Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Di zaman modern ini, semua aspek dalam kehidupan berkembang pesat,

sehingga menuntut semua manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan


mereka. Segala hal dilakukan guna mengejar perubahan yang ada di masyarakat.
Untuk menyeimbangkan perubahan tersenut, perlu diperlajari berbagai hal yang
berkaitan dengan kejadian di masa yang akan dating. Salah satu cabang ilmu
yang memperlajari tentang hal tersebut, adalah teori probabilitas.
Probabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan tingkat terjadinya suatu
kegiatan. Probabilita adalah angka antara 0-1 yang menyatakan kemungkinan
bahwa suatu peristiwa akan terjadi. Selain probabilitas atau peluang yang
mempelajari tentang kemungkinan, dalam teori probabilitas juga terdapat
permutasi dan kombinasi. Untuk mengetahui tentang aplikasi teori probabilitas,
maka laporan ini akan membahas tentang praktikum yang berkaitan dengan teori
probabilitas. Dimana peluang akan dilakukan dengan metode bermain congklak,
sedangkan permutasi dan kombinasi akan dilkukan dengan metode penyusunan
bola warna.
1.2.

Tujuan Praktikum
Berikut ini adalah tujuan praktikum yang digunakan:

1. Melakukan pengolahan data untuk menghitung peluang dari kejadiam pada


eksperimen menggunakan congklak.
2. Melakukan pengolahan data dari permutasi dan kombinasi dari susunan bola
warna.
3. Melakukan

analisi

dan

interprestasi

terhadap

hasil

pengolahan

data

probabilitas, permutasi dan kombinasi.


1.3

Batasan Praktikum
Batasan pelaksanan praktikum ini adalah jumlah awal biji congklak untuk

tiap lubang adalah 5 biji dan semua lubang bisa diisi biji congklak.
1.4

Asumsi Praktikum
Berikut ini adalah asumsi praktikum:
1. Jumlah biji di masing-masing lubang congklak tidak diperhitungkan.
2. Data yang digunakan berasal dari warna dan huruf pada lubang congklak
dimana biji congklak terakhir diletakkan.
Praktikum Statistik Industri Ganjil
2015
1.5 Manfaat Praktikum
Laboratorium
Statistik
Berikut ini adalah manfaat praktikum: dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

1. Praktikan dapat mengetahui penerapan perhitungan peluang dalam teori


probabilitas pada kehidupan sehari-hari.
2. Praktikan dapat mengetahui penerapan konsep permutasi dan kombinasi
dalam teori probabilitas pada kehidupan sehari-hari.
3. Praktikan dapat menegtahui analisis dan interprestasi terhadap hasil
pengolahan data probabilitas, permutasi dan kombinasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
2.1 Probabilitas
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

Probabilitas adalah angka antar 0 dan 1 yang menyatakan kemungkinan


bahwa suatu peristiwa akan terjadi (Weirs, 2011:135). Probabilitas adalah
proporsi dari suatu peristiwa yang diamati terjadi dalam jumlah percobaan yang
sangat besar.
Contoh :
Ketika sebuah dadu di lempar, probabilitas mendapatkan angka dadu kurang
dari 7 ditunjukkan dibawah ini (Bluman, 2012:189)
Penyelesaian:
Seluruh hasil dari percobaan yaitu 1,2,3,4,5, dan 6 adalah kurang dari 7,
maka probabilitasnya adalah: P (jumlah angak kurang dari 7) = 1
Artinya, kemungkinan mendapatkan angak kurang dari 7 pasti terjadi
2.2 Eksperimen
Eksperimen adalah suatu kegiatan atau pengukuran yang menghasilkan
outcome (Weirs, 2011:135).
2.2.1 Titik Sampel
Setiap outcome pada ruang sampel disebut sebagai elemen atau anggota
dari ruang sampel, atau titik sampel (Walpole, 2011:36). Jika ruang sampel
memiliki jumlah elemen yang terbatas, maka elemen-elemen tersebut dapat
dituliskan dalam tanda koma dan ditutup dengan tanda kurung. Demikian, ruang
sampel S dari hasil percobaan yang mungkin ketika sebuah koin dilempar bias
ditulis dengan S = {H,T} dimana H adalah bagian atas koin, dan T adalah bagian
bawah koin (Walpole & Myers, 2012:36)
2.2.2 Ruang Sampel
Ruang Sampel adalah himpunan dari semua outcome yang mungkin dari
suatu eksperimen acak (Montgomery, 2011:19). Ruang sampel dinotasikan
sebagai S.
Contoh: Suatu percobaan melempar dadu, kemungkinan angka yang akan
keluar adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Bila yang diselidiki adalah bilangan ganjil dan
genap, maka ruang sampelnya adalah S = {genap, ganjil}.
2.2.3 Outcome
Outcome adalah hasil dari percobaan tunggal (single trial)dari percobaan
probabilitas (Bluman,
2012:183).
Praktikum
Statistik Industri Ganjil
2015
2.2.4 Contoh Percobaan, Outcome, dan Ruang Sampel
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

Berikut ini merupakan contoh dari percobaan, outcome, dan ruang sampel.
Tabel 2.1 Contoh Percobaan, Outcome, dan Ruang Sampel

Percobaan
Melempar sebuah koin
satu kali
Melempar mata dadu satu
kali
Meng-tos koin 2 kali
Bermain undian
Memilih pekerja

Hasil Percobaan
Atas, bawah

Ruang Sampel
S = {Atas, bawah}

1,2,3,4,5,6

S = {1,2,3,4,5,6}

AA, AB, BA, BB


Menang, kalah
Wanita, pria

S = { AA, AB, BA, BB }


S = { Menang, kalah }
S = {Male, Female}

Sumber: Mann(2010:138)

Untuk percobaan bermain undian, misalnya outcome (hasil pecobaan) dari


percobaan tersebut adalah menang, kalah, menang, kalah. Dari outcome
tersebut maka ruang sampel yang dibentuk adalah S = (Menang, kalah). Hal ini
menunjukkan meskipun outcome yang dihasilkan adalah 4, tapi ruang sampel
yang terbentuk adalah 2 titik sampel.
2.3 Kejadian
Kejadian merupakan bagian dari ruang sampel (Wallpole & Myers, 2012:39)
2.3.1 Irisan Dua Kejadian (Kejadian Saling Terikat)
IrisanduakejadianA dan B, dilambangkandengan symbol A B adalah
kejadian yang berisi semua elemen yang terdapat pada A dan B (Wallpole &
Myers, 2012:39).
Misalnya, dalam percobaan melempar sebuah dadu, A adalah kejadian
muncul noimer genap dan B adalah kejadian nomer yang lebih besar dari 3.
Kemudian himpunan bagian A = {2, 4, 6} dan B = {4, 5, 6} adalah himpunan
bagian dari ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5,6}. Perhatikan bahwa A dan B akan
terjadi pada percobaan pelemparan jika hasilnya adalah unsur himpunan bagian
{4, 6}, dimana merupakan irisan dari A dan B (Wallpole & Myers, 2012:39)

Gambar 2.1 Irisan Dua Kejadian


Sumber: Marthen Kanginan (2005: 63)

2.3.2 Kejadian Saling Bebas


Suatu kejadian dikatakan saling bebas ketika terjadinya saling bebas ketika
terjadinya satu peristiwa tidak mempengaruhi/merubah kemungkinan terjadinya
Praktikum Statistik Industri Ganjil
peristiwa yang lain (Mann, 2010:155). Ketika suatu kejadian saling bebas, maka
2015
Laboratorium
Statistik
dantersebut
Rekayasa
probabilitas gabungan
masing-masing
kejadian
adalah hasil probabilitas
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

masing-masing. Dalam kasus ketika dua peristiwa terjadi dikatakan sebagai


kejadian saling bebas dengan aturan perkalian sebagai berikut:
P (AandB) = P(A) x P(B)

(2-1)

Sumber : Weirs, (2011:146)

Menurut Krik (2008:195), dua kejadian A dan B secara statistic dikatakan


saling

bebas

jika

kemungkinan

salah

satu

peristiwa

yang

terjadi

tidak

dipengaruhi oleh terjadinya peristiwa lain. Dengan kata lain, A dan B secara
statistic dikatakan saling bebas jika dan hanya jika P(A IB) = P(A). Selain itu jika
P(A IB) = P(A), maka benar juga bahwa P(A IB) = P(B)
2.3.3 Kejadian Saling Lepas (Saling Meniadakan)
Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah nilai A

B=

. Artinya

A dan B tidak memiliki unsur persekutuan. Contoh:A ={1, 2, 4,} dan B ={3,5,6}
maka A

B =

yang berarti kejadian A dan B saling terpisah.

(Walpole,2012:39).
Untuk percobaan apapun, hasil akhir percobaan selalu saling lepas karena
hanya satu dari outcome tersebut yang diharapkan terjadi dalam satu kali
percobaan.
P(AatauB) = P(A) + P(B)
(2-2)
Sumber: Bluman, (2012:200)

Contoh:
Jika satu hari dalam satu minggu dipilih secara acak, maka kemungkinan bahwa
hari tersebut merupakan akhir pekan adalah seperti dibawah ini.
Solusi :
P(Sabtu atau minggu) = P(sabtu) + P(minggu) =

1
7

1
7

Gambar 2.2 Kejadian Saling Terpisah


Sumber: Marthen Kanginan(2012:62)

2.3.4 Paduan Dua Kejadian


Praktikum Statistik Industri Ganjil
2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

2
7

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas


Paduan dua kejadian A dan B dilambangkan dengan A

B, adalah

kejadian yang mengandung semua unsur yang termasuk A dan B atau keduanya
(Walpole,2012:39) Contoh A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8}, maka

B =

{2,3,5,6,8}. Rumus menghitung P(AB) sebagai berikut:


1. Ketika kejadian memiliki irisan.
P(AB) = P(A) + P(B) P(AB)

(2-3)

Sumber : Walpole, 2011. Probability & Statistics.pdf

2. Ketika kejadian saling bebas


P(A B) = P(A) + P(B)
(2-4)
Sumber : Walpole, 2011. Probability & Statistics.pdf

Gambar 2.3 Diagram Venn Paduan Dua Kejadian


Sumber : Gunadarma, 2009. Himpunan .pdf

Contoh:
Dalam suatu rumah sakit terdapat 8 perawat dan 3 dokter wanita. Jika seorang
staf dipilh, maka berapa kemungkinan bahwa orang tersebut adalah perawat
atau pria ?
Penyelesainnya:
Ruang sampelnya ditunjukkan seperti dibawah ini.
Tabel 2.2 Ruang Sampel

Staf
Peraw
at
Dokter
Total
Besarnya kemungkinan adalah:

