Anda di halaman 1dari 3

KONSEP DASAR PROBABILITAS

Ketika mengerjakan soal ujian akhir, tahukah bahwa kemungkinan untuk menjawab benar setiap nomor
adalah 0,25. contoh Pada setiap soal ujian akhir semester Anda diberikan 4 kemungkinan jawaban a, b,
c, atau d dan hanya ada satu kemungkinan jawaban yang benar, artinya setiap poin (a, b, c, atau d)
memiliki 0,25 kemungkinan untuk benar. Contoh lain adalah ketika Anda melemparkan sebuah koin
pecahan Rp100 satu kali, maka kemungkinan untuk muncul angka adalah 0,5 dan kemungkinan untuk
muncul gambar garuda adalah 0,5 karena koin hanya memiliki 2 sisi. Probalititas biasanya dinyatakan
dalam pecahan atau angka desimal, dan nilainya akan memiliki rentangan antara 0 sampai 1 untuk
kemungkinan yang tidak mungkin terjadi, sedangkan 1 untuk kemungkinan yang pasti terjadi. Cara
menuliskan probabilitas suatu hasil akan terjadi secara matematis dilambangkan dengan P(A) untuk
probalilitas dengan hasil A, P(B) untuk probabilitas dengan hasil B, dan seterusnya. contoh istilah
penting yang digunakan dalam probabilitas, yaitu

1. Percobaan (eksperimen), yaitu suatu kegiatan terencana yang dilakukan untuk mengamati hal-
hal yang kita teliti dan mengumpulkan data-data dari kegiatan tersebut. Sering kali ketika kita
mendengar kata eksperimen, kita membayangkan kegiatan penelitian yang dilakukan di
laboraturium. Padahal, eksperimen bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di laboratorium.
Eksperimen untuk ilmu-ilmu sosial biasanya dilakukan di tengah-tengah masyarakat.

2. Setiap data yang terkumpul dari eksperimen kita namakan dengan hasil (outcome).

3. Kejadian (event) adalah kumpulan dari beberapa hasil (outcome).

4. Ruang sampel (sample space). Ruang sampel adalah semua kemungkinan munculnya hasil dari
percobaan yang dilakukan. Untuk memahami definisi ruang sampel, misalnya seorang dosen
memutuskan untuk memberikan kuis mini pada akhir setiap kelas. Kuis terdiri atas 2 pertanyaan
jenis objektif dengan 4 pilihan jawaban pada masing masing soalnya, yaitu A, B, C, atau D. Ada
16 kemungkinan kombinasi jawaban (ruang sampel) untuk kedua pertanyaan kuis tersebut
seperti disajikan dalam tabel di bawah ini:

AA AB AC AD
BA BB BC BD
CA CB CC CD
DA DB DC DD

PROBABILITAS
probabilitas juga bisa disimpulkan berdasarkan intuisi dan hal-hal yang lazim terjadi di masa yang lalu.
Misalnya, ketika Anda merasa bahwa tenggorokan Anda merasa kering dan sakit maka Anda
menyimpulkan bahwa besok atau lusa Anda akan terkena flu, karena secara intuisi Anda merasa bahwa
tenggorokan sakit merupakan gejala-gejala flu. Atau ketika siang ini mendung, maka kita meramalkan
bahwa 90 persen kemungkinan akan terjadi hujan. Namun, meramalkan probabilitas saja dengan intuisi
saja tentu tidak cukup. Berikut ini adalah dua perhitungan sederhana yang lazim digunakan dalam
menghitung probabilitas:

1. Probabilitas dengan menggunakan frekuensi relatif, yaitu menghitung probablilitas relatif


kejadian dibandingkan dengan jumlah seluruh kejadian. Cara menghitung probablitas dengan
teknik ini sebagai berikut:
f
probabilitas relatif = Di mana f adalah frekuensi dari suatu kejadian dan n adalah jumlah total
n
seluruh kejadian. Nilai probabilitas dari keseluruhan kemungkinan kejadian adalah 1 atau 100
persen

2. Probabilitas suatu kejadian/event, yaitu probabilitas suatu kejadian yang memiliki kesempatan
yang sama untuk muncul dibandingkan dengan kejadian-kejadian yang lain. Contoh paling
sederhana adalah kemungkinan munculnya angka 3 jika kita melempar dadu sekali lempar. Di
mana probabilitas munculnya angka 3 sama dengan munculnya angka 1, 2, 4, 5, dan 6 (catatan:
terdapat 6 sisi pada dadu). Rumus untuk menghitung probabilitas suatu kejadian adalah

jumlah kemungkinan kejadian A


probabilitas kejadian A (P(A))=
jumlah total kejadian

KAIDAH-KAIDAH POBABILITAS
Dalam teori probabilitas, beberapa kejadian bisa terjadi bersamaan, dikenal juga dengan istilah
penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Berikut ini akan dibahas kaidah-kaidah probabilitas tersebut.

1. Kaidah Pengurangan
Kaidah pengurangan pada probabilitas menyatakan bahwa probabilitas suatu kejadian A tidak
akan terjadi adalah sama dengan probabilitas seluruh kejadian dikurangi dengan probabilitas
bila kejadian A terjadi. Seperti telah dipelajari sebelumnya, probabilitas kejadian A dapat kita
singkat dengan menggunakan istilah P(A), sehingga probabilitas kejadian A tidak terjadi dapat
kita lambangkan dengan P(A’). Telah juga dibahas bahwa probabilitas seluruh kejadian sama
dengan 1. Sehingga, bila dituliskan secara matematis, maka rumus kaidah pengurangan
probabilitas sebagai berikut:

P(A') =1− P(A)


di mana P(A) adalah probabilitas kejadian A dan P(A’) adalah probabilitas kejadian A tidak
terjadi.

Kaidah Penjumlahan
2. Probabilitas suatu kejadian (event) merupakan penjumlahan dari dua hasil (outcome) atau lebih.
Ada dua aturan penjumlahan pada suatu kejadian, sesuai dengan sifat kedua hasil yang
membentuk kejadian tersebut. • Hasil yang bersifat saling lepas (mutually exclusive) Bayangkan
bila suatu kejadian terdiri atas dua hasil (outcome). Suatu hasil dikatakan saling lepas apabila
probabilitas munculnya hasil tersebut tidak berkaitan dengan munculnya hasil lainnya. Sehingga
probabilitas kejadian adalah penjumlahan probabilitas kedua hasil tersebut. Secara matematis,
kaidah penjumlahan pada hasil yang bersifat saling lepas
sebagai berikut: P(A atau B) = P(A) + P(B)
3. Kaidah Perkalian Bila dalam sebuah eksperimen dua kejadian atau lebih terjadi secara bersama-
sama, maka kita akan menggunakan kaidah perkalian. Ada beberapa macam kaidah perkalian
sesuai dengan sifat kejadiannya: • Kejadian yang yang tidak saling berhubungan (independent
events), yaitu suatu kejadian yang tidak memengaruhi kejadian lainnya sehingga tidak akan
memengaruhi nilai probabilitas masing-masing outcome. Contoh kejadian yang independen
adalah ketika kita melempar dua buah dadu, maka hasil satu dadu tidak akan memengaruhi
dadu yang lainnya. Rumus untuk menghitung penjumlahan kejadian yang independen adalah:

P(A dan B) = P(A).P(B)

Anda mungkin juga menyukai