1. Definisikan suatu percobaan, yaitu deskripsikan proses yang digunakan untuk melakukan suatu
pengamatan dan jenis pengamatan yang akan dicatat.
4. Tentukan kumpulan kejadian-kejadian sederhana yang terkandung dalam kejadian-kejadian yang menjadi
minat/kepentingan kita.
• Definisi 3.6
• Gabungan dua kejadian A dan B adalah kejadian yang terjadi jika salah satu A atau B, atau kedua-duanya terjadinya
pada performansi tunggal suatu eksperimen. Gabungan kejadian-kejadian A dan B dinotasikan oleh simbol AUB
• Definisi 3.7
• Irisan dua kejadian A dan B adalah kejadian yang terjadi jika A dan B sama-sama terjadi dalam performansi tunggal
suatu eksperimen. Irisan kejadian A dan B dinotasikan dengan A∩B
• Komplemen kejadian A adalah kejadian A tidak terjadi yaitu kejadian yang terdiri dari seluruh kejadian-kejadian
sederhana yang tidak termasuk dalam kejadian A. Komplemen A dinotasikan dengan A c. Perhatikan bahwa A U Ac=S
ukuran sampel
• Hubungan komplementer
• Penjumlahan dari kejadian yang saling komplementer sama dengan 1, yaitu P(A)+P(A c)=1
PROBABILITAS BERSYARAT
• Semua probabilitas yang dibahas diatas merupakan probabilitas tidak bersyarat. Dalam beberapa kasus,
apabila terdapat informasi yang baru, maka kita sering memperbaharaui ruang sampel. Dalam kasus ini,
kita ingin dapat memperbaharui perhitungan probabilitas atau menghitung probabilitas bersyarat
(conditional probability).
• Misalkan, dalam percobaan melempar dadu seimbang, probabilitas mendapatkan angka ganjil (kejadian
A) adalah 1/2. Apabila diberikan suatu informasi bahwa pelemparan dadu yang lampau menghasilkan sisi
angka yang kurang atau sama dengan 2 (kejadian B), maka probabilitas mendapatkan angka ganjil tidak
lagi sama dengan 1/2. Oleh karena banyaknya angka ganjil yang muncul dalam ruang sampel yang
tereduksi tinggal 2 (yaitu 3 dan 5), maka kita dapat menyimpulkan bahwa probabilitas kejadian A
diberikan B yang disimbolkan dengan P(A/B) adalah 1/3.
• Proses untuk menghitung probabilitas tersebut adalah sebagai berikut
• dengan adalah probabilitas terjadinya A dalam ruang sampel tereduksi, dan P(B) adalah total
probabilitas dalam ruang sampel yang tereduksi.
• Secara lebih umum, untuk menentukan probabilitas terjadinya kejadian A dengan diberikan kejadian B,
adalah membagi probabilitas terjadinya kedua kejadian A dan B dengan probabilitas kejadian B terjadi,
yaitu:
• Probabilitas gabungan (gabungan) kejadian A dan B adalah penjumlahan probabilitas-probabilitas kejadian A dan B
dikurangi probablitas irisan kejadian A dan B:
•
• Jika dua kejadian A dan B mutually exclusive, probabilitas gabungan A dan B sama dengan penjumlahan probabilitas
A dan B:
• Aturan Perkalian dalam Probabilitas
P( A B ) P A B P( B) P B A P( A)
• Definisi 3.10
• Kejadian A dan B dikatakan independen jika terjadinya B tidak mengubah probabilitas A telah terjadi. Hal ini dapat
pula dinyatakan sebagai jika
• atau
• jika kejadian A dan B independen. Kejadian yang tidak independen dikatakan sebagai dependen.
• Aturan Perkalian untuk Kejadian-kejadian Independen
• Jika kejadian A dan B independent, probabilitas irisan (interaksi) kejadian A dan B sama dengan perkalian
probabilitas A dan B, yaitu,