Wanit
a
7

Pria

Total

3
10

2
3

5
13

P(Perawat atau pria) = P(perawat) + P(Pria) P(pria perawat)


P(Perawat atau pria) =

8
13

3
13

1
13

10
13

2.3.5 Contoh Kejadian Saling Lepas dan Paduan Dua Kejadian


Diketahui suatu peristiwa pada percobaan pelemparan sebuah dadu.
A = kejadian muncul angka genap = {2, 4, 6}
Praktikum Statistik Industri Ganjil
B = kejadian muncul angka ganjil = 2015
{1, 3, 5}
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
C = kejadian muncul angka kurang dari 5 = {1, 2, 3, 4}
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

Apakah kejadian A dan B saling lepas ?apakah kejadian A dan C saling lepas ?
Penyelesaian:
Kita dapat mengamati dari definisi kejadian A dan dari gambar 2.2, kejadian A
dan B tidak memiliki eleme yang sama. Untuk satu kali pelemparan dadu, hanya
satu dari dua kejadian A dan B bias terjadi. Oleh karena itu, terdapat 2 kejadian
saling lepas. Kita dapat mengamati dari definisi kejadian A dan c serta dari
gambar 2.3 bahwa kejadian A dan C mempunyai dua hasil percobaan yang sama
yaitu 2 dan 4. Dengan demikian, jika kita melempar dadu dan mendapatkan
angka 2 dan 4, maka A dan C terjadi diwaktu yang sama. Oleh karena itu,
kejadian A dan C tidak saling lepas.
2.3.6 Komplemen Satu Kejadian
Komplemen suatu kejadian A relative terhadap S adalah himpunan semua
anggota

yang

bukan

anggota

S={buku,ponsel,mp3,kertas,laptop}.Jika

A.

Dilambangkan
A

dengan

A.Contoh:

={buku,laptop,kertas}.

Maka

komplemen A adalah A ={ponsel, mp3}, (Walpole,2012:39).


P(E) + P(E) = 1 atau P(E) = 1 - P(E)

(2-

5)
Sumber: Marthen Kanginan, (2012:62)

Gambar 2.4 Komplemen Suatu Kejadian


Sumber: Marthen Kanginan, (2012:62)

2.3.7 Probabilitas Bersyarat


Probabilitas bersyarat adalah probabilitas suatu peristiwa akan terjadi
dengan

ketentuan

peristiwa

lain

telah

terjadi.

Probabilitas

bersyarat

dilambangkan dengan P(A|B) yaitu probablitas peristiwa A dengan syarat


peristiwa B telah terjadi. (Suharyadi,page 224). Contoh: Apabila probabilitas jual
adalah P(A) dan probabilitas saham BCA adalah P(D). Dan kejadian saham BCA
terjadi setelah peristiwa jual. Maka probabilitas bersyaratnya dinyatakan P(D|A)
(Suharyadi,page 225).
Rumus sebagai berikut :
Dimana P (B) > 0 dengan kata lain kejadian B merupakan syarat terjadinya kejadian A.

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas


P (A|B) =

P( A B)
P(B)

(2-6)
Sumber: Hasan (2009: 8)

Jika yang menjadi syarat adalah kejadian A, maka dapat dinotasikan dengan:
P (B|A) =

P( A B)
P( A)

(2-7)

Sumber: Hasan (2009: 8)

2.4 Permutasi
Permutasi merupakan suatu susunan objek yang berbeda-beda dengan
memperhatikan urutan. Satu permutasi berbeda dengan yang lainnya, jika
susunan atau isinya berbeda-beda (Walpole, 2012: 47)
2.4.1 Permutasi n Objek yang Disusun pada n Tempat (Permutasi
Menyeluruh)
Permutasi menyeluruh merupakan penyusunan suatu objek ke dalam suatu
urutan tertentu. Komposisi yang dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Pn=n!

(2-8)
Sumber : Walpole(2012: 47)

Contoh : Nilai 3P3 adalah 3! = 3 X 2 X 1 = 6


Sumber : Walpole (2012: 47)

2.4.2 Permutasi n Objek yang Disusun pada r Tempat (Permutasi


Sebagian)
Permutasi sebagian adalah pemyusunan sebagian objek kedalam suatu
urutan tertentu. Jumlah permutasi suatu kelompok yang terdiri atas n objek yang
berbeda yang kemudian diambil sekaligus sebanyak r tanpa pengulangan akan
sebanyak:

n!

Pr= ( nr ) !

(2-

9)
Sumber : Walpole, 2012: 48)

Contoh : Jika suatu gedung mempunyai sebanyak 5 pintu masuk, maka berapa
Praktikum Statistik Industri Ganjil
cara jika tiga orang anak akan memasuki gedung itu dengan pintu berlainan?
2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas


Banyaknya cara mereka masuk adalah 5P3=

5!
(53)!

= 60 cara.

2.4.3 Permutasi Keliling


Permutasi keliling adalah permutasi yang terjadi pada suatu kelompok yang
membentuk objek lingkaran. Banyaknya permutasi dari n objek yang dsusun
dalam suatu lingkaran adalah
(n-1)!
(2-10)
Sumber : Walpole (2012: 48)

Contoh:Banyak susunan jika dalam suatu rapat terdapat 5 orang mengelilingi


meja.
Jadi, banyaknya susunan yang ada adalah (5-1)! = 4! = 4 X 3 X 2 X 1 = 24 cara.
Sumber : Walpole (2012: 48)

2.4.4 Permutasi Data Kelompok


Apabila terdapat suatu kelompok yang terdiri dari n obyek dimana
merupakan

kumpulan

obyek

yang

sama

(tidak

dapat

dibedakan),

n1
n2

merupakan kumpulan obyek lain yang sama dan seterusnya hingga n kumpulan

n1 +n2 ++ nk =n , maka jumlah permutasi dari obyek

obyek yang sama dan

yang meliputi seluruh obyek tersebut adalah :


nP( n1 , n2 , n3, ,n k =

n!
n1 ! , n2 ! ,n

(2-

3! , nk !

11)
Sumber : Walpole (2012 : 49)

Contoh : banyaknya susunan kata yang diperoleh dari kata dinding adalah :
Banyaknya unsur ada 7 sedangkan unsur yang sama D ada 2, I ada 2, N ada 2.

Banyaknya susunan kata adalah 7P(2!, 2!, 2!,1!)=

7!
2 ! .2 ! .2! 1 ! = 630 cara

Sumber : Walpole (2012 : 49)

2.5 Kombinasi

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

10

Kombinasi adalah suatu suatu susunan objek yang berbeda-beda, yang


mana satu kombinasi berbeda dengan yang lainnya hanya jika isi dari
susunannya berbeda (Runger and Montgomery, 2011: 26)
2.5.1 Kombinasi n Objek yang Disusun pada r Tempat
Kombinasi sebagian adalah penyusunan sebagian objek kedalam suatu
tempat dengan urutan yang tidak diperhatikan. Jumlah kombinasi dari suatu
kelompok yang

terdiri dari n

objek yang berbeda yang kemudian diambil

sekaligus sebanyak r tanpa pengulangan, maka akan diperoleh cara sebanyak:

n!

nCr = ( nr ) ! r !

(2-

12)
Sumber : Montgomery (2011: 27)

Contoh: Dari 20 siswa akan dipilih sebuah tim sepakbola yang terdiri atas 11

orang. Banyak cara yang dalam pemilihan tersebutadalah 20C11 =

20!
9! 11 !

20 !
( 2011 ) ! 11 !

= 167.960. Jadi jumlah cara yang mungkin untukpemilihanadalah

167.960 cara.
Sumber : Djumanta, Wahyudin (2011: 54)

2.5.2 Kombinasi n Objek yang Disusun pada n Tempat


Kombinasi menyeluruh adalah penyusunan semua objek kedalam suatu
tempat dengan urutan yang tidak diperhatikan (Rungen and Montgomery, 2011:
26). Komposisi yang mungkin dapat dicari dengan:

n n=1

(2-13)

Sumber : Fauzy (2008 : 62)

Contoh : sebuah truk milik PT Bahagia mampu mengangkut 2 mesin fotokopi dan
secara kebetulan memang hanya tinggal 2 mesin fotokopi yang tertinggal.
Apabila urutan tidak diperhatikan, ada berapa komposisi yang mungkin untuk
mengangkut mesin fotokopi tersebut?
Jawab : misalkan ke-2 mesin tersebut adalah 1. Komposisi tersebut adalah : 2

2 = 1
Sumber : Fauzy (2008 : 63)

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

11

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Praktikum
Berikut ini merupakan diagram alir praktikum modul II mengenai teori
probabilitas:

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

12

Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum Teori Probabilitas

3.2 Alat Dan Bahan Praktikum


Dalam melakukan praktikum

modul

II

mengenai

teori

probabilitas,

dibutuhkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan peluang dan permutasi
Praktikum Statistik Industri Ganjil
kombinasi. Seluruh alat dan bahan 2015
telah disediakan oleh Laboratorium Statistik
Laboratorium
Rekayasa
dan Rekaya Kualitas.
Adapun alat Statistik
dan bahandan
tersebut
adalah sebagai berikut:
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

13

3.2.1. Alat dan Bahan Percobaan Peluang


Alat dan bahan dalam praktikum peluang adalah sebagai berikut:
1. Congklak
2. Biji congklak yang berwarna serta memuat huruf
3. Lembar penulisan pengamatan
3.2.2 Alat dan Bahan Percobaan Permutasi dan Kombinasi
Alat dan bahan dalam praktikum permutasi dan kombinasi adalah sebagai
berikut:
1. Bola warna
2. Lembar penulisan pengamatan
3.3. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur untuk melakukan percobaan peluang, permutasi dan
kombinasi adalah sebagai berikut:
3.3.1.Prosedur Percobaan Peluang
Prosedur dalam melakukan praktikum percobaan peluang adalah sebagai
1.
2.
3.
4.

berikut:
Melakukan peninjauan kajian pustaka.
Mengidentifikasi masalah.
Melakukan pengumpulan data dengan eksperimen acak pada congklak.
Eksperimen acak dilakukan dengan menggunakkan congklak yang terdiri
atas 12 lubang. Dimana masing-masing lubang (kecuali lubang besar di
sebelah kanan atau kiri) terdapat 5 biji congklak yang masing-masing bijinya

berwarna dan memuat huruf terdiri dari huruf vokal dan non vokal.
5. Memilih lubang yang akan diambil bijinya dan meletakkan biji tersebut satu
ke tiap-tiap lubang.
6. Biji warna yang jatuh pada lubang besar di sebelah kanan atau kiri dicatat
sebagai outcome pada lembar pengamatan. Melanjutkan mengisi tiap
lubang congklak, kemudian mengambil isi biji yang ada dilubang terakhir
tersebut dan meletakkannya ke tiap tiap lubang di sebelah kanannya.
7. Melakukannya sebanyak 20 kali.
8. Mengolah data yang diperoleh dari praktikum peluang dengan congklak.
9. Menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari pengolahan data.
10.Menyimpulkan hasil dari pengolahan data pada praktikum peluang dengan
congklak.
3.3.2.Prosedur Percobaan Permutasi dan Kombinasi
Prosedur dalam melakukan percobaan permutasi dan kombinasi adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan peninjauan kajian pustaka.
2. Mengidentifikasi masalah.
3. Melakukan pengumpulan data dengan melakukan praktikum permutasi dan
Praktikum
Statistik
Industri Ganjil
kombinasi dengan
menyusun
bola warna.
2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

14

4. Mengolah data yang diperoleh dari praktikum permutasi dan kombinasi yang
telah didapat.
5. Menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari pengolahan data.
6. Menyimpulkan hasil dari pengolahan data pada praktikum permutasi dan
kombinasi.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data praktikum terdiri dari data peluang dan data permutasi &
kombinasi. Data praktikum peluang didapat dari permainan congklak dan data
praktikum permutasi & kombinasi didapatkan dari penyusunan bola warna.
4.1.1 Data Peluang
Praktikum Statistik Industri Ganjil
2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

15

Data peluang diperoleh menggunakan congklak yang terdiri atas 12 lubang ,


dimana masing-masing lubang (kecuali lubang besar di sebelah kanan dan kiri)
terdapat 5 biji congklak yang masing-masing bijinya berwarna dan memuat huruf
terdiri dari huruf vokal dan non vokal. Outcome didapat dari biji warna yang jatuh
pada lubang besar di sebelah kanan atau kiri sebanyak 20 kali.
Berikut adalah tabel hasil pengamatan data pada permainan congklak.
Tabel 4.1 Hasil pengamatan data pada permainan congklak

N
o

Huruf

Warna

N
o

Huruf

Warna

Putih

Pink

Biru

Pink

Putih

Merah

Putih

Merah

Hitam

Pink

Putih

Biru

Hitam

Merah

Pink

Putih

Biru

Pink

1
0

Hitam

1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0

Biru

4.1.2 Data Permutasi dan Kombinasi


Pengumpulan data permutasi & kombinasi diperoleh dari penyusunan bola
warna. Percobaan yang dilakukan pada praktikum permutasi & kombinasi antara
lain; permutasi menyeluruh, permutasi sebagian, permutasi keliling, permutasi
data berkelompok dan kombinasi sebagian.
Berikut ini adalah hasil dari percobaan data permutasi menyeluruh,
sebagian, keliling, data berkelompok dan kombinasi sebagian.
4.1.2.1 Permutasi Menyeluruh (3P3)
Data permutasi menyeluruh didapat dari percobaan penyusunan bola yang
terdiri dari 3 warna yaitu Biru (B), Orange (O) dan Hijau (H). Data tersebut dapat
Praktikum Statistik Industri Ganjil
2015
dilihat pada tabel 4.2
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

16

Tabel 4.2 Hasil data permutasi menyeluruh

N
o
1
2
3
4
5
6

Ruang Sampel
Biru, Orange Hijau
Biru, Hijau, Orange
Orange, Hijau, Biru
Orange, Biru, Hijau
Hijau, Biru, Orange
Hijau, Orange, Biru

4.1.2.2 Permutasi Sebagian (5P3)


Data permutasi sebagian didapat dari penyusunan 5 warna bola yaitu Biru
(B), Orange (O), Kuning (K), Ungu (U) dan Merah (M), dari 5 warna bola tersebut
disusun pada 3 tempat.
Berikut ini merupakan data dari penyusunan bola tersebut
Tabel 4.3 Hasil dari permutasi sebagian

N
o
1

Ruang
Sampel
B, O, K

N
Ruang
No
Ruang
o
Sampel
Sampel
1
O, M, B
31
K, U, M
6
2
B, K, O
1
O, U, B
32
K, M, U
7
3
B, O, M
1
O, B, U
33
K, U, B
8
4
B, M, O
1
O ,K ,M
34
K, B, U
9
5
B, O, U
2
O, M, K
35
K, B, M
0
6
B, U, O
2
O, U, M
36
K, M, B
1
7
B, K, M
2
O, M, U
37
M, O, K
2
8
B, M, K
2
O, U, K
38
M, K, O
3
9
B, U, M
2
O, K, U
39
M, O, U
4
1
B, M, U
2
K, O, B
40
M, U, O
0
5
1
B, U, K
2
K, B, O
41
M, O, B
1
6
1
B, K, U
2
K, O, M
42
M, B, O
2
7
1
O, B, K
2
K, M, O
43
M, K, B
3
8
1
O, K, B
2
K, O, U
44
M, B, K
4
9
1
O, B, M
3
K, U, O
45
M, U, B
Praktikum
Statistik Industri Ganjil
5
0
2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
4.1.2.3 Permutasi Keliling (n = 4)
Kualitas

No
46

Ruang
Sampel
M, B, U

47

M, U, K

48

M, K, U

49

U, M, K

50

U, K, M

51

U, O, M

52

U, M, O

53

U, O, B

54

U, B, O

55

U, K, B

56

U, B, K

57

U, M, B

58

U, B, M

59

U,O, K

60

U, K, O

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

17

Data permutasi keliling didapatkan dari percobaan bola 4 warna yaitu Biru,
Orange, Kuning dan Hijau.Berikut data dari percobaan permutasi keliling dari 4
bola.
Tabel 4.4 Hasil dari permutasi keliling

No
1
2
3
4
5
6

Ruang Sampel
Biru, Orange, Kuning,
Hijau
Biru, Hijau, Orange,
Kuning
Biru, Kuning, Hijau,
Orange
Biru, Orange, Hijau,
Kuning
Biru, Hijau, Kuning,
Orange
Biru, Kuning, Orange,
Hijau

4.1.2.4 Permutasi Data Berkelompok (n = 4)


Data permutasi berkelompok didapatkan dari penyusunan 4 bola warna,
dengan 2 diantaranya berwarna sama yaitu Biru (B), Orange (O), dan Hijau (H).
Berikut merupakan data dari penyusunan permutasi kelompok 4 bola berwarna
Tabel 4.5 Hasil dari permutasi data kelompok

N
o
1
2
3
4
5
6

Ruang
Sampel
B, B, O, H
B, B, H, O
H, B, O, B
B, H, O, B
B, O, H, B
B, O, B, H

N
o
7
8
9
10
11
12

Ruang
Sampel
O, B, B, H
H, B, B, O
O, H, B, B
H, O, B, B
O, B, H, B
B, H, B, O

4.1.2.5 Kombinasi Sebagian (5C3)


Data kombinasi sebagian diperoleh dari penyusunan 5 bola dengan warna
Biru (B), Merah (M), Ungu (U) Kuning (K), Orange (O) yang disusun pada 3
tempat.Berikut data dari penyusunan kombinasi sebagian 3 bola berwarna
Tabel 4.6 Hasil dari kombinasi sebagian

N
Ruang
N Ruang Sampel
o
Sampel
o
1
B, M, U
6
B, O, U
2
B, M, O
7
M, O, U
3
B, M, K
8
K, U, M
4
B, U, K
9
K, O, U
5
B, O, K
10
K, O, M
Praktikum Statistik Industri Ganjil
2015
Laboratorium
Statistik
dan Rekayasa
4.2 Pengolahan Data
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

18

Pengolahan data pada praktikum modul II ini dibagi menjadi pengolahan


peluang dan pengolahan permutasi & kombinasi.
Berikut ini adalah hasil pengolahan data pada praktikum modul II
4.2.1 Pengolahan Peluang
Pengolahan data peluang yang digunakan diperoleh dari permainan
congklak yang terdiri atas 12 lubang, dimana masing-masing lubang (kecuali
lubang besar di sebelah kanan dan kiri) terdapat 5 biji congklak yang masingmasing bijinya berwarna. Terdapat 5 warna biji congklak, yaitu Pink, Merah, Putih,
Biru dan Hitam. Tiap warna memuat huruf terdiri dari 7 huruf vokal dan 7 huruf
konsonan.

Berikut ini adalah pengolahan data permainan congklak


Tabel 4.7 Hasil data perhitungan

Warna

Huruf Vokal
(V)

Huruf
Konsonan (K)

Jumla
h

Merah (M)
Putih (P)
Pink (I)
Biru (B)
Hitam (H)
Jumlah

2
2
1
2
1
8

1
3
4
2
2
12

3
5
5
4
3
20

Dari hasil pengambilan data pada permainan congklak dapat diolah menjadi
peluang irisan, paduan, dan bersyarat. Berikut merupakan tabel perhitungan
peluang pada permainan congklak
Tabel 4.8 Perhitungan peluang

N
o
1
2

Peluang hasil
perhitungan

8
=0.4
20

3
=0.15
20

P (V ) =
P (M )=

No

Peluang hasil
perhitungan

P ( K )=
P ( P )=

12
=0.6
20

5
=0.25
20

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas


3

P ( I )=

5
=0.25
20

P (H )=

P (B)=

19

4
=0.2
20

3
=0.15
20

4.2.1.1 Peluang Irisan


Pengolahan data dengan menggunakan rumus peluang irisan untuk
percobaan dengan menggunakan congklak dapat dilihat pada table 4.9
Tabel 4.9 Hasil data perhitungan peluang irisan

N
o

Hasil Perhitungan Peluang

Hasil Perhitungan Peluang

P ( M V )=

n(M V ) 2
= =0.1
n( s)
20

P ( M K )=

n(M K ) 1
= =0.05
n(s )
20

P ( P V ) =

n ( PV ) 2
= =0.1
n(s)
20

P (P K )=

n ( P K ) 3
= =0.15
n(s)
20

P ( I V )=

n(I V ) 1
= =0.05
n(s )
20

P ( I K )=

n(I K) 4
= =0.2
n(s)
20

P ( B V )=

n(B V ) 2
= =0.1
n (s )
20

P ( B K )=

n(B K ) 2
= =0.1
n(s)
20

P ( H V )=

n (H V ) 1
= =0.05
n( s)
20

P (H K )=

n(H K ) 2
= =0.1
n(s)
20

4.2.1.2 Peluang Paduan


Cara pengolahan dengan menggunakan rumus peluang paduan dari
percobaan dengan menggunakan congklak dapat dilihat pada table 4.10
Tabel 4.10 Hasil data perhitungan paduan

