Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER

KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK INDUK IKAN TUNA


(Thunnus sp.)

OLEH :

MUHAMMAD RISWAN AZHARI


2104110691
BUDIDAYA PERAIRAN
BDP-A

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nutrisi adalah sejumlah kandungan gizi atau zat yang umumnya diperoleh dari
berbagai jenis bahan pangan dan makanan, seperti karbohidrat, protein, lemak,
mineral, vitamin, serat, serta air. Seluruh nutrisi tersebut memiliki peran penting
dalam menjaga, membangun, serta memelihara sel dan jaringan tubuh manusia.
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan.
Ikan merupakan salah satu hasil laut, dan merupakan sumber protein penting bagi
rakyat Indonesia. Dibandingkan dengan daging dan susu, ikan merupakan sumber
protein yang relatif murah dan lebih baik untuk kesehatan karena kadar kolesterol
pada ikan rendah. Negara seperti Korea dan Jepang sangat maju industri
perikanannya, salah satu pendorong utama terciptanya kemajuan tersebut ialah kedua
negara ini secara konsekuen telah menetapkan dalam suatu keputusan politik
negaranya, yaitu: ikan merupakan satu-satunya sumber protein bangsa.8 Akibat
kebijaksanaan di berbagai negara dalam bidang pangan, khususnya menyangkut ikan
sebagai sumber protein dunia, maka produksi ikan dunia makin lama makin
meningkat, termasuk permintaan ikan sidat yang selama beberapa tahun belakangan
ini terus meningkat sehingga membuat harganya melambung tinggi.
Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan fungsinya.
Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun jumlah nutrisi
yang diperlukan setiap orang berbeda sesuai dengan karakteristiknya, seperti jenis
kelamin, usia, aktifitas (Asmadi,dalam Wulandari, Ria et al.,2021). Gizi adalah suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti. Absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi, keadaan akibat dari
keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi penggunaan zat gizi tersebut,
akibat kekurangan atau kelebihan secararelatif maupun absolute satu atau lebih zat
gizi. Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang
kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan
kualitas) menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga,
pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, perilaku.
Tuna adalah ikan laut pelagik yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri dari
beberapa spesies dari famili skombride, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah
perenang andal. Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih,
daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua.
1.2. Rumusan Masalah
Penulis merumusan masalah agar memudahkan penulis maupun pembaca dalam
memahami topik yang akan dibahas. Berdasarkan latar belakang masalah yang
penulis berikan ada beberapa rumusan sebagai pertanyaan dalam makalah ini. Berikut
rumusan masalah yang dapat diambil penulis dalam makalah ini yaitu:
1) menjelaskan klasifikasi ikan Tuna (Thunnus sp.)?
2) apa saja kebutuhan nutrisi ikan Tuna (Thunnus sp.)?

1.3. Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini merupakan pemaparan dari rumusan masalah yang
telah disampaikan penulis. Tujuan dibuat agar memudahkan pembaca untuk
mengetahui isi dalam penyusunan hal mengenai topik yang akan dibahas. Berikut
tujuan permasalahan yang ingin dicapai dari makalah ini.
1) Mengetahui klasifikasi ikan Tuna(Thunnus sp.)
2) Menjelaskan kebutuhan nutrisi ikan sidat (Thunus sp.)

II. PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Ikan Tuna


Ikan tuna (Thunnus sp.) merupakan ikan pelagis besar dan bernilai ekonomis
tinggi dan tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia. Menurut Saanin (1968),
Ikan tuna termasuk dalam keluarga scombroidae, tubuhnya berbentuk cerutu,
memiliki dua sirip punggung, memiliki jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang
sirip punggung dan sirip dubur. Ikan tuna tertutup oleh sisik kecil, berwarna biru tua
dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, adapula yang memiliki sirip tambahan
yang berwarna kuning cerah (yellowfin).

KLASIFIKASI IKAN TUNA


Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata

Klas : Teleostei

Subklas : Actinopterygii

Family : Scombroidae

Ordo : Perciformes

Subordo : Scombridea

Genus : Thunnus

Spesies : Thunnus sp.

