Anda di halaman 1dari 8

Menurut bahasa, arti probabilitas adalah kemungkinan.

Sedangkan menurut istilah probabilitas


adalah ukuran kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Secara matematis, nilai probabilitas
dikuantifikasi dalam bentuk angka 0 sampai dengan 1.

Jika probabilitas suatu peristiwa bernilai 0 menunjukkan bahwa peristiwa tersebut pasti tidak
akan terjadi, jika probabilitas suatu peristiwa bernilai 1 menunjukkan bahwa peristiwa tersebut
pasti akan terjadi.

Sebuah kejadian tidak dapat diprediksi dengan pasti tetapi dapat dinyatakan seberapa besar
kemungkinannya dapat terjadi dengan menggunakan teori probabilitas ini.

Manfaat atau fungsi probabilitas sendiri adalah untuk membantu pengambilan keputusan yang
tepat dari ketidakpastian sebuah informasi atau kejadian. Contohnya pembelian harga saham
berdasarkan analisis harga saham secara teknikal dan fundamental.

Dalam Statistika, arti probabilitas adalah ukuran kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan
terjadi atau tidak terjadi dalam Percobaan Acak. Probabilitas dikuantifikasi sebagai angka antara
0 dan 1, di mana 0 menunjukkan ketidakmungkinan dan 1 menunjukkan kepastian.

Kemudian dalam Matematika, pengertian probabilitas adalah peluang terjadinya suatu kejadian
tertentu. Melalui teori probabilitas ini kita dapat memprediksi seberapa besar kemungkinan
peristiwa akan terjadi. Semakin tinggi probabilitas suatu peristiwa, semakin besar kemungkinan
bahwa peristiwa itu akan terjadi.

Contoh probabilitas bisa anda lihat ketika Anda melempar koin ke udara, berapa kemungkinan
mendapatkan kepala? Jawaban atas pertanyaan ini didasarkan pada jumlah kemungkinan hasil
yang muncul.

Ada peluang bahwa hasilnya bisa saja ekor atau kepala. Dengan kata lain, probabilitas kepala
keluar sebagai hasil yaitu 1/2.
Arti Probabilitas Berdasarkan Pendekatan

Menurut Susanti, 2014, probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian yang acak. Teori probabilitas selalu berkaitan dengan peluang/
kemungkinan.

Sementara statistik merujuk pada bagaimana cara menangani berbagai data menggunakan teknik
yang berbeda dan efektif. Kedua topik ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya.

Probabilitas menampilkan kemungkinan hasil dari setiap kejadian random. Itu berarti, Anda
dapat mengecek sejauh mana suatu kejadian mungkin muncul. Dalam prakteknya, ada 3 buah
metode pendekatan yang bisa anda lakukan untuk mengetahui definisi dari sebuah probabilitas.
Pendekatan tersebut diantaranya :

Pendekatan Klasik

Definisi : Setiap rasio peristiwa mempunyai kesempatan yang sama untuk terjadi (equelly
likely) dengan pengembalian dan saling ekslusif. Sebuah Peristiwa dapat terjadi sebanyak n
kali diantara N Peristiwa. Rumus pendekatan klasik adalah :

Pendekatan Relatif

Definisi : Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari berapa banyak suatu
kejadian terjadi (Sebenarnya)/pengamatan dilakukan. Rumus probabilitas pendekatan klasik
adalah :

Contoh :

Kegiatan jual beli saham: 3 jt transaksi terdiri dari 2.455.000 jual dan 545.000 beli. Probabilitas
relatifnya: 2.455.000/3jt)=82%. Probabilitas beli (545000/3jt) = 18%

Pendekatan Subjektif

Definishi : Probabilitas suatu kejadian didasarkan pada penilaian pribadi yang dinyatakan dalam
suatu derajat kepercayaan (subyektifitas).
Contoh :

menurut Kepala Sekolah MTSN Malang 1, penerimaan peserta didik baru Tahun Ajaran
2022/2033 akan meningkat sebesar 45% dari tahun sebelumnya. Hal ini karena banyaknya
peminat yang terus bertambah tiap tahunnya.

Teori Probabilitas

Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,30, 0,40 atau 0,50) atau
bilangan pecahan seperti 20/100, 15/100, 50/100.

Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke
nilai 0, maka semakin kecil juga kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika semakin dekat
nilai probabilitas ke nilai 1, maka semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.

Probabilitas 0 [P(x) = 0]

Jika suatu peristiwa tidak mempunyai kemungkinan untuk terjadi, maka disebut sebagai
probabilitas 0. Artinya dalam hal kejadian x tidak terjadi (himpunan kosong), maka probabilitas
kejadian x adalah 0. Dapat dikatakan bahwa kejadian x mustahil untuk terjadi.

Misalnya, jika sebuah wadah diisi 100 buah bolpoin hitam, lalu Anda mengambil satu buah dari
wadah itu secara acak, berapa probabilitas diambilnya bolpoin merah?

Jawabannya,

P (E) = X / N = 0 / 100 = 0. Jadi, probabilitas diambilnya bolpoin merah tidak ada sama sekali.