N
o

Hasil Perhitungan Peluang

3 8
2 13
+ = =0.65
20 20 20 20

P ( M V )=P ( M )+ P ( V ) P ( M V )=

P ( M K )=P ( M )+ P ( K ) P ( M K )=

P ( P V )=P ( P ) + P ( V )P ( P V ) =

3 12 1 14
+ = =0.7
20 20 20 20

5 8
2 15
+ = =0.75
20 20 20 20

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

20

5 12 3 14
+ = =0.7
20 20 20 20

P ( P K )=P ( P ) + P ( K )P ( P K )=

P ( I V )=P ( I ) + P ( V )P ( I V )=

P ( I K )=P ( I ) + P ( K )P ( I K ) =

P ( B V )=P ( B )+ P ( V ) P ( B V )=

4 8
2 10
+ = =0.5
20 20 20 20

P ( B K )=P ( B ) + P ( K )P ( B K )=

4 12 2 14
+ = =0.7
20 20 20 20

P ( H V )=P ( H ) + P (V )P ( H V ) =

1
0

P ( H K )=P ( H ) + P ( K )P ( H K )=

5 8
1 12
+ = =0.0.6
20 20 20 20
5 12 4 13
+ = =0.65
20 20 20 20

3 8
1 10
+ = =0.5
20 20 20 20

3 12 2 13
+ = =0.65
20 20 20 20

4.2.1.3 Peluang Bersyarat


Cara pengolahan data dengan menggunakan rumus peluang bersyarat dari
hasil percobaan dengan menggunakan congklak dapat dilihat pada table 4.11
Tabel 4.11 Hasil Data Perhitungan Bersyarat

No

Hasil Perhitungan Peluang

Hasil Perhitungan Peluang

P ( M |V =

P(M V ) 0.1
=
=0.25
P(V )
0.4

P ( B|V =

P (V | M =

P(V M ) 0.1
=
=0.67
P( M )
0.15

P (V | B =

P ( M | K =

P(M K ) 0.05
=
=0.08
P(K )
0.6

P ( B| K =

P ( K| M =

P(K M ) 0.05
=
=0.33
P( M )
015

P ( K| B =

P(K B) 0.1
=
=0.5
P( B)
0.2

P ( P|V =

P( P V ) 0.1
=
=0.25
P(V )
0.4

P (V | H =

P(V H ) 0.05
=
=0.33
P ( H)
0.15

No

Hasil Perhitungan Peluang

P (V | P =

P ( P| K =

P(V P) 0.1
=
=0.4
P ( P)
0.25

P( B V ) 0.1
=
=0.25
P(V )
0.4
P(V B) 0.1
=
=0.5
P( B)
0.2

P( B K ) 0.1
=
=0.16
P(K )
0.6

Hasil Perhitungan Peluang

P ( H|V =

P(H V ) 0.05
=
=0.125
P (V )
0.4

P( P K ) 0.15
P( K H ) 0.1
=
=0.25
P ( K| H =
=
=0.66
Praktikum
Statistik
Industri Ganjil P( H )
P(K )
0.6
0.15

2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

P(K P) 0.15
=
=0.6
P( P)
0.25

P ( H| K =

P( I V ) 0.05
=
=0.125
P(V )
0.4

P ( I | K =

P( I K ) 0.2
=
=0.33
P(K )
0.6

P(V I ) 0.05
=
=0.2
P(I )
0.25

P ( K| I =

P( K I ) 0.2
=
=0.8
P( I )
0.25

P ( K| P =

P ( I |V =

10

21

P (V | I =

P( H K ) 0.1
=
=0.16
P (K )
0.6

4.2.2 Pengolahan Permutasi


Pengolahan

data

permutasi

dapat

dilakukan

dengan

cara,

yaitu

menggunakan rumus dan secara manual. Untuk selanjutnya permutasi dibagi


menjadi permutasi menyeluruh, permutasi sebagian, permutasi keliling dan
permutasi berkelompok.
4.2.2.1 Permutasi Menyeluruh
Pengolahan data permutasi menyeluruh menggunakan 2 cara, yaitu
menggunakan rumus dan percobaan manual. Berikut ini adalah pengelolaan
dengan mencacah titik contoh dan menggunakan rumus.

1 Mencacah Titik Contoh


3 cara X

2 cara X

1 cara

Dalam permutasi menyeluruh dimana rumusnya adalah n!, dapat dijelaskan


dengan menggunakan kotak angka. Apabila terdapat 3 bola warna (Biru,
Orange, Hijau), maka terdapat 3 kotak angka, pada kotak ke-1 terdapat 3
kemungkinan warna bola terletak di tempat pertama. Kemudian angka 2 di
kotak ke-2, karena dari 3 warna yang ada terdapat 2 kemungkinan untuk
dapat di tempatkan pada kotak ke-2. Pada kotak terakhir hanya terdapat 1
kemungkinan karena 2 warna lain sudah berada di tempat kotak ke-1 dan
ke-2

Menggunakan perhitungan rumus


Berikut ini adalah pengolahan menggunakan rumus
nPn=n!
3 P3=3 !=6
4.2.2.2 Permutasi Sebagaian
Pada pengolahan data permutasi sebagian ini, terdapat 5 warna bola
berbeda yang diletakkan pada 3 tempat. Pengolahan data permutasi sebagian
Praktikum
Statistik Industri
Ganjil
menggunakan 2 cara,
yaitu menggunakan
rumus dan
manual. Berikut ini adalah
2015
pengolahan dengan
mencacah titik
contoh dan
rumus:
Laboratorium
Statistik
danmenggunakan
Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

22

1 Mencacah titik contoh


5 cara X

4 cara X

3 cara

Pada kotak ke-1 terdapat 5 cara, karena terdapat 5 kemungkinan warna


yang dapat di tempatkan pada kotak ke-1. Pada kotak ke-2 terdapat 4
kemungkinan warna yang dapat ditempatkan di kotak ke-2. Dan untuk kotak
ke-3 terdapat 3 kemungkinan warna yang dapat diletakkan di kotak ke-3

2 Menggunakan perhitungan rumus


Terdapat 5 warna bola (n=5) yang disusun pada 3 tempat (r=3).
Berikut ini adalah pengolahan dengan menggunakan rumus
n Pr =

n!
( nr ) !