Tuna terdiri atas beberapa spesies diantaranya mata besar (Thunnus obesus),
albakora (T. alalunga), madidihang (T. albacores), sirip biru (T. maccoyii), dan
cakalang (Katsuwonus pelamis). Penyebaran tuna di perairan sangat ditentukan oleh
parameter suhu. Jenis madidihang dan cakalang merupakan spesies yang paling
banyak tertangkap di Indonesia. Berdasarkan Food and Agryculture Organization
(FAO) (2012), madidihang banyak ditemukan di bagian bawah dan di atas lapisan
termokline sehingga penyebaran jenis tuna ini banyak ditemukan di daerah tropis
seperti di Indonesia.
Ikan tuna memiliki badan yang tertutupi oleh sisik kecil memanjang berbentuk
cerutu serta mempunyai dua sirip punggung, sirip depan yang biasanya pendek dan
terpisah dari sirip belakang, mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang
sirip punggung dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip
ekor berbentuk bulan sabit.(Saanin 1984).
Secara global, terdapat 7 spesies ikan tuna yang memiliki nilai ekonomi penting,
yaitu albacore (Thunnus alalunga), bigeye tuna (Thunus obesus), atlantic bluefin tuna
(Thunnus thynnus), pacific bluefin tuna (Thunnus oreintalis), southern bluefin tuna
(Thunnus maccoyii), yellowfin tuna (Thunnus albacares), dan skipjack tuna
(Katsuwonus pelamis). Kecuali pacific bluefin dan southern bluefin tuna, kelima
spesies tuna lainnya hidup dan berkembang di perairan Samudra Pasifik, Atlantik,
dan Hindia. Sejak tahun 2000, total hasil tangkapan dunia dari 7 spesies ikan tersebut
sekitar 4 juta ton/tahun. Perinciannya 65 % berasal dari Samudra Pasifik, 21 % dari
Samudra Hindia dan 14 % dari Samudra Atlantik (Dahuri, 2008).
Tuna adalah salah satu jenis ikan ekonomis penting, selain itu tuna juga jenis ikan
penjelajah yang jauh (highly migration species) dan pemangsa yang tangkas, Ikan
tuna sirip kuning mempunyai nama latin Thunnus albacares. Ikan dengan sirip
punggung kedua yang panjang dan juga pada sirip dubur, dimana beberapa
diantaranya dapat mencapai 20% dari panjang cagak, dengan sirip dada yang pada
umumnya panjang. Warna badan adalah hitam metalik agak kebiru-tuaan hingga
kuning keperakan pada atas perut. Sirip punggung dan sirip dubur juga finlet
berwarna kuning terang (Sumadhiharga, 2009).

2.2 Kebutuhan nutrisi ikan Tuna (Thunnus sp.)


Ikan tuna adalah salah satu ikan yang banyak hidup di perairan Indonesia. Ikan ini
mengandung nutrisi tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan. Kandungan vitamin
B12, vitamin B6, vitamin D, asam lemak omega-3, zat besi, yodium, dan kalium yang
terdapat di dalam ikan tuna berkontribusi untuk untuk kesehatan.
a. Protein
Protein merupakan nutrien yang paling penting dalam pertumbuhan, kerena
protein merupakan komponen penyusun tubuh terbesar dari daging yaitu 65-75% dan
berfungsi sebagai pembentuk jaringan tubuh. Kebutuhan protein untuk masing-
masing ikan berbeda-beda.
Protein adalah senyawa organik yang terdiri atas satu atau lebih rantai asam
amino. Asam amino adalah senyawa organik kecil dengan satu gugus amin, satu
gugus amin, satu gugus karboksil (asam), dan satu atau lebih atom yang disebut
gugus R. Pembentukan protein meliputi ikatan antar asam amino membentuk rantai
yang disebut polipeptida (Starr et al., 2012). Protease dan peptidase menguraikan
protein menjadi asam amino (Murray et al., 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan ikan akan protein yaitu suhu lingkungan, umur, spesies dan kandungan
asam amino (Handajani dan Widodo,2010). Kualitas protein dalam pakan secara
langsung dipengaruhi oleh pola asam amino esensial. Penurunan akan terjadi jika
ikan kekurangan asam amino.
Menurut Iskandar et al. (2000), komposisi pakan dengan protein 50 % dan
imbangan energi 8,0 (4.022,5 kkal DE/kg) menghasilkan retensi protein (23,78 ± 0,35
%), laju pertumbuhan bobot rata-rata harian (0.73 ± 0,32 %) dan efisiensipakan(37,80
± 1,63 %) merupakan nilai tertinggi. Tibbetts et al. (2000), menyebutkan kadar
protein 47% memberikan respon pertumbuhan terbaik yaitu 1,2 ± 0,04 %/hari pada
juvenile sidat Amerika (A. rostrata). Kebutuhan asam amino essensial untuk ikan
sidat (A. bicolor).
b. Lemak

Lemak mempunyai peranan penting bagi ikan karena berfungsi sebagai sumber
energi dan asam lemak esensial, memelihara bentuk dan fungsi membran atau
jaringan sel yang penting bagi organ tubuh tertentu, membantu dalam penyerapan
vitamin yang larut dalam lemak dan untuk mempertahankan daya apung. Lemak
dalam satu unit yang sama mengandung energi dua kali lipat jika dibandingkan
dengan protein atau karbohidrat, sehingga lemak dapat menyediakan energi untuk
metabolism. Pakan yang dikonsumsi ikan harus mengandung asam lemak esensial
yang tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan Kebutuhan ikan akan asam lemak esensial
berbeda untuk setiap spesies ikan. Handajani dan Widodo (2010), melaporkan bahwa
koefisien kecernaan asam lemak jenuh menurun, dengan semakin panjangnya rantai
karbonnya dan dengan panjang rantai karbon yang sama koefisien pencernaan
meningkat dengan meningkatnya derajat ketidak jenuhannya.
c. Karbohidrat
Karbohidrat terdiri atas serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN).
Serat kasar sulit dicerna oleh ikan namun tetap diperlukan, yakni untuk meningkatkan
gerak peristaltik usus, sedangkan BETN adalah sekelompok karbohidrat yang
kecernaanya tinggi. Pemberian serat kasar berlebihan menyebabkan gangguan pada
proses penyerapan pakan di dalam usus halus (Furuichi, 1988). Ikan sidat merupakan
ikan karnivora sehingga kebutuhan akan karbohidrat yang diperlukan dalam jumlah
sedikit. Ikan karnivora dapat memanfaatkan karbohidrat optimum pada kadar 10-20
% dalam pakannya dan ikan omnivora pada kadar 30-40 % dalam pakannya.
d. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks, biasanya ukuran molekulnya kecil.
Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit sehingga keberadaannya
dalam pakan dalam jumlah yang sedikit pula (1–4% dari total komponen pakan). Ada
empat jenis vitamin yang larut dalam lemak yang dibutuhkan oleh ikan yakni vitamin
A, D, E dan K dan sebelas jenis vitamin yang larut dalam air. Kebutuhan vitamin
pada setiap biota laut bervariasi karena dipengaruhi oleh bebrapa faktor seperti umur
atau ukuran, suhu peraiaran, komposisi pakan, dan laju pertumbuhan. Kebutuhan
vitamin E meningkat jika meningkatnya kandungan asam lemak tak jenuh dalam
pakan. Pada teripang membutuhkan vitamin A sebesar 2 mcg dan vitamin B1
sebanyak 1,73.

e. Mineral
Mineral merupakan komponen pakan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yakni
sebagai pembentuk struktur tubuh (rangka), memelihara sistem kaloid (tekanan
osmotik, viskositas) dan regulasi keseimbangan asam basa (Hall, 1989). Disamping
itu mineral juga merupakan komponen penting dari hormon dan aktivator enzim
(kofaktor). Sebagian besar organisme air seperti phytoplankton dan zooplankton
mampu menyerap mineral dari air. Pada phytoplankton di laut yang hidup di
permukaan air mempunyai kandungan trace mineral yang tinggi, sedangkan
kandungan Cd, Cu, dan Zn dengan konsentrasi tinggi ditemukan pada zooplankton.
Teripang atau timun laut memerlukan mineral atau air sekitar 87,03% dari bobot
tubuhnya

Anda mungkin juga menyukai