Probabilitas 1 [P(x) = 1]
Jika suatu peristiwa mempunyai nilai probabilitas 1, maka tidak ada kepastiannya. Artinya dalam
hal kejadian x, maka probabilitas kejadian x adalah 1. Dapat dikatakan bahwa kejadian A pasti
terjadi.

Misalnya, jika sebuah wadah diisi 100 buah bolpoin hitam, lalu Anda mengambil satu buah dari
wadah itu secara acak, berapa probabilitas diambilnya bolpoin hitam?

Jawabannya,

P (E) = X / N = 100 / 100 = 1. Jadi, probabilitas diambilnya bolpoin hitam adalah 1, pasti terjadi.

Probabilitas di antara 0 dan 1 [0 P(x) 1]

Di luar probabilitas 0 dan 1, ada kemungkinan lain yang nilainya di antara 0 sampai 1. Artinya
nilai probabilitas kejadian x selalu terletak antara 0 dan 1.

Misalnya,

Ada sebuah bus yang ditumpangi oleh 30 orang, 18 di antaranya adalah perempuan, sedangkan
12 sisanya laki-laki. Setelah tiba di terminal, bus pun berhenti, lalu 1 orang penumpang turun.
Berapa probabilitas bahwa penumpang yang turun adalah laki-laki?

Jawabannya,

P (E) = X / N = 12 / 30 = 0,4. Jadi, probabilitas penumpang yang turun adalah laki-laki adalah
0,4 atau setara 40%.

Rumus probabilitas

Probabilitas adalah ukuran kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Ini mengukur kepastian
sebuah kejadian atau event. Secara matematis, Rumus probabilitas dinotasikan sebagai berikut :
P (A) = N (A) / N (S)

Dimana :

P = Probabilitas

A = Peristiwa atau event

P(A) = Peluang suatu kejadian “A”

N(A) = Seberapa banyak kejadian yang diinginkan

N(S) = Jumlah total kejadian dalam ruang sampel

Dari rumus dasar diatas, didapatkan turunan turunan rumus probabilitas yang bisa anda lihat
pada tabel dibawah ini.

Selain itu, ada beberapa rumus penting lainnya yang berkaitan dengan rumus probabilitas
statistika, diantaranya bisa anda lihat melalui tabel berikut ini:

Cara Menghitung Probabilitas

Menurut Spiegel, Schiller, & Srinivasan, 2004, ada dua prosedur penting untuk menentukan atau
menghitung probabilitas dari suatu kejadian yaitu :

Metode Klasik

Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam h cara yang berbeda dari total n cara yang mungkin, maka
probabilitas dari kejadian tersebut adalah h/n.

Contoh: Probabilitas munculnya kepala ketika sebuah koin dilemparkan sekali. Koin mempunyai
dua kemungkinan sama besar, yaitu kepala dan ekor (dengan asumsi koin ideal, koin tidak
menggelinding atau berdiri tegak). Maka probabilitas dari munculnya kepala adalah satu cara
dari dua cara tersebut adalah ½.

Metode Frekuensi
Jika setelah suatu eksperimen diulang n kali, dimana n sangat besar, terlihat bahwa suatu
kejadian terjadi sebanyak h kali, maka probabilitas dari kejadian tersebut adalah h/n. Ini juga
disebut sebagai probabilitas empiris dari kejadian tersebut.

Contoh: Jika kita melempar sebuah koin sebanyak 1000 kali dan kepala muncul sebanyak
532 kali, maka probabilitas kemunculan kepala adalah 532/1000 = 0,532.

Aturan Perhitungan Probabilitas :

Dalam menentukan probabilitas sebuah kejadian (event), ada beberapa aturan aturan dasar yang
harus anda penuhi. Diantara aturan aturan tersebut akan kami jelaskan dibawah ini.

a. Hukum Penjumlahan Probabilitas

Hukum penjumlahan menghendaki peristiwa yang saling lepas (mutually exclusive) yaitu apabila
suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak dapat terjadi pada waktu yang bersamaan.
Rumus hukum penjumlahan probabilitas adalah :

P (A atau B) = P (A) + P(B)

Untuk suatu peristiwa yang lebih banyak dilambangkan sampai dengan huruf n yaitu:

P(A atau … n) = P(A) + P(B) + ……+P(n)

Hukum penjumlahan pada probabilitas juga terbagi lagi menjadi dua yakni peristiwa atau
kejadian bersama (joint Event) dan peristiwa saling lepas (mutually exlusive). Berikut
penjelasannya.

Peristiwa atau Kejadian Bersama (Joint Event)


Rumus :

P(A U B) = P(A) + P(B) – P (A∩B)

Dimana,

P(A U B) = P(A atau B)

P (A∩B) = P(A dan B)

Contoh Soal :

1. Rumah sakit Universitas Brawijaya Malang akan merekrut seorang tenaga kesehatan dan
mengadakan seleksi terhadap 4 orang pelamar yang terdiri dari dokter laki- laki, dokter wanita,
laki- laki bukan dokter, dan wanita bukan dokter. Peluang dari masing masing pelamar adalah
sebagai berikut :

P(wanita) = 2/4

P(laki laki) = 2/4

P(dokter wanita) = ¼

P(dokter) = 2/4

P(dokter laki laki) = ¼

Berapakah peluang tenaga kesehatan yang direkrut adalah wanita atau dokter?

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai