingga
dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Cara ini juga dapat menentukan suatu nilai
kemungkinan untuk menguji hipotesis itu. Oleh karena itu, mempelajari teori peluang
dengan metode chi square perlu dilakukan melalui praktikum Genetika ini, sehingga
mahasiswa mampu berlatih menggunakan uji  dan dapat menggunakannya kembali untuk
persilangan yang sesungguhnya.

1.2 Tujuan
1. Memahamiprinsip-prinsipprobabilitas yang melandasigenetika.
2. Membuktikanpeluang dari koin dengan menggunakan metode chi kuadrat (chi
square).
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip-prinsip probabilitas yang melandasi genetika ?
2. Bagaimana metode chi kuadrat (chi square) dapat menentukan peluang dari koin ?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang melibatkan kemungkinan atau
probabilitas. Teori kemungkinan merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu
objek, umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Nilai
antara 0 dan 1 akan  menggambarkan besarnya peluang munculnya suatu hal atau kejadian
pada kondisi tertentu. Jika nilai peluang sama dengan 0 maka kejadian itu tidak pernah
muncul atau mustahil terjadi. Jika nilai peluang 1 maka kejadian itu dapat disebut selalu ada
atau pasti akan terjadi (Purnawan,2013).

Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang diharapkan dari
persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n memungkinkan kita untuk menduga
kemungkinan dioerolaehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. (Crowder, 1988).
Dibandingkan dengan individu, populasi merupakan unit studi yang lebih sesuai untuk
mempelajari proses perhitungan variasi morfologfi dan frekuensi gen. Keterikatan genetika
pada proses evolusi sangat diperlukan untuk mempertimbangkan frekuensi alel pada
populasi. Hal tersebut menjadi latar belakang munculnya disiplin ilmu genetika populasi.
(Pay, C. Anna. 1987).

Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya


umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Probabilitas
dapat pula digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan
kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu
teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya
sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu
terhadap keseluruhannya (Suryo, 1984). Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah
perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin
terjadi terhadap suatu obyek.

Probabilitas adalah proporsi yang muncul dalam jangka panjang bila percobaaan ini
diulang secara terus menerus dalam arti kataukuran contoh bertambah besar (Putri,2014).
Sedangkan Papoulis (1984), menyatakan bahwa probabilitas mempelajari rata-rata gejala
massa yang terjadi secara berurutan atau bersamaan seperti pancaran electron, hubungan
telefon, deteksi radar, pengendalian kualitas, kegagalan system, mekanikan statistika,
turbulen gangguan, laju natalitas dan mortalitas serta teori antrian.
Peluang =                    banyaknya
keberhasilan

Total kejadian (keberhasilan+kegagalan)

(Dwi.dkk,2013)
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang
diharapkan itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh
kita dapat melemparkan mata ang, maka kemungkinan yang akan terjadi: uang dengan
permukaan huruf atau dengan permukaan gambar. Apabila mata uang dilempar beberapa kali
diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya huruf dan ½ nya gambar. Aplikasi dari probabilitas
ini dapat dihubungkan dengan pembastaran atau sifat tanda beda. Apabila XY menghasilkan
sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet yang mengandung X dan Y saja (Ruyani, A.
2011)

Kisaran probability adalah dari 0 sampai 1. Suatu kejadian yang pasti akan terjadi
mempunyai probabilitas 1, sedangkan suatu kejadian yang pasti tidak akan terjadi
mempunyai probability 0. Koin yang kedua sisinya adalah gambar, probabilitas untuk
mendapatkan sisi gambar adalah satu dan probabilitas untuk mendapatkan sisi angka adalah
0.  Koin normal (sisi angka dan sisi gambar), peluang mendapatkan sisi gambar adalah ½ dan
peluang lemparan sisi angka adalah ½ (Elrod. 2010).  

Tujuan dari teori probabilitas itu sendiri adalah untuk menggambarkan dan menaksir rata-
rata sedemikian itu dalam bentuk probabilitas peristiwa. Probabilitas peristiwa A adalah
bilangan P(A) yang ditetapkan bagi peristiwa tersebut. Bila suatu kejadian dapat terjadi
melalui n cara yang saling terputus dan jika n hasil percobaan memiliki suatu cirri tertentu A,
maka peluang kejadian A adalah m/n (Steell,1995).

Probabilitas didefinisikan sebagai bagian dimana pembilangnya adalah jumlah kejadian


yang diharapkan dan penyebutnya adalah jumlah kejadian yang diharapkan dan penyebutnya
adalah jumlah kejadian yang mungkin terjadi atau digunakan jika dua kejadian terkait yang
mana jika suatu kejadian telah terjadi maka kejadian yang lain dapat terjadi. Teori
probabilitas berkembang dari permainan peluang yang dilakukan oleh penjual untuk
memperkirakan peluang untuk kemenangannya dan mungkin merupakan dasar untuk
menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda.
Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu
hasil tertentu dari persilangan tersebut (Dwijoseputro,1977).
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan dan Alat


1. Mata uang
2. Tabel pengamatan
3.2 Cara Kerja
1. Dilemparkan satu mata uang sebanyak 100 kali
2. Dilakukan seperti yang pertama dengan menggunakan dua mata uang logam
3. Dilakukan seperti langkah diatas dengan menggunakan tiga uang logam
4. Dicatat semua data dan ditentukan dengan chi-square (X2)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih fokus lagi dalam melakukan praktikum agar hasil yang
didapatkan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Elrod, S dan Wiliam Stansfield.2010. Genetika Edisi Keempat. Erlangga: Jakarta.

Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Erlangga: Jakarta.

Ruyani, A 2011. Genetika. Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Papoulis, A. 1884. Probabilitas, Variabel Random dan Proses Statistika. Gadjah Mada University


Press: Yogyakarta.

Dwijoseputro.1977. Pengantar Genetika. Bhatara: Jakarta.

Steel, G dan Torrie,  H. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Gramedia: Jakarta.

Putri, Ega Dioni. 2014. Aplikasi Teori Kombinatorial dalam Analisis Genetika Mendelian.
ITB. Bandung.

Purnawan, D. 2013. Analsis Model Antrian Perbaikan Sepeda Motor dengan Menggunakan
Program Visual Basic. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Dwi, V. R., Sugito, & Yasin H. 2013. Analisis Model Waktu Antar Kedatangan dan Waktu
Pelayanan pada Bagian Pendaftaran Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Prosiding Seminar Nasional Statistika.Semarang : Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai