Nim : 041911535007
Probabilitas adalah Angka yang menggambarkan peluang terjadinya sesuatu nilai Antara nol
sampai dengan satu menggambarkan kemungkinan relative suatu kejadian terjadi. Dalam nilai
Probabilitas dapat digambarkan dengan decimal atau pecahan.
Nilai P mendekati 1 >>> terjadi
Nilai P mendekati 0 >>> tidak mungkin terjadi.
Pendekatan Probabilitas terbagi menjadi dua bagian yaitu Objektif dan Subjektif. Di dalam
pendekatan pobabilitas objektif tedapt dua pendekatan yaitu pendekatan klasik dan pendekatan
empiris. Namun dalam pendekatan Subjektif tedapat probabilitas Probabilitas dari kejadian yang
terjadi berdasarkan informasi yang tersedia.
Probabilitas Subjektif
Biasanya sering di pakai, Probabilitas dari kejadian peristiwa yang biasa tejadi dan di tentukan
berdasakan infomasi yang tersedia.
Contohnya : (a) Menurut pengamat politik, Fauzi Bowo akan terpilih sebagai Gubernur DKI
Jakarta pada Pilkada 2007. (b) Menurut Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani pada tahun
2007, Indonesia akan menghadapi gejala krisis, walaupun fondasi ekonomi kuat. (c) Sita akan
mendapatkan nilai minimal B untuk mata kuliah Bahasa Inggris. (d) probabilitas terpilihnya
kembali Megawati Sukarno Putri menjadi presiden pada periode pemilihan yang akan datang
(buku ini direvisi bulan Oktober 2002). Untuk menghitung probabilitas dari kejadian seperti ini
digunakan pendekatan subjektif (yang berdasarkan derajat keyakinan masing-masing penilai).
Misalkan saya mengatakan bahwa probabilitasnya adalah 0,5, dan Anda mengatakan 0,7, dan
tetangga Anda mengatakan 0,6. Penilaian-penilaian tersebut dinamakan probabilitas subjektif.
Probabilitas Klasik
Probabilitas ini diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peistiwa Probabilitas diartikan
sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang
mungkin menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan :
keterangan :
n = banyaknya peristiwa.
Contoh :
Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka
berjumlah 5.
Penyelesaian :
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6)
Aturan probabilitas
1.Aturan penjumlahan
Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih peristiwa itu tidak
dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling meniadakan, probabilitas
terjadinya peristiwa tersebut.
Contoh :
Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada pelemparan satu kali sebuah dadu adalah:
2.Aturan komplemen
Atuan yang di gunakan untuk menentukan sebuah kejadian dengan mengurangi probabilitas
tidak munculnya kejadian tesebut dari 1.
Contoh :
A = 0,085 B = 0,075 A/C =0,84
Jawab :
P ( A atau C ) = P(A)+P(C)
=0,085 + 0,075
= 0,16
P(B) = 1-{P(A)+P(C)}
= 1- 0,16
= 0,84
3.Aturan penjumlahan umum
Jawab :
Dalam aturan perkalian umum ada dua hal yaitu saling bebas dan probabilitas bersyarat, saling
bebas yaitu dimana jika A dan B tidak bisa saling lepas dan tidak memberikan pengaruh pada
probabilitas kejadian yang lain.
Contoh :
kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang untuk yang tertarik keduanya kartu as adalah
sebagai berikut:
Contoh :
Diterima tidaknya suatu usul pembuatan jembatan baru di kota Pagaralam tergantung kepada
hasil pemilihan 4 calon kepala Bappeda Pagaralam, yaitu calon A1, A2, A3 dan A4, dimana
masing-masing mempunyai probabilitas untuk terpilih sebesar P(A1) = 0,30, P(A2) = 0,20,
P(A3) = 0,40 dan P(A4) = 0,10. Kalau calon yang terpilih A1, A2, A3, A4, maka probabilitas
bahwa proyek tersebut akan disetujui oleh para calon masing-masing sebesar P(B/A1) = 0,35,
P(B/A2) = 0,85, P(B/A3) = 0,45, dan P(B/A4) = 0,15.
1. Berapa besarnya P(B)
2. Jadi usul proyek diterima, berapa probabilitasnya bahwa calon kedua yang terpilih?
Jawab
= (0,35) (0,30) + (0,85) (0,20) + (0,45) (0,40) + (0,15) (0,10)
= 0,105 + 0,17 + 0,18 + 0,015
= 0,47
Daftar Pustaka