Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Probabilitas [lebih dikenal dengan peluang] pertama kali dikenalkan


oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat pada abad ke-17 melalui permainan dadu.
Dari permainan dadu inilah akhirnya berkembang permainan permainan yang lain
seperti pelemparan koin, permainan kartu bridge [remi] dan permainan lainnya.
Oleh karena itu, konsep peluang lahir melalui suatu permainan. Dalam
perkembangannya, perhitungan peluang mendapatkan perhatian yang serius dari
para ilmuwan karena mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan lainnya, seperti Ilmu fisika modern, Statistika, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan probabilitas ?
2. Apakah perumusan probabilitas ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian probabilitas
2. Untuk mengetahui perumusan probabilitas

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Probabilitas

Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya suatu


peristiwa. Hal ini didukung oleh Lind [2002] yang mendefinisikan probabilitas sebagai
suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa [event] akan terjadi dimasa
mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase.
Probabilitas dinyatakan dalam bentuk pecahan dari 0 sampai 1 atau dalam
persentase. Probabilitas 0 menunjukkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, sedangkan
probabilitas 1 menunjukkan peristiwa pasti terjadi.
Contoh penulisan probabilitas dalam desimal atau persentase:

a. Hari jumat mendatang adalah penutupan bursa saham, maka kebanyakan


investor berusaha meraih keuntungan melalui penjualan saham atau yang
biasanya diistilahkan profit taking, sehingga probabilitas menjual mencapai 0,7
sedangkan membeli 0,3.
b. Melihat kondisi kesiapan mahasiswa yang mengikuti ujian mata kuliah teori
probabilitas, maka mahasiswa yang mempunyai probabilitas untuk lulus 70%
dan tidak lulus 30%.

Probabilitas kejadian dengan nilai 0 berarti peristiwa yang tidak mungkin terjadi,
seperti seorang anak balita melahirkan seorang bayi. Sedangkan probabilitas dengan
nilai 1 adalah peristiwa yang pasti terjadi, seperti semua manusia pasti akan meninggal.

Percobaan, Ruang Sampel, Titik Sampel dan Peristiwa

 Percobaan adalah Pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses


pelaksanaan observasi yang memungkinkan timbulnya paling sedikit dua
peristiwa tanpa memperhatikan peristiwa mana yang akan terjadi.
 Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi pada suatu
percobaan.

2
 Titik sampel adalah setiap anggota dari ruang sampel.
 Kejadian atau peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel pada suatu
percobaan, atau hasil dari percobaan.

Contoh 1:
Dua buah mata uang setimbang dilemparkan ke atas. Tentukan percobaan, ruang
sampel, titik sampel, dan peristiwa yang mungkin!
Jawaban:

 Percobaan : pelemparan 2 mata uang logam


 Ruang sampel : {A,G}, {A,A}, {G,A}, {G,G}
 Titik sampel : Angka [A] dan Gambar [G]
 Peristiwa : A dengan A, A dengan G, dan G dengan G

Contoh 2:

Percobaan Pertandingan Catur antara Prodi Matematika dan Prodi Biologi

Ruang {Prodi Matematika Menang, Prodi Biologi Kalah}


Sampel {Prodi Matematika Kalah, Prodi Biologi Menang}

Titik Sampel Prodi Matematika dan Prodi Biologi

Prodi Matematika Menang Prodi Biologi Kalah atau Prodi


Peristiwa
Matematika Kalah, Prodi Biologi Menang

B. Perumusan Probabilitas
1. Probabilitas dengan Pendekatan Klasik

Menurut pendekatan klasik, probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari


banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin.
Menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan:

3
X
P(A) =
n
Keterangan:

 P(A) = probabilitas terjadinya kegiatan A


 X = peristiwa yang dimaksud
 n = banyaknya peristiwa yang mungkin

Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas
munculnya angka berjumlah 5!

Penyelesaian:
Hasil yang dimaksud (X) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3), (3,2) Hasil yang
mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), ..., (6,5), (6,6).
4
P(X=4) =
36
P(X=4)=0,11

2. Probabilitas dengan Pendekatan Frekuensi Relatif

Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai:

a. Proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi
stabil; atau
b. Frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.

Probabilitas berdasarkan pendekatan frekuensi relatif sering disebut


sebagai probabilitas empiris. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga
nilai probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Menurut
pendekatan frekuensi relatif, probabilitas dirumuskan:
f
P(Xi) = lim
n→∞ n
Keterangan:

 P(Xi) = probabilitas peristiwa i

4
 f = frekuensi peristiwa i
 n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan

Dalam prakteknya, frekuensi relatif itu sendiri dapat digunakan dalam memperkirakan
nilai probabilitas dari kejadian bersangkutan.
Contoh:
Dari hasil ujian teori probabilitas, 27 mahasiswa prodi matematika, didapat nilai-nilai
sebagai berikut:

X 5,0 6,5 7,4 8,3 8,8 9,5

F 4 6 7 5 3 2

X = nilai statistik


Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3!

Penyelesaian:
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 adalah f = 5
Jumlah mahasiswa (n) = 27

5
P(X=8,3) =
27
P(X=8,3) = 0,19

3. Probabilitas dengan Pendekatan Subjektif

Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan


individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.

Contoh soal:
Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah
lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya
dapat dipercaya. Probabilitas tertinggi [kemungkinan diterima] menjadi supervisor
ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.

5
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai
probabilitas, yaitu sebagai berikut:
Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat
terjadinya suatu kejadian yang bersifat random [acak].
Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki
batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 (0≤P≤1).

 jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa


tersebut tidak akan terjadi.
 jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut
pasti terjadi.
 jika 0≤P≤1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa
tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa. Hal ini didukung oleh Lind [2002] yang mendefinisikan probabilitas sebagai
suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa [event] akan terjadi dimasa
mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase.
Perumusan Probabilitas :
X
1. Probabilitas dengan Pendekatan Klasik, P(A) =
n
f
2. Probabilitas dengan Pendekatan Frekuensi Relatif, P(Xi) = lim
n→∞ n
3. Probabilitas dengan Pendekatan Subjektif

B. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini kita menjadi lebih tahu secara mendalam tentang
konsep dasar probabilitas dan peranannya dalam matematika, Jika ada kesalahan dalam
makalah ini kami mohon masukan dan sarannya untuk perbaikan makalah kedepan.

Anda mungkin juga menyukai