OLEH :
AQILLA FADIA HAYYA
32318403
D3 FARMASI SORE
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Style
01 Definisi statistika
02 Definisi probabilitas
2
yang digunakan untuk
1
mengukur tingkat terjadinya
Secara umum probabilitas suatu kejadian acak.”
merupakan peluang suatu
kejadian.
3
tiga kata kunci yang harus
diketahui:
1. Eksperimen,
2. Hasil (outcome)
4
3. Kejadian atau peristiwa (event)
Manfaat probabilitas adalah
membantu pengambilan keputusan
yang tepat, karena kehidupan
didunia tidak ada kepastian dan
informasi yang tidak sempurna
Contoh :
Dalam 12 bulan, 10 bulan terjadi inflansi dan 2
bulan deflasi. Maka probabilitas inflansi =
10/12= 0,83 sedangkan probabilitas deflasi =
2/12=0,17
Probabilitas suatu kejadian
Probabilitas didasarkan pada penelitian pribadi
Subjektif
Your Picture Here
yang dinyatakan dalam suatu derajat
kepercayaan
4. Beberapa Aturan Dasar Probabilitas
Penjumlahan :
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat
jenis kejadiannya apakah bersifat saling meniadakan
atau tidak saling meniadakan.
CONTOH :
A. Aturan Peristiwa Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peritiwanya adlh
Penjumlahan: kejadian A = peristiwa mata dadu 4 muncul.
brsama B = peristiwa mata dadu lebih kecil dari 3 muncul.
Tentukan probabilitas dari kejadian berikut !
Rumus : - Mata dadu 4 atau lebih kecil dari 3 muncul!
P(A atau B) Penyelesaian :
= P(A) + P(A) = 1/6 P(B) = 2/6
(B) P(A atau B) = P(A) + P(B) = 1/6 + 2/6 = 0,5
P(B) = 14/36 P(A B) = 0
P(A atau B) = P(A) + P(B) = 1/36 + 14/36 – 0
= 0,42
4. Beberapa Aturan Dasar Probabilitas
Perkalian :
Dalam konsep probabilitas, aturan perkalian diterapkan
secara berbeda menurut jenis kejadiannya
Dari satu set kartu bridge berturut-turut diambil kartu itu sebanyak 2 kali secara
acak. Hitunglah probabilitasnya kartu king (A) pada pengambilan pertama dan
contoh as(B) pada pengambilan kedua, jika kartu pada pengambilan pertama tidak
dikembalikan !
Penyelesaian :
(A) = pengambilan pertama keluar kartu king.
P(A) = 4/52
(B/A) = pengambilan kedua keluar kartu as
P(B/A) = 4/51
P(A ˙ B) = P(A) x P(B/A) = 4/52 x 4/51 = 0,006
c) Probabilitas marjinal : Probabilitas marjinal peristiwa tidak saling
bebas adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa yang tidak
memiliki hubungan dengan terjadinya peristiwa lain dan peristiwa
tersebut saling mempengaruhi. Jika dua peristiwa A adalah marjinal,
probabilitas terjadinya peristiwa A tersebut adalah P(A) = SP(B ˙ A) =
SP(Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3, …..
Sebuah kotak berisikan 11 bola dengan rincian :
5 buah bola putih bertanda +
1 buah bola putih bertanda –
3 buah bola kuning bertanda +
contoh 2 buah bola kuning bertanda –
Tentukan probabilitas memperoleh sebuah bola putih !
Penyelesaiannya :
Misalkan : A = bola putih
B+ = bola bertanda positif
B- = bola bertanda negatif
P(B+A) = 5/11 P(B-A) = 1/11
P(A) = P(B+A) + P(B-A) = 5/11 + 1/11 = 6/11
2). Kejadian bebas
Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian
bebas apabila terjadinya kejadian tersebut tidak saling
mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas,
kalau kejadian A tidak mempengaruhi B atau sebaliknya
Jika A dan B merupakan kejadian bebas, maka P(A/B) =
P(A) dan P(B/A) = P(B)
P(A ˙ B) = P(A) P(B) = P(B) P(A
Contoh :
Satu mata uang logam Rp. 50 dilemparkan ke atas
sebanyak dua kali. Jika A155%
adalah lemparan pertama yang
mendapat gambar burung(B), dan A2 adalah lemparan
kedua yang mendapatkan gambar60% burung(B), berapakah
P(A1+A2)!
45%
Penyelesaian :
Karena pada pelemparan pertama 65%
hasilnya tidak
mempengaruhi pelemparan kedua dan P(A1) = P(B) = 0,5
dan P(A2) = P(B)35%= 0,5, maka P(A1+A2) =P(A1) P(A2) =
P(B) P(B) = 0,5 x 0,5 = 0,25.
Rumus bayes
Merupakan probabilitas bersyarat-suatu kejadian setelah kejadian lain ada.
Dalam penafsiran bayes, rumus ini menyatakan seberapa jauh derajat
kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada petunjuk
baru. Dalam penafsiran frekuensi rumus ini menjelaskan representasi
invers probabilitas dua kejadian. Rumus ini merupakan dasara dari
statistika bayes dan memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu
ekonomi, teori permainana,kedokteran dan hukum.
A. B. Prinsip
C.
FAKTORIA dasar
Kombinasi
L membilang
A. FAKTORIAL
faktorial dari bilangan asli n merupakan hasil
Pengertian
perkalian antara bilangan bulat positif yang kurang
dari atau sama dengan n hingga terurut 1. Simbol
penulisan Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n
faktorial
Rumus n! = n . (n – 1) ! . (n – 2) ! . (n – 3)! . … . 1
= n . (n – 1)!
3! =3.2.1 = 6
Misalnya
6! = 6.5.4.3.2.1 = 720
B. Permutasian
Pengertian Permutasi mengacu pada berbagai cara dalam
mengatur sekumpulan objek secara berurutan.
Rumus
Jadi, keenam cara tersebut adalah ab, ac, ba, bc, ca, cb.
Macam macam permutasian
Permutasian siklik
contoh : 5 orang direktur duduk disebuah meja berbentuk
Yaitu cara
lingkaran untuk rapat. Ada berapa cara untuk menyusun
menyusun n unsur kursi para direktur tersebut?
yang susunannya
membentuk
lingkaran
Macam macam permutasian
Contoh untuk menghitung banyaknya cara menyusun
Permutasian
dengan unsur yang urutan huruf-huruf dari kata “KATAKKU” adalah
sama sebagai berikut.
Huruf K ada 3 maka n1 = 3
Yaitu banyaknya
Huruf A ada 2 maka n2 = 2
cara untuk
Huruf T ada 1 maka n3 = 1
menyusun unsur a
dan b dari n yang Huruf U ada 1 maka n4 = 1
tersedia
C. Kombinasi
Kombinasi mengacu pada beberapa cara untuk memilih
Pengertian
pilihan dari sekumpulan besar benda, sehingga
urutannya tidak penting.
Rumus