Anda di halaman 1dari 14

1

TEORI PROBABILITAS

1. Pengertian Probabilitas
Pengertian mengenai probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan, yaitu
pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subjektif.

a. Pendekatan klasik
Menurut pendekatan klasik, probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya
peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin.
Rumus probabilitasnya:

P(A) =

Keterangan :
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A
X = peristiwa yang dimaksud
n = banyaknya peristiwa yang mungkin

Contoh Soal:
Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas
munculnya angka berjumlah 5!

Penyelesaian:
Hasil yang dimaksud (X) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3), (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3), …, (6,5), (6,6)
4
P (X = 4) = 36 = 0,11

b. Pendekatan frekuensi relatif


Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai :
1) proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi
stabil; atau
2) frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.
2

Probabilitas berdasarkan pendekatan frekuensi relatif sering disebut juga sebagai


probabilitas empiris. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga
nilai probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut.
Rumus probabilitas pendekatan frekuensi relatif:
P (Xi) = limit
n ~

Keterangan :
P(Xi) = probabilitas peristiwa i
fi = frekuensi peristiwa i
n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan

Contoh soal : Pada suatu acara wisuda sarjana dari 900 mahasiswa, 520 mahasiswa
lulus dengan memuaskan, 295 mahasiswa lulus dengan sangat memuaskan, dan 85
mahasiswa lulus dengan pujian. Maka probabilitas lulus memuaskan adalah =
520/900 = 0,578; lulus dengan sangat memuaskan = 295/900 = 0,327; dan lulus
dengan pujian = 85/900 = 0,094.

c. Pendekatan subjektif
Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan
individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.

Nilai probabilitas suatu peristiwa berada pada batas-batas mulai dari 0 sampai 1.

2. Percobaan, Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Peristiwa


Percobaan adalah proses pelaksanaan pengukuran atau observasi yang bersangkutan.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan,
Titik sampel adalah setiap anggota dari ruang sampel.
Kejadian atau peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel pada suatu
percobaan, atau hasil dari percobaan.
Contoh soal : Dua buah mata uang logam dilemparkan keatas. Tentukan percobaan,
ruang sampel, titik sampel dan peristiwa yang mungkin.
3

3. Probabilitas Beberapa Peristiwa


a. Peristiwa saling lepas (mutually exclusive)
Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa saling lepas jika kedua atau lebih
peristiwa itu tidak dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Disebut juga
peristiwa saling asing.
Probabilitasnya :

P(A atau B) = P(A) + P(B) atau


P (A  B) = P(A) + P(B)

Contoh soal :
Sebuah dadu dilemparkan keatas, peristiwa-peristiwanya adalah :
A = peristiwa munculnya mata dadu 4
B = peristiwa munculnya mata dadu lebih kecil dari 3
C = peristiwa munculnya mata dadu bilangan prima
Tentukan probabilitas berikut :
a). Mata dadu 4 atau lebih kecil dari 3 yang muncul.
b). Mata dadu 4 atau bilangan prima yang muncul.

2. Sebuah mesin otomatis pengisi kantong plastik dengan campuran beberapa jenis
sayuran menunjukkan bahwa sebagian besar kantong plastik berisi sayuran tersebut
memuat berat yang benar. Meskipun demikian , karena ada sedikit variasi dalam
ukuran sayuran yang ada, sebuah paket kantong plastik mungkin sedikit lebih berat
atau lebih ringan dari berat standar. Pengecekan terhadap 4000 paket menunjukkan
hasil sebagai berikut :
Hasil pengecekan probabilitas kejadian A, B dan C untuk 4000 paket ;
Berat Kejadian Jumlah paket Probabilitas
Lebih ringan A 100 ………
Standar B 3600 ………
Lebih berat C 300 ……….
Jumlah 4000
Hitung berapa probabilitas bahwa sebuah paket tertentu beratnya akan lebih ringan
atau lebih berat dari berat standar ?
4

b. Peristiwa tidak saling lepas (non exclusive)


Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling lepas jika kedua atau lebih
peristiwa itu dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Disebut juga peristiwa
bersama.
Probabilitasnya :

P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)


P (A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)
Contoh soal :
Sebuah perusahaan memiliki 10 orang karyawan pria dan 14 orang karyawan
wanita. Setengah dari karyawan pria dan setengah dari karyawan wanita adalah
sarjana manajemen. Jika diambil seorang karyawan secara acak, berapa
probabilitas yang terambil itu adalah wanita atau sarjana manajemen ?.

Jika ada 3 peristiwa A, B dan C yang tidak saling lepas, maka probabilitas
terjadinya peristiwa tersebut adalah sebagai berikut :

Contoh soal ;
Berdasarkan catatan akademis seorang dosen PA, dari 100 mahasiswa
bimbingannya, rincian pengambilan mata kuliah adalah sebagai berikut :
34 mhs mengambil Statistik I, 40 mhs mengambil matematik ekonomi, 47 mhs
mengambil pengantar akuntansi I, 54 mhs mengambil Statistik I dan matematika
ekonomi, 42 mhs mengambil Statistik I dan Pengantar Akuntansi I, 25 mhs
mengambil matematika ekonomi dan pengantar akuntansi I dan 10 mhs mengambil
ketiga mata kuliah tsb.
a). Jika seorang mahasiswa dipilih secara acak, berapa probabilitas mahasiswa
tersebut tidak mengambil ketiga mata kuliah itu ?.
b). Berapa banyak mahasiswa yang mengambil Statistik I atau Matematika
Ekonomi atau Peng Akuntansi I.

c. Peristiwa saling bebas (peristiwa independen)


Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa saling bebas jika terjadinya peristiwa
yang satu tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa yang lain.
Probabilitas peristiwa saling bebas ada tiga macam, yaitu probabilitas marginal,
gabungan dan bersyarat.
5

1) Probabilitas marginal atau probabilitas tidak bersyarat


Probabilitas marginal peristiwa saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu
peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan terjadinya peristiwa lain.
Peristiwa-peristiwa tersebut tidak saling mempengaruhi.
Contoh soal :
Pada peristiwa pelemparan sebuah mata uang logam probabilitas munculnya sisi
gambar (G) dan sisi angka (A) adalah 0,5. Berapapun banyaknya pelemparan,
probabilitas dari masing-masing sisi adalah tetap, yaitu 0,5. P(G) = 0,5 dan
P(A)= 0,5.

2) Probabilitas gabungan
Probabilitas gabungan peristiwa saling bebas adalah probabilitas terjadinya dua
peristiwa atau lebih secara beruntun dan peristiwa-peristiwa tersebut tidak saling
mempengaruhi.
Jika peristiwa A dan B gabungan, maka probabilitasnya :

P(A dan B) = P(A  B) = P(A) x P(B)

Jika peristiwa A, B dan C gabungan, maka probabilitasnya :

P(A  B  C) = P(A) x P(B) x P(C)

Contoh soal :
Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu dilemparkan satu kali secara
bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka pada uang logam dan
munculnya mata 3 pada dadu.
6

Probabilitas bersyarat
Probabilitas bersyarat peristiwa saling bebas adalah probabilitas terjadinya
suatu peristiwa dengan syarat peristiwa lain harus terjadi. Peristiwa-peristiwa
tersebut tidak saling mempengaruhi.
Jika peristiwa B bersyarat terhadap A, maka probabilitasnya :

P(B/A) = P(B)

Contoh soal :
Sebuah mata uang logam dilempar dua kali. Jika pelemparan pertama menghasilkan
angka (A), tentukan probabilitas menghasilkan angka pada lemparan kedua.

d. Peristiwa tidak saling bebas (peristiwa dependen)


Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling bebas jika peristiwa yang
satu dipengaruhi atau bergantung pada peristiwa lainnya.
Probabilitas peristiwa tidak saling bebas ada tiga macam, yaitu probabilitas
bersyarat, gabungan dan marginal.
1) Probabilitas bersyarat
Probabilitas ber syarat peristiwa tidak sa/ling bebas adalah probabilitas
terjadinya suatu peristiwa dengan syarat peristiwa lain harus terjadi dan
peristiwa-peristiwa tersebut saling mempengaruhi.
Jika peristiwa B bersyarat tarhadap A, maka probabilitasnya :

P( B∩ A )
P(B/A) = P ( A )

Contoh soal :
1. Dari data 100 mahasiswa, diketahui bahwa mhs yang memiliki jurusan
memperoleh IP yang lebih bagus, dibanding dengan mhs yg belum memiliki
jurusan. Datanya adalah sbb :
Indeks Prestasi Bagus Kurang Bagus
Sudah ada jurusan 30 15
Belum ada jurusan 10 45
Jika seorang mhs yg memperoleh IP bagus dipilih secara acak, berapa
probabilitas bahwa mhs tsb sdh memiliki jurusan ?.
7

2. Berikut ini data dari sekelompok mahasiswa yang telah menyelesaikan


studinya dan telah bekerja :
Bekerja Tdk bekerja Jumlah
Laki-laki 520 60 580
Wanita 180 240 420
Jumlah 700 300 1.000
Jika seorang di pilih ebut wanita ?.
/

2). Probabilitas gabungan


Probabilitas gabungan peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya
dua peristiwa atau le ih secara beruntun (bersamaan) dan peristiwa-peristiwa
itu saling mempe ,k’ngaruhi.
. ...vb.Jika peristiwa A dan B gabungan, maka probabilitasnya :

P(A dan B) = P(A  B) = P(A) x P(B/A)


Pu
o’

Jika tiga buah peristiwa A, B dan C gabungan, maka probabilitasnya :

P(A  B  C) = P(A) x P(B/A) x P(C/A  B)

Contoh soal :
Dari satu set kartu bridge berturut-turut diambil kartu itu sebanyak 2 kali secara
acak. Hitunglah probabilitas terambilnya kartu King (K) pada pengambilan
pertama dan kartu As (A) pada pengambilan kedua, jika kartu pada pengambilan
pertama tidak dikembalikan. (jumlah kartu pada kartu bridge 52).

2) Probabilitas marginal atau probabilitas tidak bersyarat


Probabilitas marginal peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya
suatu peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan terjadinya peristiwa lain
dan peristiwa tersebut saling mempengaruhi.
Jika dua peristiwa A adalah marjinal, probabilitas terjadinya peristiwa A
tersebut adalah :
8

P(A) = P(B  A)
= P(Ai) x P(B/ Ai) , i = 1, 2, 3, …

Contoh soal :
Sebuah perusahaan memproduksi satu jenis celana jeans di tiga pabrik yang
berbeda. Jika dalam satu minggu ketiga pabrik memproduksi 40, 120 dan 80 potong
celana jeans, dan jeans rusak tiap pabrik adalah 2, 10, dan 6 potong. Jika diambil 1
potong jeans secara acak, berapa probabilitas akan memperoleh jeans rusak.

4. Probabilitas Beberapa Peristiwa dengan Pendekatan Kombinasi


Mencari probabilitas satu atau beberapa peristiwa dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kombinasi. Rumus Kombinasi :

n n!
Cr= ,r≤n
r ! ( n−r ) !

Dimana : n = jumlah seluruh peristiwa


r = peristiwa yang dimaksud
contoh soal :
Sebuah kotak berisi 6 bola biru, 4 bola kuning dan 5 bola hitam. Jika diambil 3 bola
secara acak, hitunglah probabilitas bahwa yang terambil itu adalah :
a). Ketiga-tiganya bola hitam
b). Dua biru satu kuning
SOAL LATIHAN :
1. Dalam 1 minggu sebuah stasiun TV menyajikan 30 macam mata acara, 12 acara pen
didikan, 15 acara hiburan, dan 7 acara pendidikan sekaligus hiburan. Jika anda salah seo
rang pirsawanakan memilih salah satu program tersebut secara random , bepakah proba
bilitas pirsawan akan memperoleh mata acara :
A. Yang tidak berisi pendidikan
B. Yang berisi pendidikan atau hiburan utk ditonton keduanya
9

5. Peristiwa Komplementer
Dua peristiwa disebut peristiwa komplementer apabila peristiwa yang satu melengkapi
peristiwa lainnya atau peristiwa yang saling melengkapi.
Jika peristiwa A dan B adalah peristiwa komplementer, probabilitas terjadinya peristiwa
itu adalah :
P(A) + P(B) = 1

atau

P(A) = 1 – P(B) atau P(B) = 1 – P(A)

Contoh soal :
Sebuah dadu dilemparkan keatas, dimana peristiwa-peristiwanya adalah sebagai berikut
:
A = peristiwa munculnya mata dadu bilangan prima
B = peristiwa munculnya mata dadu bukan bilangan prima
Jika peristiwa A dan B adalah komplementer, tentukan probabilitas munculnya
peristiwa B.

TEOREMA BAYES

Teorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas mengenai sebab-sebab


terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang dapat diperoleh sebagai hasil
observasi, yaitu dalam rangka pemecahan masalah dalam pembuatan keputusan yang
mengandung ketidakpastian.
Kaidah Bayes menyatakan :
Jika dalam suatu ruang sampel (S) terdapat beberapa peristiwa saling lepas
(mutually exclusive), yaitu A1, A2, A3, …., An yang memiliki probabilitas tidak sama
dengan nol dan bila ada peristiwa lain (misalkan X) yang mungkin dapat terjadi pada
peristiwa- peristiwa A1, A2, A3, …., An, maka probabilitas terjadinya peristiwa- peristiwa
A1, A2, A3, …., An dengan diketahui peristiwa X tersebut adalah
P( A i )⋅P( X / A i )
P( A i / X )=
P( A 1 )⋅P ( X / A 1 )+P( A 2 )⋅P( X / A 2 )+.. .+P( A n )⋅P( X / A n )
i=1 , 2, 3 , 4 , .. .. .
10

Misalkan :
Peristiwa (A3/X) yang peristiwa- peristiwa saling lepasnya adalah A1, A2, dan A3,
maka probabilitasnya adalah

P( A 3 )⋅ P( X / A 3 )
P( A 3 / X )=
P( A 1 )⋅P ( X / A 1 )+P( A 2 )⋅P( X / A 2 )+P( A 3 )⋅P( X / A 3 )

Contoh soal :
1. Diketahui dalam suatu kelas statistik, diikuti oleh 40 mhs semester 3, 20 mhs
semester 5 dan 10 mhs semester 7. Hasil UAS menunjukkan bahwa 10 mhs
semester 3, 7 mhs semester 5 dan 5 mhs semester 7 mendapat nilai A. Jika
seorang mhs dipilih secara acak, dan diketahui mendapat nilai A, berapa
probabilitas mhs tsb berasal dari semester 7?

SOAL LATIHAN teorema bayes :


1. Ada 3 buah keranjang, yaitu P,Q dan R.
Keranjang P berisi 35 telur ayam, dan 25 telur itik.
Keranjang Q berisi 47 telur ayam dan 18 telur itik.
Keranjang R berisi 28 telur ayam dan 42 telur itik.
Sebuah keranjang dipilih secara random, dan sebuah telur diambil dari
keranjang tersebut. Jika yang terambil adalah telur ayam, berapa
probabilitas bahwa telur itu berasal dari keranjang Q.
11

2. Terdapat 3 orang calon (Budi, Haris, dan Kenzo), yang akan dipilih menjadi
ketua BEM pada sebuah Universitas. Probabilitas Budi akan terpilih adalah
70%, Haris 80%, dan Kenzo 75%. Jika Budi yang terpilih maka iyuran BEM
akan diturunkan sebesar 30%, dan jika Haris dan Kenzo yang terpilih maka
iyuran BEM akan diturunkan 40%. Jika dipilih seorang calon secara acak, dan
ketika ditanya iyuran BEM nya turun sebesar 40 %, berapa probabilitas calon
yang terpilih itu adalah Kenzo?

3. Yang diketahui seperti contoh soal d.3, Berapa probabilitas terambilnya jeans
rusak yang berasal dari pabrik 2, jika pengambilan dilakukan secara acak.

Harapan Matematis
Adalah jumlah dari semua hasil perkalian antara nilai variabel random dengan
probabilitas yang bersesuaian dengan nilai tersebut.
Jika X ADALAH SUATU VARIABEL RANDOMYANG MEMILIKI HARGA-h
arga X1, X2, …, Xn denagn probabilitas variabel randomnya adalah P (X) serta pro
babilitas masing-masing harga adalah P(X1), P(X2),…,P(Xn) maka harapan matem
atisnya adalah :
E (X) = EX.P(X)
= X1.P(X1) + X2. P(X2) + … + Xn .P(Xn)

Kejadian (event)
Kejadian adalah himpunan bagian (subset) dari ruang sampel S.Dengan kata lain, k
ejadian adalah himpunan dari hasilhasil yang mungkin.
Notasi: A
Contoh: Kejadian A adalah hasil lemparan dadu yang habis dibagi tiga maka A =
{3, 6}
Karena A ⊆ S, maka ada 3 kemungkinan:
1. A = {}
Æ
kejadian mustahil
2. A = S
12

3. A ⊂ S
Misalkan A dan B adalah kejadian, maka:
1. A ∪ B: kejadian “salah satu dari A atau B atau
keduanya” Î gabungan dari dua kejadian
2. A ∩ B: kejadian “baik A maupun B” Î irisan dari duakejadian
3. A’ : kejadian “bukan A” Î komplemen kejadian A
4. A – B : kejadian “A tetapi bukan B”
Jika A ∩ B = ∅, maka kejadian A dan B saling terpisah atau saling meniadakan (m
utually exlusive).
A’ = S – A
Contoh 1:
Mahasiswa STI sedang duduk-duduk di dalam ruang Himpunan. Seorang mahasisw
a dipilih secara acak. Misalkan A adalah kejadian mahasiswa yang dipilih adalah a
nggota unit PSM, dan B adalah kejadian mahasiswa yang dipilih berasal dari Bali.
Maka,
S : semua mahasiswa STI yang sedang duduk-duduk
A ∩ B : kejadian “mahasiswa yang dipilih adalah
anggota unit PSM dan berasal dari Bali”
A ∪ B : kejadian “mahasiswa yang dipilih adalah
anggota unit PSM atau berasal dari Bali”
A’ : kejadian “mahasiswa yang dipilih bukan anggota
unit PSM”
A – B : kejadian “mahasiswa yang dipilih adalah
anggota unit PSM tetapi tidak berasal dari Bali”

Peluang Suatu Kejadiaan


Semua kalimat di bawah ini adalah ketidakpastian:
1. Kecil kemungkinan Indonesia lolos masuk babak final.
2. Peluang Farhan dapat beasiswa tipis sekali.
3. Kemungkinan besar hujan turun pada awal November
Derajat ketidakpastian (atau kepastian) dari suatu
kejadian dapat dihitung
Peluang: derajat tingkat kepastian atau keyakinan
terjadinya suatu kejadian dari eksperimen acak.
13

Nilai peluang adalah dari 0 sampai 1


Jika suatu kejadian diyakini pasti terjadi, maka
peluangnya adalah 1 atau 100%.
Jika kita tidak yakin suatu kejadian tidak akan terjadi,
maka peluangnya adalah 0.
Jika suatu kejadian diyakini hanya 50% akan terjadi,
maka peluangnya adalah ½.
Jika hanya 25% kemungkinan terjadinya, maka
peluangnya adalah ¼
Jika hanya 25% peluang suatu kejadian akan terjadi,
maka 75% tidak akan terjadi.
Kita kembali ke topik ruang sampel.
Untuk ruang sampel yang elemennya diskrit, peluang
munculnya suatu elemen di antara titik sampel disebut peluang diskrit.
Misalkan ruang sampel S beranggotakan n elemen:
S = {x1, x2, …, xn}
maka peluang kemunculan xi di dalam S disimbolkan
dengan P(xi).
Peluang diskrit memiliki sifat sebagai berikut:
1. 0 ≤ P(xi) ≤ 1
n
2. ∑ P(xi) = 1
i=1
Contoh 3: Pada pelemparan dadu, S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Peluang munculnya setiap a
ngka adalah sama, yaitu 1/6 dan P(1) + P(2) + P(3) + P(4) + P(5) + P(6) = 6 x 1/6 =
1
14

Anda mungkin juga menyukai