5 P3=

5!
5 4 3 2 1
=
=60
2 1
( 53 ) !

4.2.2.3 Permutasi Keliling


Pengolahan data pemutasi keliling menggunakan 2 cara, yaitu secara
manual dan secara rumus. Berikut ini adalah pengolahan dengan menggunakan
rumus

Penghitungan rumus permutasi keliling


Terdapat 4 bola warna (n=4) yang disusun berkeliling. Berikut ini adalah
perhitungan untuk menentukan banyaknya penyusunan 4 bola tersebut.
P=( n1 ) !
P=( 41 ) !=3 !=3 2 1=6

4.2.2.4 Permutasi Kelompok


Pengolahan

data

permutasi

kelompok

menggunakan

cara

yaitu

menggunakan rumus dan manual. Berikut ini adalah pengolahan dengan


perhitungan rumus

Dari data permutasi kelompok ini diperoleh banyak cara yang


mungkin terjadi dari susunan warna bola bila terdapat warna bola yang
sama dan dianggap sebagai 1 kelompok. Total jumlah bola pada
percobaan ini adalah 4. Dari 4 bola tersebut terdapat 2 bola yang memiliki
warna yang sama. Berikut ini merupakan perhitungan untuk menentukan
banyaknya penyusunan 4 bola dengan 2 warna yang sama tersebut.
n!
4!
4 3 2 1
P
=
=
=12
n 1! n 2! n 3! nk ! 2 ! 1 ! 1!
2

Dari penjabaran hasil penyusunan bola warna menggunakan rumus


perhitungan didapatkan
bahwa
cara menyusun
4 bola secara permutasi
Praktikum
Statistik
Industri Ganjil
2015
kelompok adalah sebanyak 12 cara

Laboratorium Statistik dan Rekayasa


Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

23

4.2.3 Pengolahan Kombinasi


Pengolahan data kombinasi menggunakan 2 cara, yaitu secara manual dan
menggunakan perhitungan rumus.
Berikut ini adalah pengolahan data menggunakan rumus :

Pada data kombinasi sebagian diperoleh bahwa terdapat 5 bola warna


yang berbeda (n=5) yang disusun secara kombinasi pada 3 tempat (r=3).
Maka perhitungan banyaknya kemungkinan penyusunan adalah sebagai
berikut
n C r=

n!
r ! ( nr ) !

5 C 3=

5!
5 4 3 2 1
=
=10
3! ( 53 ) ! 3 2 1 21

Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa cara penyusunan dari 5


bola pada 3 tempat secara kombinasi terdapat sebanyak 10 cara.

BAB V
TINJAUAN PUSTAKA
6.1

KesimpulanPraktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Berikut merupakan
kesimpulan
dari pengolahan
data teori probabilitas:
Laboratorium
Statistik
dan Rekayasa
Kualitas

Kelompok 19Modul IITeori Probabilitas

24

1. Pada percobaan dengan congklak didapatkan beberapa nilai peluang seperti


peluang irisan warna merah dan huruf vocal sebesar 0,1 dan pe;uang
paduan warna merah dan huruf konsonan sebesar 0,65. Dari data percobaan
penyusunan bola warna yang telah diolah dengan rumus perhitungan,
didapatkan beberapa nilai permutasi, seperti permutasi menyeluruh 3 bola
warna memiliki 6 cara penyusunan dan permutasi sebagian 3 bola warna
pada 5 tempat memiliki 60 cara penyusunan. Selain itu, pada percobaan
penyusunan bola warna dapat diperoleh kombinasi sebagian 3 dari 5 bola
berwarna sebanyak 10 cara.

2. Pada percobaan peluang menggunakkan congklak dapat diketahui peluang


warna dan huruf yang muncul dengan 20 kali percobaan menggunakkan
pengisian biji berwarna serta memuat 5 huruf vocal dan 5 huruf konsonan.
Sedangkan pada percobaan permutasi dan kombinasi menggunakkan
susunan bola berwarna. Dari praktikum yang telah dilakukan, kita dapat
mengetahui perbedaan antar permutasi dan kombinasi, dimana permutasi
penyusunannya

memerhatikan

urutan

sedangkan

kombinasi

tidak

memerhatikan urutan penyusunannya. Dari data yang diperoleh hasil


perhitungan menggunakkan rumus, dapat dilihat bahwa irisan warna dan
huruf yang paling sering muncul adalah warna pink dengan huruf konsonan
dan putih dengan huruf konsonan. Dengan peluang sebesar 0,25 dan irisan
warna dengan huruf yang jarang muncul adalah warna hitam vocal dengan
peluang sebesar 0,05. Pada percobaan permutasi dan kombinasi, baik data
yang diperoleh dari percobaan maupun dari perhitungan rumus diperoleh
hasil penyusunan yang sama jumlahnya.

Praktikum Statistik Industri Ganjil


2015
Laboratorium Statistik dan Rekayasa
Kualitas

Anda mungkin juga menyukai